Anda di halaman 1dari 26

Audit Kecurangan

(Fraud Audit)
Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM

1
Definisi
Pengertian kecurangan sesuai Standar Profesional
Akuntan Publik (PSA No.70 seksi 316.2 paragraf 4) adalah
salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk
mengelabui pemakai laporan keuangan.

Unsur-unsur kecurangan – jika salah satu tidak ada maka


tidak terjadi kecurangan yaitu :
misrepresentatio • Harus terdapat salah
n pernyataan
• Dari masa lampau atau
Past or present
sekarang

Material fact • Fakta bersifat material

Make-knowingly • Secara sengaja atau tanpa


or recklessly perhitungan
Acted • Pihak yang dirugikan harus
misrepresentatio beraksi terhadap salah
POLITEKNIK NSC
n pernyataan 2
Definisi
Kecurangan harus dibedakan
dengan kesalahan:
• suatu tindakan yang
Kesalaha tidak disengaja yang
n dapat terjadi dalam
setiap tahap
(Error) pengelolaan transaksi

Kecuran
• tindakan/ kesalahan
gan
yang disengaja
(Fraud)
POLITEKNIK NSC
3
Definisi Error

BENTUK KESALAHAN :
1. Intentional Error  Kesalahan yang disengaja,
tujuannya untuk keuntungan diri sendiri
Bentuk :
 Window Dressing  merekayasa laporan
keuangan supaya terlihat lebih baik
 Check Kitting  saldo rekening bank
ditampilkan lebih besar sehingga
current ratio terlihat lebih baik
2. Unintentional Error  Kesalahan yang tidak
disengaja
(kesalahan manusiawi)
Bentuk :
 Salah menjumlah
 Salah menerapkan PSAK karena
ketidaktahuan
POLITEKNIK NSC
4
Definisi Fraud

Pembagian Fraud oleh Association of Certified Fraud


Fraud

POLITEKNIK NSC
5
Definisi Fraud Terhadap
Asset

Penyalahgunaan aset perusahaan untuk keperluan


pribadi tanpa ijin dari perusahaan.

Ada 2 jenis yaitu :


1. Cash misappropriation
Penyelewengan terhadap aset yang berupa kas
Misalnya : penggelapan kas, mengambil
cek (pembayaran dari pelanggan atau
pembayaran untuk supplier).

2. Non cash misappropriation


Penyelewengan terhadap aset yang berupa non kas
Misalnya : menggunakan fasilitas
perusahaan untuk kepentingan pribadi.

POLITEKNIK NSC
6
Definisi Fraud Terhadap Lap.Keuangan

Segala tindakan yang membuat laporan keuangan


menjadi tidak seperti yang seharusnya

Ada 2 jenis yaitu :


1. Financial
2. Non financial

Misalnya:
• Memalsukan bukti transaksi
• Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil
dari yang seharusnya
• Menerapkan metode akuntansi tertentu secara tidak
konsisten untuk menaikkan atau menurunkan laba
• Menerapkan metode pengakuan aset sedemikian
rupa sehingga aset menjadi lebih besar dari yang
seharusnya
• Menerapkan metode pengakuan liabilitas menjadi
nampak lebih kecil dibandingkan yang seharusnya.
POLITEKNIK NSC
7
Definisi Korupsi (Corruption)

Ada 2 jenis yaitu :


1. Konflik kepentingan (conflict of interest)
 Seseorang atau sekelompok orang di dalam
perusahaan yang memiliki hubungan istimewa
dengan pihak luar.
 Dikatakan memiliki hubungan istimewa karena
memiliki kepentingan tertentu misal mempunyai
saham, anggota keluarga, sahabat dekat).
 Disebut juga Kolusi dan Nepotisme
2. Menyuap atau Menerima Suap (Briberies and
Excoriation)
Misalnya menerima komisi atas pembocoran rahasia
perusahaan.

POLITEKNIK NSC
8
Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle)
Pressure / Tekanan

Opportunity / Kesempatan Rationalization / Pembenaran

Terdapat 3 (tiga) kondisi yang menyebabkan terjadinya


kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan
aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316).

