Anda di halaman 1dari 17

AHMAD FAHRUL ROZI

1713010034
LIPOMA
Lipoma adalah tumor adipose atau jaringan lemak yang
umumnya ditemukan pada jaringan sub kutan dari kepala, leher,
bahu dan punggung. Lipoma tumbuh secara lambat, umumnya
DEFINISI tumor jinak, tidak menimbulkan nyeri, bulat, mobile atau mudah
digerakkan dengan karakteristik lembut (Kumar, 2012).
Lipoma terjadi pada 1% populasi. Lipoma dijumpai pada
usia lanjut (40-60 tahun) namun juga dapat dijumpai pada anak-
anak. Lipoma lebih sering ditemukan pada wanita. Hal ini
disebabkan karena wanita memiliki massa lemak yang lebih banyak
EPIDEMIOLO dari pria. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul
dimanapun pada tubuh. Jenis yang paling sering adalah yang berada
GI lebih ke permukaan kulit (superficial). Lipoma sering tumbuh di
lengan, batang tubuh dan leher bagian belakang. Jenis yang
letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi,
ataupun tendon (WHO, 2006).
Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun
karena merupakan tumor jinak mungkin saja bahan-bahan kimia
yang karsinogen, lingkungan, faktor genetik dan faktor imunologi
juga berperan. Ada suatu sindrom yang disebut hereditary multiple
ETIOLOGI lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1 lipoma
pada tubuhnya. Selain itu, kegemukan tidak juga tidak
menyebabkan terjadinya lipoma (Kumar, 2012).
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi
sebagai depot lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang
spesial terdiri dari sel spesifik yang mempunyai vaskularisasi tinggi,
berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak untuk keperluan
metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir
halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry
sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah
perifer. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak
PATOFISIOLO berdifferensiasi yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa
sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang membentuk
GI lemak dewasa (FKUI, 2010).
Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena
adanya gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi
proliferasi baik histologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam
lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak pada lipoma
berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara
histologi gambaran sel lemaknya sama (FKUI, 2010).
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun.
Lipoprotein lipase penting untuk transformasi lemak di dalam
darah. Oleh karena itu asam lemak pada lipoma lebih banyak
dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila
seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak
menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang
bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada
lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.
Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan
yang dapat menekan jaringan di sekitarnya (FKUI, 2010).
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan,
dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang menjadi
ganas. Lipoma merupakan nodul subkutan yang kebanyakan
berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari
MANIFESTASI diameter 6 cm. Apabila ukurannya terlalu besar dapat menimbulkan
KLINIS rasa nyeri atau gangguan dalam pergerakan suatu bagian tubuh. Hal
ini terjadi karena lipoma yang besar dapat menekan dan mengiritasi
saraf-saraf tepi kecil di seluruh bagian tubuh (Satyanegara, 2010).
 Anamnesis
Hal yang penting ditanyakan pada penderita adalah: riwayat
penyakit, penggunaan obat-obat untuk penyakit yang dideritanya maupun
untuk penyakit lain, penyakit yang diderita oleh keluarga yang lain, penyakit-
penyakit lain yang diderita sekarang maupun masa lampau, dan kebiasaan
tertentu (Satyanegara, 2010).
 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini mutlak dilakukan pada ruangan terang. Anamnesis
PENEGAKAN dapat dilakukan bersamaan saat inspeksi. Perlu juga ditanyakan apakah
DIAGNOSIS keluhan ada di tempat lain, oleh karena itu, inspeksi seluruh kulit tubuh juga
penting untuk dilakukan (Satyanegara, 2010).
Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran,
penyebaran, batas, dan effloresensi yang khusus. Setelah inspeksi dilakukan,
dilakukan palpasi dan ditanyakan kepada pasien apakah ada nyeri yang
dirasakan. Pada pemeriksaan ini diperhatikan adanya tanda-tanda radang
akut atau tidak, misalnya dolor, kalor, fungsiolesa, ada tidaknya indurasi,
fluktuasi, dan pembesaran kelenjar regional maupun generalisata
(Satyanegara, 2010).
 Pemeriksaan Penunjang
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)

