SKENARIO 3
‘’LIPOMA’’
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
TUTOR :
Mustika chasanatusy syarifah, dr., Sp.F
Laporan tutorial blok “Sistem Muskuloskeletal dan Integumen” telah melalui konsultasi dan
disetujui oleh Tutor Pembimbing
Pembimbing
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan benjolan dilengan kiri sejak 1 tahun yang
lalu. Benjolan tidak nyeri dan tidak bertambah besar. Pada pemeriksaan dermatologikus : regio
antebrachii sinistra: nodul soliter diameter 1 cm, mobile, kenyal.
Step I
Kata sulit
Kata kunci
Step II
Rumusan masalah
1. Apa diagnosis kerja dari skenario?
2. Mengapa benjolan tidak terasa nyeri?
3. Mengapa bisa berbentuk benjolan?
4. Mengapa benjolan kenyal dan mobile?
5. Mengapa benjolan tidak bertambah besar?
Step III
Hipotesis
Pasien terdiagnosis lipoma yang bertekstur lunak atau kenyal, mobile, berbatas tegas, tidak tersa
nyeri dan tidak bertambah besar yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme lemak pada
daerah subkutan.
Step IV
Mind mapping
Pasien 20 tahun
Lipoma
Step V
Learning objective
1. Untuk dapat menjelaskan pathogenesis benjolan
2. Untuk dapat menjelaskan gejala klinis
3. Untuk dapat menjelaskan pemeriksaan penunjang
4. Untuk dapat menjelaskan DD dan DX
5. Untuk dapat menjelaskan etiologi dan predileksi DX
6. Untuk dapat menjelaskan epidemiologi DX
7. Untuk dapat menjelaskan patofisiologi DX
8. Untuk dapat menjelaskan tatalaksana DX
9. Untuk dapat menjelaskan pandangan islam DX
1. pathogenesis benjolan
Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebuut ada yang jinak
dan ada yang ganas, Pembengkakan atau benjolan disebut tumor atau neoplasma (Lat. neo =
baru, plasma = bentukan). Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh
berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan terus menerus meskipun
rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi. oleh
karena itu terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma
mengalami transfomasi, oleh karena mereka terus-menerus membelah. Pada neoplasma,
proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi
demikian disebut proliferasi neoplastik yang mempunyai sifat progresif tidak bertujuan, tidak
memperdulikan jaringan tidak ada hubungannya dengan kebutuhannya tubuh dan bersifat
parasiic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita
yang berada dalam keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat
terus. proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbukan pembengkakan/
benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.
2. gejala klinis
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya
sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun
dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Pada dasarnya penyakit ini sangat
jarang mengakibatkan masalah akan tetapi dapat menimbulkan rasa nyeri yang sering
dirasakan penderita.
Biasanya suatu lipoma di kulit hanya dirasakan mengganggu secara kosmetik oleh
penderitanya. Sangat jarang suatu lipoma dikulit akan menekan struktur lain yang akan
menyebabkan gangguan. (Mettias, 2012)
3. pemeriksaan penunjang
2. CT-Scan
Pemeriksaan CT-Scan merupakan pemeriksaan untuk melihat jaringan keras pada tubuh
seperti tulang, pemeriksaan CT-Scan berperan untuk mengetahui seberapa besar benjolan yang
terkena pada spine.
3. Biopsi
Teknik biopsy merupakan gold standard untuk pemeriksaan lipoma. Pemeriksaan lipoma
sendiri terbagi atas 3 yakni insisi, eksisi, dan pengambilan cairan. Pemeriksaan biopsy diperiksa
dengan dilihat pada mikroskop.
Insisi. Pemeriksaan biopsy insisi dengan cara membedah bagian benjolan dan mengambil
sedikit lemak benjolan untuk diperiksa dengan tujuan apakah benjolan pada tubub pasien
merupakan lipoma atau benjolan biasa
Eksisi. Pemeriksaan biopsy eksisi dengan cara membedah bagian benjolan dan
mengambil seluruh lemak benjolan untuk diperiksa dengan tujuan melihat apakah
benjolan tersebut apakah tumor atau kanker Prosedur :
1. Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptic.
2. Lakukan anastesi local field block infiltration dengan lidocaine 2%.
3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linear dengan panjang sejajar degan garis
Lagers.
4. Insisi dilakukan diatas lesi sepanjang garis langers sampai sukutis.
5. Dengan menggunakan daun gunting, perdalamkan insisi dan buka ruang antara
kapsul dengan jaringan lemak sekitarnya.
6. Gunakan satu jari untuk menorek lipoma.
7. Hentikan setiap titik perdarahan dengan diatermi atau benang jahit halus yang bias
diserap.
8. Hilangkan sisa ruang dengan beberapa jahitan putus yang bias diserap. Kulit
ditutup juga dengan beberapa jahitan terputus .
Kirim massa pada pemeriksaan patologi anatomi untuk melihat adanya kanker atau tumor
pada lemak tersebut. - Pengambilan cairan. Pemeriksaan biopsy dengan cara mengambil
cairan biopsy dengan pada jarum suntik kemudian dilihat pada mikroskop apakah ada
tandatanda kanker atau tumor pada benjolan.
4. DD dan DX
Berbeda dengan
liposarcoma di lengan
dan tungkai,
liposarcoma yang
terbentuk di perut dapat
menyebabkan
penderitanya
mengalami:
Benjolan
berukuran
sebesar kelereng
hingga sebesar
bola pingpong.
Benjolan
biasanya muncul
di daerah wajah,
tubuh bagian
atas, atau leher.
Pada puncak
benjolan,
tampak komedo
hitam.
Bila mengalami
peradangan atau
infeksi, area di
sekitar kista
menjadi
kemerahan dan
bengkak.
Bila kista pecah,
akan keluar
cairan kental
berwarna kuning
yang berbau
tidak sedap dari
kista.
Sampai saat ini, penyebab dari terjadinya lipoma masih belum diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa kemungkinan etiologi dari lipoma menurut MS tan dan B Singh (2004) yang dapat
dilihat dari tabel berikut:
PREDILEKSI
Tumor jinak jaringan lemak atau lipoma, benjolan berdiameter 1-3 sentimeter. Benjolan ini bisa
muncul lebih dari satu, namun tidak menyebabkan peradangan pada kulit. Lipoma bergerak atau
bergeser jika disentuh karena bentuknya yang lunak seperti karet. lipoma dapat muncul di bagian
tubuh manapun.Jenis yang paling sering ditemukan adalah tumor yang tumbuh lebih dekat ke
permukaan kulit (superficial). Biasanya tumor jinak jaringan lemak atau lipoma berlokasi di
kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain dari tumor ini adalah yang
letaknya lebih dalam dari kulit. Seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.
6. epidemiologi DX
Lipoma terjadi pada 1% populasi. Di usus lipoma merupakan 16% dari neoplasma kecil jinak,
presentase ini lebih rendah daripada leiomyoma (18%) dan lebih tinggi daripada adenoma (14%).
7. Patofisiologi DX
Faktor genetik diduga juga berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap lipoma. Studi
sitogenetik menunjukkan abnormalitas genetik berupa aberasi kromosom pada segmen 12q13-
15, 9p22-24 dengan keterlibatan gen NFIB dan HMGA2.
Proliferasi sel adiposit pada lipoma dapat terjadi pada hampir seluruh regio tubuh. Selain pada
jaringan subkutan, lipoma dapat ditemukan pada saluran cerna, rongga mediastinum, jantung,
intra kranial, intramuskular, maupun ekstremitas.
Patofisiologi bergantung pada lokasi dan ukuran lipoma. Sebagian besar kasus lipoma tidak
menimbulkan gangguan fungsi organ. Lipoma pada regio abdomen dapat mengalami protrusi ke
lumen. Misalnya, lipoma ukuran besar pada regio kolorektal dapat protrusi ke lumen kolon atau
mengakibatkan intususepsi. Lipoma pada mediastinum maupun saluran pernapasan dapat
mengganggu pernapasan. Lipoma ukuran besar di intrakranial dapat menimbulkan efek desak
ruang.
8. tatalaksana DX
Pencegahan
Lakukan olahraga secara teratur. Maanfaat olahraga memang tidak akan mencegah
lipoma secara teratur, namun bisa membantu tubuh dalam mengendalikan berat badan,
mencegah kadar gula darah yang tinggi dan menghilangkan lemak dari dalam tubuh.
Anda bisa mendapatkan manfaat olahraga yang lain seperti tubuh yang lebih sehat dan
bugar.
Diet sehat juga dipercaya bisa membantu mencegah lipoma meskipun ada garis
keturunan lipoma dalam keluarga. Mengkonsumsi Makanan sehat untuk diet yang
seimbang sesuai kebutuhan tubuh akan membantu organ tubuh seperti hati untuk
membakar lemak.
Jika Anda memiliki berat badan yang berlebihan maka biasakan untuk melakukan
olahraga dan diet mulai dari sekarang. Pola hidup ini akan membentuk tubuh yang
lebih sehat dan tentunya terhindar dari lipoma.
Hindari alkohol untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat. Kebiasaan hidup yang
buruk seperti mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan peluang lipoma muncul.
Alkohol akan menghambat pembakaran lemak sehingga resiko bahaya obesitas juga
lebih besar.
Terapi
Konservatif
Edukasi
Edukasi pasien lipoma dilakukan untuk memantau progresivitas massa dan membedakan
tumor jinak dan ganas. Pasien perlu diminta untuk memeriksakan diri ke dokter jika menyadari
terdapat benjolan di tubuhnya.
Lipoma umumnya adalah tumor yang jinak sehingga terkadang tidak memerlukan terapi.
Jelaskan pada pasien kapan lipoma perlu untuk dioperasi, misalnya pada tumor yang
mengganggu secara kosmetik atau menimbulkan gejala seperti kompresi syaraf.
Pada lipoma yang ukurannya kecil, dapat dilakukan injeksi steroid atau enukleasi saja.
Namun untuk lipoma yang lebih besar, lebih baik dilakukan eksisi.
Seorang pasien, memang harus segera berobat kepada dokter untuk mendapatkan terapi
penyembuhan. Namun harus disadari bahwa yang paling mampu untuk membantunya
sewaktu mendapat beban dan musibah adalah Allah SWT itu hendaknya tidak lupa memohon
kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan seberat apapun. Allah
mengingatkan dalam surat Al-Baqarah yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar”(QS. Al-Baqarah/2: 153).
Seorang muslim harus selalu berbaik sangka kepada Allah dan selalu menyadari bahwa
Allah akan memberikan pahala dan ampunan dari dosa dan kesalahannya manakala dia sabar
ketika musibah itu menimpa padanya dan harus selalu ingat sabda nabinya yang mulia,
dimana Nabi pernah bersabda,“Tidaklah menimpa seorang muslim satu kelelahan,
kesakitan, kesusahan, kesedihan, gangguan dan gundah gulana sampai terkena duri, maka
itu semua menjadi penghapus dari dosa dan kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5660 dan
Muslim no. 2571). Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin
Suraik , bahwasanya Nabi bersabda, yang artinya: “Aku pernah berada di samping
Rasulullah, Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah,
bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah.
Sebab Allah Swt. tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya,
kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit
tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-
Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-
Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish
Shahihain, 4/486)
Maka sikap yang paling tepat bagi seorang mukmin ketika diuji dengan suatu penyakit
adalah bersabar menjalani sakitnya dan terus berusaha untuk mencari obatnya. Tentu saja
dengan pengobatan-pengobatan yang sesuai dengan syari’at.
Kesimpulan
Pada skenario tersebut pasien yang datang dengan keluhan benjolan dilengan kiri sejak 1 tahun
yang lalu, menderita lipoma. Lipoma merupakan benjolan yang berisi lemak. Benjolan ini
merupakan tumor jinak tetapi tidak nyeri.
Daftar pustaka
mulyadi. 1996. karsinogen, karsinogenesis, & anti kanker. yogyakarta. Tiara Wacana Yogya.
Santoso, S. B. 2009. Buku Pintar Kanker. Yogayakarta: Powes Books (IHDINA)
Halperin LCR, Pimpinella V, Copeland M. Clinical study combined liposuction and excision of
lipomas: long term evaluation of a large sample of patients. Plastic Surgery International. 2015:
1-5. DOI : 10.1155/2015/625396.
Jakarta: EGC. 2005 2. Scoot, L. Hansen. Stephen, L. Mathes. Es. Soft Tissue Tumor in: Manual
of Surgery. 8 th Ed. New York:Mc; Graw-Hill Company. 2006
Gerard, M. Lipoma In: CurrentEssentials of Sugery. New York: Lange Medical Book. 2005.
Panduan prakik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. 2013.
Todd an. 2018. Lipomas Treatment and Management. New York: Medscape
Durao C, Pedrosa F. 2017. Undiagnosed intracranial lipoma associated with sudden death.
Human Pathology. 7:39-40.