Anda di halaman 1dari 27

COMPLEMENTER THERAPY

BIOLOGICALLY BASED THERAPIES

STIKES HANG TUAH SURABAYA


NUR CHABIBAH, S.Si., M.Si.
Review Tentang Terapi
 Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang sakit
 Suatu bentuk pengobatan atau perawatan penyakit
 Apa yang dapat memberikan kesenangan baik fisik
maupun mental pada seseorang yang sedang sakit.
 Misalkan terapi bermain, musik, yoga dll
Review
Terapi Komplementer
 Menurut WHO : pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan. Di Indonesia Jamu  Bukan
Pengobatan Komplementer akan tetapi Pengobatan
tradisional

 Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang


dilakukan sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
Contoh JAMU (untuk Indonesia)
Lanjutan Review Terapi Komplementer

 Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit


yang dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis
(konvensional) atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional (Lindquist, Snyder &
Tracy (2014).
 Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan secara
bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk
menggantikan terapi medis
Lanjutan Review Terapi Komplementer
 cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai tambahan
terhadap pengobatan konvensional. Digunakan pengobatan
komplementer karena kedua cara pengobatan tersebut saling
melengkapi satu sama lainnya
Review Tujuan Terapi Komplementer

 untuk mengurangi stres, meningkatkan


kesehatan, mencegah penyakit,
menghindari atau meminimalkan efek
samping, gejala-gejala, dan atau
mengontrol serta menyembuhkan
penyakit.
Alasan Penggunaan Terapi
Komplementer

 untuk meningkatkan kesehatan dan


kesejahteraan/wellness
 Wellness mencakup kesehatan optimum
seseorang, baik secara fisik, emosional,
mental dan spiritual.
 Fokus terapi komplementer
adalah kesejahteraan yang berhubungan
dengan tubuh, pikiran dan spirit.
Jenis Terapi Komplementer
Jenis Terapi Komplementer
1. Yoga 7. Meditation
2. Akupunktur 8. Herbal Medicine
3. Diet Therapy 9. Homeopathy
4. Reiki 10. Hypnosis
5. Massage Therapy 11. Aromatherapy
6. Chromo Therapy 12. Ayurweda
Terapi Komplementer Berdasarkan
Bahan Biologi
 Fenomena
Pemakaian obat berbahan baku herbal pada saat ini
sangat marak di masyarakat.

Australia 48.50%, China 90%, Hongkong 60%, Japan 49%, Republic of Korea
69%, Philipine 57,30%, Singapore 45%, Vietnam 50%, and Indonesia 45,17%

Promosi >>>>> Persepsi masyarakat


????
Obat herbal digunakan sebagai
obat komplementer dan
alternatif

Safety
Indication

Efficacy/ manjur
Interaction
between or
with
Doctor’s Opinion
how doctor should behave towards that fact

Herbal
medicine
Terapi Herbal Medik
 Terapi dengan menggunakan
obat bahan alam yang telah
melalui uji preklinik pada
hewan coba, baik terhadap
keamanan maupun
efektivitasnya.

 Berfungsi dalam meningkatkan


daya tahan tubuh
Traditional use of herbal medicines
WHO
 Herbal medicines include herbs, herbal materials,
herbal preparations and finished herbal products,
that contain as active ingredients parts of plants,
or other plant materials, or combinations.
Traditional use of herbal medicines refers to the
long historical use of these medicines. Their use is
well established and widely acknowledged to be
safe and effective, and may be accepted by
national authorities
Pengobatan tradisional
(PERMENEKES 1076/2003)

 pengobatan dan / atau perawatan dengan cara


dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
ketrampilan turun temurun secara empiris
dan/atau pendidikan/pelatihan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat
Obat tradisional
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) , atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat
 Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan
pengobatan tradisional
 Pengobat tradisional hanya dapat menggunakan peralatan
yang aman bagi kesehatan dan sesuai dengan
metode/keilmuannya
 Pengobat tradisional dilarang menggunakan peralatan
kedokteran dan penunjang diagnostik kedokteran
Ruang lingkup pengobatan komplementer-
alternatif meliputi:

1. Intervensi tubuh dan pikiran


2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif
3. Cara penyembuhan manual
4. Pengobatan farmakologi dan biologi
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan
pengobatan
6. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan
Pelaksanaan pengobatan komplementer-
alternatif
 Sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
kesehatan komplementer-alternatif dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, diagnosis, terapi dan proses
rujukan
 Jenis pengobatan komplementer-alternatif telah
dilakukan pengkajian dan dapat
dipertanggungjawabkan
Pelayanan medik herbal
(Kepmenkes 121/2008)

 Pengobatan herbal adalah pengobatan yang


menggunakan bahan yang berasal dari tanaman,
bisa berupa daun, akar, biji-bijian dan lainnya
yang mengandung bahan yang berkhasiat untuk
tubuh.
Standar pelayanan medik herbal
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan, meliputi pemeriksaan fisik dan
penunjang
3. Menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran
4. Memperoleh informed consent dari penderita sesuai
ketentuan yang berlaku
5. Pemberian obat herbal dilakukan pada pasien usia dewasa
6. Pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah
ditegakkanpenggunaan pegobatan herbal dilakukan dengan
menggunakan tanman berkhasiat obat
Dalam memberikan obat herbal perlu dilakukan hal
berikut :
a. Sedapat mungkin tidak mengkombinasi
dengan obat klinis
b. Mencatat hasil pelayanan baik efek terapi
maupun efek samping
c. Mencatat setiap intervensi jenis obat herbl
yang diberikan termasuk dosis/takaran, cara
pemberian obat dan bentuk sediaan
d. rujukan
PENGEMBANGAN OBAT BARU
TANAMAN OBAT YANG DIPAKAI DI POLI
sbg alternatif terapi komplementer

 DIABETES MELITUS  herba sambiloto (Andrographis Paniculata)


 HIPERTENSI herba pegagan ( Centella asiatica )
 DISLIPIDEMIA  daun kemuning ( Murrayae paniculata )
 HIPERUROSEMIA herba tempuyung ( Sonchus arvensis ), daun salam
( Eugenya poliantha )
 ASTHMA BRONKIALE daun legundi ( Vitex trifolia ), daun sembung
(Blumea balsamifera ), daun srawung ( Ocimum gratissimum )
 REMATIK biji jinten hitam ( Nigella sativa ), temulawak ( Curcuma
xanthoriza ), kunyit ( Curcuma domestica )
 HEPATITIS daun dewa ( Gynura procumbens ), herba meniran
(Phyllanthus niruri ), temulawak ( Curcuma xanthoriza )
 BATU GINJAL ngokilo jejeg ( Strobillanthus crispus )
 KANKER  benalu mangga ( Dendropthoe pentandra ), herba
pegagan ( Centella asiatica )
 GASTRITIS daun swanggi ( Degluphta alba )

Anda mungkin juga menyukai