0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
115 tayangan11 halaman
Metode Onizuka adalah teknik celah bibir unilateral yang melibatkan pemindahan jaringan triangular dari sisi lateral ke medial sambil mempertebal bagian bawah bibir. Teknik ini dapat mempertahankan bentuk Cupid's bow dan eversi bibir yang baik serta membentuk kembali dasar hidung. Namun, jaringan parut dapat merusak garis philtrum dan menyebabkan perubahan akibat pertumbuhan.
Metode Onizuka adalah teknik celah bibir unilateral yang melibatkan pemindahan jaringan triangular dari sisi lateral ke medial sambil mempertebal bagian bawah bibir. Teknik ini dapat mempertahankan bentuk Cupid's bow dan eversi bibir yang baik serta membentuk kembali dasar hidung. Namun, jaringan parut dapat merusak garis philtrum dan menyebabkan perubahan akibat pertumbuhan.
Metode Onizuka adalah teknik celah bibir unilateral yang melibatkan pemindahan jaringan triangular dari sisi lateral ke medial sambil mempertebal bagian bawah bibir. Teknik ini dapat mempertahankan bentuk Cupid's bow dan eversi bibir yang baik serta membentuk kembali dasar hidung. Namun, jaringan parut dapat merusak garis philtrum dan menyebabkan perubahan akibat pertumbuhan.
Teknik Millard : Pemindahan triangular flap Pemindahan sebagian dari bagian lateral ke bagian jaringan lateral ke daerah medial celah ditambah dibawah colllumela pembuatan flap pada alae dengan insisi sepanjang lumen nasi. KEUNTUNGAN • Didapatkan ketebalan yang memuaskan dibagian bawah bibir. • Dapat mempertahankan batas-batas kulit selaput lendir dan bentuk Cupid’s bow yang baik. • Bibir cukup tebal dan eversi • Lengkung busur bibir dapat terbentuk secara alami • Dasar lubang hidung yang terangkat • Dapat mengembalikan dasar collumella dalam kedudukan yang benar, terutama di daerah celah. KERUGIAN • Jaringan parut merusak garis philtrum dan cenderung terjadi perubahan akibat pertumbuhan, sehingga sisi yang akan dibedah akan tumbuh lebih panjang ke jaringan vertikal. TEKNIK JALANNYA OPERASI • Menentukan titik-titik tetap tanpa pengukuran yaitu titik A,B,C,D,E,F,G dan H. • Menentukan titik I dengan mengukur CH=HI • Mengukur lengkung hidung AB, kemudian ditransfer ke sisi celah menjadi titik D dengan AB=CD. • Menentukan titik C’ • Mengukur panjang dasar hidung AB Lanjutan… • Tentukan titik D’’ yang diperoleh dari panjang AB = CC’+D’D+DD’’. • Menentukan titik K, dengan panjang CC’=BK. • Mengukur titik tinggi h=panjang KG. • Membuat garis insisi pada sisi medial. Tarik garis C’I kemudian membuat garis IL, dengan IL membentuk sudut 120 terhadap CI yang tdk melewati philtrum kontralateral. C’I + IL = h. kemudian ditambah garis rotasi dari titik I ke titik M, dengan C’I=IM. • Membuat garis insisi pada sisi lateral. Menentukan titik N, yang diperoleh dari D’’N=C’I dan panjang D’’N + NJ = h. Menentukan titik O, dengan ketentuan JN=JO=ON, yang membentuk segitiga sama sisi. Kemudian ditambah garis rotasi dari titik D’’ mengikuti cuping hidungsisi celah lateral ke titik P dengan ketentuan D’’P=D’’N=C’I=IM. Desain insisi Insisi Post op Catatan • Segitiga tidak harus sama sisi seperti pada Tennison tergantung kegagalan saat pengukuran kebutuhan panjangnya, bisa juga berbentuk segitiga sama kaki. • Untuk kegagalan Millard I, digunakan Metode Onizuka bila sisi lateral belum diinsisi.