Pekerjaan lapangan
Survey pendahuluan adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi (tanpa melakukan verifikasi secara rinci) mengenai
bagian/fungsi yang akan diaudit dengan tujuan untuk :
Dengan kata lain, survey pendahuluan berguna untuk memahami lebih baik mengenai tujuan, proses, risiko dan
pengendalian dari bagian/fungsi yang diaudit
VIII.A.Survey pendahuluan dan reviu Internal control (dari
Internet) LANJUTAN
Langkah/Kegiatan Pokok
Survey pendahuluan meliputi langkah/kegiatan pokok, yaitu :
1) Penyelidikan awal.
2) Pertemuan terbuka dengan manajemen auditee.
3) Penelaahan atas dokumen yang ada pada auditee.
4) Observasi
5) Penyiapan Bagan Arus
6) Review Analitis.
7) Pembuatan laporan/risalah survey.
VIII.A.1. Opening conference,tujuan dan
persyaratannya
SUASANA RAPAT :
VIII.A.2. On site tour
– Merupakan observasi awal terhadap fasilitas, peralatan, lay out (tata letak),
personil dan kegiatan (operasional) auditee; tinjauan efisiensinya meliputi
pengamatan kegiatan-kegiatan khusus, fasilitas/ tenaga kerja yang menganggur,
mesin rusak, ketidak efektifan, dan tinjauan keadaan lapangan secara visual
lainnya.
VIII.A.2. On site tour (Internet)
On-site tour merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meninjau lokasi atau tempat dilakukan
audit. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan suatu gambaran luas mengenai operasional
perusahaan. Namun demikian, auditor internal harus mengamati aktivitas operasional yang tidak
biasa atau indikasi penyalahgunaan fasilitas serta melihat sikap karyawan terhadap pekerjaannya.
Dalam hali ini, auditor internal dapat melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait untuk
memperoleh informasi secara jelas dan efektif. Untuk memastikan bahwa wawancara merupakan
bentuk komunukasi yang efektif, yayasan Pendidikan internal Audit (2003 :16) mengemukakan
bahwa :
“Salah satu bentuk komunikasi auditor dengan auditee adalah melalui wawancara. Teknik wawancara
yang efektif akan menciptakan komunikasi yang baik antara auditor dan auditee”.
Dengan demikian, jelas bahwa wawancara merupakan alat komunikasi yang sangat efektif dilakukan
antara auditor dan objek yang diaudit, sehingga auditor memperoleh informasi dengan cepat karena
terciptanya h
VIII.A.3. Studi dokumen
– Auditor internal harus mengerti tentang kegiatan auditee dalam hal mengevaluasi
sistem pengendalian internal yang memadai. Written Description of the auditee
disimpan dalam file permanen yang dapat dimengerti dan memberikan referensi
untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal dan prosedur audit.
– Deskripsi dari sistem informasi Dan kegiatan mencakup flow chart, struktur
organisasi, informasi financial dan operasi perusahaan.
VIII.A.5.Prosedur analitis,meliputi :
– Tools terbaik dalam teknik audit kerja lapangan adalah commonsense dan
kemampuan analisis. Selanjutnya, auditor dapat menggunakan tools yang
digunakan dalam teknik(manajemen) operasi, misalnya : (1)Total Quality
Manajement(TQM);(2)Partisipative Manajement; (3)Benchmarking Strategis;
(4)Restructuring, reengineering and reventing; (5)Principle-centered
leadership; (6)Learning organization; (7)Revision of mental model;
(8)Sprirituality in the workplace; (9)ABC/ABM; (10)Strategic, long-term, short-
term and detail planning;(11)Flexible budgeting;(12)System theory;
(13)Complexity theory(complex Adaptive system)
VIII.E2.Teknik khusus kerja lapangan
Teknik khusus kerja (audit)lapangan versi R Reider meliputi 16 cara yang dapat
dikelompokkan dalam:
1.kegiatan reviu dokumen organisasi,sistem informasi, kepatuhan, dan kegiatan
operasi lainnya.
2.Analisa ratio, perubahan dan trend berbagai laporan.
3.Evaluasi sistem flowchart, yang menunjukkan proses bidang-bidang fungsional.
4.Evaluasi lay out flowdiagram, yang menunjukkan layout fisik terkait dengan alur
kerja.
Perbedaan layout flowdiagram dengan sistem flow
chart dalam teknik kerja(audit) lapangan
– Sistem flowchart merupakan alur kegiatan operasional berdasarkan
fungsi-fungsi yang ada disertai arus informasi dokumen serta simbol
kegiatan tiap fungsi; misalnya, gambaran prosedur pengadaan yang
merupakan kelengkapan suatu sistem informasi. Pengujian audit
internal ditujukan untuk mengevaluasi apakah cukup seimbang antara
kecepatan alur kegiatan dengan pengendaliannya, mengurangi
kegiatan yang duplikasi dan proses yang tidak bernilai tambah serta
penyesuaian sistem terhadap perubahan.
– Layout flow diagram merupakan alur kegiatan fisik berdasarkan
proses operasi yang memberikan gambaran waktu, tempat dan
simbol proses yang dilakukan; misalnya, gambaran proses / operating
procces chart (OPC) pembuatan meja, mulai dari pengolahan kayu
papan, penyerutan, penggergajian, proses cat/pilitur, sampai final
assembling menjadi produk meja. Pengujian audit internal ditujukan
untuk mengevaluasi proses yang tidak efisien, yang menimbulkan
afkir & reject produk, waktu operasi yang dapat diperpendek,
perubahan urutan kerja serta pengujian stasiun kerja(work station)
yang dapat disatukan bila menggunakan peralatan baru.
VIII.E3. Jenis/macam teknik audit untuk
menguji bukti secara umum
– Bukti internal: misalnya timecard pegawai, bukti kas, bon bahan baku,dll
– Bukti internal-eksternal: bukti yang dibuat perusahaan dan diproses pihak
lain,misalnya faktur penjualan
– Bukti eksternal-internal, misalnya invoice pembelian.
– Bukti eksternal: bukti yang dibuat pihak luar, tidak diproses perusahaan, tetapi
disimpan sebagai bukti;misalnya keputusan pengadilan
VIII.B.1.CONTOH EVALUASI INTERNAL CONTROL*)