POLITEKNIK NSC
9
Fraud Triangle
1. Pressure / Tekanan
Manajemen atau pegawai mendapatkan tekanan
untuk melakukan kecurangan
2. Opportunity / Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi
manajemen atau pegawai untuk melakukan
kecurangan.
3. Rationalization / Pembenaran
Adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai-
nilai etika yang memungkinkan manajemen atau
pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak
jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan
yang memberikan mereka tekanan yang cukup
besar sehingga menyebabkan mereka
membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur
tersebut.

POLITEKNIK NSC
10
Fraud Triangle
Pressure

 Masalah keuangan
Tamak, hidup melebihi kemampuan, banyak
hutang

 Penyakit mental
Penjudi, peminum, pecandu narkoba

 Tekanan di tempat kerja


Kurang mendapat perhatian, kondisi kerja yang
buruk, careet path yang tidak jelas

POLITEKNIK NSC
11
Fraud Triangle
Opportunit
y

 Sistem pengendalian intern yang lemah


 Tindakan disiplin yang lemah terhadap pelaku
pelanggaran
 Kewenangan dan tanggung jawab yang tidak
jelas
 Kelalaian atasan
Rationalizati
on

 Mencontoh atasan / Rekan sekerja


 Merasa sudah berbuat banyak untuk perusahaan
 Menganggap yang diambil tidak seberapa
 Dianggap meminjam, nanti dikembalikan

POLITEKNIK NSC
12
Mencegah fraud Sarana

POLITEKNIK NSC
13
Sistem Pengendalian Sarana

POLITEKNIK NSC
14
Aktivitas Pengendalian

POLITEKNIK NSC
15
Kelemahan Yg Melekat Sistem Pada Sistem
Pengendalian Intern

 Sistem yang baik tidak dapat berfungsi dengan baik


bila terjadi kerjasama yang tidak sehat

 Sistem yang dirumuskan merupakan hasil


kompromi antara benefit dan cost

 Kesalahan / kelalaian pegawai yang menjalankan


sistem

POLITEKNIK NSC
16
Alur Audit Investigasi
PENGERTIAN
AKSIOMA PRINSIP DAN
KARAKTERISTI
AUDIT PENDEKATA
K FRAUD INVESTIGATIF N
TAHAP-TAHAP AUDIT
INVESTIGATIF
(PROSES)
TEHNIK
PRA EVALUAS PELAPORA TINDAK
PLANNING PENGUMPULA
PLANNING I BUKTI N LANJUT
N BUKTI
KERUGIA
PRINSIP
SUMBER PENGUMPULA ANALISA N
HIPOTESA PELAPORA
INFORMASI N BUKTI BUKTI KEUANGA
N
N
REVISI
AUDIT
TELAAH BUKTI HIPOTES FORMAT
PROGRAM
A

KEPUTUSAN RENCANA
UNSUR SUBSTANS
PENANGANA SUMBER
DELIK I
N DAYA

POLITEKNIK NSC
PENUGASAN
Perencanaan Audit Investigasi
 Kecukupan informasi untuk menjawab pertanyaan :
 tentang apa
 siapa
 dimana
 bilamana
 bagaimana
Terkait dengan adanya dugaan penympangan /
kecurangan

 SMEAC sistem merupakan model perencanaan


dengan pendekatan terstrktur dan dapat digunakan
sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan
rencana lebih detail sesuai keadaan

 SMEAC  Situation, Mission, Execution, Administratio


& Logistic, Communication.
POLITEKNIK NSC
SMEAC
 Situation
Substansi pengaduan/penyimpangan yang akan
dibuktikan melalui audit investigasi

 Mission
Pernyataan yang secara ringkas menggambarkan
hasil yang diharapkan akan dicapai dalam
pelaksanaan investigasi (upaya untuk membuktikan
hipotesis)

