Anda di halaman 1dari 44

FARMAKOLOGI OBAT-OBAT

PSIKIATRI

Nurliyasman, MPH, Apt. Bag. Farmakoterapi FK Uniba


Psikiatri = Berhubungan dengan kejiwaan
Obat-Obat Psikiatri adalah kelompok Obat-
Obat Psikotropika.

Psikotropika = Obat yang bekerja pada atau


mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau
pengalaman (WHO 1966).

Psikofarmakologi awalnya berkembang sejak


ditemukannya alkaloid Rauwolfia dan
klorpromazin yg efektif utk mengobati
kelainan psikiatrik.
TERAPI PSIKIATRI
1. TERAPI ORGANIK/ SOMATOTERAPI
2. TERAPI KERJA/ OKUPASI TERAPI
3. PSIKOTERAPI

TERAPI ORGANIK suatu usaha untuk memodifikasi atau


mengkoreksi perilaku, pikiran, atau mood yang patologis
dengan zat kimia atau cara fisik lainnya, diantaranya

1. Farmakoterapi
2. Terapi konvulsi
3. Terapi koma insulinsudah ditinggalkan
4. Pembedahan sangat jarang
Berdasarkan penggunaan klinis psikotropika
dibagi jadi 4 golongan.

1. Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik)


2. Antineurosis (minor tranqulizer,
antiansietas)
3. Antidepresi
4. Psikotogenik (psikotogenik, halusinogenik)
I. Antipsikosis
a. Derivat fenotiazin
1. Senyawa dimetil aminopropil
- Clorpromazin
- Promazin
- Triflupromazin
2. Senyawa piperidil
- mepazin
- tioridazin
3. Senyawa piperazin
- Asetofenazin
- Karfenazin
- Flufenazin
- Perfenazin
- Proklorperazin
- Trifluoperazin tiopropazat

b. Nonfenotiazin
- Klorprotiksen

c. Butirofenon
- Haloperidol
2.Obat Penenang
a. Meprobamat
b. Benzodiazepin
- Diazepam
- Klordiazepoksid
- Klorazepat
3. Obat Anti Depresi
a. Penghambat MAO
- Isokarboksazid
- Nialamid
- fenelzin
b. Senyawa dibenzazepin
- Imipramin
- desmetilimipramin
- amitriptilin
- desmetilamitriptilin
c. Senyawa lain
- nomifensin
- mianserin
- maprotilin
4. Obat psikotogenik
- meskalin
- dietilamid asam lisergat
- marihuana (ganja)
I. Anti Psikotik
Klopromazin dan derivat fenotiazin
Cpz menimbulkan efek sedasi disertai sikap acuh tak acuh
thd rangsang lingkungan. Pada pemakaian lama dapat
timbul toleransi thd efek sedasi. Timbulnya sedasi amat
tergantung dari status emosional penderita sblm
mendapat Cpz.
Cpz dapat mengurangi atau mencegah muntah yang
disebabkan oleh rangsangan pada CTZ.
Cpz dpt menimbulkan relaksasi otot skelet yg berada dlm
keadaan spastik.
Cpz menghambat ovulasi dan menstruasi, dan
menghambat seksresi ACTH.
Cpz dpt menimbulkan hipotensi
Cpz menimbulkan ikterus obstruktif, yg mungkin
berdasarkan reaksi alergi yg menyebabkan empedu
kental.
Farmakokinetik
Semua fenotiazin diabsorbsi dgn baik bila diberikan peroral, maupun
parenteral. Sebagian fenotiazin mengalami hidroksilasi dan
konyugasi, sebagian lain diubah menjadi sulfoksid yg kemudian
m
dieksresi bersa a feses dan urin. Stelah pemberian Cpz dosis
besar, maka masih ditemukan eksresi Cpz atau metabolitnya
selama 6-12 hari.

Indikasi Cpz
Cpz dapat menyembuhkan penderita psikosis hiperaktif sedangkan
pada psikosis depresif Cpz tidak bermanfaat. Dapat memperlambat
progresiitas penyakit pd skizofrenia dini. Semua derifat fenotiazin
bermanfaat utk mengobati segala macam rasa takut.

