0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan16 halaman
Partikel Tuhan merupakan istilah untuk Higgs boson yang ditemukan oleh ilmuwan CERN pada tahun 2012 melalui eksperimen di Large Hadron Collider, partikel yang dipercaya memainkan peran penting dalam pembentukan alam semesta.
Partikel Tuhan merupakan istilah untuk Higgs boson yang ditemukan oleh ilmuwan CERN pada tahun 2012 melalui eksperimen di Large Hadron Collider, partikel yang dipercaya memainkan peran penting dalam pembentukan alam semesta.
Partikel Tuhan merupakan istilah untuk Higgs boson yang ditemukan oleh ilmuwan CERN pada tahun 2012 melalui eksperimen di Large Hadron Collider, partikel yang dipercaya memainkan peran penting dalam pembentukan alam semesta.
- Andries - Helni - Angky Karangan - Irwan Rais - Alda Anissa - Lukman Hakim - Bagas Dwi - M.S Febrianto - M. Bayu Syaputra - Yusvinus - Daffa Ferrari Hasil penelusuran saya terhadap pengertian Partikel Tuhan ini saya coba share di bawah ini. Partikel Tuhan sebenarnya adalah istilah lain dari Higgs boson, yang diberikan oleh Leon M. Lederman dalam bukunya berjudul The God Particle. Jadi Partikel Tuhan sama dengan Higgs boson Sebenarnya ilmuwan tidak menyukai istilah Partikel Tuhan ini karena kesannya terlalu bombastis. Namun karena sudah terlanjur populer jadilah istilah Partikel Tuhan ini jadi seolah-olah resmi. Hal ini tak lepas dari peran media yang lebih suka menyebut Partikel Tuhan daripada Higgs boson. Higgs boson merupakan partikel dasar hipotetis untuk menjelaskan asal usul massa partikel-partikel dasar yang memiliki massa (bingung gak?) Intinya Higgs Boson adalah sebutan untuk partikel asal mula terjadinya semesta ini. Ini pengertian dari saya loh. Kan anda tahu sendiri bahwa ilmuwan sedang getol-getolnya meneliti bagaimana alam semesta ini terbentuk. Anda ingat teori Big Bang? Nah, kurang lebih seperti itulah. Penelitian dilakukan oleh CERN singkatan dari Conseil Européene pour la Recherche Nucléaire (bahasa Prancis). CERN ini adalah Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir. Tahun lalu di instsalasi pemercepat partikel CERN Jenewa. TemuSejarah penemuan ini dimulai tahun 1964, saat enam ahli fisika bekerja secara independen dalam tiga kelompok dan mempublikasikan berbagai makalah mengenai partikel yang kemudian dijuluki Higgs-Bosons itu Ilmuwan asal Inggris Peter Higgs, 84, dan Francois Englert dari Belgia, 80, mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut karena menemukan teori yang berkaitan dengan mekanisme partikel di tatanan sub atom yang pembuktiannya ditegaskan an "Partikel Tuhan" itu mengungkap teka-teki asal-usul alam semesta. "Partikel ini berasal dari medan tak terlihat yang memenuhi seluruh jagat raya. Bahkan jika alam semesta telihat kosong, medan tersebut ada di sana," ujar juri Nobel dalam pernyataannya. "Tanpa medan yang disebut boson itu, kita tidak akan eksis. Karena dari kontak dengan medan tersebut, partikel jadi memiliki massa."
Tidak lama setelah pengumuman resmi dari dewan komite Nobel,
Universitas Edinburgh mempublikasikan pernyataan dari Higgs. "Saya juga ingin memberi selamat kepada semua pihak yang turut berkontribusi atas penemuan partikel baru ini. Terima kasih kepada keluarga saya, teman dan kolega atas dukungannya," kata Higgs. "Semoga penghargaan bagi ilmu pengetahuan fundamental akan meningkatkan kesadaran bagi penelitian di bidang ilmu alam yang abstrak." TAMBAHAN : CERN CERN adalah lembaga penelitian yang mengerjakan eksperimen terkait partikel Tuhan ini. Akronim CERN berasal dari Conseil Europeene pour la Recherche Nucleaire, sebuah dewan yang didirikan untuk mendiskusikan pembangunan fasilitas penelitian fisika nuklir di Eropa. CERN berisi orang-orang jenius dari seluruh dunia yang fokus meneliti subpartikel. Meski demikian, internet juga disebut ditemukan oleh ilmuwan-ilmuwan CERN Dalam upaya menemukan partikel Tuhan, CERN memanfaatkan Large Hadron Collider (LHC) yang merupakan pemercepat partikel berenergi tinggi yang terbesar di dunia. Ilmuwan-ilmuwan di CERN menabrakkan proton di terowongan baja bawah tanah LHC. Tabrakan dua proton ini menghasilkan tabrakan ultra dahsyat yang mengakibatkan serpihan sub-atom yang terlepas dan masuk ke laboratorium detector berdinding berbentuk bola 360%. Untuk menggambarkan besarnya mesin LHC, perhatikan ukuran teknisinya. Padahal itu baru sebagian kecil.
Mesin ditempatkan pada teorowongan melingkar pada kedalaman
175 meter dengan radius 17 mil ! Melalui terowongan inilah proton dipaksa berjalan mendekati kecepatan cahaya sebelum akhirnya bertubrukan dan menghasilkan antimateri. Untuk satu solenoid (kumparan) dibutuhkan besi yang jumlahnya bahkan lebih banyak dari besi untuk membangun menara Eiffel ! Biaya untuk membangun LHC ini luar biasa besar, sehingga tahun 1993 Amerika menghentikan proyeknya sendiri yaitu Superconducting Super Collider, meskipun terowongan bawah tanah sepanjang 14 mil telah digali di Texas. Perhatikan gambar-gambar berikut ini. Antimateri tidak terdapat secara alami di bumi. Mungkin hanya ada sedikit di sistem tata turya kita. Lembanga yang pertama menciptakan antimateri adalah Fermilab dan CERN (Conseil Européean pour la Recherche Nucléaire-Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir). Pertamakali menciptakan antihidrogen tahun 1995. Awalnya, CERN melalui proyek ATHENA berhasil membuat 9 atom antihidrogen. Antihidrogen ini terlalu “panas” untuk dipelajari sehingga CERN berkolaborasi dengan ALPHA dan ATRAP untuk membuat antihidrogen yang “dingin”. Tahun 2002, antihidrogen berhasil yang dingin berhasil dibuat oleh ATRAP dan ATHENA. Namun saat itu antihidrogen hanya berhasil diciptakan dan belum bisa ‘ditangkap’. Beberapa waktu kemarin CERN telah berhasil menjebak antihidrogen yang pertama kali. Bahan ini berhasil ditahan selama dua per sepuluh detik! Proyek eksperimen ini dilakukan oleh gabungan tim AlLPHA – CERN dengan membuat antiproton dan postiron (elektron positif), dan membuatnya saling berikatan. Inilah sebuah antimateri yang disebut antihidrogen. Untuk membuat antiproton, tim menggunakan proton yang biasa digunakan sebagai input mesin Large Hadron Collider (LHC), dan menembakkannya ke sebuah sasaran metal. Sedangkan positron diambil dari sumber sodium radioaktif. Untuk membuat antiproton dan positron ini saling berikatan digunakan teknik osilasi medan listrik dengan merangsang antiproton ke tingkat energi yang sama dengan positron. Permasalahan yang muncul begitu antimateri dibuat adalah bagaimana cara menyimpan antimateri tersebut. Karena antimateri akan langsung bereaksi dengan materi dan saling meniadakan, maka antimateri disimpan di dalam tabung yang disebut jebakan antimateri. Tabung vakum ini memiliki kutub elektromagnet di masing-masing ujungnya sehingga antimateri tersebut melayang bebas di tengah tabung sehingga tidak bersentuhan dengan