Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Kesehatan Lingkungan

KELOMPOK 6 (2D3B)

Agustina Wulansari
Fatayah M.G.
Nabila
MASALAH DEMAM BERDARAH
LATAR BELAKANG

 Musim hujan tiba maka perlu diwaspadai adanya genangan – genangan air yang terjadi pada
selokan yang buntu, gorong – gorong yang tidak lancar serta adanya banjir yang
berkepanjangan, perlu diwaspadai adanya tempat reproduksi atau berkembangbiaknya nyamuk
pada genangan – genangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan musim nyamuk telah tiba
pula, itulah kata-kata yang melakat pada saat ini. saatnya kita melakukan antisipasi adanya
musim nyamuk dengan cara pengendalian nyamuk dengan pendekatan perlakukan sanitasi
lingkungan atau non kimiawi yang tepat sangat diutamakan sebelum dilakukannya
pengendalian secara kimiawi.
 Selama ini semua manusia pasti mengatahui dan mengenal serangga yang disebut nyamuk.
Antara nyamuk dan manusia bisa dikatakan hidup berdampingan bahkan nyaris tanpa batas.
Namun, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif. Tetapi nyamuk
dianggap mengganggu kehidupan umat manusia. Meski jumlah nyamuk yang dibunuh manusia
jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang meninggal karena nyamuk, perang terhadap
nyamuk seolah menjadi kegiatan tak pernah henti yang dilakukan oleh manusia.
Apa yang dimaksud dengan penyakit
demam berdarah ??

Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi


yang disebabkan oleh virus. Penyakit demam
berdarah dengue mengenai seseorang melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menularkan
penyakit adalah nyamuk betina dewasa. Nyamuk
betina memerlukan darah manusia atau binatang
untuk hidup dan berkembang biak.
Penerapan Poengendalian Nyamuk Aedes
Aegypti Di Puskesmas
I. Perencanaan
 Perencanaan adalah proses
penyusunan rencana tahunan
Puskesmas untuk mengatasi masalah Dalam manajemen
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas,
Puskesmas. Rencana tahunan ada dua perencanaan yang
Puskesmas dibedakan atas dua dilakukan yaitu Penyusunan
macam. Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan Rencana
a. rencana tahunan upaya kesehatan Pelaksanaan Kegiatan
wajib (RPK).
b. rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan
Contoh Ruk Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti

No Upaya kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan sumber daya Indicator Sumber
Dana Alat Tenaga keberhasil dana
an
1. Pencegahan dan a. Persiapan 1. Untuk  Petuga 1. Teratu 30.000  ATK Petugas Kegiatan APBD /
pengendalian Menyusun koordina s rnya puskesmas/ berjalan BOK
nyamuk aedes RUK si dalam kesehat jadwal rs (petugas sesuai
aegypti penyusu an kegiat kesling) dengan
nan an jadwal
jadwal
kegiatan

a. Pelaksana 1. Untuk  Masyar 1. 2X 2x  Mesin Petugas Semua alat APBD /


an menceg akat dalam 250.000 foggin Kesling dan bahan BOK
1. Penyediaa ah dan luas satu = g terpenuhi
n alat dan mengen  Puskes bulan 500.000  Bahan
bahan dalikan mas foggin
yang nyamuk  Tempat g
diperlukan aedes -tempat
untuk aegypti umum
fogging  Sekola
h
 Rencana Usulah Kegiatan (RUK) harus memuat antara lain jenis
program, kegiatan pokok, rencana kegiatan, target, volume kegiatan,
sasaran yang ingin dicapai, dan lain-lain.

 Sedangkan penyusunan RPK yang harus dirinci dan menjelaskan hal-


hal antara lain: jenis kegiatan, rincian kegiatan, volume kegiatan, lokasi
pelaksanaan, tenaga pelaksana, sumber pembiayaan, penjadwalan,
serta hambatan potensial yang mungkin timbul dalam pelaksanaan
program
Pengorganisasian
Pengoorganisasian dalam
pengendalian nyamuk aedes
aeygpti yaitu dengan
 Pembentukan tim di dalam fungsi membangun hubungan kerja
organisasi dimaksudkan agar sama antara Puskesmas
mempermudah proses pelaksanaan dengan sektor pendidikan,
program nantinya. Hal ini berarti bahwa serta agama, sektor kecamatan
pembentukan tim didalam pada waktu menyelenggarakan
penyelenggaraan fungsi upaya kesehatan sekolah dan
pengorganisasian bukan hanya masyarakat sekitar dalam
pentingnya ada hubungan tersebut yang melakukan penyuluhan.
harus terlihat dengan jelas melainkan
juga bentuk hubungan tersebut dan apa
yang diharapkan dari adanya hubungan
tim yang serasi tersebut.
Penyuluhan Bagi Masyarakat
Dasar pencegahan demam berdarah adalah memberikan penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat bagaimana cara memberantasan nyamuk dewasa dan sarang
nyamuk yang dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi
keberhasilan pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-
sama oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di rumah, di sekolah, rumah sakit, dan
tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan demikian
masyarakat harus dapat mengubah perilaku hidup sehat terutama meningkatkan
kebersihan lingkungan.
Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan
Penggerakan jadwal yang telah ditetapkan.

Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah menyelenggarakan rencana


kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada
pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.

Pencegahan penyakit demam berdarah mencakup


Terhadap nyamuk perantara yaitu
a. pemberantasan nyamuk Aedes aegypti induk dan telurnya
Terhadap diri kita
a. memperkuat daya tahan tubuh
b. melindungi dari gigitan yamuk
Terhadap lingkungan dengan tujuan mengubah perilaku hidup sehat terutama kesehatan lingkungan
Pengawasan

Ada dua pengawasan yaitu :


a. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.
b. Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan
kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan
mencakup aspek adminstratif, keuangan dan teknis pelayanan.
Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap
rencana, standar, peraturan perundangudangan maupun berbagai
kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Pengawasan terhadap pengendalian
nyamuk aedes aegypti bisa denagan
system PWS.
PWS (pemantauan wilayah
setempat) adalah kegiatan
untuk menemukan masalah – Pencatatan hanya dilakukan pada pasien yang datang ke
masalah kesehatan di dalam Puskesmas saja, sedangkan pencatatan dan pelaporan di luar
masyarakat dengan gedung dilakukan dengan melihat laporan yang diberikan oleh
melakukan penemuan kader kesehatan. Pelaporan dari kader berupa form yang
langsung ke lapangan diberikan dari Puskesmas yang isinya bukan hanya mengenai
DBD saja,melainkan data atau informasi yang berkaitan dengan
kegiatan, kondisi, dan perkembangan yang terjadi di setiap
posyandu.
Pentingnya pengawasan adalah untuk menilai
hasil kegiatan program yang telah dicapai
serta mengadakan tindakan – tindakan
perbaikan sedemikian rupa apabila
diperlukan,
sehingga hasil dari kegiatan program tersebut
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya.
RENCANA JADWAL KEGIATAN

 Hari , Tanggal : Jumat , 5 Juli 2019


 Pukul : 10.00 – Selesai
 Tempat : Kp.Pangodokan Kidul RT.04 RW.03 Kutabumi
 Tanggerang
 Sasaran Kegiatan : Pemukiman ( masyarakat umum )

Anda mungkin juga menyukai