Anda di halaman 1dari 97

ASPEK PEMAJAKAN PADA

TRANSAKSI DERIVATIF
Kelompok 6 :
Firzi Adela Avisena (1706107743)
Niken Desila Utami (1706107895)
Shafia Ayunissa (1706108065)

ILMU ADMINISTRASI FISKAL


UNIVERSITAS INDONESIA
PEMBAHASAN
TRANSAKSI DERIVATIF

Definisi, instrumen, jenis Aspek Standar Standar


kontrak, pelaku transaksi, Legalitas Akuntansi Pemajakan
jenis transaksi, motif
transaksi
DEFINISI
DERIVATIF

 Menurut Kolb dan Overdahl


Derivatif merupakan suatu kontrak yang sebagian besar nilainya berasal dari aset, kurs
acuan, atau indeks sebagai acuan awal (underlying).

 Menurut Indonesia Stock Exchange


Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait
dengan kinerja aset lain (underlying assets).
DEFINISI
DERIVATIF
SECARA SINGKAT
 Derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak
penjual dan pihak pembeli.

 Derivatif hanya ada apabila aktiva, instrument, atau komoditas lain sebagai instrumen utamanya
ada.

 Derivatif merupakan pengembangan instrumen keuangan (financial instrument) dimana investor


memiliki alternatif yang lebih luas untuk berinvestasi baik di asset riil, asset keuangan, maupun di
instrumen derivatif.
ALASAN
PENGGUNA DERIVATIF
 Peralatan untuk mengelola risiko;
 Pencarian untuk hasil yang lebih besar (keuntungan);
 Biaya pendanaan yang lebih rendah;
 Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok pengguna;
 Hedging risiko-risiko saat ini dan masa mendatang;
 Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
 Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.
DEFINISI
TRANSAKSI DERIVATIF
 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
28/119/KEP/DIR/1995
Transaksi Derivatif adalah suatu kontrak atau perjanjian pembayaran
yang nilainya merupakan turunan dari nilai dari instrument yang
mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, equity dan indeks, baik
yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana/instrumen.

SECARA SINGKAT
 Transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak (counterparties) atau pihak-pihak yang saling
berhubungan untuk melakukan perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya bergantung pada nilai asset,
tingkat referensi atau indeks. Transaksi derivatif terdiri dari acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga
(interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (Index)
lainnya.
INSTRUMEN DERIVATIF

1 2 3
BUKTI WARRANT KONTRAK
RIGHT BERJANGKA
BUKTI RIGHT
PENGERTIAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, bukti right merupakan hak
memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti
right diterbitkan pada penawaran umum terbatas (right issue), dimana saham baru ditawarkan pertama kali
kepada pemegang saham lama.

MANFAAT
a. Investor memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan
dengan menukarkan bukti right yang dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor untuk memperoleh
keuntungan dengan membeli saham baru dengan harga yang lebih murah.
b. Bukti Right dapat diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor dapat menikmati
capital gain ketika harga jual dari bukti right tersebut lebih besar dari harga belinya.
BUKTI RIGHT

RESIKO
a. Apabila harga saham pada periode pelaksanaan jatuh, maka
investor tidak akan mengonversikan bukti right tersebut dan
investor akan mengalami kerugian atas harga beli right.

a. Apabila investor tidak menukar bukti right tersebut maka


akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau jumlah saham yang
dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah total
saham yang diterbitkan perusahaan.
BUKTI RIGHT
CONTOH
 Contoh 1
Investor membeli bukti right di pasar sekunder pada harga Rp200, dengan harga pelaksanaan (exercise price)
Rp1.500. Pada tanggal pelaksanaan harga saham PT X melonjak hingga Rp2.000 per lembar. Investor dapat
membeli saham PT X hanya dengan membayar Rp1.700, yaitu Rp1.500 (harga pelaksanaan) + Rp 200
(harga right). Kemudian investor tersebut akan memperoleh keuntungan Rp300 yang berasal dari Rp2.000 –
Rp1.700

