Anda di halaman 1dari 11

1

LAPORAN KASUS
LIPOMA

Disusun oleh:
Farida Yan Pratiwi Kurnia
NIM. 112011101003

Dokter Pembimbing:
dr. Duriyanto Oesman, Sp.B.

SMF/LAB BEDAH RSD DR. SOEBANDI JEMBER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2016

LAPORAN KASUS
LIPOMA

Disusun untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik


Lab/SMF Bedah RSD dr. Soebandi Jember

Disusun oleh:
Farida Yan Pratiwi Kurnia
NIM. 112011101003

Dokter Pembimbing:
dr. Duriyanto Oesman, Sp.B.

SMF/LAB BEDAH RSD DR. SOEBANDI JEMBER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2016

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Definisi
Lipoma adalah neoplasma jinak yang tunggal atau mutiple, yang terbentuk
dari jaringan lemak. Lipoma umumnya berupa lesi soliter dalam jaringan subkutan

di badan, tengkuk, atau lengan bawah tetapi dapat timbul pada jaringan lunak
yang lebih dalam.4
Epidemiologi
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan.
Memiliki angka kejadian per tahun sekitar 0,21% dari populasi umum, jumlah
perbandingan angka kejadian lipoma mendekati separuh dari seluruh tumor
jaringan lunak.5 Lipoma soliter lebih banyak terjadi pada perempuan, sementara
lipoma multipel lebih banyak ditemukan pada pria.6 Lipoma dapat terjadi kapan
saja setelah pubertas baik pada laki-laki maupun perempuan dan dapat ditemukan
di seluruh permukaan tubuh. Namun sebagian besar ditemukan di bagian depan
atau belakang dari dada atau perut, dan di lengan dan tungkai.
Etiologi
Sebelum melakukan perawatan terhadap suatu penyakit, maka masalah
yang penting adalah mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Suatu perawatan
tidak akan dapat berhasil sempurna jika tidak diketahui penyebab penyakit
tersebut, oleh karena itu tujuan pengobatan penyakit bukan saja menghilangkan
gejala-gejala, baik yang dirasakan penderita dan yang terlihat secara klinis, tetapi
yang utama adalah menghilangkan faktor etiologi penyakit tersebut. Apabila
faktor

etiologinya tidak diperhatikan,

maka dapat mempersulit

dalam

kesempurnaan proses penyembuhan penyakit, sehingga usaha perawatan tidak


akan berhasil secara tuntas. Etiologi dari suatu neoplasma sampai sekarang belum
dapat diketahui dengan pasti, demikian juga dengan lipoma pada dasar mulut ini.
Ada beberapa kemungkinan etiologi dari lipoma menurut MS tan dan B Singh
(2004) yang dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1. Kemungkinan Etiologi dari Lipoma7


NO
ETIOLOGI
1. Lipoblastic embryonic cell nest in origin
2. Metafase sel otot
3. Degenerasi lemak
4. Hereditar
5. Hormonal
6. Trauma
7. Infeksi
8. Iritasi kronis
Diperkirakan

bahwa

trauma

dapat

memicu

proliferasi

jaringan

lemak dan menyebabkan suatu lipoma. Lipoma ini dapat timbul karena aktifitas
mitosis dari sel-sel lemak yang disebabkan oleh suatu trauma atau karena
mekanisme dari metabolisme yang cepat dan diperkuat oleh faktor hereditar.
Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi
pada orang dewasa, yaitu sekitar 1% populasi. Lipoma paling sering ditemukan
antara usia 40-60 tahun. Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari
sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel
normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot
lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik
yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot
lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa
butir-butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry
sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer.
Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi
yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan
sel lemak yang matang membentuk lemak dewasa.

Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya


gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan
kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal.
Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal,
walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein
lipase penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam
lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini
dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak
menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan
bertambah besar. Ini menunjukkan

bahwa

lemak

pada

lipoma

bukan

merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.


Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan yang
dapat menekan jaringan di sekitarnya. Pada dasar mulut, pembesaran lipoma
dapat mengganggu

fungsi pengunyahan

dan fungsi bicara, sedangkan

pertumbuhannya menekan gigi geligi maka dapat menyebabkan tanggalnya gigi


di sekitar lipoma tersebut.
Macam-Macam Lipoma
Lipoma adalah tumor jinak jaringan lemak. Tumor ini sering bercampur
dengan jaringan lainnya, sehingga ada bermacam-macam tipe lipoma.
Tabel 2. Macam-Macam Lipoma
No. Jenis Lipoma
1.
Fibrolipoma

ICD. M No. Jenis Lipoma


8851/0 5.
Angiolipoma

2.

Fibromyxolipoma

8852/0

6.

Angiolipoma, infiltratif 8861/1

3.

Intramuscular Lipoma 8856/0

7.

Myelolipoma

8870/0

4.

Angiomyolipoma

8.

Hybernoma

8880/0

Gejala Klinik

8860/0

ICD. M
8821/1

Lipoma memberikan gejala berupa adanya suatu massa yang kecil, kenyal,
berfluktuasi, dan permukaan teraba lembut.2 Lipoma dapat tunggal dapat pula
multipel. Bentuk lipoma bila masih kecil bulat atau oval, bila sudah besar
berbenjol-benjol atau lobuler, karena adanya sekat-sekat jaringan ikat yang masuk
ke dalam tumor. Lipoma dapat mencapai ukuran sangat besar 10 kg atau lebih dan
dapat menggantung dari kukit seperti buah. Konsistensi lipoma tergantung dari
jaringan lain yang menyertainya. Umumnya lunak, dapat kisteus (pseudokisteus)
dan dapat pula padat.3 Di tangan, lipoma biasanya terjadi lebih banyak di daerah
thenar. Meskipun biasanya lipoma tidak teraba nyeri, terkadang dapat membesar
secara jelas, memberikan penekanan pada ruang di dalam palmar dan
menyebabkan nyeri karena kompresi pada saraf yang berdekatan. 2 Lipoma
umumnya terdapat subkutan, tetapi dapat pula di tempat lain, seperti di
mediastinum, retroperitonium, dan sebagainya.

Gambar 1. Meskipun lipoma dicapai dengan insisi pada kulit, biasanya lipoma
dapat dipisahkan dengan sangat mudah dari jaringan sekitarnya, seperti
memisahkan kuning telur pada telur rebus yang matang.

Gambar 2. Lipoma pada lengan bawah. (A) Soliter lipoma, (B) multipel lipoma.
Morfologi
Lipoma tipikal biasanya membentuk massa kuning yang lunak. Lesi
superfisial cenderung berbatas tegas, tetapi lesi yang terletak lebih dalam (misal
lipoma intramuskular) cenderung berbatas tidak tegas. Secara mikroskopis,
sebagian besar lipoma terdiri atas jaringan adiposa matur yang tidak dapat
dibedakan dengan lemak normal. Beberapa varian histologis yang jarang juga
dapat

ditemukan,

termasuk

varian

yang

mengandung

jaringan

fibrosa

(fibrolipoma), pembuluh darah dalam jumlah besar (angiolipoma), otot polos


(miolipoma), dan sumsum tulang (mielolipoma). Sebagian varian memperlihatkan
kelainan kromosom yang khas. Salah satu varian lain adalah angiomiolipoma
yang mengandung campuran jaringan lemak, otot polos, dan pembuluh darah.
Angiolipoma paling sering muncul di ginjal pasien dengan sklerosis tuberosis dan
mungkin lebih sering merupakan hamartoma daripada neoplasma sejati.
Angiolipoma juga terkenal karena kecenderungannya mengalami perdarahan
spontan, dan secara klinis dapat menimbulkan gambaran abdomen akut.1
Tatalaksana

Lipoma biasanya memiliki diameter beberapa centimeter, dan dapat


dilakukan operasi eksisi, yang masih merupakan tatalaksana standart. Tatalaksana
lipoma menggunakan subdermal laser menghasilkan pengrusakan sel-sel lemak
yang efektif dan meninggalkan jaringan parut yang sedikit. Cara ini digunakan
untuk mendapatkan hasil kosmetik yang lebih baik melalui insisi yang kecil. YAG
laser dengan gelombang 1064-nm Nd menggunakan 2 tahapan cara kerja dalam
pengobatan lipoma: efek panas dan efek optomekanis dengan kekuatan sorotan
laser untuk merusak sel lemak dan dinding lipoma. Mekanisme laser terhadap
dinding kapsul meliputi pengrusakan dan pemecahan menjai kepingan-kepingan,
dengan cara yang sama terhadap dinding sel lemak. Sebagai tambahan, teknik ini
membuat kita dapat melakukan terapi bedah invasif yang minimal dengan
menggunakan cannula kecil yang digunakan untuk irradiasi laser subdermal.6

