Oleh:
Mimin Kurniati
Grade 0 Grade II
Grade 1 Grade III Stage A
Stage B
Stage C
Grade IV Stage D
Stage E
EPIDEMIOLOGI
Tumor hipofisis insidensnya 12-19% dari semua tumor otak
tumor otak primer urutan ketiga terbanyak pada orang dewasa,
setelah meningioma danglioma.
Prevalensi lebih kurang 17% dan terutama terdapat pada usia 20 -
50 tahun.
Tumor hipofisis dapat ditemukan di setiap kelompok umur
insiden cenderung meningkat dengan usia.
Predileksi wanita sedikit > dibandingkan laki-laki.
PATOFISIOLOGI
Patogenesis
tumor ini merupakan kelainan intrinsik dalam kelenjar itu sendiri
tumor hipofisis merupakan hasil dari stimulasi lanjutan oleh hormon atau
faktor hipotalamus
Gejala klinis awal dari efek endokrin dengan sekresi kelenjar
hipofisis berlebihan.
Tumor hipofisis yang membesar penekanan ke persyarafan
sekitar, khususnya saraf optikus dan olfactorius + dapat timbul
gangguan hormonal jika adenoma hipófisis menghasilkan hormon-
hormon secara abnormal.
MANIFESTASI KLINIS
MRI berguna untuk konfirmasi, pengukuran, penilaian vascular, deteksi invasi, lokalisasi
1. Medikamentosa
diindikasikan pada semua pasien dengan gejala, terutama hipogonadisme
Agonis dopamine (bromocriptine atau cabergoline) mengontrol produksi
prolactin dapat mengurangi ukuran tumor + normalisasi prolaktin.
TATALAKSANA
Analog somatostatin (octreotide) mengurangi kadar Growth
Hormon + dapat digunakan untuk mengontrol produksi TSH pada
tumor thyrotropic.
Ketoconazole mengobati tumor sekresi ACTH yang menimbulkan
penyakit Cushing.
2. Operasi
Endoscopic Endonasal Surgery, neuroendoscopy, dan kraniotomi.
Operasi trans-phenoidal merupakan tindakan operasi melalui sinus
sphenoid operasi yang paling umum dikerjakan untuk tumor
hipofisis.
TATALAKSANA
3. Radiasi
Radioterapi digunakan sebagai adjuvant pengobatan untuk tumor hipofisis.