Anda di halaman 1dari 40

Jurnal Reading

KARSINOMA REKTUM
Anatomi
Rektum
5
Aliran Limfe

Superior Kelenjar limfe pararektal  Kelenjar limfe


sakrum  Kelenjar limfe mesenterika inferior

Kelenjar limfe sakrum atau kelenjar limfe iliaka


Inferior
internal
9
10
Inervasi

Saraf simpatik rektum berasal dari pleksus mesenterikus inferior (Lumbal


2 s.d 4)  untuk mengatur pengeluaran air mani dan ejakulasi.

Saraf parasimpatik berasal dari sakral 2 s.d 4  untuk ereksi penis dan
klitoris.

Efek samping dari pembedahan pada pasien kanker rektum adalah


disfungsi ereksi dan tidak dapat mengontrol buang air kecil.
12
Fisiologi

Peregangan rektum memicu


Gerakan Peristaltik kolon isi kolon ke rektum reseptor regang di dinding
rektum

Reflek defekasi disertai Jika sfingter anus eksternus


dengan sfingter anus juga relaksasi akan terjadi
internus yang relaksasi proses defekasi
Definisi Kanker Rektum

Pertumbuhan dan penyebaran sel


Kanker
yang tidak terkontrol

Dapat mengenai seluruh bagian


tubuh manusia

Dapat invasif dan metastasis

Faktor risiko
Faktor yang
Fungsi Rektum Epidemiologi
Berpengaruh
• Fungsi rektum • Insiden kanker • Diet tinggi
berhubungan rektum di Eropa lemak, rendah
dengan defekasi  sekitar serat
sebagai hasil 125.000/tahun, • Usia lebih dari 50
refleks dari feses yaitu sekitar 35% tahun.
yang masuk ke dari total insiden
rektum. • Genetik, FAP dan
kanker kolorektal, HNPCC
mencerminkan
• Inflammatory
15-25 kasus /
bowel disease
100.000
penduduk per
tahun
• Angka
kematiannya 
mencapai 4–10 /
100 000 populasi
per tahun
Patofisiologi

Diferensiasi dan maturasi sel


terganggu akibat perubahan
genetik dari adenoma

Sel tidak mampu berapoptosis 


Inaktivasi dari adenomatous Perpanjangan hidup sel
polyposis coli (APC)

Jumlah sel meningkat 


Jumlah sel meningkat  adanya
adanya mutasi yang
mutasi yang mengaktifkan K-ras
mengaktifkan K-ras onkogen
onkogen dan mutasi gen p53
dan mutasi gen p53
Change
Bowel
Habit
Gangguan
traktus BAB
urinarius bercampur
dan nyeri darah
gluteal

GAMBARAN Diare,
Mual, KLINIS Konstipasi
muntah, , Tidak
letih, puas
lesu sehabis
BAB

Penurunan Tidak
Berat nyaman
Badan pada perut
Metastatis rektum

▪ Metastase ke kelenjar limfa regional ditemukan pada 40-70% kasus pada saat
direseksi.
▪ Invasi ke pembuluh darah vena ditemukan pada lebih 60% kasus.

Metastase sering ke hepar, cavumperitoneum, paru-paru, diikuti kelenjar


adrenal, ovarium dan tulang. Metastase ke otak sangat jarang,
dikarenakan jalur limfatik dan vena dari rektum menuju vena cava
inferior, maka metastase kanker rektum lebih sering muncul pertama kali
di paru-paru

18
Stadium TNM berdasarkan klasifikasi UICC (edisi 8)
untuk kanker kolon dan rektum

Tumor (T) Node (N) Metastase (M)


