Anda di halaman 1dari 13

MATERI TERDIRI DARI

2
1 I I B 3
O O R
D D O
O I M
M M O
E E M
T T E
R R T
I I R
I
Titrasi redoks adalah titrasi yang
TITRASI melibatkan proses oksidasi dan reduksi.
REDOKS Kedua proses ini selalu terjadi secara
bersamaan. Titrasiredoks berdasarkan
pada perpindahan electron antara titran
dengan analit. Jenis titrasi ini biasanya
menggunakan potensiometri untuk
mendeteksi titik akhir, meskipun
demikian penggunaan indicator yang
dapat berubah warnanya dengan adanya
kelebihan titran juga sering digunakan.

• Titrasi yang melibatkan iodium:


MACAM- -Iodometri
MACAM -Iodimetri
REDOKS •Bromometri
IODOMETRI

Iodometri merupakan titrasi tidak langsung


dan digunakan untuk menetapkan senyawa-
senyawa yang mempunyai potensial oksidasi
yang lebih besar dari pada system iodium-
iodida atau senyawa-senyawa yang bersifat
oksidator seperti CuSO45H2O. Metode ini
digunakan untuk menentukan zat
pengoksidasi, misal pada penentuan suatu
zat oksidator ini (H2O2).
Pada proses iodometri atau titrasi tidak langsung
banyak zat pengoksid kuat yang dapat dianalisis
dengan menambahkan KI berlebihan dan
mentitrasi iodium yang dibebaskan. Karena
banyak zat pengoksid yang menuntut larutan
asam untuk bereaksi dengan iodida, natrium
tiosulfat lazim digunakan sebagai titran. Misalnya
ion iodida dioksidai oleh oksigen di udara :
4 H+ + 4 I- + O2 2 I2 + 2 H2O
Reaksi ini lambat dalam larutan netral namun
lebih cepat dalam arutan asam dan dipercepat
dengan cahaya matahari.

Kegunaan iodometri adalah untuk menetapkan


kadar larutan iodin, larutan natrium tiosulfat
dan zat-zat yang dapat bereaksi dengan iodide
membebaska niodin.
IODIMETRI

Iodimetri merupakan metode titrasi atau


volumetri yang pada penentuan atau
penetapan berdasar pada jumlah I2 (Iodium)
yang bereaksi dengan sampel. Metode ini
tergolong titrasi langsung, berbeda dengan
metode iodometri yang sama-sama
menggunakan I2 sebagai dasar penetapannya.
Reaksi iodimetri :
I2 + 2e- 2l-
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam titrasi iodometri
dan iodimetri:
1. Oksigen error, terjadi jika dalam larutan asam, maka
oksigen dari udara akan mengoksidasi iodide menjadi
iod (kesalahan makin besar dengan meningkatnya
asam)
2. Reaksi iodometri dilakukan dalam suasana asam
sedikit basa (pH <8)
3. Larutan kanji yang sudah rusak akan memberikan
warna violet yang sulit hilang warnanya, sehingga
akan mengganggu peniteran.
4. Pemberian kanji terlalu awal akan menyebabakan iod
menguraikan amilum dan hasil peruraian menggangu
perubahan warna pada titik akhir.
BROMOMETRI

Bromometri merupakan salah satu metode oksidimetri


dengan dasar reaksi dari ion bromat (BrO3-). Oksidasi
potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini
menunjukkan bahwa kalium kromat adalah oksidator
kuat.

Bromometri akan direduksi oleh zat-zat organik dan


terbentuk senyawa hasil substitusi yang tidak dalam air.
Brom juga dapat digunakan untuk menetapkan kadar
senyawa-senyawa organik yang mampu bereaksi secara
adisi atau substitusi dengan brom.
Metode bromometri biasa digunakan untuk
menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis
dengan membentuk tribrom subtitusi. Metode ini juga
dapat digunakan untuk menetapkan senyawa arsen dan
stibium dalam trivalen walaupun tercampur dengan
stanum valensi empat. Bromatometri merupakan
metode oksidasi reduksi dengan dasar reaksi oksidasi
dari ion bromat.
BrO3- + 6 H+ + 6 e- Br- + 3 H2O
KESIMPULAN

Analisis kimia farmasi kuantitatif merupakan


penganalisaan prosedur kimia analisis kuantitatif terhadap
bahan-bahan yang digunakan dalam bidang farmasi terutama
dalam menentukan kadar atau mutu obat-obatan.
Dimana titrasi iodometri adalah titrasi tidak langsung
dimana iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium, yang
kemudian dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. Titik
akhir titrasinya ditandai dengan warna biru yang hilang.
Sedangkan titrasi iodimetri atautitrasi langsung adalah titrasi
dimana zat pereduksi dititrasi langsung oleh iodium dan
dihasilkan titik akhir titrasi yaitu perubahan warna biru. Untuk
bromometri menggunakan ion bromat yang akan direduksi
menjadi ion bromida dan akan merubah larutan menjadi kuning
pucat.
Menghitung Persen Kadar
Vtitran x N x Bst
%Kadar = x 100%
𝐵𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝐹𝑘

Contoh Soal:
Dik: V.Titran = 3,7 mL
N I2 = 0,1 N
FK =1
Bst = 16,67 mg
B.Sampel = 400 mg
Dit: %Kadar…?
Vtitran x N x Bst
Peny: %Kadar = x 100%
𝐵𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 𝐹𝑘
3,7 mLx 0,1 Nx 16,67 𝑚𝑔
= x 100%
400 𝑚𝑔 𝑥 1
= 1,541 %

Anda mungkin juga menyukai