Sediaan
- Cpz tersedia dalam bentuk tablet 25 mg dan larutan suntik 25 mg/l.
Larutan Cpz dapat berubah warna menjadi merah jambu oleh
pengaruh cahaya.
- Perfenazin obat suntik dan tablet 2 dan 4 mg
- Tioridazin tablet 25 mg
- Flufenazin tablet 1 mg, dgn masa kerja lama sampai 24 jam.
Butirofenon
Haloperidol berguna utk menenangkan
keadaan mania penderita psikosis yg karena
hal tertentu tdk dpt diberi fenotiazin.
Triperidol lebih kuat efeknya dan lebih aman
dari pada haloperidol.
Oksipertin turunan butirofenon yg banyak
persamaan dgn Cpz. Oksipertin berefek
blokade adrenergik dan antiemetik serta
dapat menimbulkan parkinsonisme pd
manusia dan katalepsi pd hewan.
Farmakologi
Pada orang normal, efek haloperidol mirip fenotiazin
piperazin.
Haloperidol memperlihatkan anti psikotik yg kuat dan efektif
utk fase mania penyakit manik depresif dan skizofrenia.
Haloperidol menenangkan dan menyebabkan tidur pada
orang yg mengalami eksitasi. Efek sedatifnya kurang
kuat dibandingkan Cpz. Haloperidol dan Cpz sama kuat
menurunkan ambang rangsang konvulsif. Haloperidol
menghambat sistem dopamin dan hipotalamus, juga
menghambat muntah yang ditimbulkan oleh apomorfin.
Haloperidol menyebabkan hipotensi, tetapi tidak sesering
dan sehebat akibat Cpz.
Cpz atau haloperidol dpt menimbulkan potensiasi dgn obat
penghambat respirasi.
Farmakokinetik
Haloperidol cepat diserap dari saluran cerna,
kadar puncaknya dlm plasma tercapai dlm
waktu 2-6 jam sejak menelan obat menetap
sampai 72 jam.
Ekskresi haloperidol lambat melalui ginjal, kira-
kira 40% obat dikeluarkan selama 5 hari
sesudah pemberian dosis tunggal.
Efek Samping dan intoksikasi.
Haloperidol menimbulkan reaksi ekstrapiramidal dgn
insiden yg tinggi, terutama pd penderita usia muda,
dapat terjadi depresi, perubahan hematologik
ringan. Sebaiknya tidak diberikan pd wanita hamil
sampai terdapat bukti bahwa obat ini tdk
menimbulkan teratogenik.

Indikasi
Indikasi utama haloperidol adalah untuk psikosis.
Butirofenon efektif utk mengobati sindrom Gilles de
la Tourette, suatu kelainan neurologis yg aneh yg
ditandai dgn kejang otot hebat, menyeringai (grima
cing).
Klorprotiksen
Obat ini berguna utk terapi keadaan gelisah,
berbagai keadaan psikotik, depresi, dan muntah.

Efek samping klorprotiksen mirip efek samping pz,


yaitu gangguan fungsi hepar, gejala
ekstrapiraidal, kantuk, konvulsi, deratitis dan
kelainan hematologis.

