0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya generasi muda menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab secara moral dan sebagai warga negara untuk menghindari pelanggaran hukum seperti yang diatur dalam UU ITE. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa diperlukan upaya preventif dari berbagai pihak untuk mendidik penggunaan media sosial yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya generasi muda menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab secara moral dan sebagai warga negara untuk menghindari pelanggaran hukum seperti yang diatur dalam UU ITE. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa diperlukan upaya preventif dari berbagai pihak untuk mendidik penggunaan media sosial yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya generasi muda menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab secara moral dan sebagai warga negara untuk menghindari pelanggaran hukum seperti yang diatur dalam UU ITE. Dokumen ini juga menyebutkan bahwa diperlukan upaya preventif dari berbagai pihak untuk mendidik penggunaan media sosial yang baik.
menjadi bertanggung jawab serta beretika menggunakan social media ” Generasi Muda?
Generasi muda sekarang ini menjadi bahan
pembicaraan oleh semua kalangan masyarakat. Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini.
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
Manfaat Social Media
1. Media Komunikasi 2. Ekspresi Diri 3. Mencari Informasi 4. Membuka Peluang Bisnis 5. Dll
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
Main Social Media Bisa Masuk Penjara?
Tahukah kalian bahwa bermain media
sosial pun harus menggunakan etika yang bijak agar tidak terjerat hukum.
Tetap ada manfaat yang didapatkan ketika kita
menggunakannya dengan bijak, tetap ada rasa nyaman dan aman jika menggunakan media sosial dengan cerdas. Bagaimana media sosial berdampak tergantung bagaimana kita menggunakananya. Oleh karena itu kita harus bijak dan beretika menggunakannya.
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI pada tanggal 25 Maret 2008 telah mengeluarkan produk hukum, yaitu Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dimaksudkan salah satunya untuk tetap bijak menggunakan media sosial.
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
Menurut monitoring jaringan sukarela pembela kebebasan berekspresi dan hak di digital di Asia Tenggara, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), ada 245 laporan kasus UU ITE di Indonesia sejak 2008. SAFEnet juga mencatat hampir setengah kasus UU ITE menggunakan pasal pencemaran nama baik sebagai dasar pelaporan.
Peluang terlepas dari jeratan UU ITE sangat kecil apabila
kasusnya sudah masuk dalam proses pengadilan. Dari 245 laporan kasus UU ITE bersumber dari SAFEnet, hampir 60 persen lebih kebanyakan kasusnya terjadi di pulau Jawa. Meski demikian, laporan UU ITE juga menonjol di beberapa wilayah luar pulau Jawa.
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
Banyaknya laporan kasus UU ITE di Misalnya saja di Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat terjadi pada (NTB), tercatat ada 14 kasus pernah 2017. Salah satu kasusnya adalah terjadi. Wilayah ini juga menjadi laporan 12 pengacara dari Tim provinsi dengan jumlah kasus Pembela Gerakan Pribumi Berdaulat terbanyak di luar pulau Jawa. terhadap lima pengguna media sosial Sementara itu, wilayah lainnya, (medsos). Konteksnya terkait dengan Sulawesi Selatan punya 13 kasus dan kasus penghinaan Gubernur NTB, Sumatera Utara dengan 12 kasus. TGH M. Zainul Majdi.
Di Sulawesi Selatan, pada 2014, wakil
walikota Parepare Ahmad Faisal Andi Di Sumatera Utara, pada 2018, Sapada melaporkan Ketua LSM kepolisian setempat mengamankan Benteng Ampera Parepare, Amar Alsaya Dalimunthe, satpam di Muhammad Fihir. Kasusnya terkait Bank Sumut Serbelawan, karena dengan pencemaran nama baik melalui mengunggah status bahwa terorisme Facebook. Atas tindakannya, adalah pengalihan isu. Muhammad Fihir dituntut oleh jaksa 18 bulan penjara pada Agustus 2015.
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA
PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA Oleh karenanya penting kiranya untuk generasi muda memiliki rasa tanggung jawab baik secara moral dan tanggung jawab sebagai warga negara. Lebih jauh lagi, euforia medsos sering kehilangan filosofi utama demokrasi, yakni kebebasan berbasis pengetahuan, keterampilan dan etika.
Menyikapi hal ini, diperlukan langkah-
langkah preventif dari semua pihak, baik itu dari pemerintah, sekolah, masyarakat dan keluarga itu sendiri tentang penggunaan media sosial yang baik dan mendidik.