Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN INTEGUMEN

SKENARIO 3

‘’LIPOMA’’

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

TUTOR :
Mustika chasanatusy syarifah, dr., Sp.F

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan tutorial blok “Sistem Muskuloskeletal dan Integumen” telah melalui konsultasi dan
disetujui oleh Tutor Pembimbing

Surabaya, 2 oktober 2019

Pembimbing

Mustika chasanatusy syarifah, dr., Sp.F


ANGGOTA KELOMPOK

Ketua : Rima Isna Rahmawati (6130017034)

Sekertaris I : Muhammad Wahyu (6130016051)


Sekretaris II : Risnu Nur Mohammad Septiana (6130017039)
Anggota : Ahla Nurul Istiqomah (6130017004)
Salsabil Nabila W.P. (6130017009)
Revani Yuni Nailuvar (6130017014)
Muhammad Rais Faisal (6130017019)
Moh. Imanuddin Arfiansyah Arifin (6130017024)
Revani Yuni Nailuvar (6130017014)
Risma Miftahul Jannah (6130017050)
Citra Bella Ismawarti (6130017044)
Avifah Camelia Asnawi (6130017029)
Dini Putri Anggraeni (6130016023)
Skenario 3

Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan benjolan dilengan kiri sejak 1 tahun yang
lalu. Benjolan tidak nyeri dan tidak bertambah besar. Pada pemeriksaan dermatologikus : regio
antebrachii sinistra: nodul soliter diameter 1 cm, mobile, kenyal.

Step I

Kata sulit

Kata kunci

1. Benjolan dilengan kiri 1 tahun yang lalu


2. Benjolan tidak nyeri
3. Benjolan tidak bertambah besar
4. Nodul soliter
5. Mobile
6. Kenyal

Step II
Rumusan masalah
1. Apa diagnosis kerja dari skenario?
2. Mengapa benjolan tidak terasa nyeri?
3. Mengapa bisa berbentuk benjolan?
4. Mengapa benjolan kenyal dan mobile?
5. Mengapa benjolan tidak bertambah besar?

Jawaban rumusan masalah:


1. Diagnosis kerja : lipoma
Diagnosis banding: kista epidermal
2. Karena berada pada lapisan hipodermis (subkutan) dan tidak mengenai saraf serta
pembuluh darah
3. Karena terjadi gangguan metabolisme lemak
4. Karena lemak memiliki tekstur lunak yang timbul secara berlebih
5. Karena lipoma merupakan tumor jinak, bertumbuh lambat, serta berkapsul oleh jaringan
lemak.

Step III
Hipotesis
Pasien terdiagnosis lipoma yang bertekstur lunak atau kenyal, mobile, berbatas tegas, tidak tersa
nyeri dan tidak bertambah besar yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme lemak pada
daerah subkutan.
Step IV
Mind mapping

Pasien 20 tahun

Tanda dan Gejala

Benjolan di tangan kiri

Tidak nyeri Soliter Mobile Kenyal

Daerah subkutan Kapsul jaringan


lemak

Lipoma

Step V
Learning objective
1. Untuk dapat menjelaskan pathogenesis benjolan
2. Untuk dapat menjelaskan gejala klinis
3. Untuk dapat menjelaskan pemeriksaan penunjang
4. Untuk dapat menjelaskan DD dan DX
5. Untuk dapat menjelaskan etiologi dan predileksi DX
6. Untuk dapat menjelaskan epidemiologi DX
7. Untuk dapat menjelaskan patofisiologi DX
8. Untuk dapat menjelaskan tatalaksana DX
9. Untuk dapat menjelaskan pandangan islam DX