 Contoh 2
Periode pelaksanaan, harga saham turun menjadi Rp 1.200 per saham. Investor tidak akan menukarkan
bukti right yang dimilikinya, karena jika investor tersebut melakukannya, maka investor tersebut harus membayar
Rp 1.700 (Rp 1.500 harga pelaksanaan + Rp 200 harga right)
WARRANT
PENGERTIAN
Umumnya sebagai daya tarik (sweetener) pada penawaran umum saham ataupun obligasi. Biasanya
harga pelaksanaan lebih rendah dari pada harga pasar saham. Periode perdagangan warrant lebih
lama dari pada bukti right, yaitu 3 tahun sampai 5 tahun. Warrant merupakan suatu pilihan (option),
dimana pemilik warrant mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak warrant nya pada saat jatuh tempo.

MANFAAT
a. Pemilik warrant memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih
rendah dari pada di pasar sekunder dengan cara menukarkan warrant yang dimilikinya.
b. Apabila warrant diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk
memperoleh keuntungan (capital gain) yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar dari
harga beli.
WARRANT

RESIKO
a. Apabila harga saham pada periode pelaksanaan jatuh,
investor tidak akan menukarkan warrant yang dimilikinya dengan
saham perusahaan, sehingga investor tersebut akan mengalami
kerugian atas harga beli warrant tersebut.

b. Karena sifat warrant hampir sama dengan saham dan dapat


diperdagangkan di bursa, maka pemilik warrant juga dapat
mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli warrant
lebih tinggi daripada harga jualnya.
WARRANT
CONTOH
Investor membeli warrant di pasar sekunder dengan harga Rp200, serta harga pelaksanaan Rp1.500.
Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi Rp1.200.
Jika hal tersebut terjadi, maka investor tidak akan menukarkan warrant yang dimilikinya,
karena apabila investor tersebut menukarkan warrant maka investor tersebut harus mengeluarkan
Rp1.700 (Rp1.500 harga pelaksanaan + Rp200 harga warrant). Jika investor tersebut
tidak menukarkan warrant yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp 200,
yaitu harga beli warrant tersebut.
KONTRAK BERJANGKA

PENGERTIAN
Kontrak atau perjanjian antara dua
pihak yang mengharuskan mereka
untuk menjual atau membeli
produk yang menjadi variabel pokok
di masa yang akan datang dengan
harga yang telah ditetapkan
sebelumnya
KONTRAK BERJANGKA
MANFAAT

1. 2. 3.
Instrumen Hedging Spekulasi Arbitrase
Hedging dimaksudkan untuk Investor dapat berspekulasi dengan Investor dapat memperoleh
meminimalkan risiko. Contoh melakukan perdagangan indeks keuntungan dari perbedaan
investor berencana untuk menjual berjangka dari pada melakukan antara harga di pasar spot
sahamnya di masa yang akan datang, transaksi untuk masing- dan pasar berjangka.
tapi investor tersebut ingin dimungkinkanmasing saham. Hal ini
menentukan pendapatan yang karena adanya leverage. Dengan
diperolehnya dengan menetapkan leverage investor dapat memperoleh
harga jual sahamnya saat ini. Maka keuntungan dari pergerakan harga
investor tersebut dapat membuka dengan modal yang lebih sedikit jika
kontrak jual di masa yang akan datang, dibandingkan dengan modal yang harus
sehingga berapapun harga yang dikeluarkan jika melakukan transaksi
terbentuk pada saat jatuh tempo, perdagangan masing-masing saham di
investor tetap akan menjual saham atas.
tersebut dengan harga yang telah
ditetapkan sebelumnya
KONTRAK BERJANGKA

RESIKO
a. Pada saat jatuh tempo, investor harus menutup/
menyelesaikannya walaupun harga yang terjadi berbeda dengan
harapannya, sehingga investor dapat mengalami kerugian
yang sangat besar jika dibandingkan dengan modal awalnya.

