Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM REHABILITASI PASIEN STROKE DI RUMAH aktif ataupun pasif, latihan keseimbangan, peregangan,

peningkatan kekuatan, kegiatan perawatan diri (makan,


KONSISI YANG DAPAT TERJADI PADA PASIEN STROKE
perawatan, dan berpakaian), dan pengikatan kwalitas hidup
- Gangguan kemampuan motorik (bicara, bahasa, menelan, memori)
- Gangguan kemampuan sensorik 1. MENJAGA POSISI TUBUH
- Gangguan transfer, mobilisasi dan keseimbangan Posisi bagian tubuh yang lemah ketika duduk dan berbaring
- Gangguan kardiovaskuler
- Gangguan bicara dan bahasa
- Gangguan menelan
- Gangguan memori
- Keluhan nyeri
TUJUAN LATIHAN DI RUMAH
*Bagian berwarna gelap adalah bagian badan yang mengalami stroke/lemah
- Meningkatkan kemampuan kardiovaskuler
- Meningkatkan kekuatan otot 2. LATIHAN RELAKSASI
- Meningkatkan kemampuan motorik kasar - Bermanfaat untuk mengurangi ketegangan otot,
- Meingkatkan kemampuan motorik halus merelaksasi otot, memperlancar peredaran darah,
- Meningkatkan fleksibilitas menjaga suasana hati agar lebih tenang (sangat
- Meningkatkan kesehatan mental bermanfaat untuk pasien stroke dengan gangguan
- Meningkatkan kwalitas hidup emosi dan kecemasan)
- Tarik nafas dalam ketika mengencangkan otot
TAHAP YANG DAPAT DILAKUKAN - Tahan 5 hitungan saat mengencangkan otot, jangan
sampai timbul rasa sakit
- Mobilisasi awal dilakukan saat kondisi stabil, pulang
- Hembuskan nafas saat mengendurkan otot, dimulai
perawatan dari rumah sakit. Keuntungan dari mobilisasi
dari otot wajah, otot lengan bawah, otot bahu dan
awal adalah dapat mengurangi komplikasi, memberikan
dada, otot kaki dan betis
manfaat psikologis positif.
- Hembuskan nafas lebih panjang di banding saat
- Latihan pada pasien stroke diengaruhi oleh keparahan
menarik nafas sampai seluruh otot rileks
stroke, stabilitas medis, status mental dan level fungsi.
- Tahap terakhir lakukan latihan pernafasan
- Kegiatan mobilisasi awal meliputi perubahan fisiologis
dalam posisi tidur dan duduk, latihan lingkup/ruang gerak
- Latihan dapat dilakukan dalam posisi tidur maupun - Lakukan masing – masing gerakan sebanyak 10 kali,
duduk, sesuai kemampuan latihan dilakukan dalam waktu 30 menit
- Mulai latihan secara perlahan dan bertahap
- Usahakan sampai mencapai gerakan penuh tetapi
jangan memaksakan, sesuai toleransi pasien dengan
3. LATIHAN PERNAFASAN melihat respon dan keadaan pasien
- Hentikan apabila pasien merasa nyeri, sesak, pusing
- Tutup mata, duduk dengan posisi nyaman
atau kelelahan
- Tarik nafas dalam dengan hidung sampai perut terasa
LATIHAN ROM PASIF
mengembang(gambar A)
Anggota gerak atas
- Buang nafas melalui mulut perlahan dan lebih panjang
1. Membuka lengan ke atas dan ke samping
dibanding saat tarik nafas (gambar B)
- Kosongkan pikiran selama latihan pernafasan sampai terasa
nyaman
- Dapat dilakukan 1-2x/hari selama 10-20 menit atau
senyaman anda 2. Menyilangkan bahu

A B 3. Memutar sendi bahu


4. LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM)
Macam – macam ROM :
- Aktif : pasien menggunakan otot nya untuk
melakukan gerakan secara mandiri
- Pasif : latihan yang dilakukan dengan bantuan orang 4. Menekuk dan meluruskan siku
lain
Waktu dan frekuensi dilakukannya latihan ROM
- Idealnya dilakukan sehari dua kali
5. Menekuk dan meluruskan pergelangan tangan 3. Kaitkan kaki yang lemah di atas kaki yang sehat, angkat
sejajar dengan posisi duduk, kembalikan kembali ke bawah

Anggota gerak bawah

LATIHAN KESEIMBANGAN

1. Latihan berdiri satu kaki dengan berpegangan

LATIHAN ROM AKTIF DENGAN BANTUAN ANGGOTA TUBUH YANG


SEHAT

1. Satukan kedua tangan, angkat maksimal, tahan 10 detik, 2. Latihan berjalan dengan alat bantu
kembalikan perlahan ke bawah LATIHAN LAINNYA
1. Latihan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan mandiri,
tetap dalam pengawasan. Contohnya : latihan makan
menggunakan sendok, mandi, berpakaian.
2. Latihan bicara dengan kemampuan merangkai kata,
membaca
3. Latihan stimulasi otak dengan permainan edukatif.

2. Latihan menggenggamkan tangan dengan bola

Anda mungkin juga menyukai