Klorprotiksen tersedia dlm bentuk tablet @ 10, 25,


50, dan 100 mg, dalam bentuk ampul 12,5
mg/ml.
Dibenzodiazepin
Klozapin, salah satu obat golongan ini yg
menunjukkan efek antipsikosis.
Klozapin meningkatkan tidur tipe REM.
Efek antipsikosis Klozapin tampak nyata terutama dlm
bidang kegaduhan psikomotor, halusinasi, tingkah
laku yg kacau, isi pikiran yg kacau, disorganisasi
konseptual, kehidupan efektif yg disharmonik dan
ketegangan.
Pengobatan diberikan dalam waktu paling sedikit 6
minggu dgn dosis bervariasi antara 100-600
mg/hari.
Efek samping yg dijumpai tidak berbeda dgn
neuroleptik lain, spt mengantuk, pusing, kelelahan
otot lurik sementara dan hipersalivasi
Pemilihan Preparat
Obat-obat kelompok ini merupakan obat simptomatik, oleh karena itu pada
umumnya pemilihan obat ditujukan untuk sejauh mungkin menghilangkan
gejala morbid yg diperlukan. Selain itu dipilih juga obat dgn efek samping
seringan mungkin, tdk menimbulkan alergi, atau interaksi yg merugikan
dengan obat lain yg sedang digunakan penderita.
Pedoman
1. Bila resiko tidak diketahui atau tidak ada komplikasi yg diketahui sebelumnya
maka pilihan jatuh pada klorpromazin.
2. Bila kepatuhan penderita dlm menggunakan obat tdk terjamin, maka pilihan
jatuh pd flufenazin oral dan kemudian tiap dua minggu diberikan suntikan
flufenazin enantat atau dekanoat.
3. Bila penderita mempunyai riwayat kardiovaskular atau stroke sehingga
hipotensi merupakan hal yang membahayakan maka pilihan jatuh pada
fenotiazin, piperazin atau haloperidol.
4. Bila karena alasan usia atau faktor penyakit, terdapat resiko efek samping
gejala ekstrapiramidal yg nyata, maka pilihan jatuh pd tioridazin.
5. Tioridazin tdk boleh digunakan apabila terdapat gangguan ejakulasi.
6. Bila efek sedasi berat perlu dihindari, maka pilihan jatuh pada haloperidol atau
fenotiazin piperazin
7. Bila penderita mempunyai kelainan hepar atau cendrung enderita ikterus,
haloperidol merupakan obat yg paling aman pd stadium awal pengobatan.
ANTIPSIKOTIK

Generic N.dagang Potensi Dosis Dosis IM preparat


lazim tunggal
dewasa lazim
(mg/hr) (mg)
Chlorpromazine Thorazine Rendah 300-800* 25-50 Tablet (10,25,50,100,200 mg)
(CPZ)orange 150-600’’ Kapsul (30,75,150,200,300 mg)
Larutan (10 mg/5 ml; 30mg/ml;
100mg/ml)
Parenteral (25mg/ml)
Supositoria rectal (25,100 mg)

Levomepromazine Sedang 25-50’’

Trifluoperazinebiru Stelazine Tinggi 6-20* 1-2 Tablet (1,2,5,10 mg)


tua 10-15’’

Perphenazine Trilafon Sedang 8-40* 5-10 Tablet (2,4,8,16 mg)


putih keruh/ biru 12-24’’

Fluphenazine Prolixin , Tinggi 1-20* 2-5 Tablet (1; 2,5; 5; 10 mg)


Permitil , 10-15’’ Larutan (2,5mg/5ml; 5mg/ml)
Anatensol Parenteral (2,5 mg/ml)hanya
IM

Thioridazine Mellaril, Rendah 200-700* - Tablet (10,15,25,50,100,150,200


Meneril 150-600’’ mg)
Larutan (100mg/5ml; 30mg/ml;
100mg/ml)

Haloperidol Haldol Tinggi 6-20* 2-5 Tablet (0,5; 1; 2;3;10;20 mg)


1,5 mgputih (0,5 5-15’’ Parenteral (50mg/ml;
5 mgpink mgbiru) 100mg/ml)hanya IM
Lodomer
(5
mgbiru)
Govotil (5
mgbiru
muda)
Pimozide Orap, Oral Tinggi 1-102* - Tablet (2 mg)
forte 2-4 ‘’ Kapsul (10,15,30 mg)
Larutan (5 mg/ml)
Parenteral (5 mg/ml)

Sulpirideputih Dogmatil Rendah 300-600’’ Tablet (200 mg)


forte Parenteral (50 mg/ml)
II. Anti Ansietas
Terapi penyakit somatik yg didasari oleh perasaan cemas dan
ketegangan mental.
1. Meprobamat
Dipakai utk merelaksasi otot yg berada dlm keadaan spastik,
dan yg berhubungan dgn efek sedasi
Sebagai obat penenang yg tidak disertai kantuk bila diberikan
dlm dosis terapi.

