Anda di halaman 1dari 2

Alam semesta merupakan sebuah ruang yang sangat luas dan

didalamnya terdapat berbagai macam komponen mulai dari


materi gelap, energi gelap, galaksi, bintang, planet dan masih
banyak lagi. Bagaimana alam semesta ini bisa tercipta?.
Apakah manusia bisa menjelaskan teori terbentuknya alam
semesta?.

Dalam dunia sains, ilmuwan sering melakukan pemodelan


untuk menjelaskan tentang suatu fenomena fisis yang riilnya
tidak bisa terjangkau oelh indera penglihatan karena dimensi
fenomena itu sangat kecil atau sangat besar. Ambil contoh
model atom dalam fisika, dimana pemodelan atom seperti
sebuah inti yang dikelilingi elektron-elektron. Model ini bisa
diterima hingga kini dan sangat penting untuk penelitian
lanjutan. Jarang sekali sebuah model yang diajukan ilmuwan
langsung mapan namun bisa gugur atau mengalami
penyempurnaan disesuaikan dengan data empiris melalui
riset. Jika model ini diterima secara umum dan terbukti
keabsahannya maka meningkat menjadi "teori".

Begitupula tentang alam semesta, dari dulu manusia berlomba


mencari model dan teori tentang proses terbentuknya alam
semesta. Akan tetapi hingga saat ini ada setidaknya 2 teori
yang sering diperdebatkan yaitu Big Bang dan Keadaan Tetap.

Teori Big Bang


Big Bang merupakan suatu teori yang menjelaskan bahwa
alam semesta itu mengalami permulaan alias tidak serta
merta ada. Big Bang menjelaskan alam semesta muncul dari
ketiadaan. Menurut teori standar, alam semesta ini melompat
menjadi ada sebagai "singularitas" sekitar 13,7 milyar tahun
lalu. Singularitas merupakan sebuah zona yang menantang
pemahaman manusia tentang fisika. Ilmuwan memprakirakan
singularitas ada pada sebuah lubang hitam atau black hole.
Black hole merupakan suatu daerah bertekanan gravitasi
sangat masif dimana materi yang masuk ke dalamnya tidak
akan pernah kembali lagi. Zona seperti ini dinamakan zona
kepadatan tak terbatas atau singularitas. Alam semesta ini
diperkirakan berasal dari satu titik yang sangat kecil, panas,
padat alias bervolume nol. Darimana titik itu muncul?. Kita
tidak tahu, mungkin hanya Tuhan yang tahu.

Sesaat setelah ledakan, material lalu meluas, mendingin


membentuk berbagai manifestasi seperti galaksi, planet,
bintang, komet dan lainnya. Bukti teori Big Bang adalah
adanya temuan objek di lam semesta semakin menjauh. Hal
ini menandakan adanya pengembangan dari suatu titik di
masa lalu. Pendukung teori ini adalah Stephen Hawking dan
Einstein.

Teori Keadaan Tetap


Teori ini disebut juga Steady State, menjelaskan tentang alam
semesta itu statis. Alam semesta selalu berkembang namun
menjaga kepadatan rata-rata yang konstan, materi yang
hilang akan digantikan materi baru. Menurut teori ini alam
semesta tidak ada awal dan akhir, rata-rata kerapatan galaksi
sama. Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans tahun 1920
lalu direvisi terakhir oleh Sir Fred Hoyle. Pengamatan tahun
1950 telah membuktikan bahwa teori ini tidak bisa diterima
dan Big Bang adalah teori yang disetujui hingga kini. Teori
Keadaan Tetap menolak keberadaan Tuhan dan mengabaikan
konsep penciptaan.

Anda mungkin juga menyukai