Anda di halaman 1dari 31

REFERAT HUBUNGAN OLAHRAGA Kelompok Geriatri PWK Hana

Periode 05 Februari – 09 Maret 2019


DENGAN FUNGSI KOGNITIF Pembimbing: Dr. dr. Noer Saelan, Sp.KJ
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Olahraga  hal yang biasa dilakukan oleh semua orang, pada berbagai
kalangan umur
 Merupakan subklasifikasi dari aktivitas fisik, yang direncanakan, terstruktur,
repetitif, dan memiliki suatu objektif untuk menjaga satu atau lebih komponen
kesehatan fisik
 Diperlukan adanya kebugaran jasmani
 Fungsi Kognitif  kemampuan berpikir dan memberikan rasional termasuk
mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan
 Fungsi kognitif menurun pada orang lanjut usia  akibat proses neurodegenerasi
 Berbagai penelitian  olahraga memiliki efek yang positif pada fungsi kognitif
 Terjadi adaptasi dari neural dan vaskular untuk meningkatkan fungsi kognitif 
proses neurogenesis, angiogenesis, plastisitas sinaptik, pengurangan proses
proinflamasi dan mengurangi kematian sel akibat stress oksidatif
TINJAUAN PUSTAKA – OLAHRAGA
KEBUGARAN JASMANI
• Suatu keadaan dimana tubuh memiliki sisa energi untuk melakukan kegiatan ringan
yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan kegiatan rutin
• Terdapat 2 komponen kebugaran jasmani: berhubungan dengan kesehatan,
berhubungan dengan keterampilan
• Faktor yang dapat mempengaruhi: umur, jenis kelamin, keturunan, makanan,
kebiasaan merokok, latihan
• Kaidah – kaida pada olahraga: baik, benar, terukur, teratur, progresif
• Jenis latihan: aerobik, kekuatan, fleksibilitas
KOMPONEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KESEHATAN
 Komposisi lemak tubuh  gambaran  Fleksibilitas dipengaruhi oleh:
perbandingan massa jaringan tubuh komponen sendi, umur, jenis kelamin,
aktif dengan tidak terlibat aktif latihan
 Fleksibilitas  ketersediaan ruang Kekuatan dan Ketahanan otot
gerak sendi dalam memberikan toleransi
terhadap upaya penggunaan maksimal  Ketahanan Jantung – Paru (Vo2max)
sendir  kemampuan ambilan oksigen saat
melakukan aktivitas fisik
KOMPONEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KETERAMPILAN
 Ketangkasan  keterampilan khusus  Keseimbangan  kemampuan tubuh
gerak motorik berbeda yang dilakukan mempertahankan suatu posisi
beruntun
 Koordinasi  kemampuan yang
 Kecepatan  waktu yang dibutuhkan dimiliki tubuh untuk menyatukan
untuk melakukan suatu gerakan berbagai macam gerakan
 Waktu reaksi  kemampuan tubuh  Daya ledak otot  kemampuan otot
dalam merespon rangsangan yang untuk menghasilkan kerja maksimal
diterima dalam waktu sesingkat – singkatnya
KAIDAH OLAHRAGA
 Baik  disesuaikan dengan kondisi  Teratur  dilakukan minimal 3 kali
partisipan, dilakukan dengan urutan seminggu
pemanasan, gerakan inti, dan diakhiri
dengan pendinginan  Progresif  beban latihan yang
diberikan dapat dinaikkan secara
 Benar  gerakan yang dilakukan saat bertahap
latihan
 Terukur  memiliki ukuran atau
parameter sebagai acuan, contohnya
peningkatan denyut nadi
LATIHAN AEROBIK
Tabel 1. Jenis Olahraga Kardiovaskular

Jenis Olahraga Kelebihan Kelemahan

Berjalan kaki murah, mudah, massal, risiko cedera kecil - Sulit menentukan zona latihan
- sangat tergantung cuaca
- tidakdapat dilakukan pada orang sengan
gangguan sendi (sendi lutut)

Jogging - Murah, mudah, massal - Risiko cedera relatif tinggi


- Penggunaan kalori lebih banyak - Tidak bisa dilakukan bagi individu
- Zona latihan dapat disesuaikan dengan gangguan lutut
- Bergantung cuaca
Bersepeda - Non-weight bearing - Relatif lebih mahal
- Unsur rekreasi - Bergantung cuaca jika di luar kecuali
- Pembebanan dapat dilakukan secara ergocycle
kuantitatif (ergocycle) - Memerlukan keahlian khusus
Berenang - Non-weight bearing - Memerlukan keahlian khusus
- Unsur rekreasi - Zona latihan kadang sulit ditentukan

L - Melibatkan banyak otot


- Relatif murah dan mudah

Senam Aerobik - Massal - Memerlukan latihan khusus


- Zona latihan terprogram - Memerlukan isntruktur
- Mengikuti kaidah olahraga
- Melibatkan banyak otot
- Relatif murah
LATIHAN KEKUATAN
 Bentuk latihan yang dirancang untuk 2. Beban Bebas  menggunakan
meningkatkan kebugaran otot, kekuatan beban bebas dengan alat beban
otot, dan daya ledak sederhana. Contoh: dumbbell,
barbell
 Melatih otot melawan tahanan dari
luar 3. Beban Mesin  menggunakan alat
atau mesin yang dirancang khusus
1. Beban Tubuh  menggunakan atau untuk kelompok otot tertentu. Contoh:
melawan beban tubuh sendiri. chest press machine
Contoh: push up, crunch, squat
LATIHAN FLEKSIBILITAS
 Kemampuan sendi, otot, tendon 1. Static  dilakukan pelan hingga titik
disekitarnya untuk bergerak bebas dan tekan dan ditahan beberapa detik.
nyaman sesuai lingkup gerak secara Paling aman dan terkontrol
maksimal
2. Dynamic  dilakukan dengan
 Disebut sebagai stretching gerakan cepat atau lambat sesuai
ROM. Diperlukan untuk olahraga
 Diklasifikasikan menjadi 2: static dan
dynamic stretching
TINJAUAN PUSTAKA
FUNGSI KOGNITIF
FUNGSI KOGNITIF
Fungsi luhur: Subklasifikasi:
1. Bahasa 1. Fungsi yang terdistribusi
2. Persepsi  Atensi dan konsentrasi
3. Memori  Memori
4. Emosi  Fungsi eksekutif yang lebih tinggi
 Konduksi sosial dan kepribadian
2. Fungsi yang terlokalisasi
FUNGSI KOGNITIF DISTRIBUSI – ATENSI DAN
KONSENTRASI
 Atensi  kemampuan memusatkan
perhatian pada masalah yang dihadapi
 Konsentrasi  kemampuan
mempertahankan fokus tersebut
 Atensi terpusat  memberikan
kemampuan untuk proses item penting
yang dipilih dan mengabaikan yang
lainnya
PEMERIKSAAN
1. Orientasi  kemampuan mengaitkan  dimulai dengan 3 angka, secara acak
keadaan sekitar dengan pengalaman dan kemudian ditingkatkan hingga
lampau dapat mengulang 7 angka
 orientasi terhadap orang, tempat, 3. Tes mengetukkan jari  menilai atensi
waktu dan kesiagaan pasien
2. Tes mengulang angka  mengukur  pasien diminta mengetukkan jari ke
atensi terhadap stimulus verbal, dan meja bila mendengar angka tertentu
kemampuan mempertahankan atensi
FUNGSI KOGNITIF DISTRIBUSI – MEMORI
 Menghubungkan masa lalu dengan masa kini
 Pada lansia  perubahan dapat disebabkan oleh faktor neurologik, psikiatrik,
atau proses degeneratif
 Demensia  gangguan memori dan fungsi intelektual
 Amnesia  gangguan memori tetapi fungsi intelektual terpelihara
 Memori verbal terganggu  lesi unilateral hemisfer kiri
 Memori visual non verbal terganggu  lesi hemisfer kanan yang unilateral
JENIS MEMORI
 Memori implicit  respon motorik yang Konsep lain:
dipelajari tidak berhubungan dengan
akses kesadaran. Ex: mengendarai mobil  Memori jangka pendek 
bertanggung jawab untuk mengingat
 Memori explicit  berhubungan segera materi verbal
dengan akses kesadaran. Dibagi
menjadi: memori episodik dan semantik  Memori anterograd  penerimaan hal
– hal baru
 Memori retrograd  mengingat
kembali hal yang dipelajari
JENIS MEMORI
1. Memori segera  pemanggilan setelah rentang
waktu beberapa detik
2. Memori baru jangka pendek  kemampuan
pasien untuk mengingat kejadian yang baru
terjadi, sehari – hari. Interval menit, jam, atau
hari
3. Memori jangka panjang  kemampuan
mengumpulkan fakta atau kejadian yang terjadi
bertahun – tahun lamanya.
PEMERIKSAAN
1. Memori segera  tes mengulang angka. 3. Memori rimot / jangka panjang 
Umumnya orang dengan intelegensi rata mengenai informasi pribadi, pengetahuan
– rata dapat mengulang hingga 5 atau 7 umum dan sejarah
angka
 Dibutuhkan verifikasi dari orang lain yang
2. Memori baru  mencakup memori verbal mengetahui
dan visual. Meliputi:
 Pengetahuan umum dan sejarah dipengaruhi
 menilai memori baru tentang orientasi tingkat edukasi, pengalaman sosial, dan
intelegensi premorbid
 menilai kemampuan mempelajari hal baru
 tes memori 4 kata yang tidak berhubungan
FUNGSI KOGNITIF – FUNGSI EKSEKUTIF,
KEPRIBADIAN DAN PERILAKU
 Meliputi :
1. kemampuan membuat rencana
2. Beradaptasi
3. menangani konsep abstrak
4. menyelesaikan masalah
5. digabung dengan aspek perilaku
sosial dan kepribadian seperti
inisiatif, motivasi, dan inhibisi
PEMERIKSAAN
Pasien dengan disfungsi bifrontal dapat menunjukkan hasil jelek pada tes berikut:
 kelancaran verbal
 intepretasi peribahasa
 perkiraan kognitif
Kerusakan lobus frontal yang lebih berat  kontrol inhibisi hilang  muncul refleks
primitif
 Refleks genggam
 Refleks mengerutkan bibir
FUNGSI KOGNITIF TERLOKALISASI – DOMINAN
Dalam berbahasa, mencakup berbagai
kemampuan: bicara spontan, komprehensi,
menamani, repetisi, membaca dan menulis
 Bahasa  instrumen dasar bagi komunikasi
pada manusia
 Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
 manifestasi eksternal
 Dapat berbahasa dalam pikiran sendiri 
ketika berhitung, berkhayal atau merencanakan
sesuatu
FUNGSI KOGNITIF TERLOKALISASI – NON
DOMINAN
 Biasanya bertanggung jawab untuk Terdapat 6 tes dasar untuk membuktikan
keterampilan visuospasial gangguan konstruksional
 Gangguan visuospasial   menggambar segi empat
menafsirkan posisi, jarak, gerak, bentuk,
dan hubungan anggota tubuhnya  mereproduksi bangunan geometri dengan
terhadap objek sekitar pensil dan kertas

 Dinilai menggunakan kemampuan  menggambar spontan


konstruksional  reproduksi pola dengan batang korek api
 membuat konstruksi dari balok 3D
Tugas analisa spasial  menandai bagian
yang bertindihan
EVALUASI NEUROPSIKOLOGIS
Fungsi kognitif dapat dinilai secara klinis dengan menggunakan beberapa komponen pemeriksaan. Dapat
dilakukan tes mental standar seperti MMSE
Domain Nilai maksimum
Orientasi :
- Tahun, bulan, hari, tanggal, musim 5
- Negara, provinsi, kota, nama rumah sakit, nama ruang rawat. 5

Registrasi :
- Pemeriksa menyebutkan 3 kata/ benda dan minta pasien mengulangi kata-kata tadi 3
(kemudian mengulangi lagi sebanyak 3 kali).
Atensi :
7 serial : hentikan setelah 5 jawaban, 1 poin untuk setiap jawaban yang benar; alternative lain 5
minta pasien untuk menyebut huruf yang membentuk kata DUNIA, dari belakang ke depan.
Mengingat kembali :
- Pasien diminta untuk mengulang kembali 3 kata yang telah disebutkan 3
sebelumnya.
Bahasa :
- Pasien diminta untuk menyebutkan merek pulpen dan merek jam. 2
- Pasien diminta untuk mengulang “ jika tidak, dan atau tetapi”
- Berikan perintah 3 tahap. Nilai 1 untuk setiap tahap (misalnya : ambil kertas ini 1
dengan tangan kanan, lipat jadi dua, dan letakkan di atas meja).
- Pasien diminta untuk membaca dan mematuhi suatu perintah yang ditulis pada 3
selembar kertas yang menyatakan “tutup mata”
- Pasien diminta untuk menulis sebuah kalimat – beri nilai bila kalimat mamsuk akal,
dan mengandung sujek dari kata kerja. 1

Meniru :
- Pasien diminta untuk meniru gambar pentagon yang saling berpotongan. 1
TOTAL 30
TINJAUAN PUSTAKA – HUBUNGAN
OLAHRAGA DENGAN FUNGSI KOGNITIF
Tabel 2. Peningkatan Fungsi Otak akibat Olahraga

Volume substantia grisea di frontal dan hippocampus

Level faktor neurotropik (BDNF perifer)

Aliran darah

Pencapaian akademik (terutama pada anak)

Kemampuan kognitif ( belajar dan memori, proses atensi dan eksekutif)

Pencegahan penurunan kognitif dan mengurangi resiko dementia pada orang tua

Modifikasi pada topologi jaringan saraf


Tabel 3. Efek Olahraga pada Psikologikal Individu
Efek Biologikal Keuntungan Psikologikal
Peningkatan aliran darah Mengurangi:
Konsumsi oksigen maksimal Kecemasan, Depresi, Perilaku disfungsional dan
Pengantaran oksigen ke jaringan otak psikotik, Phobia, Ketegangan

Penurunan ketegangan otot


Peningkatan serum reseptor endocannabinoid

Perubahan struktur otak Meningkatkan:


Peningkatan level neurotransmiter seperti Kepercayaan diri, Kemampuan sosialisasi, Fungsi
serotonin, beta-endorphin kognitif, Kontrol locus internal, Body image positif,
Kontrol diri, Kepuasan seksual
Olahraga Aerobik Kronik Olahraga Aerobik Akut
Beberapa bulan Sekali pertemuan
Intensitas sedang/tinggi (%Vo2max 40 - ≥80) Intensitas sedang/tinggi (%Vo2max 40 - ≥80)
Durasi sedang (16-45 menit) Protokol berbeda

Peningkatan fenomena neuroplastisitas Meningkatan afek, mood, dan status emosional


pada individu sehat
Peningkatan fungsi kognitif (terutama memori Meningkatkan mood dan kesehatan pada
dan fungsi eksekutif) individu dengan gangguan depresi mayor

Melawan neurodegenerasi (mencegah, Meningkatkan fungsi kognitif


menunda, atau mengobati kekurangan
kognitif

Anda mungkin juga menyukai