materi. Bisa juga menggunakan kristal dilithium (26 dilithium 21 diallosilicate 1:9:1 heptoferranide). Kristal tersebut bisa mengatur kecepatan proses peniadaan (annihilation) antara materi-antimateri, dan juga merupakan satu-satunya kristal yang dapat menyerap antimateri Sebenarnya banyak manfaat yang bisa dipetik dari antimateri. Awalnya penelitian dilakukan dengan tujuan bisa mengungkap bagaimana kira-kira pembentukan alam semesta dahulu melalui peristiwa big bang. Prosesnya kira-kira begini: dua proton ditembakkan dalam arah yang berlawanan dan bertubrukan di empat titik sepanjang lintasannya. Ini meniru kondisi “Big Bang” dari “plasma kosmik”. Plasma kosmik adalah keadaan hampir cair yang masih merupakan misteri, yang terbentuk sebelum partikel-partikel mendingin. LHC akan memaksa partikel-partikel ini lepas dari ikatannya, menjadi substansi dari zat yang terurai untuk menciptakan “plasma kosmik” yang asli, dan merekonstruksi kondisi Big Bang. S alah satu kegunaan lain antimateri adalah teknik Positron Emission Tomography (PET). Dalam bidang kedokteran, metode PET sangat membantu dalam menganalisis penyumbatan-penyumbatan pembuluh darah pada bagian tubuh tertentu yang terlalu berbahaya bila menggunakan sinar X. Caranya, positron (elektron positif) dicampurkan dengan zat cair tertentu yang mengandung elektron dan disuntikkan ke dalam tubuh. Bila positron dan elektron bertemu pada daerah penyumbatan, keduanya akan saling memusnahkan dan menghasilkan radiasi sinar gamma. Ledakan sinar gamma akan dideteksi oleh melalui monitor sehingga lokasi penyumbatan diketahui. Tentu saja komposisi elektron dan positron disesuaikan agar ketika terjadi pemusnahan ledakan sinar gammanya tidak merusak jaringan tubuh. Teknik kedokteran ini dikembangkan oleh Michael T. Pogossian dan Michael E. Phelps tahun 1975 di Washington University School of Medicine. Kegunaan antimateri lainnya yaitu sebagai sumber energi masa depan, mirip seperti yang digambarkan pada film Star Trek. Reaksi 1 kg materi-antimateri dapat menghasilkan energi sebesar 1,81 X 1017 J (180 petajoule) atau setara dengan 40 megaton bahan peledak TNT ! Sayangnya energi sebesar itu tidak bisa digunakan seluruhnya karena 50% diambil oleh neutrino atau hilang. Selain itu, teknologi sekarang belum memungkinkan digunakannya antimateri sebagai sumber energi. Antimateri juga dapat digunakan sebagai senjata. Dalam fiksi, antimateri merupakan sumber energi U.S.S Enterprise dan senjata torpedo foton dalam film Star Trek. Sama seperti sumber energi antimateri, senjata ini masih hipotetis. US Air Force sangat tertarik dengan riset Fisika antimateri untuk digunakan sebagai bom setelah Perang Dingin usai. Sumber energi dan senjata dari antimateri tampaknya harus menunggu perkembangan teknologi. Selain itu, biaya menjadi kendala. Untuk menciptakan sebutir antiproton saja butuh ongkos jutaan dolar. Satu gram antimateri menghabiskan 25 milyar dolar AS hingga 100 quadrilion dolar, sementara waktu yang diperlukan untuk memproduksinya kira-kira 100 milyar tahun. Sesuai teori fisika elementer, partikel Higgs memainkan peranan utama dalam pembentukan alam semesta setelah dentuman besar. Bagi para ilmuwan, ini merupakan partikel elementer terakhir yang belum ditemukan, bagi penyusunan model standar dari materi. Juga dari temuan itu para pakar fisika dapat menarik kesimpulan menyangkut masa depan alam semesta. Berdasarkan model standar fisika partikel, temuan partikel Higgs yang massanya 125 giga elektron volt (GeV), memberikan indikasi bahwa kondisi vakum tidak stabil dan itu artinya alam semesta juga tidak stabil. Fase metastabil alam semesta diramalkan bertahan antara 10 milyar hingga nyaris satu trilyun tahun. Setelah melewati masa metastabil, alam semesta dapat berubah ke kondisi lain, membentuk alam semesta alternatif atau terus mengembang dan hancur tercabik yang disebut sebagai Big Rip