b. Apabila investor mengalami kerugian yang besar, maka


investor diharuskan untuk menyetor tambahan dana ke
lembaga kliring.
JENIS
KONTRAK
TRANSAKSI DERIVATIF

1. 2.
Over-the-Counter (OTC) Exchange-traded
Derivatives Derivatives
- -
Kontrak bilateral yang dilakukan diluar bursa Diperdagangkan pada bursa perdagangan
ataupun tanpa menggunakan pialang sehingga khusus derivatif/bursa lainnya. Bursa derivatif
transaksi dilakukan secara langsung oleh kedua menjalankan perannya sebagai perantara dan
belah pihak. memungut marjin awal dari kedua belah pihak
yang melakukan transaksi sebagai jaminan.
PELAKU
TRANSAKSI DERIVATIF

1. 2.
Pengguna Akhir Pialang
(End Users) (Dealer)
- -
Terdiri dari individu dan badan Pihak ini membeli dan menjual
hukum seperti institusi, instrumen derivatif dengan inisiatif
pemerintah, dan bank atau dan atas asetnya sendiri sehingga
lembaga keuangan bukan bank. pihak ini yang menghadapi risiko
transaksi.
JENIS-JENIS TRANSAKSI DERIVATIF

1 2 3 4

FORWARD FUTURES OPTION SWAP


FORWARD
(KONTRAK SERAH)

Kontrak kesepakatan yang dibuat langsung antara


dua pihak dimana:
 Satu pihak telah setuju untuk membeli komoditi
atau aset keuangan pada tanggal yang telah
ditentukan di masa mendatang pada harga
tetap
 Pihak lainnya setuju untuk melakukan
penyerahan komoditi atau aset pada harga
yang telah di tentukan sebelumnya

Forward merupakan jenis kontrak


OTC Derivatives sehingga terdapat proses
negosiasi yang dilakukan secara langsung antara
kedua belah pihak.
FORWARD
(KONTRAK SERAH)

Aset yang diperjualbelikan dalam kontrak ini merupakan underlying assets berupa :
Komoditas, suku bunga indeks, maupun valuta asing.

RISIKO KREDIT

? kemungkinan adanya salah satu pihak


yang tidak mampu memenuhi
kewajibannya.
FORWARD
(KONTRAK SERAH)

PERTUKARAN, PEMBAYARAN, HARGA


TUJUAN
DAN PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI

Untuk mengantisipasi:
• Fluktuasi kurs valuta asing
Dilakukan sesuai dengan jadwal Ditentukan di dalam
• Kebutuhan pembayaran utang
yang telah disepakati dalam kontrak, berbeda
dalam mata uang asing
kontrak. dengan harga spot
• Pembiayaan ekspor dan impor
dalam valuta asing
FORWARD
(KONTRAK SERAH)

JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD

Interest
Currency Equity Commodity Bond Rate
Forward Forward Forward Forward Forward
(FRA)
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD
(KONTRAK SERAH)
Suatu pihak wajib membeli atau menjual mata uang tertentu.
Ketentuan mata uang yang diperjualbelikan dalam currency forward :
• Dengan nilai tukar tertentu
• Dalam jumlah tertentu
• Pada tanggal yang sudah ditentukan di masa depan
• Kontrak ini terjadi secara OTC dan isi kontraknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
CURRENCY
FORWARD Pengguna:

MULTINATIONAL COMPANY
Untuk mengelola risiko valuta asing

LOCAL COMPANY
Untuk melakukan hedging terhadap transaksi dalam mata uang asing
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD
(KONTRAK SERAH)
Suatu pihak wajib membeli atau menjual instrumen ekuitas
ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan.
Karakteristik:
• Jenis kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun indeks.
• Nilai transaksi yang akan terjadi di masa depan sudah dipatok pada saat ini.
• Kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo.
• Risiko yang terjadi dari perubahan nilai pasar dapat diatasi.
EQUITY
FORWARD
Contoh: PROGRAM SHARE BUYBACK

Satu pihak berjanji untuk membeli kembali saham tertentu dengan jumlah
tertentu, pada harga tertentu di masa depan.
(+) Mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan kepastian mengenai cash
flow.
(-) Jika harga merosot maka karena terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa
membeli di atas harga pasar.
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD
(KONTRAK SERAH)

Jenis kontrak forward yang memungkinkan suatu pihak untuk membeli


atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa depan.

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan harga di masa depan.

COMMODITY
Kontrak dengan underlying asset berupa komoditas seperti minyak,
FORWARD metal, jagung, dan lainnya.

MANFAAT
Mengurangi risiko jika harga komoditas yang mungkin menguat di masa
depan.
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD
(KONTRAK SERAH)

Hampir serupa dengan equity forward, perbedaannya terletak pada jatuh


tempo kadaluarsa yang dimiliki oleh obligasi.

CONTOH BOND FORWARD : T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS


Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada masa depan dengan harga
BOND yang telah dipatok saat ini sebelum tanggal jatuh tempo T-bills tersebut.

FORWARD Jika T-bills 100 hari dijual discount sebesar 5%, maka harganya tiap $1 par adalah sebesar $1-
(5%*100/360) = $0.9861. Biasanya, dasar yang digunakan untuk T-bills forward contract
adalah discount rate-nya. Dari discount tersebut, baru kemudian harganya dapat
diperhitungkan.

Selain T-bills, terdapat kontrak forward untuk obligasi-obligasi lainnya pula, termasuk yang
memberikan kupon secara periodik. Biasanya, harga yang di-quote adalah harga clean price,
tanpa accrued interest. Melalui bond forward, maka harga tertentu dapat disepakati.
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK FORWARD
(KONTRAK SERAH)

Underlying-nya berupa pembayaran bunga dalam mata uang tertentu.


Kesepakatan untuk meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara fixed rate.

Interest
CONTOH FRA :
Rate
Jika kita masuk kontak FRA, pihak kita memegang posisi membeli (long), dan pihak
Forward lawan (dealer) memegang posisi menjual (short).
(FRA) Pihak yang long akan memperoleh keuntungan ketika tingkat suku bunga naik,
sementara pihak yang short menerima keuntungan jika tingkat suku bunga turun.

Pembayaran tunai = tingkat suku bunga kontrak - tingkat suku bunga


underlying (LIBOR) pada saat maturity date
FUTURES
(KONTRAK BERJANGKA)

Perjanjian yang mewajibkan kedua belah pihak yang


melakukan transaksi membeli atau menjual aktiva
tertentu, pada suatu bursa yang terorganisasi, suatu
jumlah standar dari suatu instrumen keuangan tertentu di
tanggal tertentu dan pada harga yang disetujui
bersama.

Syarat-syarat yang terjadi dalam kontrak (misal: jumlah,


kuantitas, tanggal delivery, dsb) sangatlah baku.

TUJUAN:
Untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga
sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain
dalam kontrak tersebut.
FUTURES
(KONTRAK BERJANGKA) Rekening khusus di bank dengan memasukkan dan memelihara deposit
(margin deposit) sampai dengan jumlah minimal yang ditetapkan. Hal ini
menjadi jaminan bagi kedua pihak (pemegang posisi long dan short).
Margin tersebut dapat berupa kas, sertifikat deposito, dan surat berharga
lainnya.
MARGIN
Lembaga kliring akan bertindak selaku mitra transaksi atas semua
ACCOUNT kontrak yang diperdagangkan, dan menentukan aturan marjin yang
dibutuhkan.

