Pembimbing :
Dr. Heru Iskandar, Sp.B.
Oleh :
Nur Aida Oktasari
J501085111
ANATOMI
FISIOLOGI
ANATOMI
DEFINISI
Definisi
Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang
1 berproliferasi dari sel-sel endotelium pembuluh darah
2. Fase Involusi
Aktivitas endotelial berkurang
secara perlahan, mengalami
degenerasi dan apoptosis.
Kortikosteroid
1. Menghambat kapasitas proliferasi pericytes immature.
2. Intensifikasi efek vasokonstriksi epinefrin maupun nor
efinefrin pada pembuluh darah otot polos.
3. Memblok reseptor estradiol pada hemangioma.
4. Menghambat angiogenesis.
2. Vinkristin
Vinkristin mempengaruhi mitotic spindle microtubules dan merangs
ang proses apoptosis pada sel tumor in vitro
Dosis1.5 mg/m2/ kali suntikan, jika diperlukan dapat diulang
1X lagi dengan interval 2-3 bulan setelah suntikan pertama.
3. Obat Sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi, misalnya dengan namorrhocate 50%,
HCL kinin 20%, Na- Salisilat 30%, atau larutan Nacl Hipertonik. Terapi ini mulai
tidak disukai karena rasa nyeri dan dapat timbul sikatrik.
OPERATIF
Vascular-specific Pulse Dye Laser
- Untuk laser kauterisasi pasien dilakukan anestesi lokal.
- Dengan tindakan suhu tinggi, ahli bedah mengentalkan sem
ua unsur pembentukan tanpa pendarahan. Setelah terbakar
, daerah yang terkena diobati dengan larutan antiseptik dan
dressing diterapkan.
Ada beberapa
jenis laser seperti : yellow light laser, Nd: YAG laser, Argon laser, Carbon
dioxide laser. Tindakan bedah mnggunakan Argon laser berikan hasil
lebih baik.
Skleroterapi
injeksi obat skleroterapi seperti sodium morruate, sodium tetra
decyl sulfate (Sotradecol) yang di injeksikan secara berulang,
lalu dilakukan balut tekan pada lesi setelah injeksi.
Bedah eksisi
Indikasi bedah eksisi ialah sebagai berikut:
1. Hemangioma yang tumbuh secara progresif.
2. Hemangioma yang mengalami infeksi berulang.
3. Hemangioma yang permukaannya bergaung,
sehingga ditakutkan disertai keganasan.
4. Mengganggu secara kosmetika.
5. Hemangioma yang gagal dengan pengobatan
medikamentosa.
6. Hemangioma yang bertangkai.
Ligation of Feeding Artery and excision
Lakukan aseptik pada daerah operasi lalu berikan
anestesi lokal jika hemangioma tidak terlalu besar.
The patient underwent surgical excision of the tumor under general anesthesia. An anterolateral approach
to the distal thigh was used. A vascular mass involving the lower half of vastusmedialis andintermedius
muscles of size 14 cm × 8 cm × 5 cm was encountered with bluish discoloration, feeder vessels from the
profunda femoris artery were ligated, and total excision of the tumor was done
Komplikasi
Komplikasi operasi tersering adalah perdarahan durante operasi.
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan thermoscapels (scapel
dengan tenaga panas listrik) atau diatermi/elektrokoagulan.