Anda di halaman 1dari 29

STUDIO KAWASAN PANTAI BASE G

ADITYA APRIGYAN
ASER MATATAR
APRAY KEPNO
CHLIF HAROL BRABAR
EMILONA H WONDIWOY
SIFAN RABINSYAH
LATAR BELAKANG

• Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan


• Pantai Base-G terletak di bagian Utara dari Kota Jayapura, Provinsi Papua.
• Pantai Base G merupakan sebuah kode sandi yang dibuat oleh Tentara Sekutu untuk Kota
Jayapura.
• Sistem pengolahan destinasi wisata di pantai Base G masih di kelolah oleh masyarakat
setempat, masih belum ada fasilitas pantai yang memadai dpemerintah dan tidak ada
pemasukan yang maksimal untuk Pemerintah Kota Jayapura.
I S U P E R S OA L A N TU J U A N D A N S A S A R A N

• Pajak Retribusi yang tidak sesuai, karena Tujuan :


belum ditetapkannya pajak retribusi di • Untuk Mewujudkan strategi pengembangan
kawasan. kawasan wisata Pantai Base G dengan Konsep
WaterFront Development
• Faktor keamanan yang kurang, sehingga
menghambat pengembangan kawasan • Mewujudkan destinasi wisata yang aman,
nyaman, menarik, dan mensejahterakan
• Kurang keterampilan masyarakat dalam masyarakat.
mengelola bantuan pemerintah dalam Sasaran :
mengembangkan kawasan.
• Merancang dan mewujudkan konsep
perencanaan WaterFront Development dan
perancangan kawasan rekreasi dan edukasi
berkonsep rohani.
• Mewujudkan prasarana dan sarana pariwisata di
daerah kawasan pantasi Base G
• Merancang dan membentuk mitigasi bencana
Tsunami
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Wilayah :


Yang merupakan lingkup wilayah studi pada penulisan ini adalah Kampung Kayo
Batu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Kampung Kayu Batu dalam wilayah
Administratrif Kota Jayapura dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan : Laut Pasifik
• Sebelah Selatan berbatasan dengan: Teluk Humbold
• Sebelah Timur berbatasan dengan : Laut Pasifik
• Sebelah Barat berbatasan dengan : Kelurahan Tanjung Ria
METODOLOGI
1. Pengumpulan Data 3. Jenis Analisis Data
• Data Primer Analisis data yang digunakan dalam studio wilayah
• Data Primer merupakan sumber data penelitian ini adalah analisis yang bersifat kualitatif dan
yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya kuantitatif. Berikut beberapa analisis yang akan
yang berupa : Wawancara dan Observasi dipakai untuk mendukung sebuah perencanaan:

• Data Sekunder
• Data Sekunder merupakan sumber data penelitian • Perhitungan KLB dan KDB
yang diperoleh melalui media perantara atau secara • Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pariwisata
tidak langsung yang berupa buku, catatan, arsp atau • Sirkulasi Jalan
data yang dipublikasikan ke secara umum.
• Analisis Kebijakan
2. Pengolahan Data • Analisis bentuk dan masa bangunan
• Pengumpulan Data • Analisis elemen Kawasan
• Klasifikasi Data • Analisis tata bangunan
• Pemilihan Data
TINJAUAN PUSTAKA
• PENGERTIAN PARIWISATA DAN • PENGERTIAN PANTAI
WISATAWAN Pantai adalah perbatasan antara daratan dengan laut atau
Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan bagian yang terpengaruh dari air laut dengan daerah
manusia pada waktu senggangnya. Sedangkan, pariwisata pasang tertinggi dan surut terendah. Bentuk pantai ada
adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bersifat bermacam-macam: a.)Dune, b.)Beach dan c.)Coastal.
sementara, dilakukan perorangan, maupun kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi • KAWASAN RAWAN BENCANA
sosial, budaya, alam, dan ilmu. Kawasan Pantai Base G memiliki potensi sebagai
• PENGERTIAN KAWASAN PANTAI kawasan pariwisata yang dapat memberikan kenyamanan
dan tempat liburan yang baik bagi keluarga. Akan tetapi
Kawasan wisata merupakan suatu kawasan dengan luas dari segi topografi dan kondisi wilayah, Pantai Base G
dan batas wilayah tertentu yang bagian atau seluruhnya memiliki potensi kemungkinan rawan bencana yaitu
dibangun, diperuntukkan bagi pengembangan fasilitas Bencana Tsunami dan Lonsor.
wisata. Adapun jenis Kawasan Wisata menurut UU No. 9
Tentang Kepariwisataan, yaitu: a.) Kawasan wisata alam,
b.) kawasan wisata budidaya, dan c.) Kawasan Wisata
Agro
WATERFRONT CITY