 Execution
Memuat komponen perencanaan yang
mengambarkan secara rinci peran dan tanggung
jawab setiap individu yaitu:
 Penyusunan Program Audit Investigasi
 Penentuan komposisi Tim Audit Investigasi
 Jangka waktu dan anggaran biaya audit investigasi
POLITEKNIK NSC
SMEAC
 Administration & Logistics
 Nama auditor
 Jabatan
 Lokasi dari semua individu yang terlibat dalam
kegiatan audit investigasi
 Pendelegasian, wewenang dan pemisahan tugas

 Communication
 Diperlukan matrik komunikasi yang menguraikan
secara rinci dari :
 Arus informasi (siapa melapor siapa)
 Waktu pelaporan
 Kepada siapa laporan harus diserahkan.

POLITEKNIK NSC
Bukti Audit Jenis

 Konfirmasi
 Dokumentasi
 Observasi
 Tanya jawab dengan auditan
 Pelaksanaan ulang
 Prosedur analitis

POLITEKNIK NSC
Bukti Audit Kualitas

 Relevansi
Cukup relevan, jika bukti tersebut merupakan salah
satu bagian dari rangkaian bukti2 yang
menggambarkan kejadian

 Materialitas
Materialitas dalam audit investigasi menekankan
hubungan bukti audit terhadap sangkaan yang
diindikasikan dan tidak melihat besaran dari nilai yang
terkandung dalam bukti tersebut, karena tidak seluruh
bukti menunjukkan nilai suatu transaksi.

 Kompetensi
Bukti yang diperoleh secara illegal tidak diterima
menurut hukum, disamping itu kompetensi berarti
juga kewenangan auditor untuk memperoleh bukti
audit. POLITEKNIK NSC
Materi Temuan
 Jenis penyimpangan
 Pengungkapan fakta-fakta dan proses
kejadian
 Penyebab dan dampak penyimpangan
 Pihak yang diduga ikut terlibat /
bertanggungjawab
 Bukti yang diperoleh

POLITEKNIK NSC
Pelaporan Hasil Audit Contoh

BAB I : Kesimpulan dan Rekomendasi

BAB II : Umum
1. Dasar Penugasan Audit
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
3. Data Obyek / Kegiatan Yang Diaudit

BAB III: Uraian Hasil Audit


1. Dasar Hukum Obyek atau Kegiatan Yang Diaudit
2. Materi Temuan
1) Jenis Penyimpangan
2) Pengungkapan Fakta-Fakta dan Proses Kejadian
3) Penyebab dan Dampak Penyimpangan
4) Pihak yang Diduga Terlibat / Bertanggungjawab
5) Bukti yang Diperoleh
3. Kesepakatan dan Pelaksanaan Tindak Lanjut dengan
Obyek yang Diaudit
4. Kesepakatan dengan Pihak Instansi Penyidik

POLITEKNIK NSC
Contoh Kasus Fraud
 Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya,
Masril (40) ditahan polisi.
 Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan
merekayasa dokumen laporan keuangan.
 Perbuatan tersangka diketahui oleh tim
penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang
Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy
saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung.
 Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan
antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang.
 Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat,
diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya
pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar ke BRI Unit Pasir
Pengaraian II pada tanggal 14 Februari 2011 yang
dilakukan Masril, namun tidak disertai dengan
pengiriman fisik uangnya.

POLITEKNIK NSC
Contoh Kasus Fraud
 PT Kimia Farma merupakan salah satu dari produsen obat-
obatan milik pemerintah yang ada di Indonesia. Pada audit
tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih yaitu sebesar Rp 132 milyar,
dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa.
 Namun, Kementrian BUMN dan BAPEPAM menilai bahwa laba
bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa.
Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan
keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali dan hasilnya
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar.
 Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan hanya sebesar
Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah Rp 32,6 milyar (24,7%).
Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu
kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar,
pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang
sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi
berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan
overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Diduga upaya
penggelembungan dana yang dilakukan oleh pihak direksi Kimia
Farma, dilakukan untuk menarik para investor untuk POLITEKNIK NSC
menanamkan modalnya kepada PT. Kimia Farma

Anda mungkin juga menyukai