• Tx : Tumor primer tidak dapat • NX : Tidak adanya
dinilai keterlibatan kelenjar limfe
• M0 : Tidak terdapat
• T0 : Tidak ada bukti tumor regional metastasis jauh
primer • N0 : Tidak ada metastasis ke • M1 : Terdapat
• Tis: Karsinoma in situ : kelenjar limfe regional
intraepithelial atau invasi • N1 : Metastasis pada 1 metastasis jauh
lamina propria sampai 3 kelenjar getah • M1a : Metastasis
• T1 : Tumor menginvasi bening regional
submukosa • N1a : Metastasis pada 1 terbatas pada 1
• T2 : Tumor menginvasi kelenjar limfe regional organ tanpa
propria muskularis • N1b : Metastasis pada 2-3 metastasis ke
• T3 : Tumor menginvasi kelenjar limfe regional
melalui propia muskularis ke • N1c : Tumor melekat, dalam peritoneum
subserosa atau menjadi non- misalnya satellitese, dalam • M1b : Metastasis
peritonealized pericolic atau subserosa, atau dalam soft
jaringan perirektal tissue non peritoneal pericolic dalam lebih dari 1
• T4 : Tumor langsung atau perirektal tanpa adanya organ
menyerang organ atau metastasis kelenjar limfe
struktur dan/atau perforasi regional • M1c : Metastasis
peritoneal visceral • N2 : Metastasis pada 4 atau ke dalam
• T4a : Tumor menyebabkan lebih kelenjar limfe regional peritoneum dengan
preforasi peritoneum visceral • N2a : Metastasis pada 4-6
• T4b : Tumor secara langsung kelenjar limfe regional atau tanpa
menginvasi struktur atau • N2b : Metastasis pada 7 atau keterlibatan organ
organ lain lebih kelenjar limfe regional lain
Modifikasi Klasifikasi Dukes

Klasifikasi Dukes Lokasi Tumor

Dukes A Terbatas pada mukosa dinding rektum

Dukes B-1 Tumor menginfiltrasi terbatas sampai lapisan muskularis propia

Dukes B-2 Tumor sudah menembus sampai lapisan terluar (serosa) tetapi belum
mengenai organ terdekat

Dukes B-3 Tumor sudah mengenai organ yang berdekatan

Dukes C-1 Tumor kategori Dukes B-1 + pembesaran KGB regional

Dukes C-2 Tumor kategori Dukes B-2 + pembesaran KGB regional

Dukes C-3 Tumor kategori Dukes B-3 + pembesaran KGB regional

Dukes D Bila sudah terdapat metastase jauh


Kelompok stadium kanker kolon dan rektal

Stadium
Stadium 0 TIs N0 M0
Stadium I T1, T2 N0 M0
Stadium II T3, T4 N0 M0
Stadium IIA T3 N0 M0
Stadium IIB T4a N0 M0
Stadium IIC T4b N0 M0
Stadium III T N1,N2 M0
Stadium IIIA T1, T2 N1 M0
T1 N2a M0
Stadium IIIB T1, T2 N2b M0
T2,T3 N2a M0
T3,T4a N1 M0
Stadium IIIC T3,T4a N2b M0
T4a N2a M0
T4b N1,N2 M0
Stadium IV T mana saja N mana saja M1
Stadium IVA T mana saja N mana saja M1a
Stadium IVB T mana saja N mana saja M1b
Stadium IVC T mana saj N mana saja M1c

21
Stadium

Stadium T N M Dukes

Tis N0 M0
I A
T1 N0 M0

T2 N0 M0

II T3 N0 M0 B

T4 N0 M0

III Any T N1 M0 C

Any T N2.N3 M0

IV Any T Any N M1 D
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


• Pasien umumnya mengeluh gangguan • Status generalis pasien
BAB berupa diare atau konstipasi • Performance status
berulang dan dapat disertai darah atau • Mencari kemungkinan metastase
lendir.
• RT
• Perut kembung (distensi)
• Adanya tumor rektum
• Rasa nyeri pada bagian perut.
• Lokasi dan jarak dari anus
• Perlu digali juga mengenai faktor
• Posisi tumor, melingkar atau
risiko yang berhubungan dengan
menyumbat lumen
kanker rektum tersebut.
• Perlengketan dengan jaringan sekitar
• Dapat dilakukan biopsy
Diagnosis (P. Imaging)

Foto polos abdomen Mengetahui lokasi dan untuk mengetahui


dengan barium enema adanya fiksasi tumor ke jaringan sekitar.

Endo Ultra Sonography/ Endo Memiliki tingkat akurasi yang tinggi untuk
Rectal Ultra Sonography menentukan stadium T.

Menilai stadium T pada tumor dan adanya metastasi


CT-Scan dan MRI pada hepar, KGB para-aorta, atau infiltrasi ke organ
sekitar tumor
Diagnosis (P. Imaging)

Melihat gambaran tumor secara makroskopis dan


Kolonoskopi berfungsi untuk melihat adanya lesi pra kanker
seperti FAP

Foto Thoraks & USG Mengetahui adanya metastasis ke paru-paru


hepar dan hepar
Diagnosis (P. Biopsi)

Untuk konfirmasi adanya malignansi.

Biopsi Dilakukan bersamaan dengan kolonoskopi

Adenokarsinoma = 85-90% kasus


31
Penatalaksanaan

Pembedahan Kemoterapi Radioterapi

• Trasanal excision • Adjuvant • Kemoterapi +


• Low Anterior • Neo adjuvant terapi radiasi =
Resection (LAR) kemoradioterapi.
• Coloanal
anastomosis
• Abdominal
Perineal
Resection (APR)
PEMBEDAHAN
▪ Local Transanal Resection
Dengan cara mengangkat seluruh lapisan
rektum untuk menghilangkan kanker. Prosedur
ini dilakukan pada stadium I awal dan
kanker tersebut berukuran kecil dan
letaknya tidak jauh dari anus.

33
PEMBEDAHAN
▪ Low Anterior Resection (LAR)
Dengan cara rektum yang terdapat
kanker diangkat dan kolon akan
disambungkan pada sisa rektum.
Selain itu, limfe nodus dan
jaringan disekitar kanker juga ikut
diangkat. Dilakukan pada kanker
rektum stadium II dan III yang
terletak di rektum bagian atas

34
Low Anterior Resection (LAR)

35
PEMBEDAHAN

▪ Coloanal anastomosis
Tindakan ini dilakukan dengan cara
mengangkat seluruh rektum dan juga limfe
nodus yang berada di sekitar rektum lalu
dilakukan penyambungan kolon ke bagian
anus. Dilakukan juga pembentukan kantong
pada kolon (colonic J-Pouch) sebagai tempat
penyimpanan feses. Operasi ini dilakukan
pada kanker rektum stadium II dan III
dengan letak kanker di rektum bagian
tengah.

36
Coloanal anastomosis

37
PEMBEDAHAN

▪ Abdominal Perineal Resection


(APR)
Dilakukan insisi pada abdomen dan juga pada daerah
perineum sekitar anus. Insisi ini memungkinkan operator
untuk melakukan pengangkatan anus, rektum serta jaringan
sekitar anus. Karena anus sudah diangkat maka pasien
memerlukan kolostomi yang permanen agar feses dapat
dikeluarkan dari tubuh. Digunakan untuk mengangkat kanker
rektum stadium II dan III yang terletak pada rektum bagian
bawah, terutama pada kanker yang tumbuh di otot sfingter.

38
39
KEMOTERAPI
▪ Kemoterapi adjuvant

Diberikan setelah operasi, dengan tujuan untuk membunuh sel-sel kanker yang
tersisa setelah operasi, karena sel-sel tersebut terlalu kecil untuk dilihat.
Pemberian kemoterapi adjuvant juga bertujuan untuk mencegah terjadinya
kanker kembali.

40
▪ Kemoterapi Neo adjuvant

Diberikan sebelum dilakukan operasi, kemoterapi neo adjuvant


bertujuan untuk memperkecil kanker dan membuat operasi lebih
mudah.

Obat-obat kemoterapi  5-Fluorouracil (5-FU),


Capecitabine, Irinotecan, Oxaliplatin, dan
Tridluridine + tipiracil.

41
TERAPI RADIASI

▪ Terapi radiasi menggunakan energi


sinar tinggi (seperti x-ray)
untuk menghancurkan sel kanker.
Kemoterapi dapat meningkatkan
efektifitas dari terapi radiasi
pada beberapa kanker kolorektal.

42
Prognosis
▪ Tergantung beberapa hal  stadium tumor, fiksasi tumor ke
jaringan sekitar dan metastasis.

▪ Angka harapan hidup selama 5 tahun menurut klasifikasi Duke’s


:
Duke’s Persentase
A 85-95%
B 60-80%
C 30-60%
D <10%

▪ 50% pasien biasanya terjadi rekurensi.


49
50
51

Anda mungkin juga menyukai