APTK - PPT Restrukturisasi Perusahaan Kelompok 1 Final Wish Us Luck!
APTK - PPT Restrukturisasi Perusahaan Kelompok 1 Final Wish Us Luck!
Restrukturisasi Perusahaan
Kelompok 1:
Abdurahman Rifai – 1706107655
Mohamad Justine C. H. – 1706107844
Rifky Dharmawan – 1706107996
21/9/2018 2
Materi
Berikut merupakan materi terkait aspek-aspek restrukturisasi perusahaan yang
akan dibahas:
Aspek Aspek
Aspek Hukum Akuntansi Perpajakan
Restrukturisasi
Restrukturisasi Restrukturisasi Restrukturisasi
Perusahaan
Perusahaan Perusahaan Perusahaan
21/9/2018 3
Restrukturisasi
Perusahaan
21/9/2018 4
Restrukturisasi Perusahaan
Restrukturisasi perusahaan adalah suatu proses untuk
merubah struktur sebuah perusahaan. Ada banyak cara
yang dapat dilakukan perusahaan untuk merestrukturisasi
perusahaannya yakni dengan memperbesar atau Restrukturisasi
memperkecil struktur perusahaan. Perusahaan
21/9/2018 5
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
Likuidasi
Penggabungan/Merger
Restrukturisasi
Perusahaan
Restrukturisasi Penggabungan Usaha
Perusahaan (Business Combination) Peleburan/Konsolidasi
Pengambilalihan/Akuisisi
Pemekaran/Expansion
21/9/2018 6
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
A. Likuidasi
Likuidasi adalah keseluruhan rangkaian proses penutupan
dan pengakhiran perusahaan dari awal proses sampai
Restrukturisasi
selesai, baik pengakhiran bisnis maupun pengakhiran badan Perusahaan
hukumnya, termasuk proses pembubaran dan penutupan
perusahaan, pemberesan, dan penyelesaian administratif
dari pemberesannya.
21/9/2018 7
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 8
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
1. Merger
Menurut Black’s Law Dictionary dikutip dari Buku Pintar
Hukum Perseroan Terbatas, Merger adalah “fusion or
Restrukturisasi
absorption of one thing or right into another”, yang berarti Perusahaan
fusi atau absorbsi tersebut dilakukan oleh suatu subjek yang
kurang penting dengan subjek lain yang lebih penting.
Subjek yang kurang penting tersebut kemudian
membubarkan diri. Dengan demikian merger perusahaan
berarti dua perusahaan melakukan fusi, dimana salah satu
diantaranya akan lenyap (dibubarkan). Secara sederhana
merger dapat digambarkan A + B = A.
21/9/2018 9
Terdapat beberapa bentuk penggabungan
(merger), yaitu:
Basic merger
Restrukturisasi
Upstream merger Perusahaan
Downstream merger
Horizontal merger
21/9/2018 10
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Basic Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan
Pemegang Pemegang
Saham Saham
Saham A
Ket : Restrukturisasi
A = Acquiring Company Perusahaan
B = Transferor Company
A B A
Penggabungan
Bentuk Umum :
1) Semua Aktiva, kecuali kas yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tidak
setuju dan utang dari satu badan usaha atau lebih (transferor company) dialihkan
kepada badan usaha lainnya.
2) Para pemegang saham dari badan usaha yg mengalihkan harta yang setuju dengan
penggabungan usaha menjadi pemegang saham dari badan usaha yang menerima
harta
3) Badan usaha yang mengalihkan harta tersebut menghentikan kegiatan usahannya
dan digabung ke dalam badan usaha yang menerima pengalihan harta.
21/9/2018 11
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Upstream Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan
Pemegang Pemegang
Saham Saham
Ket : Restrukturisasi
Penggabungan Ke A = Acquiring Company Perusahaan
induk perusahaan A (parent company)
B = Transferor Company
(subsidiary company) A
Pemegang B
Saham minoritas
Pemegang Pemegang
Saham Saham
Ket : Restrukturisasi
Penggabungan Ke A = Transferor Company Perusahaan
anak perusahaan A (parent company)
B = Acquiring Company
(subsidiary company) B
Pemegang B
Saham minoritas
Pemegang Pemegang
Saham Saham
Restrukturisasi
Ket : Perusahaan
A = Acquiring Company
A B B = Transferor Company A
Penggabungan Horizontal
2. Konsolidasi
Konsolidasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua subjek atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
Restrukturisasi
mendirikan satu subjek baru yang memperoleh aktiva dan Perusahaan
pasiva dari subjek yang meleburkan diri dan sehingga
subjek yang meleburkan diri berakhir. Secara sederhana
yaitu A + B = C.
21/9/2018 15
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
2. Konsolidasi (Lanjutan)
Restrukturisasi
Perusahaan
21/9/2018 17
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 18
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
C. Pemekaran Usaha (Expansion) - Lanjutan
Restrukturisasi
Perusahaan
Dalam pemekaran usaha (expansion) badan usaha yang telah ada (parent company)
mengalihkan sebagian harta dan utangnya kepada badan usaha yang baru dibentuk
(subsidiary company) sebagai pengganti saham dari badan usaha baru tersebut.
sehingga dengan demikian :
1. induk perusahaan tetap melanjutkan usahanya dengan harta yang tersisa;dan
2. anak perusahaan melakukan usaha barunya dengan harta yang dialihkan kepadanya.
21/9/2018 19
Aspek Hukum
Restrukturisasi
Perusahaan
21/9/2018 20
UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
21/9/2018 21
Aspek Hukum Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 22
Aspek Akuntansi
Restrukturisasi
Perusahaan
21/9/2018 23
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 24
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
PSAK 22: Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
• Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau
“penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan Aspek Akuntansi
kombinasi bisnis sebagaimana istilah ini dipergunakan dalam Restrukturisasi
PSAK ini. Perusahaan
• Tujuan kombinasi bisnis yaitu meningkatkan relevansi,
keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis
dan dampaknya.
• Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan
metode akuisisi (purchase method).
• Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat
ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh
dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara
individual dan diakui secara terpisah.
21/9/2018 25
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
• Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau
tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara),
mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah
pengendalian yang sama. Aspek Akuntansi
Restrukturisasi
• Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis
yang seluruh entitas atau bisnis yang tergabung, pada akhirnya Perusahaan
dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun
sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara.
• Tujuan kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah untuk
mengatur perlakuan akuntansi kombinasi bisnis entitas
sepengendali.
• Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut dicatat
sesuai nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan
(pooling of interest).
21/9/2018 26
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 27
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 28
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 29
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 30
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 31
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
Nilai pasar modal saham 60 x 10.000 = 600.000 Neraca PT. A setelah penggabungan
Nilai pasar aktiva bersih (total aktiva – total hutang) 510.000 (-) Akun Jumlah
21/9/2018 Agio modal saham 500.000 Total hutang dan modal 710.000 32
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 33
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 35
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
BPHTB
21/9/2018 36
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
A. Pajak Penghasilan
Berdasarkan aspek akuntansi yang dijelaskan sebelumnya,
dalam keterkaitan dengan aturan perpajakan yang berlaku Aspek Perpajakan
atas penggunaan metode akuntasi kegiatan restrukturisasi Restrukturisasi
perusahaan terdapat 2 (dua) metode yaitu dengan Nilai Perusahaan
Pasar (purchase method) atau dengan Nilai Buku (pooling of
interest).
21/9/2018 37
UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
- Pasal 4 Ayat (1) huruf d angka 3
- Pasal 10 Ayat (3)
21/9/2018 38
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 39
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 40
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 41
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 42
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 43
PMK Nomor 52 /PMK.010/2017
tentang Penggunaan Nilai Buku Atas
Pengalihan Dan Perolehan Harta Dalam
Rangka Penggabungan, Peleburan,
Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha
21/9/2018 44
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 45
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
Business Purpose Test
Persyaratan tujuan bisnis (business purpose test) terpenuhi apabila:
a. tujuan utama dari penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha yaitu
untuk menciptakan sinergi usaha yang kuat dan memperkuat struktur permodalan serta tidak
dilakukan untuk penghindaran pajak
b. kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta masih berlangsung sampai dengan tanggal
Aspek Perpajakan
efektif dari penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha;
Restrukturisasi
Perusahaan
c. kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta sebelum penggabungan, peleburan, atau
pengambilalihan usaha terjadi, wajib dilanjutkan oleh Wajib Pajak yang menerima pengalihan
harta paling singkat 5 (lima) tahun setelah tanggal efektif penggabungan, peleburan, atau
pengambilalihan usaha;
d. kegiatan usaha Wajib Pajak yang menerima harta dalam rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, atau pengambilalihan usaha tetap berlangsung paling singkat 5 (lima) tahun setelah
tanggal efektif penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha; dan
e. harta berupa aktiva tetap yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang menerima harta yang berasal dari
penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha tidak dipindahtangankan
oleh Wajib Pajak yang menerima harta paling singkat 2 (dua) tahun setelah tanggal efektif
penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan kecuali pemindahtanganan
21/9/2018 46
tersebut dilakukan untuk tujuan peningkatan efisiensi perusahaan.
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Berdasarkan dengan terbitnya peraturan tersebut, penekanan penggunaan metode
dari penilaian Nilai Buku memiliki tujuan instrinsik agar tidak digunakan. Mengapa?
karena tidak dapat potensi perpajakan yang muncul dimana pada umumnya atas
pengalihan harta tersebut seharusnya ada gain/loss. Selain itu, diatur pula dalam
PMK tersebut bahwa terdapat mekanisme khusus yang perlu dilakukan sebagai
Aspek Perpajakan
bentuk pengajuan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak agar dapat
menggunakan metode Pooling of Interest ini. Restrukturisasi
Perusahaan
Hal ini sangat berbeda dengan metode penilaian dengan Nilai Pasar. Penggunaan
dengan Nilai Pasar memiliki implikasi perpajakan atas munculnya gain/loss. Dalam
penerapannya, atas nilai pendapatan atas selisih wajar nilai aktiva yang dialihkan
dapat dicatat sebagai Goodwill (Capital Gain). Atas pengakuan pendapatan tersebut
merupakan objek pajak penghasilan yang diatur pada Pasal 4 Ayat 1d Angka 3 UU
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Walaupun adanya penambahan
nilai Penghasilan Kena Pajak, nilai pendapatan tersebut akan memberi keuntungan
Profit yang dikenakan pajak karena adanya amortisasi goodwill (Pasal 11A ayat 1 UU
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan) dan depresiasi yang lebih besar
dari kenaikan nilai aktiva.
21/9/2018 47
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
21/9/2018 49
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
C. BPHTB
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2000, yang dimaksud dengan Bea
perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak yang Aspek Perpajakan
dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau Restrukturisasi
bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan Perusahaan
merupakan perbuatan atau peristiwa hukum yang
mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau
bangunan oleh orang pribadi atau badan. Lalu pada Pasal 2
ayat (2) huruf a UU No.20 Tahun 2000 dijelaskan bahwa
penggabungan usaha, peleburan usaha dan pemekaran
usaha merupakan objek pajak.
21/9/2018 50
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
C. BPHTB (Lanjutan)
BPHTB dikenakan sebesar 5% dari NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) – NPOPKP (Nilai
Perolehan Penghasilan Kena Pajak).
Aspek Perpajakan
Selain itu, dalam hal kegiatan restrukturisasi perusahaan sesuai dengan PMK Restrukturisasi
91/PMK.03/Tahun 2006 bahwa pengenaan BPHTB yang terutang dapat diajukan
Perusahaan
permohonan pengurangan 50%.
Saat ini telah dilakukan desentralisasi fiskal dalam otonomi daerah, dimana BPHTB
merupakan pajak daerah. Contohnya di DKI Jakarta diatur melalui:
• Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 18 Tahun 2010 tentang Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan
• Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2011 tentang
Pemberian Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan.
21/9/2018 51
Kesimpulan
21/9/2018 52
• Restrukturisasi perusahaan secara sederhana adalah kegiatan yang dilakukan oleh
badan usaha dalam tujuan mengembangkan usahanya dengan melakukan dari merger,
konsolidasi, hingga akuisisi atas kepemilikan usahanya yang termasuk dalam jenis-jenis
restrukturisasi.
• Adapun dalam hal restrukturisasi terdapat 2 metode dalam hal pembukuan atas
kegiatan pengalihan asset sebagai isu utama. Metode Pooling of Interest
menggunakan nilai buku dalam hal mengetahui nilai asset dalam pengalihan dimana
biasa digunakan oleh entitas yang 1 pengendali. Acuan dasar metode ini diatur di
dalam PSAK Nomor 38. Selain itu, terdapat metode Purchase Method dimana dalam
hal menetapkan nilai asset mengacu pada nilai pasar sehingga terdapat selisih nilai Kesimpulan
asset yang telah dibukukan menjadi Capital Gain / Loss.
• Dalam aspek perpajakan, pemajakan Capital Gain merupakan isu tersendiri yang
menjadi pertimbangan para pelaku usaha dalam hal pemilihan metode pembukuan
yang akan digunakan. Capital Gain dilihat dari aspek pajak penghasilan merupakan
objek pajak. Hal ini diatur di dalam Pasal 4 ayat 1 D angka 3 UU Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan. Dasar Pengenaan pajak penghasilan atas Capital Gain
diatur pada pasal 10 ayat 3 UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Berbeda dengan Pajak Pertambahan Nilai, diatur atas penyerahan asset tetap tersebut
pada pasal 1A Ayat 2 UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai tidak
menjadi objek PPN. Dan berkaitan dengan pajak daerah dalam Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan, atas pengalihan asset tetap dalam bentuk tanah dan/atau
bangunan terutang BPHTB.
21/9/2018 53
Terima Kasih!
21/9/2018 54