Oleh: Delfi Kustiarini 1172004034 Febriyani Galuh Pratiwi 1172004031 Muhammad Naufal Fadhlullah 1172004029 Muhammad Saiful Ali 1172004033 ISSUES Pokok Permasalahan
• Permasalahan Indonesia-China muncul setelah Republik Rakyat China
memasukkan daerah Natuna ke dalam wilayahnya dan mereklamasi serta memperluas pulau-pulau kecil Mischief Reef dan Pulau Subi sebagai bagian Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. • Ketegangan antara Indonesia dan China kembali meningkat setelah sebuah kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal nelayan China KM Kway Fey. • Tindakan Pemerintah China tersebut sangat merugikan Pemerintah Indonesia, tidak hanya dalam persoalan ekonomi saja, tetapi juga menyangkut kedaulatan negara. Dalam tulisan ini kita akan membahas mengenai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), hukum yang berlaku terhadap permasalahan ini, penyelesaian kedua negara terhadap permasalahan ini, dan kerugian yang dirasakan jika wilayah tersebut dirampas oleh negara lain, serta kaitannya permasalahan ini dengan kedaulatan negara. FACTS • Belakangan ini, sengketa wilayah Laut China Selatan yang melibatkan RRC, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Taiwan berimbas terhadap Indonesia. Pemerintah China merilis peta yang di dalamnya terdapat “Nine-Dash Line” di sekitar Laut China Selatan. Garis tersebut menunjukkan bahwa wilayah yang berada di dalamnya merupakan milik China. Jika garis tersebut disambung akan memotong Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dari Indonesia, tepatnya di perairan Natuna. • Kepulauan Natuna merupakan wilayah Indonesia paling utara di Selat Karimata yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan berbatasan langsung dengan wilayah maritim tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura dan Vietnam. Kepulauan Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di kawasan Asia Pasifik bahkan di Dunia. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel. Kawasan laut Natuna juga merupakan salah satu jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan menjadi lintasan laut internasional bagi kapal-kapal yang datang dari Samudera Hindia memasuki negara- negara industri di sekitar laut tersebut dan juga menuju Samudera Pasifik. • Pengklaiman tersebut berkaitan dengan kedaulatan suatu negara. Kedaulatan juga berkaitan dengan kekuatan nasional (national power). Sumber daya alam dan wilayah teritorial merupakan dua hal yang saling berkaitan erat dan menjadi hal penting dalam kekuatan nasional. Negara yang memiliki sumber daya alam melimpah dan wilayah yang luas memiliki potensi lebih banyak dalam meningkatkan kekuatan nasionalnya. Selain itu, penduduk suatu negara juga menjadi sumber dalam power. Jumlah dan tingkat kecerdasan penduduk suatu negara menjadi penentu bagaimana negara tersebut membentuk sebuah power. Sedangkan dalam segi pertahanan dan keamanan terdapat kekuatan militer yang memiliki kontribusi dalam pembentukan sebuah power, contohnya dalam mempertahankan kedaulatan wilayah teritorial negara. Kemudian, sistem politik yang berlaku dalam pemerintahan juga menjadi salah satu sumber power. Politik luar negeri berperan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang menjadi panutan negara untuk mengembangkan power dalam mewujudkan interest. Selain empat hal tersebut, kekuatan ekonomi negara juga berperan dalam pembentukan power karena negara dengan status perekonomian kuat akan membentuk economic power yang besar dan lebih mudah mempengaruhi perekonomian dunia. Sumber-sumber power di atas saling berkaitan sehingga membentuk sebuah national power. Pengelolaan sumber kekuatan yang baik dapat menjadikan negara memiliki kekuatan yang lebih baik pula. RULES • Berdasarkan UNCLOS 1982, Indonesia diakui sebagai Negara kepulauan dan konsekuensinya, Indonesia harus segera menyusun ketentuan peraturan perundang- undangan untuk melindungi dan memberikan kepastian hukum atas pulau-pulau terluar tersebut. Sedangkan yang berkaitan dengan batas wilayah antar negara tetangga harus segera ditindak-lanjuti melalui perjanjian-perjanjian bilateral. Indonesia saat ini telah menjabarkan UNCLOS 1982 yang dituangkan dalam UU No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, khususnya dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1996 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia. Disamping itu, dalam UU No. 4PR/1960 tentang Pemerintahan Daerah, telah memasukkan pengelolaan wilayah laut dengan tujuan agar daerah mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan di wilayahnya.
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Pulau-Pulau Kecil Terluar. Adapun tujuan dari pengelolaan pulau-pulau kecil terluar tertuang dalam Pasal 2 yakni: 1. Menjaga keutuhan wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia, keamanan nasional, pertahanan Negara dan bangsa serta emnciptakan stabilitas kawasan; 2. Memanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan, dan; 3. Memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. • Landas Kontinen suatu negara pantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya dari daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang kelanjutannya kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 Mil laut dari garis pangkal dari mana lebar laut territorial diukur, dalam pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut. Landas kontinen suatu Negara pantai tidak boleh melebihi batas-batas sebagaimana ditentukan dalam Pasal 76 ayat 4 hingga 6. Tepian kontinen meliputi kelanjutan bagian daratan Negara pantai yang berada di bawah permukaan air dan terdiri dari dasar laut dan tanah dibawahnya dari daratan kontinen, lereng (slope) dan tanjakan (rise). Tepian kontinen ini tidak mencakup dasar samudera dalam dengan bukti samudera atau tanah dibawahnya. ANALYSIS • Geopolitik merupakan sistem politik atau peraturan yang berwujud kebijaksanaan dan strategi nasional berdasarkan dorongan dari aspirasi nasional geografik yang memiliki dampak secara langsung ketika kebijakan tersebut dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Geopolitik memiliki hubungan yang erat dengan aspek geografi sosial dimana segala sesuatu dikaitkan dengan karakteristik geografi suatu negara.
• Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan
untuk mencapai cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang terarah. Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. • Salah satu masalah penting dari klaim China adalah garis demarkasi. Garis tersebut tidak kontinyu dan tidak ada peta yang bias menunjukkan seperti apa bentuknya apabila dibuat menyambung, karena tidak pernah ada penjelasan dari pihak China, maka tidak ada yang tahu arti dan tujuan sebenarnya pembuatan garis tersebut dalam konteks strategi. Beberapa ahli mengatakan bahwa 9 dash line ini tidak bisa disahkan sebagai perbatasan teritorial karena tidak sesuai dengan hukum internasional yang mengatakan bahwa perbatasan teritorial harus stabil dan terdefinisi dengan baik. Garis tersebut tidak stabil karena dengan mudah bisa berubah dari sebelas menjadi sembilan garis tanpa alasan jelas dan tidak terdefinisi dengan baik karena tidak memiliki koordinat geografis spesifik dan tidak menjelaskan bentuknya apabila semua garis tersebut dihubungkan. • Untuk mengedepankan Diplomasi dalam menyelesaikan sengketa Laut China Selatan, dengan mengimplementasikan secara penuh dan efektif hal tentang Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC), yaitu membangun rasa saling percaya, meningkatkan kerjasama, memelihara perdamaian dan stabilitas di laut China Selatan. Dalam menyelesaikan konflik di laut China Selatan, pemerintah Indonesia telah memiliki instrument penyelesaian konflik yang memadai. Inisiatif mantan Menlu Marty Natalegawa telah mengusulkan draf awal kode etik atau zero draft code of conduct Laut China Selatan dapat dijadikan sebagai senjata ampuh bagi diplomasi Indonesia. Ada tiga point penting yang menjadi tujuan zero draft code conduct yakni : 1. Menciptakan rasa saling percaya ; 2. Mencegah terjadinya insiden ; 3. Mengelola insiden, jika memang insiden itu terjadi dan tidak dapat dihindari. • Pada permasalahan ini juga berkaitan dengan national power suatu negara. Power (kekuatan) merupakan salah satu dari esensi hubungan internasional yang berperan sebagai alat yang digunakan negara untuk mencapai interest (Dugis, 2013). Dengan demikian, national power berarti sebuah power yang dimiliki oleh sebuah negara untuk mewujudkan national interst-nya. Menurut Nye, Joseph S. (1990: 154) para politikus dan diplomat mendefinisikan power sebagai penduduk, wilayah (teritorial), sumber daya alam, ukuran ekonomi, kekuatan militer, dan stabilitas politik. Sedangkan konsep realis mengatakan bahwa power adalah kemampuan negara untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki agar negara lain mau melakukan apa yang mereka (negara pemilik power) inginkan sekalipun hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan (Barnett & Duvall 2005: 40). Jadi, secara garis besar kekuatan nasional (national power) dapat diartikan sebagai upaya suatu negara untuk melakukan tindakan yang bertujuan mewujudkan kepentingan nasionalnya. Setiap negara yang berperan dalam sistem internasional pasti memiliki sebuah power, tetapi power antara negara yang satu dengan yang lain tidak sama. Hal tersebut disebabkan karena setiap negara memiliki national interest yang berbeda. CONCLUSION • Klaim China atas pulau Natuna telah melanggar Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia. Posisi Kepulauan Natuna sangat jauh dengan China. • 9 dash line tidak bisa disahkan sebagai perbatasan teritorial karena tidak sesuai dengan hukum internasional yang mengatakan bahwa perbatasan teritorial harus stabil dan terdefinisi dengan baik. Garis tersebut tidak stabil karena dengan mudah bisa berubah dari sebelas menjadi sembilan garis tanpa alasan jelas dan tidak terdefinisi dengan baik karena tidak memiliki koordinat geografis spesifik dan tidak menjelaskan bentuknya apabila semua garis tersebut dihubungkan. • Berdasarkan UNCLOS 1982, Indonesia diakui sebagai Negara kepulauan dan konsekuensinya, Indonesia harus segera menyusun ketentuan peraturan perundang- undangan untuk melindungi dan memberikan kepastian hukum atas pulau-pulau terluar tersebut. Sedangkan yang berkaitan dengan batas wilayah antar negara tetangga harus segera ditindak-lanjuti melalui perjanjian-perjanjian bilateral. Indonesia saat ini telah menjabarkan UNCLOS 1982 yang dituangkan dalam UU No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, khususnya dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1996 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia. Disamping itu, dalam UU No. 4PR/1960 tentang Pemerintahan Daerah, telah memasukkan pengelolaan wilayah laut dengan tujuan agar daerah mempunyai tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan di wilayahnya. • Setiap negara memliki national power untuk mempertahankan kadaulatannya terhadap negara lain. Semakin lengkap unsur kekuatan nasional maka semakin kuat dan sangat berpengaruh negara tersebut. • Penyelesaian konflik ini ternyata diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak. Dengan awalnya kedua pihak memanas memperebutkan wilayah kekuasaannya. Namun diselesaikan dengan pengakuan China akan kepemilikan wilayah Indonesia. Dengan pengakuan tersebut Indonesia dan China tetap menjalin hubungan baik. Indonesia pun tetap memperkuat keamanan di wilayah tersebut. Sekian pembahasan mengenai konflik Kepulauan Natuna.