Anda di halaman 1dari 54

Aspek Perpajakan

Restrukturisasi Perusahaan
Kelompok 1:
Abdurahman Rifai – 1706107655
Mohamad Justine C. H. – 1706107844
Rifky Dharmawan – 1706107996

Mata Kuliah: Pemajakan Atas Bisnis & Industri Tertentu


Dosen: Wisamodro Jati S.Sos., M.Int.Tax.

Ilmu Administrasi Fiskal


© 2018
21/9/2018 1
Latar Belakang

21/9/2018 2
Materi
Berikut merupakan materi terkait aspek-aspek restrukturisasi perusahaan yang
akan dibahas:
Aspek Aspek
Aspek Hukum Akuntansi Perpajakan
Restrukturisasi
Restrukturisasi Restrukturisasi Restrukturisasi
Perusahaan
Perusahaan Perusahaan Perusahaan

21/9/2018 3
Restrukturisasi
Perusahaan

21/9/2018 4
Restrukturisasi Perusahaan
Restrukturisasi perusahaan adalah suatu proses untuk
merubah struktur sebuah perusahaan. Ada banyak cara
yang dapat dilakukan perusahaan untuk merestrukturisasi
perusahaannya yakni dengan memperbesar atau Restrukturisasi
memperkecil struktur perusahaan. Perusahaan

Beams (2003:4) menunjukan bahwa merger, konsolidasi,


dan akusisi sebagai bentuk dari penggabungan usaha
(business combinations). Maka, dapat dikatakan bawa
restrukturisasi perusahaan terdiri atas likuidasi,
penggabungan usaha (business combination), dan
pemekaran (expansion).

21/9/2018 5
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

Likuidasi

Penggabungan/Merger
Restrukturisasi
Perusahaan
Restrukturisasi Penggabungan Usaha
Perusahaan (Business Combination) Peleburan/Konsolidasi

Pengambilalihan/Akuisisi
Pemekaran/Expansion

21/9/2018 6
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

A. Likuidasi
Likuidasi adalah keseluruhan rangkaian proses penutupan
dan pengakhiran perusahaan dari awal proses sampai
Restrukturisasi
selesai, baik pengakhiran bisnis maupun pengakhiran badan Perusahaan
hukumnya, termasuk proses pembubaran dan penutupan
perusahaan, pemberesan, dan penyelesaian administratif
dari pemberesannya.

21/9/2018 7
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

B. Penggabungan Usaha (Business Combinations)


Penggabungan usaha (Business Combinations) merupakan
penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi
Restrukturisasi
satu entitas ekonomi karena satu peruahaan menyatu Perusahaan
dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh
kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Secara umum business combination terbagi menjadi
penggabungan (merger), peleburan (konsolidasi) dan
pengambilalihan (akuisisi).

21/9/2018 8
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

1. Merger
Menurut Black’s Law Dictionary dikutip dari Buku Pintar
Hukum Perseroan Terbatas, Merger adalah “fusion or
Restrukturisasi
absorption of one thing or right into another”, yang berarti Perusahaan
fusi atau absorbsi tersebut dilakukan oleh suatu subjek yang
kurang penting dengan subjek lain yang lebih penting.
Subjek yang kurang penting tersebut kemudian
membubarkan diri. Dengan demikian merger perusahaan
berarti dua perusahaan melakukan fusi, dimana salah satu
diantaranya akan lenyap (dibubarkan). Secara sederhana
merger dapat digambarkan A + B = A.

21/9/2018 9
Terdapat beberapa bentuk penggabungan
(merger), yaitu:

Basic merger

Restrukturisasi
Upstream merger Perusahaan

Downstream merger

Horizontal merger
21/9/2018 10
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Basic Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan

Pemegang Pemegang
Saham Saham
Saham A
Ket : Restrukturisasi
A = Acquiring Company Perusahaan
B = Transferor Company

A B A
Penggabungan
Bentuk Umum :
1) Semua Aktiva, kecuali kas yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tidak
setuju dan utang dari satu badan usaha atau lebih (transferor company) dialihkan
kepada badan usaha lainnya.
2) Para pemegang saham dari badan usaha yg mengalihkan harta yang setuju dengan
penggabungan usaha menjadi pemegang saham dari badan usaha yang menerima
harta
3) Badan usaha yang mengalihkan harta tersebut menghentikan kegiatan usahannya
dan digabung ke dalam badan usaha yang menerima pengalihan harta.
21/9/2018 11
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Upstream Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan

Pemegang Pemegang
Saham Saham

Ket : Restrukturisasi
Penggabungan Ke A = Acquiring Company Perusahaan
induk perusahaan A (parent company)

B = Transferor Company
(subsidiary company) A
Pemegang B
Saham minoritas

Bentuk Umum penggabungan usaha ke induk perusahaan:


1. Semua Aktiva, kecuali kas yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tidak
setuju dan utang anak perusahaan dialihkan kepada induk perusahaan.
2. Para pemegang saham minoritas dari anak perusahaaan dapat memilih menjadi
pemegang saham dari induk perusahaan atau menukarkan sahamnya pada anak
perusahaan dengan uang tunai
3. Anak perusahaan menghentikan kegiatan usahannya dan digabung ke dalam induk
perusahaan.
21/9/2018 12
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Downstream Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan

Pemegang Pemegang
Saham Saham

Ket : Restrukturisasi
Penggabungan Ke A = Transferor Company Perusahaan
anak perusahaan A (parent company)

B = Acquiring Company
(subsidiary company) B
Pemegang B
Saham minoritas

Bentuk Umum penggabungan usaha ke anak perusahaan:


1. Semua Aktiva, kecuali kas yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tidak
setuju dan utang perusahaan induk dialihkan kepada anak perusahaan.
2. Para pemegang saham dari induk perusahaaan yang setuju dengan penggabungan
menjadi pemegang saham dari anak perusahaan
3. Induk perusahaan menghentikan kegiatan usahannya dan digabung ke dalam anak
perusahaan.
21/9/2018 13
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
• Horizontal Merger
Proses Penggabungan Setelah Penggabungan

Pemegang Pemegang
Saham Saham

Restrukturisasi
Ket : Perusahaan
A = Acquiring Company
A B B = Transferor Company A

Penggabungan Horizontal

Bentuk Umum penggabungan horizontal:


1. Semua Aktiva, kecuali uang kas yang dibayarkan pada para pemegang saham yang
tidak setuju dan utang dari badan usaha yang mengalihkan harta dialihkan kepada
badan usaha yang menerima pengalihan harta (dengan atau tanpa penerbitan saham
baru)
2. Badan usaha yang mengalihkan harta menghentikan kegiatan usahanya dan
digabung ke dalam badan usaha yang menerima pengalihan harta
21/9/2018 14
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

2. Konsolidasi
Konsolidasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua subjek atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
Restrukturisasi
mendirikan satu subjek baru yang memperoleh aktiva dan Perusahaan
pasiva dari subjek yang meleburkan diri dan sehingga
subjek yang meleburkan diri berakhir. Secara sederhana
yaitu A + B = C.

21/9/2018 15
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
2. Konsolidasi (Lanjutan)

Restrukturisasi
Perusahaan

Bentuk Umum konsolidasi:


1. semua aktiva, kecuali uang kas yang dibayarkan pada para pemegang saham yang
tidak setuju (disapproving shareholder), dan utang dari dua badan usaha atau lebih (
trasferor companies) dialihkan kepada badan usahabaru (acquiring company)
2. pemegang saham dari masing-masing badan usaha yang menyetujui peleburan
usaha (approving shareholders) menjadi pemegang saham dari badan usaha yang
menerima pengalihan harta, dan
3. badan-badan usaha yang mengalihkan harta menghentikan kegiatan usahanya dan
21/9/2018 16
dilebur menjadi badan usaha baru
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
3. Akuisisi
Menurut Hariyani, dkk (2011), Akuisisi perusahaan secara
sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan
dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan sehingga
menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi,
baik perusahaan yang mengambil alih (pengakuisisi) maupun
perusahaan yang diambil alih perusahannya (diakuisisi) tetap Restrukturisasi
hidup sebagai badan hukum yang terpisah. Perusahaan

Dilihat dari objek yang diambilalih, akuisisi dapat


dibedakan menjadi empat, yaitu:
• Akuisisi terhadap saham perusahaan
• Akuisisi aset atau aktiva perusahaan
• Akuisisi kombinasi (saham dan aset)
• Akuisisi secara bertahap

