Anda di halaman 1dari 4

Tercintanya Alam Semesta Menurut Sains

pamator.com - Terciptanya alam semesta menjadi perbincangan hangat dalam beberapa dekade
terakhir.

Bagi mahluk yang mempercayai Tuhan, alam semesta merupakan bentuk kebesaran Tuhan yang
tidak mungkin ditandingi oleh siapapun.

Bagi sebagian orang, sekedar percaya akan kekuasaan Tuhan, tanpa didukung dengan sains masih
mempertanyakannya bagaimana alam semesta ini di buat?

Berbagai teori terciptanya alam semesta telah dikemukakam oleh para ahli.

Dimulai dengan Teori Big Bang (Dentuman Besar), Teori Steady State (Keadaan Tetap), Teori
Mengembang dan Memampat (Oscillating), Teori Alam Semesta Quantum dan terkahir Teori
Berayun

Teori Big Bang dikemukakan oleh Alexandra Friedman tahun 1922, menyatakan bahwa alam semesta
dinamis.

Alam semesta berasal dari benda yang sangat sangat besar dengan massa jenis yang sangat besar
pula. Adanya reaksi inti dari benda tersebut menyebabkan reaksi ledakan yang dahsyat.

Selanjutnya, Teori Big Bang dikembangkan oleh Edwin Hubble, yang menyatakan bintang dan benda
angkasa berasal dari satu titik massa yang sama yang meledak dan mengembang. Bintang, planet,
galaksi dan benda angkasa saring menjauh satu sama lain.

Teori Steady State yang dikemukakan oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi pada
tahun 1948 menentang kehadiran Teori Big Bang.

Teori Steady State menyatakan bahwa alam semesta tidak mempunyai awal dan alam semesta tidak
akan berakhir dan terus ada sepanjang masa.

Namun kehadiran Teori Steady State kembali menuai penolakan, sebab hasi observasi dan
pengamatan terciptanya alam semesta lebih sesuai dengan Teori Big Bang dan alam semesta pada
masanya akan musnah.

Teori Oscillating juga hadir oleh pendapat Fred Hoyle, bahwa dalam perjalanannya benda angkasa,
galaksi dan bintang memiliki siklus mengembang dan memampat. Mengembang artinya terciptanya
galaksi baru sebagai ganti dari galaksi yang musnah atau memampat.

Teori Alam Semesta Quantum yang dipopulerkan oleh William Lane Craig pada tahun 1966,
menyatakan alam semesta sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa dan alam
semesta tidak memiliki ruang hampa.

Teori Alam Semesta Quantum sejalan dengan Teori Steady State yang sama-sama menyatakan telah
ada sejak awal atau tidak berawal dan tidak akan punah.

Selanjutnya teori terciptanya alam semesta adalah Teori Berayun, merupakan lanjutan dari Teori Big
Bang. Galaksi, bintang-bintang dan benda angkasa saling menjauh dan melambat dan mengkerut
akibat gaya grafitasi.

Akibat mengkerut dan memadat materi angaksa tersebut memadat dan meledak, namun tidak
membentuk materi rusak atau tercipta materi baru hanya berubah tatanannya.
1. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)

Ahli yang pertama kali mencetuskan atau menemukan teori ini adalah Alexandra Friedman pada
tahun 1922. Ia merupakan ahli fisika yang berasal dari Rusia. Isi dari teori yang diungkapkan adalah
struktur alam semesta selalu berubah (dinamis).

Berdasarkan teori dentuman besar (Teori Big Bang), alam semesta terdiri dari massa yang sangat
besar dan massa jenis yang sangat besar juga. Kemudian, adanya reaksi inti mengakibatkan massa
tersebut meledak dan mengembang sangat cepat hingga menjauhi pusat ledakan. Ledakan dahsyat
itu terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Teori ini dapat Grameds pelajari pada buku Big Bang
Theory, The: Teori Terbentuknya Alam Sutra

Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin
Hubble. Menurut Hubble, pada awalnya bintang-bintang itu berkumpul di satu titik massa yang
dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang.

Setelah terjadi ledakan dahsyat di volume nol maka semua galaksi dan bintang-bintang mengalami
pergeseran cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, pergeseran
yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi bumi dan perlahan-
lahan saling menjauh satu sama lain.

Namun, teori mendapatkan menerima penolakan dari salah satu ahli yaitu Sir Fred Hoyle. Penolakan
terhadap teori ini terjadi pada pertengahan abad ke-20 saat Hoyle mencetuskan teori keadaan tetap.
Hoyle melalui teori keadaan tetap menyatakan bahwa ukuran alam semesta tidak terbatas dan alam
semesta tidak memiliki batas waktu atau akan ada sepanjang masa. Karena perbedaan gagasan
inilah yang menyebabkan teori ledakan atau dentuman dahsyat mendapatkan penolakan dari Sir
Fred Hoyle.

2. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi adalah tiga orang ahli autofisika yang menemukan
teori keadaan tetap. Ketiga orang itu berasal dari Inggris dan ditemukan pada tahun 1948.
Berdasarkan teori keadaan tetap, alam semesta tidak mempunyai awal dan alam semesta tidak akan
berakhir atau akan ada sepanjang masa.

Jika teori dentuman besar menyatakan bahwa alam semesta itu bergerak atau selalu berubah
(dinamis). Lain halnya dengan teori keadaan tetap menyatakan bahwa alam semesta itu bersifat
tetap atau tidak berubah (statis).

Ketika alam semesta mengembang maka akan ada materi-materi baru yang muncul. Materi-materi
akan muncul dalam jumlah yang sesuai agar alam semesta dalam keadaan stabil. Setelah materi-
materi baru itu muncul maka galaksi-galaksi baru akan terbentuk dan alam semesta seperti tidak ada
perubahan.
Teori keadaan tetap sangat terkenal pada awal abad ke-20. Namun, teori ini mendapatkan
penolakan dari beberapa ahli kosmolog hingga para ilmuwan lainnya. Penolakan ini terjadi karena
adanya sebuah kebenaran yang berhubungan dengan teori ledakan atau dentuman dahsyat (teori
Big Bang) dan alam semesta memiliki batasan usia.

Bukan hanya kedua hal itu yang menyebabkan teori ini mendapatkan penolakan, satu hal ini juga
menyebabkan teori ini mendapatkan penolakan yaitu adanya radiasi gelombang mikro kosmis yang
sudah diperkirakan oleh model yang bermula dari teori Big Bang.

3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori mengembang dan mengambang dirancang oleh Fred Hoyle. Ia berasal dari Inggris dan
merupakan orang yang ahli dalam bidang astrofisika. Dalam teori ini, kita harus memahami bahwa
galaksi-galaksi baru akan selalu muncul dan terbentuk untuk menggantikan galaksi-galaksi yang
sudah tidak ada.

Isi dari teori mengembang dan memampat adalah dada suatu siklus yang terjadi di alam semesta.
Setiap satu siklus akan mengalami massa ekspansi (mengembang) dan satu massa kontraksi
(memampat).

Setiap satu siklus membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 30 miliar tahun. Dalam teori
ini, ekspansi tersebut terjadi karena adanya reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan
membangun unsur-unsur lain yang lebih kompleks.

Cara kerja teori mengembang dan memampat adalah ketika proses ekspansi berjalan maka galaksi-
galaksi dan bintang-bintang akan terbentuk. Setelah mengalami ekspansi, kemudian galaksi-galaksi
dan bintang-bintang itu akan memampat yang dibarengi keluarnya cahaya panas yang sangat tinggi.

4. Teori Alam Semesta Kuantum

Pada tahun 1966 teori alam semesta kuantum diciptakan oleh William Lane Craig. Dalam teori ini,
alam semesta dinyatakan sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa. Teori ini juga
menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki ruang hampa. Dengan kata lain, di dalam alam
semesta hanya ada partikel-partikel subatomik.

5. Teori Berayun

Kelanjutan dari teori dentuman atau ledakan besar adalah teori berayun. Para ahli mengemukakan
bahwa gerak galaksi dan bintang yang saling menjauh. Setelah menjauh, galaksi dan bintang itu akan
menunjukkan gerakan yang semakin melambat dan berhenti hingga mengkerut akibat gaya gravitasi.

Setelah melambat hingga mengkerut yang akan terjadi selanjutnya adalah materi-materi itu akan
memadat dan meledak. Semua proses yang terjadi tidak menyebabkan materi-materi rusak atau
tercipta, tetapi materi-materi itu hanya berubah tatanan.

Menurut teori ini, proses perlambatan yang terjadi memunculkan sebuah hipotesis yang
menyatakan bahwa alam semesta ini tidak bertepi dan tidak ada batasannya.
Penampilan Mengagumkan Sang Master Memori Aisha dan Aulia di Indonesia’s Got Talent

Indoensia’s Got Talent kali ini memasuki gelaran ke-3 terus menampilkan bakat unik dan menarik
dari setiap pesertanya.

Melansir dari Youtube Indoensia’s Got Talent, peserta dengan keahlian unik berikutnya yang tampil
pada kesempatan ini adalah Aisha dan Aulia.

Duo bersaudara tersebut menampilkan bakat baru, yaitu kemampuan memori otak dengan
mengingat tata letak kartu remi yang disusun acak.

Disclimer sebelumnya, bakat ini bukan trik dan sulap, namun murni bakat mengingat letak kartu
remi.

Juri yang menyaksikan penamilan ciamik dari duo kakak adik ini adalah Denny Sumargo, Rossa,
Raline Shah dan Ivan Gunawan.

Duo master memori ini menampilkan mengingat letak kartu remi sejumlah 104 kartu yang disusun
acak dibelakang panggung tanpa sepengetahuan peserta.

Peserta hanya berkesempatan melihat susunan kartu yang telah diacak hanya 5 detik saja.
Selanjutnya para juri dipersilahkan untuk menguji ingatan Aisha dan Aulia.

Kartu remi yang diacak ditempelkan pada papan yang disusun disusun 8 baris kebawah dengan
indeks huruf A sampai dengan H dan 13 kolom kesamping dari angka 1 sampai dengan 13.

Seluruh juri menguji kemapuan duo master ini, hasil ciamik dari penampilannya tebakannya tidak
ada yang meleset sedikitpun.

Tidak hanya mahir mengingat letak kartu remi, duo master memori ini juga lihai mengingat urutan
angka yang disebutkan juri.

Mengingat urutan dari depan maupun belakang bukan masalah untuk duo master memori ini.

Buktinya dua kali tes kemampuan mengurutkan angka yang disebutkan tidak ada yang salah
sedikitpun.

Penampilan ciamik dari duo master memori tersebut, membuat seluruh juri sepakat memberikan
yes, sehingga duo master memori lolos ke babak berikutnya.

Penampilan unik apa lagi yang akan ditampilkan para peserta berikutnya, dapat dinantikan pada
tayangan Indonesia’s Got Talent berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai