Anda di halaman 1dari 18

Manifestasi

Oral pada
Defisiensi
Mikronutrien
NADIYA NUR HALIMA (G991903042)

PEMBIMBING:

DR. DRG. RISYA CILMIATY, M.SI., SP.KG.


Pendahuluan

▪ Status gizi dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu asupan


makanan, status kesehatan tubuh, serta perawatan yang
termasuk di dalamnya sarana kesehatan (UNICEF, 2013).
▪ Defisiensi makronutrien dan mikronutrien masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat
▪ Nutrisi mikronutrien yang berperan dalam perkembangan gigi dan
mulut diantaranya adalah protein, vitamin A, vitamin D, kalsium,
fluoride, zink, zat besi, dan magnesium.
Definisi
Epidemiologi

Prevalensi Gizi
kurang di
Indonesia 19,6%.

Penelitian menggunakan metode probabilitas Laki-laki lebih banyak mengalami


(PBM) pada penduduk dewasa Indonesia defisiensi gizi mikro Zn, vitamin A
menunjukkan prevalensi defisiensi kalsium, besi,
seng, vitamin A dan C sebesar 54.2%, 32.4%, dan C, sedangkan pada
35.5%, 44.8% dan 71.4% secara berturut-turut, perempuan lebih banyak yang
sementara dengan metode cut off point (CPM- mengalami defisiensi Ca dan Fe
100) diketahui prevalensi defisiensi kalsium, besi,
seng, vitamin A dan C sebesar 63.9%, 37.1%,
42.1%, 55.8% dan 81.7% secara berturut-turut
Faktor Risiko

Faktor sosial Gaya hidup Tradisi

Agama/
Pengetahuan
kepercayaan
Manifestasi Oral
Enamel hypoplasia
Manifestasi Oral
Stomatitis aphtous reccurent
Manifestasi Oral
Karies
Vitamin A

▪ Vitamin A mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan serta


perkembangan sel, antara lain tulang dan gigi.
Mempertimbangkan potensi antioksidan, vitamin A telah
digunakan sebagai suplementasi perawatan periodontal.
▪ Manifestasi oral yang mungkin didapatkan pada defisiensi vitamin
A yaitu penurunan perkembangan jaringan epitel gigi, gangguan
pembentukan gigi, dan enamel hipoplasia.
Vitamin B

▪ Tanda dan gejala defisiensi vitamin B berkisar dari dermatitis dan


paresthesia hingga manifestasi oral seperti angular cheilitis dan
glositis.
▪ Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan perdarahan gingiva.
▪ Penurunan kadar vitamin B9 serum telah diamati pada perokok,
yang ternyata dapat menyebabkan periodontitis.
▪ Zong et al menemukan hubungan korelasi negatif antara kadar
vitamin B12 serum dan keparahan periodontitis. Semakin rendah
kadar cobalamin, maka semakin parah kondisi periodontal
seseorang.
Vitamin C

▪ Scurvy, adalah nama yang diberikan untuk penyakit yang


disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
▪ Selain rasa tidak enak, lesu, dan bintik-bintik pada kulit, ciri-ciri
penyakit scurvy adalah pendarahan periodontal, meradang, dan
gusi yang menyakitkan
Vitamin D

▪ Studi klinis telah mengatakan bahwa kekurangan vitamin D


makanan menyebabkan peradangan periodontal dan
keterlambatan penyembuhan periodontal pasca bedah.
▪ Selain itu defisiensi vitamin D dapat menurunkan kalsium plasma,
kondisi hipomineralisasi, kompromi integritas gigi, pola erupsi
tertunda tidak adanya lamina dura, dan pola tulang alveolar
abnormal.
Fluoride dan Kalsium

▪ Fluoride dapat mencegah karies dengan memperkuat enamel dan


sementum karena pembentukan fluoroapatit dan mengerahkan
efek antibakteri melalui penghambatan pertumbuhan dan adhesi
bakteri.
▪ Kalsium sangat penting untuk pemeliharaan dan pembentukan
jaringan terkalsifikasi seperti tulang dan gigi
Zat Besi

▪ Manifestasi oral anemia defisiensi besi termasuk ulserasi


berulang, mukosa pucat, dan rasa mulut terbakar. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa anemia defisiensi besi
mengarah pada pengurangan enzim antioksidan, yang
mengarah pada peningkatan stres oksidatif dan
memburuknya penyakit periodontal.
▪ Penelitian lain menjelaskan manifestasi oral pada
defisiensi besi seperti disfungsi kelenjar ludah, lidah yang
sangat merah dengan nyeri dengan sensasi terbakar,
disfagia, dan angular cheilosis
Zink

▪ Seng bertindak sebagai kofaktor dalam banyak proses yang


dikendalikan enzim.
▪ Seng juga dapat memainkan peran penting dalam menjaga
kesehatan periodontal, sehingga defisiensi zink dapat
menyebabkan gangguan periodontal
Magnesium

▪ Magnesium diperlukan untuk metabolisme dan pemeliharaan sel


serta pembentukan tulang gigi
▪ Suplemen magnesium telah terbukti mengurangi insiden patah
tulang pada pasien osteoporosis, menunjukkan efek positif pada
pemeliharaan tulang gigi.
Defisiensi mikronutrien adalah kondisi
kekurangan zat gizi, dimana zat tersebut
walaupun hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah sedikit, namun zat tersebut mempunyai
peran yang sangat penting dalam pembentukan
hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi
sistem imun dan sistem reproduksi.
Manifestasi oral terkait defisiensi mikronutrien
yaitu terjadinya enamel hypoplasia, stomatitis
aphthous rekuren, glositis atrofi, lidah terbakar,
atrofi kelenjar saliva, karies, atau penyakit
periodontal lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai