Tiap ginjal manusia terdiri atas kurang lebih 800.000 sampai 1.000.000 nefron, yang masing-
masing mampu membentuk urine. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru. Oleh karena itu,
pada trauma ginjal, penyakit ginjal, atau proses penuaan yang normal, akan terjadi penurunan
jumlah nefron secara bertahap. Setiap nefron terdiri atas: (1) kumpulan kapiler yang disebut
glomerulus, yang akan memfiltrasi sejumlah besar cairan dari darah, dan (2) tubulus panjang
tempat cairan hasil filtrasi diubah menjadi urine dalam perjalanannya menuju pelvis ginjal.
Glomerulus tersusu dari jejaring kapiler glomerulus yang bercabang dan beranastomosis, yang
mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira 60 mm Hg) bila dibandingkan dengan kapiler
lainnya. Kapiler glomerulus dilapisi oleh sel sel epitel, dan keseluruhan glomerulus dibungkus
oleh kapsula Bowman. Cairan yang difiltrasi dari kapiler glomerulus mengalir ke dalam kapsula
Bowman dan kemudian masuk ke tubulus proksimal, yang terletak dalam korteks ginjal. Dari
tubulus proksimal, cairan mengalir ke ansa Henle yang masuk ke dalam medula ginjal. Setiap
lengkung terdiri atas pars desendens dan asendens. Dinding pars desendens dan ujung pars
asendens yang paling rendah sangat tipis, dan oleh karena itu disebut hagian tipis ansa Henle. Di
tengah perjalanan kembalinya pars asendéns dari lengkung tersebut ke korteks, dindingnya
menjadi jauh lebih tebal dan, oleh karena itu disebut bagian tebal pars desendens. Pada ujung
pars asendens tebal terdapat bagian yang pendek, yang pada dindingnya terdapat plak terdiri atas
sel epitel khusus, dan dikenal sebagai makula densa. Makula densa memainkan peran penting
dalam mengatur fungsi nefron. Setelah makula densa, cairan memasuki tubulus distal, yang
terletak di korteks ginjal (seperti tubulus proksimal). Tubulus distal ini kemudian melanjut
sebagai tubulus renalis arkuatus dan tubulus koligens kortikal. yang menjadi duktus koligens
kortikal. Bagian awal dari 8 sampai 10 duktus koligens kortikal bergabung membentuk duktus
koligens tunggal yang lebih besar, yang turun ke medula dan menjadi duktus koligens medula.
Duktus koligens bergabung membentuk duktus yang lebih besar secara progresif, yang akhirnya
mengalir menuju pelvis ginjal melalui ujung papila ginjal. Setiap ginjal, mempunyai kira-kira
250 duktus koligens yang sangat besar, yang masing-masing mengumpulkan urine dari sekitar
4.000 nefron.
Sumber : Hall, J. E. (2019). Guyton dan Hall buku ajar fisiologi kedokteran. Elsevier Health
Sciences.
Klasifikasi
Karsinoma sel ginjal (RCC), yang berasal dari korteks ginjal, bertanggung jawab untuk 80%
sampai 85% dari semua neoplasma ginjal primer. Karsinoma sel transisional, yang berasal dari
pelvis ginjal, terdiri dari sekitar 8%. Tumor epitel parenkim lainnya, seperti onkositoma, tumor
saluran pengumpul, angiomiolipoma, dan sarkoma ginjal, jarang terjadi. Pada anak-anak,
nefroblastoma dan tumor Wilms sering terjadi. Karsinoma ginjal meduler adalah bentuk kanker
sel ginjal yang jarang namun agresif yang terlihat pada penyakit sel sabit. Subtipe lain yang
kurang umum adalah keganasan sel jernih, papiler, dan kromofobia.
Renal Cell Carcinoma (RCC) atau dikenal dengan Grawitz Tumor, Hypernephroma,
Nephrocarcinoma, Renal Adenocarcinoma merupakan tumor ganas yang berasal dari tubulus
proksimakl ginjal. Menurut WHO sekurang-kurangnya Renal Cell Carcinoma dibagi
berdasarkan histologis menjadi beberapa subtipe, yakni : Clear Cell (ccRCC), Papillary
(pRCC), Chromophobe (chRCC).