Farmakologi
Efek meprobamat mirip barbiturat dan relatif lebih efektif drpd
fenobarbital, dalam dosis tinggi meprobamat menghambat
respon terkondisi dan respon menghindar yg tdk
terkondisi.
Meprobamat mudah diabsorbsi dari sal. cerna, kadar puncak 1-
2 jam setelah makan obat, kadar lambat laun berkurang
selama 10 jam. Distribusi obat merata ke seluruh tubuh,
sebagian besar akan dikeluarkan dlm urin dlm bentuk
oksida, hidroksimeprobamat dan suatu glukuronid.
ANTI ANXIETAS

Diazepine 2-5 mg
Valium 2-5 mg; 10mg/2ml
Diazepam (10-30mg/hari) Stesolid 2-5 mg; 10mg/2ml

Lorazepam Renaquil 1mg

BENZODIAZEPINE Clobazam Clobazam 10 mg

Alprazolam Alganax 0,25; 0,5; 1 mg


Xypras 0,25; 0,5; 1 mg

NON BENZODIAZEPINE Buspiron Buspar 10 mg15-30 mg/hari


Sulpiride Dogmatil 50mg/cap300-600mg/hri
Hydroxyzine Itirax 25 mg (3x25mg/hari
2. Derivat Benzodiazepin
Klordiazepoksid dan diazepam digunakan utk
terapi cemas, relaksasi otot rangka dan
alkoholisme.
Klordiazepoksid tdk saja berkhasiat sentral, ttp
juga perifer thd susunan saraf kolinergik,
adrenergik dan triptaminergik.
Setelah pemberian oral klordiazepoksid
mencapai kdr tertinggi dlm 8 jam dan tetap
tinggi sampai 24 jam.
Eksresi benzodiazepin melalui ginjal lambat,
setelah pemberian oral, masih ditemukan
dalam urin selama beberapa hari.
Efek samping dan kontra indikasi.
Pada pemakaian dosis terapi jarang timbul rasa
kantuk.
Efek antiansietas diazepam dpt diharapkan
terjadi bila kadar dlm darah mencapai 300-
400 ng/ml, pada kadar yg sama terjadi pula
efek sedasi dan gangguan psikomotor.
Umumnya toksisitas klinik benzodiazepin
rendah, bertambah berat badan krn
perbaikan nafsu makan.
Banyak efek samping yang tumpang tindih dgn
gejala ansietas. Utk itu perlu anamnesis yg
cermat.
Reaksi toksisitas klordiazepoksid diantaranya
ruam kulit, nausea, nyeri kepala, gangguan
fungsi seksual, ertigo dan kepala rasa ringan.
Ketidakteraturan enstruasi dan wanita yg sdg
menggunakan benzodiazepin dpt mengalami
kegagalan ovulasi.
Intoksikasi benzodiazepin biasanya tdk berat
dan tidak memerlukan terapi khusus.
Kematian bisa timbul dgn dosis diatas 700
mg.
Indikasi dan sediaan
Dervt. benzodiazepin digunakan utk menimbulkan
sedasi, menghilangkan rasa emas dan kedaan
psikosomatik yg ada hubungannya dgn rasa emas.
Selain utk antiansietas benzodiazepin juga digunakan
utk hipnotik, antikonvulsi, pelemas otot dan anestesi
umum.
- Klordiazepoksid dosis 25 -100 mg sehari dlm 2 atau
4 pemberian. Oral atau suntikan dapat diulang 2-4