Hasil belajar mandiri

1. pathogenesis benjolan

Dalam istilah kedokteran, semua benjolan disebut tumor. Benjolan tersebuut ada yang jinak
dan ada yang ganas, Pembengkakan atau benjolan disebut tumor atau neoplasma (Lat. neo =
baru, plasma = bentukan). Neoplasma adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh
berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan terus menerus meskipun
rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi. oleh
karena itu terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma
mengalami transfomasi, oleh karena mereka terus-menerus membelah. Pada neoplasma,
proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi
demikian disebut proliferasi neoplastik yang mempunyai sifat progresif tidak bertujuan, tidak
memperdulikan jaringan tidak ada hubungannya dengan kebutuhannya tubuh dan bersifat
parasiic dan pesaing sel atau jaringan normal atas kebutuhan metabolismenya pada penderita
yang berada dalam keadaan lemah. Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat
terus. proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbukan pembengkakan/
benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.

2. gejala klinis

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya
sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun
dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Pada dasarnya penyakit ini sangat
jarang mengakibatkan masalah akan tetapi dapat menimbulkan rasa nyeri yang sering
dirasakan penderita.
Biasanya suatu lipoma di kulit hanya dirasakan mengganggu secara kosmetik oleh
penderitanya. Sangat jarang suatu lipoma dikulit akan menekan struktur lain yang akan
menyebabkan gangguan. (Mettias, 2012)

Tanda Klinis Lipoma


1. Nodul subkutan ukuran rata-rata 2 – 10 cm
2. Sering berlobus
3. Mobile
4. Konsistensi kenyal
5. Kulit diatas nodul normal

3. pemeriksaan penunjang

1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging merupakan pemiriksaan yang memiliki


speifisitas dan sensitivitas yang tinggi karena pada pemeriksaan MRI bertujuan untuk melihat
jaringan lemak tersebut pada computer.

2. CT-Scan

Pemeriksaan CT-Scan merupakan pemeriksaan untuk melihat jaringan keras pada tubuh
seperti tulang, pemeriksaan CT-Scan berperan untuk mengetahui seberapa besar benjolan yang
terkena pada spine.

3. Biopsi

Teknik biopsy merupakan gold standard untuk pemeriksaan lipoma. Pemeriksaan lipoma
sendiri terbagi atas 3 yakni insisi, eksisi, dan pengambilan cairan. Pemeriksaan biopsy diperiksa
dengan dilihat pada mikroskop.

 Insisi. Pemeriksaan biopsy insisi dengan cara membedah bagian benjolan dan mengambil
sedikit lemak benjolan untuk diperiksa dengan tujuan apakah benjolan pada tubub pasien
merupakan lipoma atau benjolan biasa
 Eksisi. Pemeriksaan biopsy eksisi dengan cara membedah bagian benjolan dan
mengambil seluruh lemak benjolan untuk diperiksa dengan tujuan melihat apakah
benjolan tersebut apakah tumor atau kanker Prosedur :
1. Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptic.
2. Lakukan anastesi local field block infiltration dengan lidocaine 2%.
3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linear dengan panjang sejajar degan garis
Lagers.
4. Insisi dilakukan diatas lesi sepanjang garis langers sampai sukutis.
5. Dengan menggunakan daun gunting, perdalamkan insisi dan buka ruang antara
kapsul dengan jaringan lemak sekitarnya.
6. Gunakan satu jari untuk menorek lipoma.
7. Hentikan setiap titik perdarahan dengan diatermi atau benang jahit halus yang bias
diserap.
8. Hilangkan sisa ruang dengan beberapa jahitan putus yang bias diserap. Kulit
ditutup juga dengan beberapa jahitan terputus .
Kirim massa pada pemeriksaan patologi anatomi untuk melihat adanya kanker atau tumor
pada lemak tersebut. - Pengambilan cairan. Pemeriksaan biopsy dengan cara mengambil
cairan biopsy dengan pada jarum suntik kemudian dilihat pada mikroskop apakah ada
tandatanda kanker atau tumor pada benjolan.
4. DD dan DX

Gambar Efloresensi Gejala Pengertian Singkat


Lipoma Lipoma bisa muncul di Lipoma adalah benjolan lemak
bagian tubuh mana pun, yang tumbuh secara lambat di
namun antara kulit dan lapisan otot.
umumnya benjolan Jika ditekan secara perlahan,
muncul di area lipoma terasa lunak dan mudah
punggung, paha, leher, untuk digoyangkan. Lipoma
lengan, perut, atau bahu. juga tidak menyebabkan rasa
Benjolan yang muncul sakit saat ditekan.
memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Dapat tumbuh
menjadi lebih
besar, dari
sebesar kelereng
hingga sebesar
bola pingpong.
- Pertumbuhan
benjolan sangat
lambat.
- Terasa lembek
dengan
konsistensi
seperti lemak
daging sapi.
- Mudah untuk
digoyangkan.

Liposarc Liposarcoma adalah


Gejala dari liposarcoma
oma kanker yang terjadi di jaringan
berbeda-beda,
lemak. Kanker ini dapat
tergantung pada lokasi
muncul pada jaringan lemak
di mana kanker
di seluruh bagian
terbentuk. Liposarcoma
tubuh, namun paling sering
yang muncul di lengan
muncul di lengan, tungkai, dan
dan tungkai dapat
perut.
menimbulkan benjolan
di bawah lapisan kulit,
menyebabkan nyeri dan
bengkak, serta
penurunan fungsi
lengan atau tungkai.

Berbeda dengan
liposarcoma di lengan
dan tungkai,
liposarcoma yang
terbentuk di perut dapat
menyebabkan
penderitanya
mengalami:

 Sakit dan kram


perut
 Pembengkakan
perut
 Sembelit
 Merasa lebih
cepat kenyang
dari biasanya
 Muncul darah
pada tinja
 Muntah darah

Abses Abses merupakan


- Penumpukan darah sekumpulan nanah yang
- Peradangan terkumpul di satu titik pada
- Kemerahan dan bagian tubuh tertentu.
rasa sakit Hampir semua abses
- Sakit menyebabkan peradangan
- Muncul kantung dan pembengkakan di daerah
atau benjolan pada sekitarnya.
kulit yang penuh
dengan nanah
- Suhu tubuh
meningkat (tanda
sel darah putih
melawan infeksi)
- Sulit bergerak
- Sulit menelan
- Gejala sinusitis
(terutama ketika
abses gigi
mempengaruhi
rongga sinus)
- Jumlah sel darah
putih meningkat
- Keluar cairan
kekuningan,
kuning-putih, atau
putih
- Masalah saraf
termasuk gangguan
(saat abses muncul
pada otak)
- Masalah
pencernaan jika
abses berada pada
setiap bagian
saluran pencernaan
termasuk usus
besar dan rektum.
Kista Kista epidermoid adalah
Gejala kista epidermoid
Epiderm benjolan di bawah kulit yang
adalah munculnya
oid tidak bersifat kanker. Kista ini
benjolan di bawah kulit
dapat muncul di bagian kulit
pada salah satu bagian
mana pun, namun lebih sering
tubuh, misalnya
muncul di wajah, leher, kepala,
pada pergelangan
punggung, dan area kelamin.
tangan. Benjolan kista
epidermoid ini memiliki
beberapa karakteristik,
yaitu:

 Benjolan
berukuran
sebesar kelereng
hingga sebesar
bola pingpong.
 Benjolan
biasanya muncul
di daerah wajah,
tubuh bagian
atas, atau leher.
 Pada puncak
benjolan,
tampak komedo
hitam.
 Bila mengalami
peradangan atau
infeksi, area di
sekitar kista
menjadi
kemerahan dan
bengkak.
 Bila kista pecah,
akan keluar
cairan kental
berwarna kuning
yang berbau
tidak sedap dari
kista.

5. etiologi dan predileksi DX

Sampai saat ini, penyebab dari terjadinya lipoma masih belum diketahui secara pasti. Namun ada
beberapa kemungkinan etiologi dari lipoma menurut MS tan dan B Singh (2004) yang dapat
dilihat dari tabel berikut:

1. Metafase sel otot


2. Degenerasi lemak
3. Hereditar
4. Hormonal
5. Trauma
6. Infeksi
7. Iritasi kronis
Hereditar tampaknya memainkan peran penting dalam timbulnya lipoma karena 2% hingga 3%
pasien yang terkena memiliki lesi multipel yang diturunkan dalam pola keluarga. Ada pula
Insiden lipoma meningkat pada pasien dengan obesitas, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus.

PREDILEKSI
Tumor jinak jaringan lemak atau lipoma, benjolan berdiameter 1-3 sentimeter. Benjolan ini bisa
muncul lebih dari satu, namun tidak menyebabkan peradangan pada kulit. Lipoma bergerak atau
bergeser jika disentuh karena bentuknya yang lunak seperti karet. lipoma dapat muncul di bagian
tubuh manapun.Jenis yang paling sering ditemukan adalah tumor yang tumbuh lebih dekat ke
permukaan kulit (superficial). Biasanya tumor jinak jaringan lemak atau lipoma berlokasi di
kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain dari tumor ini adalah yang
letaknya lebih dalam dari kulit. Seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.

6. epidemiologi DX

Lipoma terjadi pada 1% populasi. Di usus lipoma merupakan 16% dari neoplasma kecil jinak,
presentase ini lebih rendah daripada leiomyoma (18%) dan lebih tinggi daripada adenoma (14%).

7. Patofisiologi DX

Patofisiologi lipoma adalah melalui peningkatan adipogenesis. Regulasi mRNA leptin


mengalami peningkatan sedangkan adiponektin, TNF-α, dan glucose transporter 1 mengalami
penurunan.

Faktor genetik diduga juga berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap lipoma. Studi
sitogenetik menunjukkan abnormalitas genetik berupa aberasi kromosom pada segmen 12q13-
15, 9p22-24 dengan keterlibatan gen NFIB dan HMGA2.

Proliferasi sel adiposit pada lipoma dapat terjadi pada hampir seluruh regio tubuh. Selain pada
jaringan subkutan, lipoma dapat ditemukan pada saluran cerna, rongga mediastinum, jantung,
intra kranial, intramuskular, maupun ekstremitas.

Patofisiologi bergantung pada lokasi dan ukuran lipoma. Sebagian besar kasus lipoma tidak
menimbulkan gangguan fungsi organ. Lipoma pada regio abdomen dapat mengalami protrusi ke
lumen. Misalnya, lipoma ukuran besar pada regio kolorektal dapat protrusi ke lumen kolon atau
mengakibatkan intususepsi. Lipoma pada mediastinum maupun saluran pernapasan dapat
mengganggu pernapasan. Lipoma ukuran besar di intrakranial dapat menimbulkan efek desak
ruang.

8. tatalaksana DX

Pencegahan

 Lakukan olahraga secara teratur. Maanfaat olahraga memang tidak akan mencegah
lipoma secara teratur, namun bisa membantu tubuh dalam mengendalikan berat badan,
mencegah kadar gula darah yang tinggi dan menghilangkan lemak dari dalam tubuh.
Anda bisa mendapatkan manfaat olahraga yang lain seperti tubuh yang lebih sehat dan
bugar.
 Diet sehat juga dipercaya bisa membantu mencegah lipoma meskipun ada garis
keturunan lipoma dalam keluarga. Mengkonsumsi Makanan sehat untuk diet yang
seimbang sesuai kebutuhan tubuh akan membantu organ tubuh seperti hati untuk
membakar lemak.
 Jika Anda memiliki berat badan yang berlebihan maka biasakan untuk melakukan
olahraga dan diet mulai dari sekarang. Pola hidup ini akan membentuk tubuh yang
lebih sehat dan tentunya terhindar dari lipoma.
 Hindari alkohol untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat. Kebiasaan hidup yang
buruk seperti mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan peluang lipoma muncul.
Alkohol akan menghambat pembakaran lemak sehingga resiko bahaya obesitas juga
lebih besar.

Terapi

Terapi lipoma dapat dibagi menjadi 2 yaitu konservatif dan pembedahan.

Konservatif

Penatalaksanaan konservatif lebih dipilih pada lipoma asimptomatik. Bisa


dilakukan dengan cara injeksi steroid.
Injeksi steroid

Penatalaksanaan dengan injeksi steroid dapat menjadi pilihan untuk


lipoma dengan diameter kecil < 2,5 cm. Ukuran lipoma dapat berkurang dengan
injeksi steroid lokal, karena steroid menyebabkan atrofi sel lemak. (Salam GA,
2002)

Triamcinolone acetonide dicampur dengan lidocaine 1% dan disuntikkan


intralesi dapat menjadi pilihan. Volume rerata steroid yang diinjeksikan berkisar
1-3 ml, disesuaikan dengan ukuran lipoma dan mempertimbangkan risiko.
Prosedur dapat diulang beberapa kali sesuai respon pasien, biasanya dengan
interval satu bulan. (Salam GA, 2002)
Pembedahan
Tindakan pengangkatan lipoma dilakukan jika lipoma menimbulkan gejala yang
mengganggu, berukuran >5 cm, indikasi kosmetik, maupun terdapat kecurigaan ke arah
keganasan. Metode pengangkatan lipoma di antaranya enukleasi, eksisi, liposuction, dan
ekstirpasi laser. (Boyer M, 2015)
Enukleasi
Lipoma berukuran kecil dapat diangkat menggunakan enukleasi. Insisi
sebesar 3-4 mm dapat dibuat di atas lipoma, kemudian kuret diletakkan di dalam
luka insisi untuk membebaskan lipoma dari jaringan sekitarnya. Setelah itu,
lipoma dapat dienukleasi dan dikeluarkan melalui luka insisi. Penjahitan luka
umumnya tidak diperlukan. (Boyer M, 2015)
Eksisi
Eksisi lipoma menjadi pilihan pertama tindakan pengangkatan lipoma
yang berukuran lebih besar. Eksisi lipoma dengan eksisi lokal atau marginal
biasanya memberikan hasil yang baik. (Salam GA, 2002)
Eksisi dilakukan dengan membentuk sayatan fusiform di atas lipoma.
Kemudian, kulit di dalam sayatan digenggam menggunakan hemostat untuk
menimbulkan traksi. Lipoma dibebaskan dari jaringan sekitarnya menggunakan
gunting atau pisau bedah. Lalu, lipoma diangkat secara utuh dan area sekitar
dipalpasi untuk memastikan seluruh jaringan lipoma sudah diangkat. (Salam GA,
2002)
Liposuction
Teknik liposuction dapat dipilih untuk pengangkatan lipoma dengan
ukuran besar. Ukuran lipoma berkurang pasca liposuction sehingga jika
dikombinasikan dengan eksisi, luas sayatan operasi juga berkurang,
memungkinakan hasil yang lebih baik secara kosmetik. Liposuction juga
menurunkan risiko hematoma pasca operasi Kekurangan tindakan ini adalah
masih ada kemungkinan residu lipoma atau jaringan kapsular lipoma sehingga
memungkinkan lipoma rekuren. (Halperin LCR, dkk, 2015)
Laser
Laser karbon dioksida (CO2) atau laser Nd:YAG dapat menjadi pilihan
terapi lipoma. Panas yang ditimbulkan oleh laser dapat menghancurkan jaringan
target dengan cukup presisi. Akan tetapi terapi ini jarang digunakan. (Boyer M,
2015)

Edukasi

Edukasi pasien lipoma dilakukan untuk memantau progresivitas massa dan membedakan
tumor jinak dan ganas. Pasien perlu diminta untuk memeriksakan diri ke dokter jika menyadari
terdapat benjolan di tubuhnya.

Lipoma umumnya adalah tumor yang jinak sehingga terkadang tidak memerlukan terapi.
Jelaskan pada pasien kapan lipoma perlu untuk dioperasi, misalnya pada tumor yang
mengganggu secara kosmetik atau menimbulkan gejala seperti kompresi syaraf.

Pada lipoma yang ukurannya kecil, dapat dilakukan injeksi steroid atau enukleasi saja.
Namun untuk lipoma yang lebih besar, lebih baik dilakukan eksisi.

9. pandangan islam terhadap DX

Seorang pasien, memang harus segera berobat kepada dokter untuk mendapatkan terapi
penyembuhan. Namun harus disadari bahwa yang paling mampu untuk membantunya
sewaktu mendapat beban dan musibah adalah Allah SWT itu hendaknya tidak lupa memohon
kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan seberat apapun. Allah
mengingatkan dalam surat Al-Baqarah yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar”(QS. Al-Baqarah/2: 153).

Seorang muslim harus selalu berbaik sangka kepada Allah dan selalu menyadari bahwa
Allah akan memberikan pahala dan ampunan dari dosa dan kesalahannya manakala dia sabar
ketika musibah itu menimpa padanya dan harus selalu ingat sabda nabinya yang mulia,
dimana Nabi pernah bersabda,“Tidaklah menimpa seorang muslim satu kelelahan,
kesakitan, kesusahan, kesedihan, gangguan dan gundah gulana sampai terkena duri, maka
itu semua menjadi penghapus dari dosa dan kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5660 dan
Muslim no. 2571). Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin
Suraik , bahwasanya Nabi bersabda, yang artinya: “Aku pernah berada di samping
Rasulullah, Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah,
bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah.
Sebab Allah Swt. tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya,
kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit
tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-
Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-
Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish
Shahihain, 4/486)

Maka sikap yang paling tepat bagi seorang mukmin ketika diuji dengan suatu penyakit
adalah bersabar menjalani sakitnya dan terus berusaha untuk mencari obatnya. Tentu saja
dengan pengobatan-pengobatan yang sesuai dengan syari’at.

Kesimpulan
Pada skenario tersebut pasien yang datang dengan keluhan benjolan dilengan kiri sejak 1 tahun
yang lalu, menderita lipoma. Lipoma merupakan benjolan yang berisi lemak. Benjolan ini
merupakan tumor jinak tetapi tidak nyeri.
Daftar pustaka

mulyadi. 1996. karsinogen, karsinogenesis, & anti kanker. yogyakarta. Tiara Wacana Yogya.
Santoso, S. B. 2009. Buku Pintar Kanker. Yogayakarta: Powes Books (IHDINA)
Halperin LCR, Pimpinella V, Copeland M. Clinical study combined liposuction and excision of
lipomas: long term evaluation of a large sample of patients. Plastic Surgery International. 2015:
1-5. DOI : 10.1155/2015/625396.

Boyer M, Monette S, Nguyen A, Zipp T, Aughenbaugh WD, Nimunkar AJ. A review of


techniques and procedures for lipoma treatment. Clinical Dermatology. 2015;3(4):105-
12.doi:10.11138/cderm/2015.3.4.105.

Salam GA. Lipoma Excision. Am Fam Physician 2002; 65:901-4,905

Jakarta: EGC. 2005 2. Scoot, L. Hansen. Stephen, L. Mathes. Es. Soft Tissue Tumor in: Manual
of Surgery. 8 th Ed. New York:Mc; Graw-Hill Company. 2006

Gerard, M. Lipoma In: CurrentEssentials of Sugery. New York: Lange Medical Book. 2005.

Panduan prakik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. 2013.

Todd an. 2018. Lipomas Treatment and Management. New York: Medscape

Durao C, Pedrosa F. 2017. Undiagnosed intracranial lipoma associated with sudden death.
Human Pathology. 7:39-40.

Anda mungkin juga menyukai