• Pengertian WaterFront Adapun Kegiatan - Kegiatan yang dikembangkan


dalam WaterFront Development sesuai dengan
Waterfront development memiliki beberapa kegiatan yng ingin direncanakan :
pengertian yang dipaparkan menurut para ahli,
• Environmental Waterfront
berikut pengertian Waterfront suatu usaha
dalam bentuk pengembangan atau penataan • Cultural Waterfront
pembangunan dimana wajah kota yang terjadi • Historic Waterfront
kearah perairan. • Recreational Waterfront
Klasifikasi Waterfront Dari kontak pertemuan • Mixed-Used Waterfront
antara daratan dan badan air, waterfront dapat • Residential Waterfront
diklasifikasikan sebagai berikut : a.) pesisir • Working Waterfront
laut, b.)tepian pantai dan c.) tepian sungai.
WATERFRONT CITY
Kriteria – kriteria Waterfront Development Aspek- Aspek yang Menjadi Dasar Perancangan Konsep Waterfront
Development

- Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah • Faktor Geografis


perairan yang besar (laut, danau, sungai, dan  Kondisi perairan, yaitu dari segi jenis (laut, sungai, dst), dimensi
sebagainya). dan konfigurasi, pasang-surut, serta kualaitas airnya. Kondisi
- Biasanya merupakan area pelabuhan, lahan, yaitu ukuran, konfigurasi, daya dukung tanah, serta
kepemilikannya.
perdagangan, permukiman, atau pariwisata.
- Memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat  Kondisi lahan, yaitu ukuran, konfigurasi, daya dukung tanah, serta
kepemilikannya.
rekreasi, permukiman, industri, atau pelabuhan.
- Dominan dengan pemandangan dan orientasi ke  Iklim, yaitu menyangkut jenis musim, temperatur, angin, serta
arah perairan. curah hujan.

- Pembangunannya dilakukan ke arah vertikal • Konteks perkotaan (Urban Context)


horisontal  Pemakai,
 Khasanah sejarah dan budaya,.
 Pencapaian dan sirkulasi,
 Karakter visual.
GAMBARAN UMUM KAWASAN

• Pantai Base G berlokasi sekitar 10 km dari Kota


Jayapura dan hanya memerlukan waktu sekitar 20
menit perjalanan dari Kota Jayapura untuk sampai
ke lokasi pantai. Secara geografis, kawasan Pantai
Base G berada pada posisi 231’-237’LS dan
14044’-14052’BT. Kawasan studi ini memiliki
total luas 2,5ha

• Sebelah utara berbatasan dengan Laut Pasifik


• Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Humbold
• Sebelah timur berbatasan dengan Laut Pasifik
• Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan
Tanjung Ria

• Secara administratif, kawasan pantai Base G


berada di kelurahan Tanjung Ria, Kecamatan
Jayapura Utara.
GAMBARAN UMUM KAWASAN
• Geologi dan Topografi
Keadaan tanah terdiri dari tanah coklat dengan bahan induk endapan pasir. Kawasan pesisir pantai Base
G merupakan pesisir pantai dari laut lepas Samudra pasifik. Kawasan pantai Base G memiliki topografi
permukaan tanah yang datar dengan ketinggian hampir sejajar dengan permukaan laut. Kawasan pantai
Base G berada di Distrik Jayapura Utara yang memiliki kemiringan lereng 15-25%.

• Hidrologi dan Oseanografi


Kondisi Hidrologi di Kawasan Pantai Base G menggunakan air tanah yang dimanfaatkan di kawasan pantai Base G
berupa air resapan hujan. Air tawar yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari - sehari, kecuali untuk
minum, dapat bersumber dari sumur gali dengan rata - rata kedalaman 5-10 meter. Sedangkan kondisi Oseanografi
di kawasan ini pantainya berpasir putih dengan kedalaman perairan antara 1 - 3 meter pada batas 20 meter.
GAMBARAN UMUM KAWASAN
• KEPENDUDUKAN Kawasan Pariwisata Pantai Base G di
Kelompok Jenis Kelamin operasionalkan oleh beberapa warga dari
NO Total
Umur Laki-laki Perempuan Kampung Kayu Batu yang berada di daerah
1 0-6 35 46 81
Pantai Base G di sebelah kanan dan beberapa
2 7-12 30 34 64
warga di Kampung Biak yang berada di
3 13-15 39 42 81
4 16-18 13 10 23
daerah Pantai Base sebelah ujung kiri.
5 19-24 53 53 106
Jumlah warga yang berada di Pantai Base G
6 25-45 79 66 145 baik dari Kampung Kayu Batu 20 KK
7 46-55 53 50 103 sedangkan dari Kampung Biak sekitar 24
8 56 Tahun keatas 19 20 39 KK.
JUMLAH 321 321 642
GAMBARAN UMUM DAN
ANALISIS KAWASAN
• Gambaran Umum Prasarana dan Sarana
Pariwisata
a.) Jaringan Jalan
Pantai Base G dilewati oleh 1 jenis jalan berdasatkan
administrasi pemerintahan yaitu jalan desa. Sedangkan
berdasarkan fungsi jalannya pantai Base G dihubungkan
oleh jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan rencana serta jalan
lingkungan.
b.) Air Bersih
Mayoritas penduduk yang ada menggunakan air PDAM
sebagai sumber air untuk minum, mencuci, mandi dan
keperluan lainnya diluar untuk air minum dan air masak dan
sebagian penduduk yang tinggal di pantai Base G yang
kebutuhan rendah menggunakan air sumur sebagai mencuci
dan mandi.
c.) Sanitasi

Pantai Base G sangat perlu diperhatikan kondisi sanitasi untuk


setiap perumahan dan permukiman serta sarana pariwisara seperti
kamar mandi umum. Karena jika sanitasinya baik maka tingkat
kesehatan di Pantai Base G pun akan baik dan tidak berdampak
pada masalah kesehatan.

d.) Listrik

Hampir semua wilayah di sekitar wilayah Pantai Base G


masyarakatnya sudah menggunakan dan merasakan pelayanan
listrik oleh PLN. Semua lokasi di pantai sudah ada penerangan
dan semua gazebo sudah dialiri oleh listrik.
f.) Listrik

Jaringan telekomunikasi sudah ada sampai di wilayah sekitar Pantai Base


G yang ada dengan provaider Telkomsel. Namun, terkendala untuk
penggunaan jaringan internet di Pantai Base G berupa jaringan 3G dan
4G mudah untuk dijangkau. sehingga para pariwisata dapat memenuhi
kebutuhan akan informasi mengenai internet di sekitar Pantai Base G.

e.) Gazebo

Gazebo di Pantai Base G biasanya dibuat atau ditempatkan di pesisir


pantai sebagai daya Tarik utama di area Pantai Base G, di buat secara
artistik dan terbuka namun biasanya dengan konstruksi sederhana.
Gazebo di pantai Base G di gunakan untuk para pengunjung untuk
menikmati kawasan sekitar pantai Base G
ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN
PANTAI BASE G

A.) Analisis Kebijakan


• Karakteristik Kebijakan
a) Tata Guna Lahan
Analisis Tata Guna Lahan merupakan gambaran pemanfaatan ruang di kawasan pantai Base G untuk pemanfaatan kawasan
budidaya dan rawan bencana.
b) Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya merupakan kawasan di luar kawasan lindung, yang mempunyai fungsi utama budidaya. Kawasan budidaya di
pantai Base G merupakan kawasan pariwisata sesuai dengan undang - undang No. 5 tahun 2008 tentang penataan ruang.
c) Pariwisata
Jenis tanah coklat dengan bahan induk endapan pasir cocok untuk kegiatan pariwisata. kawasan Pantai Base G di jadikan sebagai
kawasan pariwisata. Kawasan pariwisata pantai Base G menjadi kawasan unggulan bagi masyarakat Kota Jayapura untuk
menghabiskan waktu akhir pekan
ANALISIS TATA GUNA LAHAN
ANALISIS KDB, KLB DAN KDH
Perhitungan KDB , KLB, dan KDH Pantai Base G dibagi menjadi 3 zona, yaitu: Zona A, Zona B,
dan Zona C. Pembagian Zona dibagi sesuai dengan tata guna lahan di zona tersebut. Berikut
pembagian dan perhitungan KDB, KLB, dan KDH di masing – masing zona:
• Zona A ( Kampung Biak)
Luas Lahan : 42.600 m2 / 4,2 Ha
KLB : 1.2 m x 42.600 m = 51.120 m2
KDB 60% : 60% x 42.600 = 25.560 m2
KDH : 40% (sisa luas lahan dari KDB)
: 17.040 m2
b) Zona B (Base G Bagian Kiri)

