POLA PANGAN HARAPAN

(PPH)
STATUS GIZI YG BAIK
TERWUJUD BILA :

PANGAN DIKONSUMSI CUKUP,

BAIK DALAM JUMLAH, MUTU DAN
KERAGAMAN.
 BERKAITAN DENGAN UPAYA DIBIDANG
PANGAN DAN GIZI, DIPERLUKAN ALAT
UNTUK MENILAI SEJAUH MANA
KEBERHASILAN YG TELAH DICAPAI BAIK
DIBIDANG PRODUKSI MAUPUN DIBIDANG
KONSUMSI PANGAN.

 DISEPAKATI DAN DAPAT DIGUNAKAN

SEBAGAI ALAT UKUR ATAU PARAMETER YG
CUKUP BAIK DALAM HAL INI “PPH”.

 MAKA DISUSUN “SASARAN SKOR MUTU

PANGAN MENUJU POLA PANGAN HARAPAN .
DENGAN MAKSUD AGAR SASARAN
TERSEBUT DAPAT DIJADIKAN
PEDOMAN BAGI :

1. PENYUSUNAN PERENCANAAN
PRODUKSI.
2. PENYEDIAAN DAN KONSUMSI
PANGAN
3. PENYUSUNAN PPH DAERAH
4. PEMBUATAN PUGS.
PENGERTIAN
POLA PANGAN HARAPAN :
ADALAH SUSUNAN BERAGAM PANGAN
ATAU KELOMPOK PANGAN YG
DIDASARKAN ATAS PROPORSI
SUMBANGAN ENERGINYA TERHADAP
TOTAL ENERGI YG MAMPU MENCUKUPI
KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN DAN
GIZI PENDUDUK, BAIK DALAM JUMLAH,
KUALITAS MAUPUN KERAGAMANNYA,
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEGI-
SEGI SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA,
AGAMA DAN CITARASA.
SASARAN SKOR MUTU PANGAN :

1. FAO-RAPA DI BANGKOK TH.1989 MENGEMUKAKAN

BAHWA SUSUNAN HIDANGAN YG DIANGGAP BAIK
APABILA MENGANDUNG 10-12% ENERGI DARI
PROTEIN, 20-25% DARI LEMAK DAN SISANYA 63-70%
DARI KARBOHIDRAT.
2. DALAM KAITAN INI DIHASILKAN SUATU SUSUNAN
POLA PANGAN YG DISEBUT : “DESIRABLE DIETARY
PATTERN” (DDP).
3. POLA PANGAN VERSI FAO-RAPA INI BELUM COCOK
BILA DITERAPKAN LANGSUNG UNTUK INDONESIA
KARENA PORSI ENERGI BERASAL DARI HEWANI
SANGAT TINGGI YAITU 20%.
4. OLEH KARENA ITU POLA TERSEBUT PERLU
DIMODIFIKASI.
SASARAN SKOR MUTU PANGAN :
(LANJUTAN)

5. DARI SEGI LEMAK, ORANG INDONESIA

TIDAK MEMERLUKAN LEMAK SETINGGI
UKURAN TERSEBUT, TETAPI CUKUP
APABILA ENERGI DARI LEMAK SEKITAR 18-
22%.
6. ENERGI DARI PROTEIN 10-12%.
7. ENERGI KARBOHIDRAT 66-72%.
8. SUMBANGAN ENERGI DARI HEWANI CUKUP
SEKITAR 15%, TIDAK PERLU SAMPAI 20 %.
9. ATAS DASAR MODIFIKASI DDP MAKA
UNTUK INDONESIA DISUSUN PPH.
TAHUN SASARAN SKOR
MUTU PANGAN
1994 71,50
1995 71,70
1996 72,06
1997 72,26
1998 72,47
JENIS KOMODITAS YANG DIGUNAKAN
DIGOLONGKAN DALAM 8 GOLONGAN
BAHAN MAKANAN :
1. PADI-PADIAN
C/: BERAS, JAGUNG, TERIGU
2. UMBI-UMBIAN
C/: UBI KAYU, UBI JALAR, KENTANG, SAGU
3. PANGAN HEWANI
C/: DAGING, TELUR, SUSU, IKAN
4. MINYAK DAN LEMAK
C/: MINYAK KELAPA, MINYAK SAWIT
5. KACANG-KACANGAN
C/: KEDELE, KACANG TANAH, KACANG HIJAU
6. BUAH/BIJI BERMINYAK
7. GULA
C/: GULA PASIR, GULA MERAH
8. SAYUR DAN BUAH.
C/: SAYUR, BUAH
 SUSUNAN POLA PANGAN HARAPAN

BAHAN MAKANAN KOMPOSISI PPH NASIONAL

(%) BO- KON- KETER- SKOR

BOT SUMSI SEDIAAN

1. PADI-PADIAN 50 0,5 1.075 1.250 25

2. UMBI-UMBIAN 5 0,5 107 125 2,5
3. PANGAN HEWANI 15,3 2 329 382 30,6
4. MINYAK &LEMAK 10 1 215 250 10
5. BUAH & BIJI 3 0,5 63 75 1,5
BERMINYAK
6. KACANG-KACANGAN 5 2 107 125 10
7. GULA 6,7 0,5 144 168 3,4
8. SAYURAN & BUAH2AN 5 2 107 125 10
JUMLAH 100,0 2,147 2.500
SEKIAN