21/9/2018 17
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan

C. Pemekaran Usaha (Expansion)


Menurut Hariyani dkk (2011) pemekaran usaha merupakan
pemisahan satu badan usaha menjadi dua badan usaha atau
Restrukturisasi
lebih dengan cara mendirikan badan usaha baru dan Perusahaan
mengalihkan sebagian aktiva dan pasiva kepada badan
usaha baru tersebut yang dilakukan tanpa melikuidasi badan
usaha yang lama. Dengan kata lain, dilakukannya
pemekaran usaha mendirikan perusahaan baru tanpa
membubarkan perusahaan yang lama.

21/9/2018 18
Bentuk-Bentuk Restrukturisasi Perusahaan
C. Pemekaran Usaha (Expansion) - Lanjutan

Restrukturisasi
Perusahaan

Dalam pemekaran usaha (expansion) badan usaha yang telah ada (parent company)
mengalihkan sebagian harta dan utangnya kepada badan usaha yang baru dibentuk
(subsidiary company) sebagai pengganti saham dari badan usaha baru tersebut.
sehingga dengan demikian :
1. induk perusahaan tetap melanjutkan usahanya dengan harta yang tersisa;dan
2. anak perusahaan melakukan usaha barunya dengan harta yang dialihkan kepadanya.

21/9/2018 19
Aspek Hukum
Restrukturisasi
Perusahaan

21/9/2018 20
UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas

21/9/2018 21
Aspek Hukum Restrukturisasi Perusahaan

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang


Perseoran Terbatas (UUPT), dalam Penjelasan Pasal 43 Ayat
(3) yang dimaksud dengan “reorganisasi dan/atau Aspek Hukum
restrukturisasi”, antara lain Penggabungan, Peleburan, Restrukturisasi
Pengambilalihan, kompensasi piutang, atau Perusahaan
Pemisahan. Hal tersebut diatur lebih lanjut dalam UUPT
dalam Bab VIII tentang Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, dan Pemisahan.

21/9/2018 22
Aspek Akuntansi
Restrukturisasi
Perusahaan

21/9/2018 23
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan


Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) terkait dengan bentuk dan jenis Aspek Akuntansi
restrukturisasi perusahaan, yaitu: Restrukturisasi
• PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis yang mengadopsi Perusahaan
dari IFRS 3 tentang Business Combination;
• PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas
Pengendali.

21/9/2018 24
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
PSAK 22: Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
• Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain
dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut sebagai
“penggabungan sesungguhnya (true merger)” atau
“penggabungan setara (merger of equals)” juga merupakan Aspek Akuntansi
kombinasi bisnis sebagaimana istilah ini dipergunakan dalam Restrukturisasi
PSAK ini. Perusahaan
• Tujuan kombinasi bisnis yaitu meningkatkan relevansi,
keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis
dan dampaknya.
• Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan
metode akuisisi (purchase method).
• Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat
ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh
dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara
individual dan diakui secara terpisah.

21/9/2018 25
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan
PSAK 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali
• Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau
tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara),
mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah
pengendalian yang sama. Aspek Akuntansi
Restrukturisasi
• Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis
yang seluruh entitas atau bisnis yang tergabung, pada akhirnya Perusahaan
dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum maupun
sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara.
• Tujuan kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah untuk
mengatur perlakuan akuntansi kombinasi bisnis entitas
sepengendali.
• Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut dicatat
sesuai nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan
(pooling of interest).
21/9/2018 26
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Secara garis besar terdapat 2 (dua) metode pencatatan


akuntansi terkait dengan penggabungan usaha yaitu:
Aspek Akuntansi
Metode PSAK Restrukturisasi
Metode Akuisisi/Purchase method PSAK 22: Kombinasi Bisnis Perusahaan
Metode Penyatuan PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas
Kepentingan/Pooling of interest Pengendali

21/9/2018 27
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

A. Metode Akuisisi/Purchase Method


Dalam metode ini, penggabungan usaha diasumsikan terjadi pembelian
perusahaan. Seperti pembelian aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
diperoleh dicatat sebesar harga pasar. Oleh karena itu, metode ini
mengakui terjadinya goodwill, dengan nilai goodwill sebesar selisih dari Aspek Akuntansi
Restrukturisasi
harga beli dan harga wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi. Dengan
Perusahaan
kata lain pada metode ini aktiva bersih dibukukan sesuai biaya perolehan
(cost of investment) yaitu sejumlah kas atau harga pasar aktiva lain
yang dikeluarkan untuk membeli perusahaan dan nilai aktiva disesuaikan
sesuai harga pasar (fair value). Goodwill diakui sebagai selisih biaya
perolehan (cost of investment) dengan harga pasar (fair value) aktiva
perusahaan yang diakuisisi.