- Luas Lahan : 47.000 m2 / 4.7 Ha

- KLB : 1.2 m x 47.000 = 56.400 m2

- KDB 60% : 60% x Luas Lahan

: 60% x 47.000 =28.200 m2

- KDH : 40% (sisa luas lahan dari KDB)

: 18.800 m2
c) Zona C (Base G Bagian Kanan)
Luas Lahan : 57.800 m2 / 5,7 Ha
KLB : 1.2 m x 57.800 = 69.360 m2
KDB 60% : 60% x Luas Lahan
: 60% x 57.800 = 34.680
KDH : 40% (sisa luas lahan dari KDB)
: 23.120 m2
ANALISIS TATA BANGUNAN
ANALISIS SIRKULASI JALAN
ANALISIS PRASARAN DAN
SARANA PARIWISATA
• Gazebo/ Pondok
Pondok peristirahatan dan tempat duduk di Pantai
Base G memiliki kondisi ada yang baik dan ada
yang kurang. Dalam mengatasi kondisi yang
kurang baik tersebut warga melaporkan kepada
Kepala Kampung untuk dilaporkan ke Dinas
Pariwisata bahwa mereka memerlukan perbaikian
sarana peristirahatan yaitu Gazebo / Pondok
kepada pemerintah.
ANALISIS PRASARAN DAN
SARANA PARIWISATA
Sarana Kamar Mandi / MCK dan Toilet

• Sarana Kamar Mandi / MCK dan Toilet di Pantai


Base G ada yang berasal dari bantuan Pemerintah
Dinas Pariwisata dalam sistemnya sama dengan
Pondok dan Gazebo, dimana warga melapor
kepada Dinas Pariwisata. Untuk sumber air yang
dipakai di kawasan Pantai Base G yaitu tangki air
bersih yang dibeli warga, tetapi beberapa warga
ada yang menggunakan air sumur sebagai sumber
air, dengan didukung dengan kondisi jenis tanah di
kawasan Pantai Base G.
ANALISIS PRASARAN DAN
SARANA PARIWISATA
• Prasarana Transportasi
Prasarana Transportasi yang ada di Kawasana
Pantai Base G dalam kondisi yang kurang baik
di karena jalan yang digunakan masih dalam
bentuk tampilan tanah dan jika turun hujan
tanah berubah menjadi lumpur, sehingga
prasarana transportasi jalan Pantai Base G
kurang efektif, untuk kondisi lebar jalan Pantai
rata hanya 5 meter dan ada yang memiliki lebar
yang kecil, sehingga yang dilihat dilapangan
mobil – mobil tidak bisa berpapasan dengan
baik
ANALISIS PRASARAN DAN
SARANA PARIWISATA
• Prasarana Air Bersih
• air bersih berjenis sumur hor, didapatkan warga
dari belekang rumah mereka, dikarenakan adanya
rawa hidup dan rawa mati di sekitar kawasan
Pantai Base G. Hal ini membuat warga untuk
memanfaatkan kekurangan tersebut menjadi
kekuatan mereka bagi warga yang tdak dapat
menyewa air bersih PDAM/ Air Tangki
disebabkan kurangnya perekonomian mereka. Air
rawa hidup dan air rawa mati terdapat dikawasan
yang berbeda –beda kawasan air rawa hidup
berada di sebelah kiri dan rawa mati disebelah
kanan, berikut peta zonasi di kawasan Pantai Base
G yang menunjukan letak rawa hidup dan rawa
mati.
VISI, MISI DAN KONSEP
VISI