Gambar 3. Cannula dengan diameter 1 mm yang mengandung serat optik laser


Prognosis
Dapat terjadi rekurensi sebesar 1% hingga 2% pada pasien yang telah
menjalani eksisi lipoma.2
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Suku
Agama
Tanggal Kunjungan Poli
Tanggal Pemeriksaan
No. RM

: Ny Asmuni
: 56 tahun
: Perempuan
: Kebonan RT/RW 1/1 Gumukmas
: Menikah
: SMP
: Pedagang
: Jawa
: Islam
: 25 Februari 2016
: 25 Februari 2016
: 048832

Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 25 Februari 2016 di Poli Bedah Umum
RSD dr. Soebandi Jember.
Keluhan Utama
Benjolan di leher bagian belakang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan muncul benjolan di leher bagian belakang sejak
sekitar 9 bulan yang lalu. Benjolan tersebut awalnya kecil seperti biji jagung
tetapi semakin lama semakin membesar. Benjolan tidak terasa nyeri. Namun
karena semakin lama semakin membesar, pasien akhirnya periksa ke dokter.
Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Disangkal
Riwayat Pengobatan
Disangkal
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum
: cukup
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
: TD : 130/80 mmHg
FJ
: 88x/menit
FP : 20 x/menit

10

Kepala/Leher

Thorax
Abdomen
Ekstremitas

Suhu : 36,4o C
: anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), dispnea (-), massa (+)
di bagian posterior, ukuran 5x5cm, kenyal, mobile,
tidak nyeri
: Cor : S1S2 tunggal
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/: flat, bising usus (+) normal, timpani, soepel
: akral hangat (+), oedem (-) di keempat ektremitas

Status Lokalis
Regio Colli Posterior
Inspeksi : massa (+), ukuran 5x5cm
Palpasi : massa (+), ukuran 5x5cm, pseudolobulated
(+), lunak, mobile, nyeri (-)
Diagnosa Kerja
Lipoma
Penatalaksanaan
Pembedahan : ekstirpasi dengan insisi linier
Medikamentosa post operatif:
p/o Cefadroxil 3x500 mg
p/o Asam Mefenamat 3x500 mg
Teknik Pembedahan
-

Tindakan asepsis/antisepsis dengan betadine


Membatasi lapangan operasi dengan doek steril
Aanestesi infiltrasi/field block dengan anestesi lokal (lidokain) di sekeliling

tumor.
Insisi linier insisi pada kulit di atas massa tumor, kemudian massa tumor

diklem sebagai pegangan.


Bebaskan tumor dari jaringan sekitarnya dengan hati-hati.
- Rawat perdarahan yang terjadi.
- Keluarkan tumor secara lengkap.
- Lakukan penjahitan.

11

Prognosis
Ad bonam
REFERENSI
1.

Robbins, S., Cotran, R., & Kumar, V.. Buku Ajar Patologi Volume 1 Edisi 7.
Alih bahasa oleh Prasetyo, dkk. Jakarta: EGC. 2007.

2.

Townsend, C., Beauchamp, R., Evers, B., & Mattox, K. Sabiston Text Book of
Surgery. Philadelphia: Elsevier. 2012.

3.

Sukardja, I. Onkologi Medik Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press.


2000.

4.

Dorland, W. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Alih bahasa oleh Elseria,
dkk. Jakarta: EGC. 2007.

5.

Gologorsky, Y., et al. 2007. Familial Multiple Lipomatosis: Report of a New


Family. Cutis. 2007;79:227-232.

6.

Goldman, A. & Wolina, U. Lipoma treatment with a subdermal Nd:YAG laser


technique. International Journal of Dermatology 2009, 48, 12281232.

7.

Anonim. Lipoma.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31578/4/Chapter%20II.pdf
[14 Maret 2015]

Anda mungkin juga menyukai