Anda di halaman 1dari 14

PRE EKLAMPSIA

DAN
EKLAMPSIA
Oleh : Kelompok 6
Latar Belakang
 Pre eklampsia dan eklampsia merupakan masalah kesehatan
yang memerlukan perhatian khusus karena pre eklampsia
adalah penyebab kematian ibu hamil dan perinatal yang tinggi
terutama di negara berkembang

 Prevalensi pre eklampsia dan eklampsia adalah 2,8% dari


kehamilan di negara berkembang, dan 0,6% dari kehamilan di
negara maju (WHO, 2005)
Gambaran Kasus
PRE EKLAMPSIA

Ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang


diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam
urine, pembengkakan pada kaki dan tangan.

Apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg


setelah kehamilan 20 minggu (akhir trimester kedua
sampai trisemester ketiga) atau bisa lebih awal
terjadi.
ETIOLOGI

Penyebab pasti pre eklampsia masih belum diketahui, namun beberapa penelitian
menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya pre eklampsia
dan eklampsia seperti gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.

PATOFISIOLOGI

Pada beberapa wanita hamil, terjadi peningkatan sensitivitas vaskuler terhadap


angiotensin II. Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler,
akibatnya akan terjadi vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh
darah kesemua organ, fungsi-fungsi organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak
menurun sampai 40-60%. Gangguan plasenta menimbulkan degenerasi pada
plasenta dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD. Aktivitas uterus dan sensitifitas
terhadap oksitosin meningkat (Maryunani & Yulianingsih, 2010).
Gambaran Kasus
EKLAMPSIA

Eklampsia merupakan kelainan akut pada wanita


hamil, dalam persalinan atau nifas, yang ditandai
dengan timbulnya kejang dan / atau koma.
Biasanya sebelumnya wanita hamil itu
menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari
preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik.
ETIOLOGI

Menurut Manuaba, IBG, 2001 penyebab secara pasti belum diketahui.


1. Teori Genetik
2. Teori Imunologik
3. Teori Iskhemia Regio Utero Placental
4. Teori Radikal Bebas
5. Teori Kerusakan Endotel
6. Teori Trombosit
7. Teori Diet Ibu Hamil

PATOFISIOLOGI

Eklampsia terjadi karena peredaran darah dinding rahim berkurang sehingga plasenta
mengeluarkan zat-zat yang menyebabkan ischemia uteroplasenta dan peningkatan
tekanan darah. Terjadinya ischemia uteroplasenta dan hipertensi menimbulkan kejang
atau sampai koma pada wanita hamil.
DAMPAK PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA PADA IBU DAN JANIN

Pre eklampsia tidak hanya berisiko menjadi eklampsia, melainkan juga memicu komplikasi yang
mengganggu proses kehamilan dan persalinan, antara lain:
 Berkurangnya aliran darah menuju plasenta
 Lepasnya plasenta
 Sindroma HELLP (Hemolysis Elevated Liver and Low Platelet)
 Diabetes
 gangguan pertumbuhan janin
 BBLR
 IUFD
 gangguan sirkulasi fetoplacentair

Menurut Wibowo (2006), Pre eklampsi/eklampsi dapat mengganggu banyak sistem organ
 Perubahan pada plasenta dan uterus
 Perubahan pada ginjal
 Perubahan pada retina
 Perubahan pada paru-paru
 Perubahan pada otak
 Hemokonsentrasi yang menyertai preeklampsi dan eklampsi tidak diketahui sebabnya
PROGRAM PEMERINTAH
1.PONED

(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar)

Pelayanan untuk menanggulangi kasus – kasus kegawat daruratan


obstetri dan neonatal di tingkat dasar yaitu puskesmas.

Puskesmas PONED adalah Puskesmas Rawat Inap yang memiliki


kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan
pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas dan bayi baru lahir
dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan
kader/ masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan melakukan
rujukan ke RS PONEK pada kasus yang tidak mampu ditangani
(Kemenkes RI, 2013).
2. PONEK

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah


Sakit.

RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta


fasilitas PONEK siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap
ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi, baik
yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di
desa, puskesmas dan puskesmas PONED. PONEK bertujuan
menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal yang bermutu
melalui standarisasi Rumah Sakit PONEK 24 Jam, dalam rangka
menurunkan AKI dan AKB.
3. Safe Motherhood/ Making Pregnancy Safer (MPS)

AUSAID mendanai program safe motherhood di 4 (empat) provinsi dengan tingkat


kematian ibu yang tinggi yaitu Jawa Barat, Banten, Maluku dan Papua.

Tujuan:
1) Meningkatkan mutu dari, dan akses ke pelayanan perawatan kesehatan ibu dan
bayi.
2) Mendukung jangkauan dan kapasitas bidan di desa dan dukun bayi
3) Memberdayakan masyarakat untuk mengenali kesulitan-kesulitan selama masa
kehamilan dan persalinan agar dapat mengambil tindakan tepat guna membantu
ibu dan bayi.
4) Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam merencanakan,melaksanakan,
mengelola dan mengawasi program persalinan yang aman.
4. Gerakan Sayang Ibu (GSI)

Suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah

untuk meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan

yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan AKI karena hamil, melahirkan,

dan nifas.

5. Meningkatkan Akses Masyarakat Miskin

Kebijakan yang ditempuh adalah dengan pengembangan sistem jaminan kesehatan.

Metode layanan kesehatan ini telah dimulai sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun

1998, melalui Program Jaring Pengaman Sosial yaitu dengan memberikan pelayanan

kesehatan gratis kepada penduduk miskin. Dalam RPJMN 2004-2009, program ini

terus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan sistem asuransi kesehatan.


6. Audit Maternal Perinatal
Tujuan umum meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak
(KIA) untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan balita.

7. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan


Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden
dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan
Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia.

8. MDGs (Millennium Development Goals)


 Mengurangi tingkat kematian anak

 Meningkatkan kesehatan ibu


PENANGANAN PRE EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA DARI
ASPEK KESMAS
Pencegahan Primer
 Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pre eklampsia dan eklampsia
 Menganjurkan mengatur pola makan
 Menganjurkan untuk melakukan aktivitas fisik
 Pemeriksaan antenatal care

Pencegahan Sekunder
 Menganjurkan terapi preeklampsia ringan di rumah

Pencegahan Tersier
 Menganjurkan ibu menjauhi faktor pemicu terjadinya eklamsia seperti
menghindari stress.
...sekian

Anda mungkin juga menyukai