TERWUJUDNYA PANTAI BASE G YANG BERSIH, AMAN DAN NYAMAN BERBASIS WATERFRONT CITYDEVELOPMENT

MISI

• MEMBANGUN KERJASAMA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN DAN KEAMANAN PANTAI BASE G

• MENJALIN KERJASAMA DALAM MEMBANGUN DAN MENINGKATKAN PELAYANAN PARIWISATA

• MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PANTAI YANG BERSIH, SEHAT DAN INDAH

• MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM TERWUJUDNYA PANTAI BASE G BERBASIS WATERFRONT


DEVELOPMENT
VISI, MISI DAN KONSEP
KONSEP

• Membuat sistem Sirkulasi Pejalan kaki


• Mengembangkan kawasan Pantai Base G Konsep kegiatan Waterfront City Development, dengan rincian sebagai berikut :
a) Historic Waterfront City
Mengembangkan Kawasan pantai Base G menjadi kawasan bersejarah yang berkonsep waterfront city, dengan mengadakannya
festival-festival budaya lokal, edukasi mengenai sejarah dan rohani dari terbentuknya patung Tuhan Yesus dan sejarah mengenai
terbentuknya nama Pantai Base G.
b) Recretaional Waterfront city
Mengembangkan rekreasi dan taman wisata air di Pantai Base G yang konsep Waterfront City dengan mementingkan budaya lokal.
• Pembangunan dilakukan dengan terencana yang berpatokan pada rencana kebijakan tata guna lahan
• Penanggulan kawasan rawan bencana
• Pemasangan lampu jalan sekitar kawasan Pantai Base G
• Pengerasan jalan menggunakan aspal atau beton
• Mengembangkan sistem perumahan yang layak huni sesuai standar ketentuan dan memperhatikan konsep budaya lokal
• Pembuatan tempat pembuangan sampah
• Melestarikan festival budaya lokal, edukasi rohani dan sejarah mengenai pembuatan Patung Tuhan Yesus
• Membuat sistem sirkulasi kendaraan yang tersistem dengan baik dan benar.
• Pembuataan lahan parkir.
RENCANA KAWASAN PANTAI BASE G Tujuan

Agar sampah – sampah yang ada di sekitar Pantai Base G dapat di buang pada tempat
Penyediaan TPS pembuangan sementara, sehingga dapat menghindari terjadinya pembuangan sampah
sembarangan di sekitar Pantai Base G.
Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari seperti mencuci, mandi dan juga dapat digunakan bagi
Penyediaan Profil Tank (penampung air hujan)
para pengunjung dalam menggunakan kamar mandi atau WC umum di sektiar Pantai Base G.
Adanya perbaikan dan pelebaran jalan sangat bermanfaat mengingat kondisi jalan yang ada di
sekitar Pantai Base G tersebut kurang memadai, dengan adanya perbaikan dan pelebaran jalan
Perbaikan dan Pelebaran Jalan
maka alur transportasi dapat berjalan dengan baik dan aksesibilitas menuju lokasi pantai Base G
menjadi mudah di lalui.
Agar pada malam hari alur transportasi di pantai Base G menjadi terang, sehingga keamanan dan
Pembuatan Lampu Jalan
kesalamatan pengunjung pantai Base G terjamin dan di jadikan sebagai Navigasi Pengguna Jalan .
Agar mobilitas di setiap Distrik dapat berjalan dengan baik, dimana angkutan umum tersebut
Pembangunan Cafe atau Resto
dapat mengantar masyarakat ke setiap Distrik yang ada di rencana Kabupaten Grime Nawa.
Adanya perbaikan gazebo sangat bermanfaat untuk menarik parawisata untuk berkunjung di
Perbaikan Gazebo
Pantai Base G dan Kenyamanan bagi para pengunjung.
Pembuatan Peraturan Tentang Standar Pembuatan Agar masyarakat dapat membangun dengan menggunakan standar yang telah di tentukan, agar
Infrastruktur . tidak terjadi bagunan-bagunan yang tidak layak huni.
Penyediaan lahan Pakir agar mengurangi kemacetan di sekitar Pantai Base G dan mempermudah
Penyediaan Lahan Parkir
pengunjung dalam memarkirkan kendaraannya.
Agar masyarakat Melestarikan Festival dan mempertahankan nilai-nilai budaya dari Pantai Base G,
Penyelenggaran Festival Tahunan nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, serta menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai