Anda di halaman 1dari 26

DASAR – DASAR KEPEGAWAIAN

disampaikan oleh :
Drs. JIJI ATMAJA, M.Pd
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG
2012
BIO DATA

NAMA : Drs. JIJI ATMAJA, M.Pd


NIP : 19611224 198403 1 004
TTL : Sumedang, 24-11-1961
JABATAN : KEPALA BIDANG KINERJA DAN KEPANGKATAN
INSTANSI : BKD KABUPATEN SUMEDANG
ALAMAT : SUMEDANG
PENDIDIKAN : PASCA SARJANA (S2)
I. PEGAWAI NEGERI SIPIL

•DASAR HUKUM

UU NO. 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-


Pokok Kepegawaian sebagaimana
diubah dengan UU NO. 43 Tahun 1999
• PEGAWAI NEGERI

adalah Setiap warga negara Republik


Indonesia yang telah memenuhi syarat
yang ditentukan, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas
negara lainnya, dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• JENIS PEGAWAI NEGERI

a. Pegawai Negeri Sipil (Pusat dan Daerah)


b. Anggota Tentara Nasional Indonesia
c. Anggota Kepolisian Negara Indonesia
a. Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional, jujur, adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan
dan pembangunan
b. Setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada
saat pengangkatannya menjadi Pegawai Negeri
Sipil wajib mengucapkan sumpah/janji
Susunan Kata-Kata Sumpah/janji adalah sebagai
berikut :

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji :


II. PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

• DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 10


Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan
• DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
(DP 3)

adalah suatu daftar yang memuat hasil


penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang
Pegawai Negeri Sipil dalam jangka waktu 1
(satu) tahun yang dibuat oleh Pejabat
Penilai
PNS YANG DINILAI PEJABAT PENILAI ATASAN PEJABAT PENILAI
1. Kepala UPTD (Puskesmas) Kepala Dinas Sekretaris Daerah
2. Kasubag TU Kepala UPTD Kepala Dinas
3. Pelaksana Kasubag TU Kepala UPTD

a. Pejabat Penilai
Adalah atasan langsung PNS yang dinilai

b. Atasan Pejabat Penilai


Adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai

c. Daftar DP 3
Diperlukan sebagai bahan dalam melaksanakan Pembinaan Pegawai Negeri
Sipil, antara lain dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan
dalam jabatan, pemindahan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain seperti diklat

d. Waktu Penilaian
Dilakukan sekali dalam setahun oleh Pejabat Penilai
e. Unsur – Unsur yang dinilai adalah :

Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama,


Prakarsa, dan Kepemimpinan
(Unsur Kepemimpinan hanya dinilai bagi Pegawai Negeri Sipil memangku
suatu jabatan)

f. Nilai Pelaksanaan Pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai


berikut :
1. Amat Baik : 90 - 100
2. Baik : 76 - 90
3. Cukup : 61 - 75
4. Sedang : 51 - 60
5. Kurang : 50 ke bawah

g. Penilaian pelaksanaan pekerjaan juga dilakukan terhadap Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS)

h. Untuk memahami lebih lanjut tentang penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri
Sipil, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil perlu mempelajari secara mendalam
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan
• Keputusan Bupati No. 806 / Kep. 316 /
BKD / 2009 tentang Penetapan
Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat
Penilai dalam Pembuatan DP 3 bagi
PNS di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sumedang
III. GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL

• DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977


tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
jo Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
2007 tentang Perubahan Kesembilan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
IV. CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

• DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun


1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil

• Cuti Pegawai Negeri Sipil adalah keadaan tidak


masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu
tertentu
• Jenis Cuti
1. Cuti tahunan (selama 12 hari kerja bagi PNS dan CPNS yang
telah bekerja sekurang-kurangnya 1 tahun secara terus menerus
2. Cuti besar (selama 3 bulan)
3. Cuti sakit (paling sedikit 2 hari sampai 14 hari dengan
melampirkan surat keterangan Dokter, 14 hari sampai satu tahun
dan dapat ditambah 6 bulan apabila dianggap perlu dengan
melampirkan keterangan Dokter yang dirujuk oleh Menteri
Kesehatan
4. Cuti bersalin (1 bulan sebelum persalinan dan 2 bulan sesudah
persalinan)
5. Cuti karena alasan penting (paling lama 2 bulan)
6. Cuti diluar tanggungan negara (paling lama 3 tahun)

• Untuk memahami lebih lanjut tentang cuti Pegawai Negeri Sipil,


setiap Calon Pegawai Negeri Sipil perlu mempelajari secara
mendalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang
Cuti Pegawai Negeri Sipil
V. DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

• DASAR HUKUM

PP NO. 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS


PENGGANTI PP NO. 30 TAHUN 1980
a. Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
adalah peraturan yang mengatur kewajiban,
larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak
ditaati atau dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil
b. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan,
tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan
ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di
dalam maupun di luar jam kerja.
c. Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan
kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS.
d. Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat
yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin
PNS
e. Atasan pejabat yang berwenang menghukum
adalah atasan langsung dari pejabat yang
berwenang menghukum

NO PEJABAT JENIS HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP

1 Kepala UPTD a. Teguran Lisan 1. Kasubag TU


b. Teguran tertulis 2. Pelaksana
c. Pernyataan tidak puas
secara tertulis
2. Kasubag TU pada UPTD Teguran Lisan Pelaksana
VI. MEKANISME PEMROSESAN PEMBERIAN SANKSI
DISIPLIN JENIS HUKUMAN SEDANG DAN BERAT

-LAPORAN
-PENGADUAN
-TEMUAN

PERATURAN-PERATURAN
PELANGGARAN PEMERIKSAAN
-PP NO.8 TAHUN 1974
-TINDAKAN/PERBUATAN -PEMANGGILAN
-PP NO. 32 TAHUN 1979 PENINDAKAN
-UCAPAN -PEMBUATAN BERITA ACARA
-PP NO. 30 TAHUN 1980
-TULISAN -LAPORAN HASIL
-PP NO. 10 TAHUN 1983
-PP NO. 45 THUN 1990 PEMERIKSAAN

KEWAJIBAN LARANGAN HAK HUKUMAN/SANKSI

PELAKSANAAN KEBERATAN
• Hukuman Disiplin Sedang :

a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun bagi PNS


yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam
belas) sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja;
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun bagi PNS yang
tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua puluh satu)
sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun bagi PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 26(dua puluh enam)
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja;
• Hukuman Disiplin Berat :

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun


bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama
31 (tiga puluh satu) sampai dengan 35 (tiga puluh lima) hari
kerja;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah bagi PNS yang menduduki jabatan struktural atau
fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
sah selama 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh)
hari kerja;
c. pembebasan dari jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu yang tidak masuk kerja tanpa
alas an yang sah selama 41 (empat puluh satu) sampai dengan 45
(empat puluh lima) hari kerja; dan
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 46 (empat
puluh enam) hari kerja atau lebih
VII. KENAIKAN PANGKAT PNS

a. Pangkat
adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan
jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai
dasar penggajian.

b. Kenaikan Pangkat
adalah Penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS
terhadap Negara (Kenaikan pangkat Reguler , kenaikan pangkat Pilihan).

c. Periode Kenaikan Pangkat


ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahun
d. Kenaikan Pangkat Reguler
adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terkait
jabatan
e. Kenaikan Pangkat Pilihan
adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada PNS
atas prestasi kerja yang tinggi

f. Kenaikan Pangkat Anumerta


ditujukan bagi PNS yang dinyatakan tewas

g. Kenaikan Pangkat Pengabdian


ditujukan bagi PNS yang meninggal dunia, mencapai BUP
(Batas Usia Pensiun) atau cacat karena dinas sehingga
tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri
VIII. ALUR KENAIKAN PANGKAT
BKD
No Uraian Kegiatan SKPD BKD BKN Pemprov Sekda Bupati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 BKD membuat surat edaran kepada
seluruh SKPD tentang kenaikan pangkat

2 SKPD mempersiapkan berkas PNS dan Surat Edaran


menyerahkannya ke BKD untuk diproses

Berkas
persyaratan
Proses

3 BKD membuat surat pengantar ke


Gubernur untuk kenaikan pangkat gol IV,
ke BKN dan untuk Gol I, II dan III ke
BKN untuk mendapatkan pertimbangan Surat Pengantar
teknis
Gol IV Gol I, II, III
4. BKD membuat naskah Kep. Kenaikan
pangkat melalui Sekda untuk Tanda
ditandatangani Bupati Naskah Kep. Paraf Tangan

5. BKD menandatangani petikan Kep.


Kenaikan Pangkat

Petikan Kep
6. BKD melakukan pengarsipan dan
mengirimkan kenaikan pangkat Reguler
ke SKPD untuk diserahkan kepada yang
bersangkutan Kep.Kenaikan
Pangkat Arsip
PERSYARATAN ( DI BUAT RANGKAP 2) :
1. Foto Copy SK CPNS dilegalisir
2. Foto Copy SK Pangkat terakhir dilegalisir
3. Foto Copy Karpeg dilegalisir
4. Foto Copy DP3 dua tahun terakhir dilegalisir
5. Foto Copy penetapan NIP Baru dilegalisir
6. Foto Copy SK jabatan terakhir dilegalisir ***
7. Foto Copy Surat Tanda Lulus Ujian Dinas/
Penyesuian Kenaikan Pangkat dilegalisir ***
IX. IDENTITAS YANG HARUS DIMILIKI PNS

1. KARTU PEGAWAI (KARPEG)


2. KARTU ISTRI (KARIS)
3. KARTU SUAMI (KARSU)
4. TASPEN
5. TAPERUM

Anda mungkin juga menyukai