jam
- Diazepam dosis 2-20 mg sehari, pemberian
suntikan dapat diulang tiap 3-4 jam.
- Klorazepat diberikan seara oral 30 mg sehari dalam
dosis terbagi.
- Klordiazepoksid tersedia sbg tablet 5 dan 10 mg
- Diazepam tablet 2 dan 5 mg.
Toleransi dan ketergantungan
Terjadi bila benzodiazepin diberikan dalam dosis
tinggi dan dalam jangka lama. Jika asih dibutuhkan
sebaiknya diganti dgn sedatif golongan
nonbenzodiazepin.
Habituasi dpt terjadi akibat benzodiazepin, namun krn
waktu paruhnya panjang dan terjadi perubahan
menjadi metabolit aktif, gejala putus obat tdk
tampak selama 1 minggu sesudah penghentian
obat pd pemakaian kronik.
Propanolol digunakan utk gejala otonomik yg
berhubungan dgn penghentian pemberian
benzodiazepin. Umumnnya dgn pemberian dosis
biasa tdk terjadi gejala putus obat.
Pemilihan Preparat
Pemberian obat anti ansietas didasarkan pada
pengalaman klinis, berat ringannya penyakit
serta tujuan khusus penggunaan obat.
Sebaiknya dimulai dgn obat paling efektif dgn
sedikit efek samping. Penggunaan
antiansietas hanya bersifat simptomatis dan
mrpkn tambahan psikoterapi.
Sebagai antiansietas, golongan benzodiazepin
dan meprobamat dianggap lebih baik drpd
barbiturat, krn barbiturat menyebabkan hang
over, efek ketergantungan dan gejala putus
obat yg lebih besar.
III. Anti Depresi
Obat utk mengatasi depresi mental. Perbaikan depresi
ditandai dgn perbaikan alam perasaan,
bertambahnya aktifitas fisik dan kewaspadaan
mental, nafsu makan dan pola tidur yg lebih baik
dan berkurangya pikiran morbid.
1. Penghambat mono amin oksidase (MAO)
penghabat (MAO) digunakan utk mengatasi
depresi, tetapi terbatas krn toksik. Hipotensi dan
Hipertensi bisa keduanya terjadi.
a. Isokarboksazid
tablet 10 mg, dosisnya 3 kali 10 mg sehari.
Efek terapi baru terlihat setelah 1-4 minggu.
b. Nialamid
tablet 25 dan 100 mg. Sifat obat ini kurang
toksik, tetapi juga kurang efektif.
2. Antidepresi Trisiklik
a. Imipramin
dapat mengurangi keadaan depresi,
terutama depresi endogen, perbaikan dapat
berupa bertambahnya aktifitas fisik,
perbaikan suasana perasaan (mood),
kewaspadaan mental, perbaikan nafsu
makan, dan pola tidur yang lebih baik serta
berkurangnya pikiran morbid.
b. Amitriptilin
c. Desipramin
d. Nortriptilin
Farmakodinamik
Pada manusia normal imipramin menimbulkan rasa lelah, kurang bahagia
dan meningkatnya rasa cemas.
Sebaliknya bila obat diberikan utk jangka waktu lama pada penderita
depresi justru terjadi elevation of mood.

