Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS ETIKA PROFESI

ARSITEK
OLEH :

MUHAMMAD FADLAN RIVALDI (5160911187)


RIRIS VERAWATI (5160911203)
KECURANGAN TENDER DI KONAWE UTARA
Kecurangan pembangunan fasilitas pemerintahan kabupaten Konawe Utara (Konut) atas Tiga paket tender
pembanguan yaitu : Kantor Gedung DPRD, Kantor Bupati dan Masjid Raya. Yang ternyata tidak melalui mekanisme
tender dengan benar dan plagiasi atas desain Gedung DPRD pemerintah daerah lain.

Kantor Bupati Konawe utara Masjid Raya Konawe Utara


Gedung DPRD Konawe
Utara
KRONOLOGI KASUS
1 2 3
Pemerintah Konawe utara Para peserta tender maupun Keanehan mulai dirasa para
membuka tender pembangunan kontraktor tidak diberi Bill off Quantity peserta lelang saat ada
pada tahun 2008 dengan paket (BOQ) atau volume pekerjaan. perusahaan rekanan yang
tiga tender yang dibagi menjadi 2 Awalnya panitia menyetujui saat diduga mendapat BOQ dan
tahap yaitu tahun 2008-2010 diminta BOQ , tapi hingga pemasukan memenangkan tender.
dengan nilai proyek 15.8 miliar. dokumen penawaran, BOQ tidak
dikeluarkan panitia lelang dengan
alasan yang jelas.
4 5 6
Kemudian diketahui bahwa gedung dari Kasus terungkap setelah Kasus bergulir hingga tahun 2016 dan
proyek tender tersebut ialah jiplakan dari kejaksaan mendapat laporan audit ditetapkan 6 tersangka.
gedung pemerintahan daerah lain, BPK yang menemukan Kelebihan
padahal biaya desain gedung sudah pembayaran dan menyalahi
dianggarkan. Untuk gedung DPRD 200 kontrak kerja, sehingga
juta, sedangkan untuk kantor bupati menimbulkan kerugian negara 2.3
berkisar 400 juta. Dan anehnya lagi miliar.
proyek tidak di kerjakan instasi teknis
tapi biro ekonomi dan pembangunan,
terkesan dipaksakan.
FAKTA PELANGGARAN
-Kaidah Tata Laku 4.1
-Kaidah Tata Laku 5.4
Arsitek wajib menjalankan profesinya dengan
Arsitek dibenarkan berpartisipasi dalam suatu
menjunjung tinggi nilai kejujuran dan keadilan.
sayembara perancangan arsitektur hanya apabila
Standar etika 4.2 kaidahnya adil, jujur dan sesuai format yang diakui
Arsitek berkewajiban meningkatkan citra dan IAI.
integritas keprofesiannya melalui tindakan-tindakan
Dianggap melanggar karena pemenang tender
keteladanannya dan memastikan agar lingkungan
menang atas penunjukan langsung tanpa
profesinya serta karyawannya selalu menyesuaikan
melalui mekanisme tender yang baik dan
perilaku dengan kode etik ini.
benar.

Dianggap melanggar karena dengan


kecurangan tersebut telat mencederai
keprofesionalitasan citra profesi arsitek.

Anda mungkin juga menyukai