Ini adalah bentuk paling umum dari karsinoma sel ginjal. Sekitar 7 dari 10 orang dengan
RCC memiliki jenis kanker ini. Saat dilihat di laboratorium, sel-sel yang membentuk sel
bening RCC terlihat sangat pucat atau bening.
b. Papillary (pRCC)
Ini adalah subtipe paling umum kedua - sekitar 1 dari 10 RCC adalah jenis ini. Kanker ini
membentuk proyeksi seperti jari kelingking (disebut papila) di beberapa, jika tidak sebagian
besar, tumor. Beberapa dokter menyebut kanker ini sebagai kromofilik karena sel-selnya
menyerap pewarna tertentu dan terlihat merah muda ketika dilihat di bawah mikroskop.
c. Chromophobe (chRCC).
Subtipe ini menyumbang sekitar 5% (5 kasus dalam 100) RCC. Sel-sel kanker ini juga
pucat, seperti sel-sel bening, tetapi jauh lebih besar dan memiliki ciri-ciri tertentu lainnya
yang dapat dikenali jika dilihat dengan cermat.
Sumber : Delacroix, S. E., Wood, C. G., & Jonasch, E. (2011). Renal neoplasia. Brenner and Rector's
the kidney. 9th edn. Philadelphia, PA: Saunders, An Imprint of Elsevier, 1508-35.
Hsieh, J. J., Purdue, M. P., Signoretti, S., Swanton, C., Albiges, L., Schmidinger, M., ... & Ficarra, V.
(2017). Renal cell carcinoma. Nature reviews Disease primers, 3(1), 1-19.
T-Tumor Primer
Tx Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 Tidak ada bukti tumor primer
T1 Tumor dengan ukuran ≤ 7cm pada ukuran terbesar, terbatas pada ginjal
T1a Tumor dengan ukuran ≤ 4 cm pada ukuran terbesar
T1b Tumor > 4 cm tetapi ≤ 7 cm pada ukuran terbesar
T2 Tumor > 7 cm pada ukuran terbesar, terbatas pada ginjal
T2a Tumor > 7 cm tetapi ≤ 10 cm pada ukuran terbesar
T2b Tumor > 10 cm
T3 Tumor meluas ke vena besar atau jaringan perinefrik
T3a Tumor terlihat meluas ke vena renalis, atau ke cabang segmentalnya (memiliki
otot), atau tumor menginvasi perirenal dan/atau lemak sinus renal tetapi tidak
melewati fasia gerota.
T3b Tumor terlihat meluas ke vena kava di bawah diafragma
T3c Tumor terlihat meluas ke vena kava di atas diafragma atau menginvasi dinding
dari vena kava.
T4 Tumor menginvasi di luar fasia gerota (termasuk ekstensi dengan kelenjar adrenal
ipsilateral).
Stadium T N M
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1, T2, T3 N1 M0
Stadium IV T4 Semua N M0
Semua T Semua N M1
Tatalaksana
1. Terapi pembedahan
Pembedahan pada kasus RCC memiliki beberapa tujuan yaitu kuratif, paliatif dan reseksi
lesi metastasis. Nefrektomi radikal merupakan terapi “baku emas” pada pasien dengan
penyakit terlokalisir. Saat ini, kelenjar adrenal cenderung dipertahankan jika tidak
terinvasi oleh tumor. Diseksi KGB bukan bersifat terapetik tetapi lebih bersifat
prognostik. Diseksi KGB direkomendasikan bila KGB teraba atau tampak membesar
pada CT-Scan. Adrenalektomi ipsilateral dikerjakan pada kasus tumor di kutub atas ginjal
dan tampak tidak normal pada CT-Scan, atau ditemukan adanya invasi secara
makroskopik. Nefrektomi parsial (nephron-sparing surgery) diindikasikan pada T1, ginjal
soliter, gangguan fungsi ginjal kontralateral, RCC sinkronus bilateral, dan sindroma
VHL.
Rekomendasi Pembedahan
Sumber : Hamid, A. R. A. H., Umbas, R., Oka, A. A. G., Mochtar, C. A., Djatisoesanto, W.,
Soedarso, M. A., ... & Hakim, L. KANKER GINJAL.