Disusun oleh :
Dr. Misbah Syukri D
TINJAUAN PUSTAKA
keterangan:
1. kulit dan jaringan subkutis
2. lapisan muskulo-aponeurisis
3. peritoneum parietal dan jaringan
preperitoneum
4. rongga perut
5. cincin atau pintu hernia (tempat
keluarnya jaringan/ organ tubuh,
yang dilalui kantong hernia)
6. kantong hernia
Isi herniaomentum,usus,
divertikulum meckel, VU,
tuba,ovarium
Embriologi
12 mingu intrauterin terjadi penonjolan
peritoneum melalui annulus inguinalis
internus – kanalis inguinalis - menuju
scrotum ( prosesus vaginalis)
↓
N: prosesus vaginalis mengalami obliterasi
sempurna
Hernia kongenital: pv gagal obliterasi dan
tetap terbuka sehingga organ
intraperitoneal msk kantong hernia
↓
↓
Jika pv terbuka tapi hanya sedikit, maka
terjadi hidrokel testis(cairan dlm rongga
peritoneal melalui pv terkumpul dlm tunika
vaginalis)
Eiologi
Hernia strangulata
Terjadi jika isi hernia megalami jepitan oleh
cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan
pasase (obstruksi) dan gangguan vaskularisasi.
Jenis Reponibel Nyeri Obstruksi
Reponibel/bebas + - -
Ireponibel/akreta - - -
Inkarserata - + +
Strangulata - ++ +
Berdasarkan letak/lokasinya
Hernia interna
Merupakan penonjolan isi suatu rongga
melalui suatu celah kedalam rongga lain
dan tanpa diliputi kantong, contohnya :
– Hernia diafragmatika
– Hernia foramen Winslow
– Hernia mesenterium, biasanya terjadi secara
iatrogenik misalnya setelah anastomosis usus
Hernia eksterna
Penonjolan isi suatu rongga ke arah luar
seperti dinding perut, pinggang atau
perineum, contohnya:
Hernia inguinalis
Hernia scrotalis
Hernia femoralis
Hernia umbilikalis
Hernia Inguinalis
Hernia ventralis
Hernia obturatoria
Hernia melalui foramen obturatorium.
Hernia perinealis
Mrp tonjolan hernia pd perineum melalui defek
dasar panggul yg dpt tjd secara primer pd
♀multipara, atau skunder setelah operasi
melalui perineum spt prostatektomia atau
reseksi rectum secara abdominoperineal.
Hernia pantalon
Mrp kombinasi hernia inguinalis dan medialis
pada satu sisi.
Penanganan Hernia
Penanganan DI IGD
Mengurangi hernia.
Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik untuk mencegah
nyeri.
Pasien harus istirahat agar tekanan intraabdominal tidak meningkat.
Posisikan pasien berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut.
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-20°
terhadap hernia inguinalis.
Posisikan dua jari di ujung cincin hernia untuk mencegah penonjolan
yang berlanjut selama proses reduksi penonjolan
Usahakan penekanan yang tetap pada sisi hernia yang bertujuan untu
mengembalikan isis hernia ke atas
Konservatif
Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan
lambat dan menetap sampai terjadi reposisi.
Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan
posisi Trendelenburg, pemberian sedatif parenteral,
kompres es di atas hernia, kemudian bila berhasil, anak
boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.
Bantal penyangga, bertujuan untuk menahan hernia yang
telah direposisi dan harus dipakai seumur hidup. Namun
cara ini sudah tidak dianjurkan karena merusak kulit dan
otot abdomen yang tertekan, sedangkan strangulasi masih
mengancam
Operatif