Sediaan
- Imipramin tablet lapis gula 10 dan 25 mg, dan obat suntik 25 mg/ml.
Dosis harus ditentukan utk tiap kasus, biasanya dimulai 75 atau 100 mg
terbagi dalam beberapa kali pemberian utk 2 hari pertama, kemudian 50
mg tiap hari spi dosis total harian 200-250 mg, efek timbul setelah 2-3
minggu.
- Desmetilimipiramin tablet 25 mg. Dosis perulaan biasanya 3 kali 25
mg sehari, sela 7-10 hari. Dosis penunjang 50mg sehari dgn dosis
maksimal per hari 200 mg.
- Amitriptilin tablet 10 dan 25 mg, dan larutan suntik 100 mg/10 ml.
Dosis permulaan 75mg sehari. Dosis ini kemudian ditinggikan sampai
timbul efek terapi, biasanya antara 150-300 mg sehari.
Efek Samping
Mirip dgn efek samping atropin, terjadi
pengeluaran keringat berlebihan. Obat ini
harus digunakan dgn hati-2 pd penderita
glaukoma dan hipertrofi prostat. Penderita
lanjut usia sering menderita pusing, hipotensi
postural, sembelit, sukar kencing, udem dan
tremor.
3. Senyawa lain
a. Nomifensin
Antidepresi golongan bisiklik. mekanise
kerja sama dg imipramin dan amitriptilin,
nomifensin terutama mempengaruhi
norefinefrin dan dopamin dan tdk
mempengaruhi serotonin, dan tidak bersifat
antikolinergik. Dosis lazim 75-150 mg, dpt
ditingkatkan sampai 250 mg sehari
tergantung toleransi penderita. Obat ini baik
utk depresi dgn retardasi psikomotor.
b. Mianserin
Antidepresi tetrasiklik. cara kerjanya tidak
mempengaruhi reuptake amin biogenik tetapi
meningkatkan norefinefrin di neuron otak dgn
jalan menghambat reseptor alfa adrenergik pada
neuron prasinaptik. Dengan cara ini mianserin
dapat merangsang pengeluaran norefinefrin di
neuron otak.
Dosis 30-90 mg sehari.
Utk penderita yang belum pernah mendapatkannya
diberikan dgn dosis rendah pd malam hari dan
secara progresif ditingkatkan. Pada hari2 pertama
mianserin memperbaiki gangguan tidur, lebih
lanjut akan memperbaiki kecemasan dan terakhir
baru memperbaiki gejala depresi.
c. Maprotilin
Anti depresi trisiklik, maprotilin bekerja dgn mencegah
reuptake amin biogenik, khususnya noradrenalin
pada celah sinaps neuron otak. Dosis lazim 75-100
mg sehari, yaitu 25 mg pada malam hari utk
penderita yg baru, kemudian dosis ditingkatkan
setiap hari sampai mencapai 75 mg sehari pada
minggu pertama, dosis ini dipertahankan selama 2
minggu berikutnya. Bila respon penderita baik dosis
dpt ditingkatkan sampai 150 mg sehari.
Dosis lebih tinggi 200-300 mg dpt diberikan pada
rawat inap di Rumah sakit.
Bagi yg pernah mendapatkan maprotilin dpt langsung
diberi 75 mg sehari sebagai dosis tunggal atau
terbagi pada minggu kedua dinaikkan jadi 150-
200mg sehari.
4. Litium
Litium tidak bersifat sedatif, depresan atau suatu
euforian, dalam kadar terapi litium hampir tdk
menunjukkan efek psikotropik pada manusia
normal.
Litium sangat toksik utk kelenjar tiroid, SSP, dan
ginjal, juga mempengaruhi metabolisme
karbohidrat, menyebabkan perubahan pd EKG dan
EEG, meyebabkan leukositosis dan reaksi alergi.
Litium diberikan dosis terbagi, kadar aman antara 0,8
dan 1,25 mEq per liter. Ini dicapai dgn pemberian
900-1500 mg litium karbonat sehari pada penderita
rawat jalan dan 1200-2400 pd rawat inap.
Pemilihan Obat
Tidak semua penderita depresi perlu obat, Depresi ringan
yg jelas penyebabnya biasanya sembuh dgn sendirinya
atau ukup dgn psikoterapi. Depresi hebat dgn bahaya
bunuh diri yg memerlukan perbaikan cepat, lebih cocok
dgn ECT (Ele ctro Convulsion Therapy), sedangkan
pada depresi endogen pilihan jatuh pd antidepresi
trisiklik. Bila sela 3-4 inggu tdk memberikan perbaikan
klinis maka pengobatan hrs ditinjau ulang, isal dgn ET
atau peebrian AO.
Penghentian pengobatan sebaiknya bertahap.
Pilihan antidepresi dpt juga atas efek samping, misal
amitriptilin dan doksepin memberikan efek sedasi kuat,
nortriptilin dan desimipramin memberikan efek sedasi
sedang dan protriptilin tdk memperlihatkan efek sedasi.
Utk lansia sebaiknya dipilih obat yg efek antikolinergiknya
ringan.
ANTI DEPRESAN

Amitriptilin
TRISIKLIK
Imipramin
Clomipramin
Amin tersier Trimipramin
Doxepin

Desipramin
Amin sekunder
Nortriptyline
Protriptyline

TETRASIKLIK Amoxapine
Maproptiline
Mianserine

MAOI Isocarboxazid
Phenelzine
Tranylcypromine
Moclobemide

SSRI Fluoxetine

Fluoxamine
Paroxetine
Sertraline

ATIPIKAL Trazodone
Mirtazapine
ANTIDEPESAN

Generic N.dagang Dosis preparat


lazim
dewasa
(mg/hr)
Amitriptilinmerah Amitriptyline, 150- Tablet
bata Elavil 300* (10,25,50,75,100,150 mg)
75-100’’ Parenteral (10mg/ml)

Imipramine Tofranil 150- Tablet (10,25,50 mg)


300* Kapsul (75,100, 125, 150
75-100’’ mg)
Parenteral (12,5 mg/ml)

Clomipramine Anafranil 150- Kapsul (25,50,75 mg)


250*
75-100’

Trimipramine Surmontil 150- Kapsul (25,50,100 mg)


300*

Doxepine Adapin, Sinequan 150- Kapsul


300* (10,25,50,75,100,150 mg)
Larutan (10mg/5ml)

Desipramine Norpramine, 150- Tablet (10


Pentofrane 300* ,25,50,75,100,150 mg)
Kapsul (25,50 mg)

Nortriptylin Pamelor, Aventyl 50-150* Kapsul (10,25,50,75 mg)


Larutan (10 mg/5ml)

Protriptyline Vivactil 15-60* Tablet (5,10 mg)

Amoxapine Asendin 150- Tablet (25,50,100,150 mg)


400*
200’’

Maprotiline Ludiomil 150- Tablet (25,50,75 mg)


225*
75’’
Isocarboxazid Marplan Tablet 10mg

Phenelzine Nardil Tablet 15 mg


IV. Psikotogenik
Adalah obat yg dapat menimbulkan kelainan tingkah
laku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara
berpikir dan perubahan alam perasaan, jadi dapat
menimbulkan psikosis.
1. Meskalin (3,4,5 trimetoksifeniletilamin) suatu
alkaloid dari tubuhan kaktus di Amerika Utara.
dosis 5 mg pd orang normal menimbulkan rasa
kantuk, halusinasi visual, tremor, hiperrefleksia
dan peningkatan aktifitas simpatik. Digunakan utk
penelitian tdk utk terapi.
2. Dietilamid asam lisergat (N,N-dietil lisergamida
atau LSD-25). Dosis 20-100 mikrogram. Tidak
digunakan utk klinis, hanya dlm penelitian utk
menimbulkan keadaan mirip psikosis.
ANTI MANIA

Haloperidol

Carbamazepine
Valproic acid
MANIA AKUT Litium carbonat

PROFILAKSIS MANIA Litium carbonat

Generic N.dagang Dosis preparat


lazim
dewasa
(mg/hr)
Litium carbonate Kapsul (150,300,600 mg)
Tablet (300mg)
Tablet lepas lambat
(300,450 mg)
Sirup (8 mEq/5ml)

Carbamazepineputih Tegretol, 400’’ Tablet 200 mg


Bamgotil Sirup 100 mg/5ml

Valproic acid Kapsul 250 mg


Depakene Sirup 250mg/5ml
Tablet lepas lambat
125,250,500 mg
• Lini pertamacarbamazepine, valproate, lithium
• Pada awal terapiclonazepam (Klonopin) (1 mg
setiap 4-6 jam), Lorazepam (Ativan) (2 mg setiap 4-6
jam). Dan Haloperidol (Haldol) (5 mg setiap 2-4
jam)diturunkan perlahan-lahan dan dihentikan
segera setelah fase awal episode manik menghilang
dan efek carbamazepine atau valproate mulai tampak
• Lini keduaclonazepam, verapamil, clonidine,
clozapine, ECT
ANTI INSOMNIA  Transient insomnia (2-3
hr)
Short term insomnia (3
minggu)
Long term insomnia (lebih
lama)

Nitrazepam Purmolid 5mg

BENZODIAZEPINE Triazolam 0,125;0,25 mg

NON BENZODIAZEPINE Phenobarbital 100 mg


Chloramidrat 500mg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai