Phytoteraphy Usaha manusia untuk mengatasi penyakit yang dideritanya telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu Berawaldari insting, prinsip mimikri, mengkaji sifat tumbuhan berkaitan dengan penyakit maka manusia mampu mengatasi penyakit. Dariusaha mengatasi penyakit menggunakan obat dan upaya pengobatan maka mulai terbentuklah sistem pengobatan sederhana yang kemudian beberapa diantaranya berkembang menjadi sistem pengobatan tradisional Seiringbertambah majunya IPTEK, ilmu pengobatan pun terus berkembang, tetapi seakan-akan terbagi menjadi dua kutub yang berbeda antara pengobatan timur dan barat. Pihak Barat mengklaim bahwa ilmu pengobatan berasal dari Barat, mereka jugalah yang telah mengilmiahkan ilmu kedokteran, dan metode pengobatan yang lain dikatakan sebagai pengobatan alternatif atau pilihan kedua. Paradigma tersebut memperlihatkan kecenderungan berubah karena manusia/masyarakat ternyata melihat adanya kelemahan dari ilmu pengobatan Barat (modern) diantaranya insiden efek samping yang cukup tinggi apalagi jika dalam pengobatan penyakit yang bersifat kronis Masyarakat mencari alternatif pengobatan yg lebih aman dgn resiko efek samping minimal Alternatif pengobatan misalnya dengan pengobatan tradisional yg posisinya blm sejajar dengan pengobatan modern/barat Rasionalisasi obat tradisional menghasilkan Rational Phytoteraphy menjadi solusi yang akan menjembatani antara pengobatan barat dan timur Syarat obat Obat secara umum memiliki syarat : 1. Harus aman 2. Memiliki efek farmakologi/khasiat 3. Memiliki karakteristik Dalam hal pengobatan terhadap pasien, prinsip utama yang harus ditegakkan adalah prinsip Primum non no cere yang berarti bahwa upaya pengobatan yang dilakukan tidak boleh merugikan pasien.
Di lain pihak, karena dalam penggunaan
suatu obat selalu melekat efek samping/efek yang tidak diinginkan selain efek farmakologi utama maka yang menjadi pertimbangan adalah obat dengan benefit- risk ratio yang terbesar yang digunakan Obat Tradisional Indonesia dalam SKN
WHO mengidentifikasi posisi obat
tradisional di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Terdapat empat sistem yang dianut oleh negara di dunia dalam pemanfaatan obat tradisional/herbal medicine sbg bagian dari traditional medicine, yaitu integratif, inklusif, toleran, dan eksklusif. Dimanakah posisi OTI dalam SKN ? Integratif, artinya OT diakui secara resmi sehingga dapat berbaur dengan obat modern dari luar, dlm pengobatan penderita Inklusif, artinya OT diakui secara formal, digunakan pada bagian tertentu saja dalam sistem pengobatan Toleran, artinya OT tidak dilarang tetapi juga belum dianjurkan Eksklusif, artinya OT dilarang berperan di dalam SKN berdasarkan UU pemerintah Pengobatan cara barat Secara filosofis, pengobatan cara barat dan cara tradisional berbeda, dimana ilmu kedokteran barat berpendapat bahwa : Terdapat hubungan yang sistematis antara sebab akibat suatu penyakit. Semua penyakit ada penyebabnya, dan bila ingin menyembuhkan maka penyebabnyalah yang dikendalikan. Dalam menentukan obat terhadap pasien, dokter akan menganalisis penyakit menegakkan diagnosis menentukan obat Dalam penentuan obat, dokter mempertimbangkan obat terbaik untuk pasien Selain menggunakan guideline/panduan terapi sesuai penyakit diderita pasien juga menggunakan evidence based medicine artinya obat yang telah terbukti berkhasiat dan aman melalui uji klinis atau megatrial dan dianalisislah yang akan Pengobatan yang dilakukan bersifat rasional, Artinya suatu prosedur pengobatan yang dilakukan didasarkan pada penalaran yang bersifat ilmiah dengan menggunakan metode deduktif (menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari temuan-temuan yang bersifat umum). Pengobatan yang rasional menghasilkan reprodusibiliti dan prediktabiliti yang tertinggi dibanding pengobatan yang tidak rasional Pengobatan modern memandang penyakit sebagai suatu kondisi biologis yang ditandai dengan kelainan fungsi atau struktur organ- organ tertentu atau seluruh sistem organ Pengobatan penyakit fokus pada perbaikan dari kelainan fungsi organ atau sistem organ yang terjadi. Pengobatan cara timur/tradisional Pengobatan tradisional berpendapat bahwa : Dasar penggunaan obat adalah pemakaian obat secara empiris yg telah dilakukan secara turun temurun dan merupakan bagian dari sejarah. Hanya obat yang dirasakan aman dan berkhasiat yang terus digunakan sampai saat ini. Pengobatan terhadap pasien melalui pendekatan holistik/menyeluruh, dimana selain menghilangkan gejala atau keluhan juga memperbaiki psikis/psikologi yang merupakan hal yang sangat penting dalam upaya penyembuhan penyakit, juga aspek spiritualnya. Suatu penyakit dianggap lebih dari sekedar kelainan/gangguan biologis tapi juga melibatkan aspek sosial, spiritual, dan psikologis Lebih efektif mengatasi penyakit bersifat kronis. Pada kenyataannya ilmu kedokteran barat sangat mampu mengobati penyakit akut tapi kurang mampu menanggulangi penyakit kronis. Umumnya obat tradisional dipakai oleh pasien untuk menanggulangi penyakit menahun/kronis (kanker, hipertensi, diabetes, reumatik dll). Klaim khasiat dan keamanan belum terbukti secara ilmiah atau belum melalui pendekatan yg rasional Obat tradisional belum mengalami uji khasiat dan keamanan baik pada hewan maupun manusia. Klaim keamanan hanya dari penggunaannya yang terus Western medicine Traditional medicine From chemistry (statistically extraction/any other 10.000 : 1 candidate) to biology methods : source (define target, high speed screening, computer modelling using physical chemistry and symmetric theory to design molecule) biologist is the architect, Analytics : selection chemist is the house builder clinical study : evidence Perbandingan antara Obat Modern dengan Obat Tradisional
Obat modern Obat tradisional
Komponen zat/senyawa Komponen berupa campuran tunggal dalam bentuk campuran ekstrak, campuran simplisia, atau campuran keduanya Penggunaan klinis berasal dari Penggunaan klinis berasal dari hasil riset penggunaan secara empiris (umpan balik) Pembandingan efek Pembandingan efek
Farmakoterapi Fitoterapi
Farmaka Fitofarmaka Karakteristik Fitoterapi Range terapeutik luas sehingga obat tergolong aman Fitoterapi dengan komposisi obat berupa ekstrak, simplisia, maupun campurannya memiliki kandungan zat aktif yang jumlahnya reltif sedikit dibanding obat modern yang komponennya zat kimia murni, sehingga dosis toksik/dosis lethal kecil kemungkinan dicapai Tidak memberikan efek farmakologi segera, tapi efek timbul setelah penggunaan dalam jangka waktu yang lama Hal ini berkaitan dengan dosis yang kecil tadi sehingga untuk dapat menimbulkan efek membutuhkan waktu lama karena membutuhkan akumulasi terlebih dulu Tidak cocok digunakan untuk situasi darurat di Rumah Sakit, lebih cocok digunakan oleh dokter keluarga atau swamedikasi/pengobatan mandiri Biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit kronis pada sistem organ seperti gangguan kardiovaskuler, pernafasan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, kulit dan inflamasi, immunostimulan, ginekologi , rematik, dll