Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI KASUS

dr. Eka Wijaya Warmandana

RSU PALANG BIRU GOMBONG


 Nama pasien : Ny. A
 Usia : 44 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 No. RM : 157313
 Alamat : Kalitengah, Gombong
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Keluhan Utama : Pusing berputar
 RPS: Keluhan pusing berputar sejak 2 hari SMRS. Keluhan
disertai dengan mual, dan muntah >2 kali/hari isi makanan.
Pasien menyangkal merasakan telinga berdengung, maupun
penurunan pendengaran. Keluhan dirasakan berkurang bila
memejamkan mata diperberat dengan perubahan posisi.
Keluhan seperti ini diakui sering kambuh kambuhan apabila
pasien kurang istirahat.

 RPD : Keluhan yang sama (+)


 Riw. HT (-)
 Riw. DM (-)
 Riw. Gangguan Visus (-)
 Riw. Gangguan Pendengaran (-)
 RPK : Kel. sama (-) DM (-), HT (-).
 KU/Kes : sedang/CM  Thorax:
 Vital sign ◦ Pulmo:
◦ TD : 120/70 mmHg  Insp : simetris, retraksi
◦ Nadi : 88x/menit subcostae (-)
◦ RR : 20x/menit  Pal : ekspansi dinding dada
simetris, fremitus +n/+n
◦ Temp : 37 C
 Per : son/son
 Kepala leher:
◦ CA -/- SI -/-  Aus : ves +/+, rh -/-, wh-/-
◦ Pupil isokor 3mm/3mm, ◦ Cor:
nystagmus (-)  Insp : hemithorax bulging (–)
◦ Pembesaran KGB (-)  Pal : fremisment (–)
 Per : ukuran jantung normal
 Aus : s1> s2 tunggal M(-)
G(-)
 Abdomen:
◦ Inspeksi: datar
◦ Auskultasi: Bu + normal
◦ Palpasi: supel, Hepar/Lien/Renal ttb, Turgor normal
◦ Perkusi: tympani, shifting dullness (–)

 Ekstrimitas : hangat kering, CRT<2 detik


 GCS : E3V5M6
 Motorik : Eks atas 5/5
Eks bawah 5/5
 Sensorik : dbn/dbn
 Reflek Patologis : Babinski (-/-), Chaddock (-/-),
Oppenheim (-/-)
 Reflek fisiologis : Reflek Biceps (+/+), Reflek Tricep
(+/+), Reflek Patella (+/+), Reflek Achiles (+/+)
 Meningeal sign : kaku kuduk (-)
 N.kranialis : t.a.k
 Uji Romberg (+), Uji Tandem Gait : menyimpang
 Pemeriksaan Laboratorium (10/10/17)
◦ Gula Darah Sewaktu : 132mg/dl
◦ Darah lengkap :
 Hemoglobin : 12,4
 Ht : 36,9
 Leukosit 13.200
 Trombosit 248.000
Dx : Vertigo (BPPV)
 Planning therapy (IGD 10/10):
◦ IVFD RL 20 tpm
◦ Inj. Ondancentron 2x4mg IV
◦ Inj. OMZ 1x40mg IV
◦ Inj. Neurosanbe 1x1 ampul/drip
◦ Po. Betahistin 2x6mg
◦ Po. Flunarizin 1x10mg
◦ Po. PCT 3x500mg

 Planning monitoring :
◦ Keluhan subyektif
◦ Tanda vital
A. Definisi
Vertigo – berasal dari bahasa Latin vertere
yang artinya memutar – merujuk pada sensasi
berputar sehingga meng-ganggu rasa
keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan
oleh gangguan pada sistem keseimbangan.
Keseimbangan merupakan interaksi yang
kompleks dari interaksi sistem sensorik
(vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk
proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi,
dan jar lunak lain) yang diatur di otak (kontrol
motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area
asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan
kondisi internal dan eksternal.
B. Klasifikasi Vertigo

 Vertigo Vestibular
Vestibular adalah salah satu organ bagian dalam
telinga yang senantiasa mengirimkan informasi
tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga
keseimbangan.
1. Perifer
2. Sentral

 Vertigo Non Vestibular


- vertigo sistemik
- vertigo ophtAlmologis
- vertigo psikogenik
- dll
 pandangan gelap  penglihatan ganda
 rasa lelah dan stamina  sukar menelan
menurun  kelumpuhan otot-otot wajah
 jantung berdebar  sakit kepala yang parah
 hilang keseimbangan  kesadaran terganggu
 tidak mampu berkonsentrasi  tidak mampu berkata-kata
 hilangnya koordinasi
 perasaan seperti mabuk
 mual dan muntah-muntah
 otot terasa sakit  tubuh terasa lemah
 mual dan muntah-muntah
 memori dan daya pikir
menurun
 sensitif pada cahaya terang
dan suara
 berkeringat

Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral


 Benign Paroxysmal Stroke, multiple
Positional Vertigo sclerosis, tumor,
(BPPV), meniere’s trauma kepala, infeksi
disease, vestibular intrakranial,
neuritis dan neurodegenerative
labyrinthitis. illnesses

Vertigo Vestibular Perifer Vertigo Vestibular Sentral


Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular

Gejala Vertigo Vestibular Vertigo Non


Vestibular
Sifat vertigo rasa berputar melayang, hilang
Serangan episodik keseimbangan
Mual/muntah + kontinu
Gangguan +/- -
pendengaran gerakan kepala -
Gerakan pencetus - gerakan obyek visual
Situasi pencetus keramaian, lalu lintas
Perbedaan Vertigo Vestibular Perifer dan Sentral
Gejala Vertigo Vestibular Vertigo Vestibular
Perifer Sentral
Bangkitan vertigo lebih mendadak lebih lambat
Derajat vertigo berat ringan
Pengaruh gerakan ++ +/-
kepala ++ +
Gejala otonom
(mual, muntah, + -
keringat)
Gangguan - +
pendengaran (tinitus,
tuli)
Tanda fokal otak - +
Jenis Vertigo Disertai Keluhan Tidak Disertai Keluhan Timbul Karena
Berdasarkan Awitan Telinga Telinga Perubahan Posisi
Serangan
Vertigo paroksismal Penyakit Meniere, TIA arteri vertebro- Benign paroxysmal
tumor fossa cranii basilaris, epilepsi, positional vertigo
posterior, transient vertigo akibat lesi (BPPV)
ischemic attack (TIA) lambung
arteri vertebralis

Vertigo kronis Otitis media kronis, Kontusio serebri, Hipotensi ortostatik,


meningitis tuberkulosa, sindroma paska vertigo servikalis
tumor serebelo-pontine, komosio, multiple
lesi labirin akibat zat sklerosis, intoksikasi
ototoksik obat-obatan

Vertigo akut Trauma labirin, herpes Neuronitis vestibularis, -


zoster otikus, labirinitis ensefalitis vestibularis,
akuta, perdarahan multipel sklerosis
labirin
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap
1. ANAMNESA
 Tanyakan bentuk vertigonya

 Keadaan yang memprovokasi

 Profil waktu: perlahan-lahan/akut

 Keluhan yang menyertai : gangguan pendengaran,


tinnitus, mual/ muntah
 Penggunaan obat-obatan : anti konvulsan, streptomisin,
alkohol, dll.
 Adanya penyakit sistemik : DM, Hypothiroid, Hipertensi,
Blok jantung
 Ada/ tidak stress
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Tekanan darah diukur dalam posisi
berbaring, duduk dan berdiri; bising karotis,
irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi
perifer juga perlu diperiksa.

2. Pemeriksaan Neurologis
- Uji Romberg
- Tandem Gait
- Tes Unterberger
- Post – Pointing Tes (Uji Tunjuk
Barany)
- Tes Babinsky – Weil
3. Pemeriksaan Nerurootologi
- Uji Dix Hallpike
- Fungsi Pendengaran
a. Tes garpu tala
b. Audiometri

4. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboratorium rutin
 Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada
neurinoma akustik).
 Neurofisiologi : Elektroensefalografi (EEG),
Elektromiografi (EMG), Brainstem Auditory
Evoked Pontential (BAEP).
 Pencitraan: CT Scan, Arteriografi, Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
 Farmakologi
 metode Brandt-Daroff
Daftar Pustaka

 1. Wreksoatmojo BR. Vertigo-Aspek Neurologi. [online] 2009


[cited 2016 April
 20th]. Available from :
URL:http://www.google.com/vertigo/cermin dunia
 kedokteran .html
 2. Joesoef AA. Vertigo. In : Harsono, editor. Kapita Selekta
Neurologi.
 Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2000. p.341-59
 3. Bashiruddin J. Vertigo Posisi Paroksismal Jinak. Dalam : Arsyad
E, Iskandar N, Editor. Telinga, Hidung Tenggorok Kepala & Leher.
Edisi Keenam. Jakarta :Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 104-9
 4. Li JC & Epley J. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. [online]
2009 [cited 2016 April 20th]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/884261-overview.

Anda mungkin juga menyukai