 Magnetic Resonance Imaging merupakan pemeriksaan yang


memiliki speifisitas dan sensitivitas yang tinggi karena pada
pemeriksaan MRI memungkinkan untuk melihat jaringan lemak
pada komputer (Gerard, 2005).
 CT-scan

 Pemeriksaan CT-Scan merupakan pemeriksaan untuk melihat


jaringan keras pada tubuh seperti tulang. Pemeriksaan CT-Scan
berperan untuk mengetahui seberapa besar benjolan yang
terkena pada spine (Gerard, 2005).
 Biopsi

 Teknik biopsi merupakan gold standard untuk pemeriksaan


lipoma. Pemeriksaan lipoma sendiri terbagi atas 3, yakni insisi,
eksisi dan pengambilan cairan (Gerard, 2005).
 Teknik non eksisi
Pengobatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum
dilaksanakan adalah injeksi steroid dan liposuction. Injeksi steroid
menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian lipoma mulai
mengecil (atau jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi baik
dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari 1 inchi. Perbandingan
1:1 campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort),
PENATALAKS dalam dosis 10 mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini
dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume steroid tergantung
ANAAN pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah
injeksi tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul
dalam 3-4 minggu (Bailey, 2005).
Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil
sampai dengan lipoma yang besar, apabila lokasi lipoma mengganggu dari
segi estetika. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa dilakukan dengan
liposuction. Campuran lidokain biasanya digunakan untuk anestesi pada
liposuction (Bailey, 2005).
 Teknik eksisi
Tindakan ini dilakukan dengan operasi yang lebih besar,
sehingga diharapkan bisa menghilangkan seluruh isi lipoma secara
total (Bailey, 2005).
Lipoma di bawah kulit (subkutan) jarang menimbulkan komplikasi,
tetapi nodul besar dapat mengganggu fungsi otot atau dapat
menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada sendi dapat
membatasi gerakan. Jika berkembang di usus, lipoma dapat
menyebabkan hambatan yang serius. Komplikasi pengangkatan
KOMPLIKASI lipoma sebenarnya jarang terjadi, diantaranya adalah infeksi,
memar, cedera pada jaringan saraf atau pembuluh darah sekitar,
perubahan bentuk, cedera otot, emboli lemak, terbentuk luka parut
bekas operasi, osteomielitis, atau kekambuhan (Kumar, 2012).
 FIBROMA

MANIFESTASI Fibroma kondromiksoid merupakan tumor jinak yang


jarang ditemukan, sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa
KLINIS muda. Tidak ada gejala khas dan ditemukan secara kebetulan serta
sifat tumor dalam tumbuh sangat lambat. Lokasi, Terutama tulang
panjang/ tulang kecil pada tarsal dan metatarsal.
 FIBROSARKOMA
Klinis penting berupa adanya nyeri dan pembesaran pada
sisi lesi. Pada riwayat pembesaran sering dihubungkan dengan
adanya trauma. Pembesaran dari tumor biasanya melewati batas
integritas struktural sehingga pasien sering ada riwayat fraktur
patologis. Secara umum, lesi melibatkan korteks tulang terutama
MANIFESTASI pada femur dan mempunyai resiko tinggi untuk mengalami fraktur.
KLINIS Lokasi yang paling sering pada fibrosarkoma terletak pada lutut,
proximal femur, area hip, dan proximal lengan atas.
Fibrosarkoma jarang bermetastatis, tetapi bila terjadi
metastatis, penyebarannya melalui pembuluh darah menuju
terutama paru-paru, hati dan tulang (Noor, 2016).
KISTA

Infeksi, komponen jaringan epidermis


Cairan
MANIFESTASI Laki-laki
KLINIS Wajah, telinga, dada, punggung

- Mobile
- Tidak bertangkai
- Nyeri –
- Keras
 Tumor Jinak
Dapat tumbuh dengan lambat , dan biasanya mempunyai
simpai (kapsul), tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak menyebar pada tempat yang jauh. Biasanya
tumor jinak tidak nyeri dan konsistensinya lembek (tidak keras).
KLASIFIKASI  Tumor Ganas
TUMOR Biasanya tumbuh cepat, infiltratif dan merusak jaringan
sekitarnya. Juga dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran
limfe atau aliran darah. Tumor ganas biasanya nyeri, konsistensinya
keras dan tidak dapat digerakkan.

Anda mungkin juga menyukai