21/9/2018 28
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

A. Metode Akuisisi/Purchase Method (Lanjutan)


IFRS No. 3 tidak lagi memperkenankan amortisasi atas
goodwill yang berasal dari transaksi penggabungan usaha.
goodwill dianggap habis dengan sendirinya seiring dengan Aspek Akuntansi
terjadinya penurunan nilai aset yang dilakukan berdasarkan Restrukturisasi
International Accounting Standard (IAS) No. 36 tentang Perusahaan
“Impairment of Assets”. Oleh sebab itu perusahaan
diharuskan membuat goodwill impairment test berdasarkan
fair value (nilai wajar). Perusahaan harus mengakui
goodwill sebagai aset dalam laporan keuangannya dan
menyajikannya secara terpisah dalam neraca.

21/9/2018 29
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

B. Metode Penyatuan Kepentingan/Pooling of


Interest
Dalam metode ini yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
diperoleh dari transaksi penggabungan dicatat sebesar nilai Aspek Akuntansi
bukunya. Metode ini tidak mengakui adanya goodwill karena Restrukturisasi
tidak ada harga beli, hanya nilai buku yang terbawa (diakui). Perusahaan
Dengan kata lain pada metode ini aktiva bersih dibukukan
sesuai nilai buku (book value), tidak terdapat goodwill dan
kenaikan nilai aktiva.

21/9/2018 30
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Ilustrasi Contoh Metode Akuisisi/Purchase Akun Nilai Buku Nilai Wajar


Method : Kas dan piutang 40.000 40.000
Pembelian melalui Net Aset: Persediaan 60.000 80.000
Net Aset = Aktiva Bersih Tanah 50.000 70.000

Aktiva Bersih = Aktiva – Hutang Bangunan dan peralatan 400.000 350.000

Pada tanggal 1 Januari 2014, PT. A mengakuisisi Akumulasi depresiasi (150.000)


semua asset milik PT. B. Biaya untuk membeli PT. B Hak patent 80.000
diperoleh oleh PT. A melalui penerbitan saham
sebanyak 10.000 lembar dengan nilai nominal per Total Aktiva 400.000 620.000
lembarnya Rp. 10, dan saham tersebut dijual Hutang lancar 100.000 110.000
dengan harga Rp. 60 per lembarnya. PT. A
menggunakan Metode Akuisisi/Purchase Method Modal saham 100.000

dalam mencatat pembelian PT. B. Diketahui neraca Agio saham 50.000


PT. B sebelum akuisisi adalah sebagai berikut:
Laba di tahan 150.000

Nilai wajar dari Aset Bersih 510.000

Total hutang dan modal 400.000 620.000

21/9/2018 31
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Penyelesaian Metode Akuisisi/Purchase Method :

Nilai pasar modal saham 60 x 10.000 = 600.000 Neraca PT. A setelah penggabungan
Nilai pasar aktiva bersih (total aktiva – total hutang) 510.000 (-) Akun Jumlah

Goodwill 90.000 Kas dan piutang 40.000

Jurnal: Akun Debit Kredit Persediaan 80.000

Kas dan piutang 40.000 Tanah 70.000

Persediaan 80.000 Bangunan dan peralatan 350.000

Tanah 70.000 Hak patent 80.000

Bangunan dan peralatan 350.000 Goodwill 90.000

Hak patent 80.000 Total Aktiva 710.000

Goodwill 90.000 Hutang lancar 110.000

Hutang lancar 110.000 Modal saham 100.000

Modal saham 100.000 Agio modal saham 500.000

21/9/2018 Agio modal saham 500.000 Total hutang dan modal 710.000 32
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Ilustrasi Contoh Metode Penyatuan


Kepentingan/Pooling of Interest:
Soal sama dengan ilustrasi contoh dengan
menggunakan metode akuisisi/purchase method,
namun dalam hal ini PT. A menggunakan metode
penyatuan kepentingan/pooling of interest.

21/9/2018 33
Aspek Akuntansi Restrukturisasi Perusahaan

Penyelesaian Metode Penyatuan Kepentingan/Pooling of Interest :

Jurnal: Akun Debit Kredit


Neraca PT. A setelah penggabungan
Kas dan piutang 40.000 Akun Jumlah

Persediaan 60.000 Kas dan piutang 40.000

Tanah 50.000 Persediaan 60.000

Bangunan dan peralatan 400.000 Tanah 50.000

Hutang lancar 100.000 Bangunan dan peralatan 400.000

Modal saham 100.000 Akm. Dep. Bangunan dan


(150.000)
peralatan
Agio saham 50.000
Total Aktiva 400.000
Laba ditahan 150.000
Hutang lancar 100.000
Akm dep. Bangunan & peralatan 150.000
Modal saham 100.000

Agio saham 50.000

Laba ditahan 150.000


21/9/2018 34
Total hutang dan modal 400.000
Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
Perusahaan

21/9/2018 35
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

BPHTB

21/9/2018 36
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan
Berdasarkan aspek akuntansi yang dijelaskan sebelumnya,
dalam keterkaitan dengan aturan perpajakan yang berlaku Aspek Perpajakan
atas penggunaan metode akuntasi kegiatan restrukturisasi Restrukturisasi
perusahaan terdapat 2 (dua) metode yaitu dengan Nilai Perusahaan
Pasar (purchase method) atau dengan Nilai Buku (pooling of
interest).

21/9/2018 37
UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
- Pasal 4 Ayat (1) huruf d angka 3
- Pasal 10 Ayat (3)

21/9/2018 38
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Pasal 4 Ayat (1) huruf d angka 3
“Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
harta termasuk keuntungan karena likuidasi, penggabungan, Perusahaan
peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha,
atau reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun
merupakan objek Pajak Penghasilan”

21/9/2018 39
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Penjelasan Pasal 4 Ayat (1) huruf d angka 3
Apabila suatu badan dilikuidasi, keuntungan dari penjualan Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
harta, yaitu selisih antara harga jual berdasarkan harga Perusahaan
pasar dan nilai sisa buku harta tersebut, merupakan objek
pajak. Demikian juga selisih lebih antara harga pasar dan
nilai sisa buku dalam hal terjadi penggabungan, peleburan,
pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha
merupakan penghasilan.

21/9/2018 40
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Pasal 10 Ayat (3)
“Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, Perusahaan
pemecahan, atau pengambilalihan usaha adalah jumlah
yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan
harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri
Keuangan.”

21/9/2018 41
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Penjelasan Pasal 10 Ayat (3)
Pada prinsipnya apabila terjadi pengalihan harta, penilaian Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
harta yang dialihkandilakukan berdasarkan harga pasar. Perusahaan
Pengalihan harta tersebut dapat dilakukandalam rangka
pengembangan usaha berupa penggabungan, peleburan,
pemekaran,pemecahan, dan pengambilalihan usaha. Selain
itu pengalihan tersebut dapat dilakukan pula dalam rangka
likuidasi usaha atau sebab lainnya.
Selisih antara harga pasar dengan nilai sisa buku harta yang
dialihkan merupakanpenghasilan yang dikenakan pajak.

21/9/2018 42
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Penjelasan Pasal 10 Ayat (3)
Namun dalam rangka menyelaraskan dengan kebijakan di Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
bidang sosial, ekonomi, investasi, moneter dan kebijakan Perusahaan
lainnya, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk
menetapkan nilai lain selain harga pasar, yaitu atas dasar
nilai sisa buku (pooling of interest).

21/9/2018 43
PMK Nomor 52 /PMK.010/2017
tentang Penggunaan Nilai Buku Atas
Pengalihan Dan Perolehan Harta Dalam
Rangka Penggabungan, Peleburan,
Pemekaran, Atau Pengambilalihan Usaha

21/9/2018 44
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

PMK Nomor 52 /PMK.010/2017


Wajib Pajak yang melakukan pengalihan atau menerima pengalihan
harta dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, atau
pengambilalihan usaha dengan menggunakan nilai buku wajib Aspek Perpajakan
memenuhi syarat sebagai berikut: Restrukturisasi
a. mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak paling Perusahaan
lama 6 (enam) bulan setelah tanggal efektif penggabungan,
peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha dilakukan,
dengan melampirkan alasan dan tujuan melakukan penggabungan,
peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha;
b. memenuhi persyaratan tujuan bisnis (business purpose test); dan
c. memperoleh surat keterangan fiskal dari Direktur Jenderal Pajak
untuk tiap Wajib Pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap
yang terkait.

21/9/2018 45
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
Business Purpose Test
Persyaratan tujuan bisnis (business purpose test) terpenuhi apabila:
a. tujuan utama dari penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha yaitu
untuk menciptakan sinergi usaha yang kuat dan memperkuat struktur permodalan serta tidak
dilakukan untuk penghindaran pajak

b. kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta masih berlangsung sampai dengan tanggal
Aspek Perpajakan
efektif dari penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha;
Restrukturisasi
Perusahaan
c. kegiatan usaha Wajib Pajak yang mengalihkan harta sebelum penggabungan, peleburan, atau
pengambilalihan usaha terjadi, wajib dilanjutkan oleh Wajib Pajak yang menerima pengalihan
harta paling singkat 5 (lima) tahun setelah tanggal efektif penggabungan, peleburan, atau
pengambilalihan usaha;

d. kegiatan usaha Wajib Pajak yang menerima harta dalam rangka penggabungan, peleburan,
pemekaran, atau pengambilalihan usaha tetap berlangsung paling singkat 5 (lima) tahun setelah
tanggal efektif penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha; dan

e. harta berupa aktiva tetap yang dimiliki oleh Wajib Pajak yang menerima harta yang berasal dari
penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan usaha tidak dipindahtangankan
oleh Wajib Pajak yang menerima harta paling singkat 2 (dua) tahun setelah tanggal efektif
penggabungan, peleburan, pemekaran, atau pengambilalihan kecuali pemindahtanganan
21/9/2018 46
tersebut dilakukan untuk tujuan peningkatan efisiensi perusahaan.
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan
A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Berdasarkan dengan terbitnya peraturan tersebut, penekanan penggunaan metode
dari penilaian Nilai Buku memiliki tujuan instrinsik agar tidak digunakan. Mengapa?
karena tidak dapat potensi perpajakan yang muncul dimana pada umumnya atas
pengalihan harta tersebut seharusnya ada gain/loss. Selain itu, diatur pula dalam
PMK tersebut bahwa terdapat mekanisme khusus yang perlu dilakukan sebagai
Aspek Perpajakan
bentuk pengajuan permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak agar dapat
menggunakan metode Pooling of Interest ini. Restrukturisasi
Perusahaan
Hal ini sangat berbeda dengan metode penilaian dengan Nilai Pasar. Penggunaan
dengan Nilai Pasar memiliki implikasi perpajakan atas munculnya gain/loss. Dalam
penerapannya, atas nilai pendapatan atas selisih wajar nilai aktiva yang dialihkan
dapat dicatat sebagai Goodwill (Capital Gain). Atas pengakuan pendapatan tersebut
merupakan objek pajak penghasilan yang diatur pada Pasal 4 Ayat 1d Angka 3 UU
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Walaupun adanya penambahan
nilai Penghasilan Kena Pajak, nilai pendapatan tersebut akan memberi keuntungan
Profit yang dikenakan pajak karena adanya amortisasi goodwill (Pasal 11A ayat 1 UU
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan) dan depresiasi yang lebih besar
dari kenaikan nilai aktiva.

21/9/2018 47
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

A. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Lalu bagaimana mekanisme pengenaan pajak penghasilan
atas gain tersebut? atas Capital Gain akan masuk kedalam
Laba kena Pajak dan dikenakan sesuai tarif Pasal 17 UU Aspek Perpajakan
Restrukturisasi
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Perusahaan
Jika atas pengalihan tersebut menggunakan metode Pooling
of Interest dimana pada umumnya tidak terdapat gain
namun melakukan revaluasi aktiva tetap dalam hal
penyamaan nilai aset tersebut dengan kondisi pasar demi
meningkatkan biaya penyusutan, terdapat aspek pajak
penghasilan berdasarkan PMK 79/PMK.03/2008 dimana atas
nilai pendapatan tersebut dikenakan PPh Final dengan tarif
10%.
21/9/2018 48
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

B. Pajak Pertambahan Nilai


Dalam penyerahan aset atas kegiatan restrukturisasi diatur
di dalam UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Aspek Perpajakan
Pertambahan Nilai tidak dikenakan PPN sesuai Pasal 1A Ayat Restrukturisasi
(2) huruf D disebutkan bahwa dalam rangka penggabungan, Perusahaan
peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambil alihan
usaha dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan
yang menerima pengalihan adalah Pengusaha Kena Pajak
tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena
Pajak.

21/9/2018 49
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

C. BPHTB
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2000, yang dimaksud dengan Bea
perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak yang Aspek Perpajakan
dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau Restrukturisasi
bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan Perusahaan
merupakan perbuatan atau peristiwa hukum yang
mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau
bangunan oleh orang pribadi atau badan. Lalu pada Pasal 2
ayat (2) huruf a UU No.20 Tahun 2000 dijelaskan bahwa
penggabungan usaha, peleburan usaha dan pemekaran
usaha merupakan objek pajak.

21/9/2018 50
Aspek Perpajakan Restrukturisasi Perusahaan

C. BPHTB (Lanjutan)
BPHTB dikenakan sebesar 5% dari NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) – NPOPKP (Nilai
Perolehan Penghasilan Kena Pajak).
Aspek Perpajakan
Selain itu, dalam hal kegiatan restrukturisasi perusahaan sesuai dengan PMK Restrukturisasi
91/PMK.03/Tahun 2006 bahwa pengenaan BPHTB yang terutang dapat diajukan
Perusahaan
permohonan pengurangan 50%.
Saat ini telah dilakukan desentralisasi fiskal dalam otonomi daerah, dimana BPHTB
merupakan pajak daerah. Contohnya di DKI Jakarta diatur melalui:
• Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 18 Tahun 2010 tentang Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan
• Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 103 Tahun 2011 tentang
Pemberian Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan.

21/9/2018 51
Kesimpulan

21/9/2018 52
• Restrukturisasi perusahaan secara sederhana adalah kegiatan yang dilakukan oleh
badan usaha dalam tujuan mengembangkan usahanya dengan melakukan dari merger,
konsolidasi, hingga akuisisi atas kepemilikan usahanya yang termasuk dalam jenis-jenis
restrukturisasi.
• Adapun dalam hal restrukturisasi terdapat 2 metode dalam hal pembukuan atas
kegiatan pengalihan asset sebagai isu utama. Metode Pooling of Interest
menggunakan nilai buku dalam hal mengetahui nilai asset dalam pengalihan dimana
biasa digunakan oleh entitas yang 1 pengendali. Acuan dasar metode ini diatur di
dalam PSAK Nomor 38. Selain itu, terdapat metode Purchase Method dimana dalam
hal menetapkan nilai asset mengacu pada nilai pasar sehingga terdapat selisih nilai Kesimpulan
asset yang telah dibukukan menjadi Capital Gain / Loss.
• Dalam aspek perpajakan, pemajakan Capital Gain merupakan isu tersendiri yang
menjadi pertimbangan para pelaku usaha dalam hal pemilihan metode pembukuan
yang akan digunakan. Capital Gain dilihat dari aspek pajak penghasilan merupakan
objek pajak. Hal ini diatur di dalam Pasal 4 ayat 1 D angka 3 UU Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan. Dasar Pengenaan pajak penghasilan atas Capital Gain
diatur pada pasal 10 ayat 3 UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Berbeda dengan Pajak Pertambahan Nilai, diatur atas penyerahan asset tetap tersebut
pada pasal 1A Ayat 2 UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai tidak
menjadi objek PPN. Dan berkaitan dengan pajak daerah dalam Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan, atas pengalihan asset tetap dalam bentuk tanah dan/atau
bangunan terutang BPHTB.
21/9/2018 53
Terima Kasih!

21/9/2018 54

Anda mungkin juga menyukai