Anda di halaman 1dari 30

TRAUMA

MUSKULOSKELETAL
TUJUAN

Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan


peserta dapat :
 Mengidentifikasi mekanisme cedera yang sering
terjadi pada trauma muskuloskeletal
 Menjelaskan perubahan patofisiologi yang terjadi
pada trauma muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal

 Sering terjadi, jarang


mengancam jiwa
 Bisa merupakan bagian
dari multi trauma
 Ingat ABC
Mekanisme cedera
 Penting ditanyakan
 Petunjuk akan cedera yang mungkin diderita
pasien
 Kesesuaian cerita dengan berat ringannya
cedera
 Child abuse
 Terdapat gaya yang cukup untuk
menyebabkan kerusakan tulang atau
jaringan lunak 6 fraktur atau dislokasi
Orang tua/osteoporosis Gaya yang diperlukan

 Ca metastase
} lebih kecil
Mekanisme cedera

 Jatuh
 KLL
 Trauma olahraga
 Perkelahian
 Luka tusuk
 Luka tembak
 dll
Mekanisme cedera

Fr choles
Mekanisme cedera
Mekanisme cedera
Trauma muskuloskeletal

• Trauma tumpul atau tembus


• Dapat mengenai tulang, sendi,
tendon, otot, ligamen, saraf dan
pembuluh darah
• Dapat disertai kehilangan darah
yang cukup besar
• Dapat disertai lesi neurovaskuler,
lesi sistim urogenital
Trauma muskuloskeletal
Perdarahan pada trauma
muskuloskeletal

• Fraktur femur : 1,5 liter darah


• Fraktur tibia/humerus : 750 cc
• Fraktur pelvis : tergantung tipe
fraktur dan stabilitas
• Trauma multiple 6 syok hipovolemik
Perdarahan pada trauma
muskuloskeletal
Mekanisme fisiologis tubuh :
• Mengaktifkan sistim pembekuan
darah untuk mengurangi perdarahan
• Memperbaiki integritas membran sell
dan kapiler untuk meningkatkan
reabsorbsi cairan
• Meningkatkan aliran darah kolateral
untuk merangsang penyembuhan
Lesi neuro-vaskuler
• Pembuluh darah dapat robek atau
tertekan karena fraktur/dislokasi 6
aliran darah terhambat 6
gangguan oksigenasi jaringan 6
iskemia dan kematian sel
• Saraf dapat putus atau tertekan 6
konduksi saraf terhambat 6
gangguan motoris dan sensoris
distal dari lesi
Cedera jaringan lunak

 Terganggunya integritas kulit 6 tempat


masuknya mikro organisme
 Macam kerusakan jar.lunak :
 Abrasi
 Avulsi
 Degloving
 Kontusi
 Laserasi
 Puncture
Cedera sendi

 Sendi dapat dislokasi bila gaya yang bekerja


melebihi ROM normal
 Dislokasi dapat disertai lesi neurovaskuler
atau fraktur
 Keterlambatan reposisi panggul Avascular
necrosis & kecacatan
 Dislokasi lutut : reposisi segera
 Angiografi : bila ada lesi vaskuler
Cedera sendi

Gambaran klinis :
 Nyeri

 Deformitas sendi

 Oedema

 Keterbatasan gerak sendi

 Gangguan neurovaskuler
Cedera pada sendi

Occult joint
instability
Subluksasi Dislokasi
Fraktur femur
 Trauma mayor
 Pada orang tua : fraktur collum femur
 Fraktur femur tertutup : 1 – 1,5 liter
 Gambaran klinis :
 Nyeri, tidak dapat menahan BB
 Deformitas : pemendekan tungkai,
exo/endorotasi
 Oedema
 Syok
Fraktur pelvis

 Stabil atau tidak stabil


 Fraktur tidak stabil : cincin pelvis fraktur pada
lebih dari 1 tempat
 Fraktur yang tidak stabil : perdarahan banyak
6 syok
 Terbuka atau tertutup
 Komplikasi : cedera perineum, urogenital
atau rectum
Jenis fraktur pelvis

Fraktur ramus pubis


Stabil

Simfisiolisis
Stabil
Jenis fraktur pelvis

Fraktur pelvis dengan kerusakan


bagian anterior dan posterior
Tidak stabil
Fraktur pelvis

Gambaran klinis :
 Nyeri

 Adanya syok
hipovelemik
 Pemendekan atau
rotasi abnormal tungkai
 Cedera urogenital atau
abdomen
Fraktur terbuka

 Semua fraktur terbuka dianggap


terkontaminasi
 Golden period(6 jam)
 Dapat terjadi infeksi
 Makin berat trauma 6 resiko infeksi 8
 Infeksi bisa mengakibatkan :
penyembuhan yang jelek, osteomyelitis,
sepsis
Fraktur terbuka
Gambaran klinis :
 Adanya luka di
sekitar fraktur
 Keluarnya tulang

 Nyeri

 Gangguan
neurovaskuler
 Perdarahan
Amputasi

 Dapat parsial atau total


 ‘Life over limb’
 Luka tajam lebih baik
prognosanya untuk
disambung kembali
dibandingkan trauma avulsi
 Pikirkan kemungkinan
replantasi
Amputasi
Gambaran klinis :
 Hilangnya bagian tubuh

 Nyeri

 Perdarahan

 Syok
Crush injuries

 Kerusakan jaringan lunak


yang hebat
 Kerusakan seluler, vaskuler
dan saraf
 Hancurnya tulang dan otot
 Syok hipovolemik
 Sindroma kompartemen
 Pelepasan myoglobin 6
gagal ginjal
Crush injuries

Gambaran klinis :
 Pembengkakan pada pelvis atau
extremitas yang terkena
 Nyeri

 Tanda-2 syok

 Gejala-gejala sindroma kompartemen

 Ganggguan neurovaskuler distal dari


daerah cedera

Anda mungkin juga menyukai