Dihitung dari hari ke hari karena prosedur penyelesaian


Keuntungan harian.
dan Keurgian  Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan
membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang
pedagang.
 Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga
kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar
kerugian tersebut secara cash kepada bursa.
FUTURES CONTOH TRANSAKSI FUTURES

(KONTRAK BERJANGKA)

 PT X berniat untuk membeli poundsterling Inggris dalam waktu 3 bulan. Di satu sisi, PT X khawatir dengan
kemungkinan adanya kenaikan suku bunga dalam kurun waktu tersebut. Untuk melakukan lindung nilai atau
hedge pada kemungkinan tersebut, PT X melakukan kontrak untuk menjual, di masa depan, sejumlah kontrak
futures atas obligasi jangka pendek pemerintah yang harganya terikat dengan suku bunga 3 - month Euro-deposits.
Dikuotasikan dengan diskon dari 100 (yaitu, 100 dikurangi dengan suku bunga dari instrumen dasar pada tanggal
pengiriman), harga dari masing-masing kontrak akan jatuh jika suku bunga meningkat.

 Laba yang dihasilkan dari kontrak-kontrak futures, yang sebenarnya mewakili short-sale obligasi berjangka waktu 3
bulan, akan menutupi kenaikan biaya bunga PT X.

 PT X pada tanggal 1 April 2017 membeli kontrak futures atas komoditas pertanian dengan tanggal jatuh tempo
kontrak 30 September 2017. Kontrak futures sebesar 20.000 per kontrak dengan harga sebesar US $10 per kontrak.
FUTURES CONTOH TRANSAKSI FUTURES

(KONTRAK BERJANGKA)

Dalam ilustrasi ini, kemungkinan untung atau rugi muncul apabila:


 Untung
PT X tersebut menjual kontrak futures tersebut pada tanggal tertentu (misalnya 15 September 2017) pada harga yang
berlaku pada tanggal tersebut (misalnya US $ 12), maka PT X akan memperoleh keuntungan sebesar (US $ 12 – US $
10) x 20.000 = US $ 40.000.

 Rugi
Jika harga futures yang berlaku untuk tanggal tersebut (15 September 2017) sebesar US $ 6, maka PT X tersebut akan
menderita kerugian sebesar (US $ 10 – US $ 6) x 20.000 = US $ 80.000.

Dikarenakan instrumen futures umumnya digunakan untuk hedge, maka transaksi futures bukan
dimaksudkan untuk dapat memiliki underlying assets-nya (dalam ilustrasi ini komoditas pertanian).
Dengan demikian, transaksi futures selalu diselesaikan sebelum berakhirnya masa kontrak transaksi futures
tersebut.
PERBEDAAN FUTURES & FORWARD
FUTURES FORWARD
 Kontrak futures memperbolehkan pemiliknya  Seluruh keuntungan atau kerugian pada
untuk merealisasikan keuntungan dan kerugian kontrak forward direalisasi pada akhir
setiap hari berlakunya kontrak.
 Kontrak futures selalu diperdagangkan di bursa
secara terbuka dan yang terorganisasasi seperti  Diperdagangkan di luar bursa (OTC)
Indonesia Stock Exchange (IDX)

 Kontrak futures memiliki standard aturan dan


 Fitur-fitur dalam kontrak disesuaikan dengan
settlement atau delivery date dan telah
kebutuhan pihak-pihak yang bersangkutan
ditentukan secara spesifik
 Risiko kredit relatif kecil  Terdapat risiko kredit
 Tingkat likuiditas tergantung pada perdagangan
 Tingkat likuiditas tergantung negosiasi
di bursa
 Unit kontrak relatif kecil sehingga terbuka bagi  Umumnya merupakan pasar wholesale, hanya
pedagang besar dan kecil bisa diakses oleh pedagang besar
 Tanpa margin (uang jaminan), transfer tunai
 Menggunakan margin (uang jaminan)
hanya pada saat jatuh tempo
PERBEDAAN FUTURES & FORWARD

FUTURES FORWARD
- Terjadi atas benda berwujud maupun tidak
- Umumnya hanya atas benda berwujud
berwujud
- Penyelesaian transaksi dilakukan dengan
penyerahan secara fisik (kecuali futures yang - Penyelesaian transaksi selalu diselesaikan
berdasarkan indeks dimana penyelesaian melalui pembayaran tunai
transaksinya melalui pembayaran tunai)
OPTION
(OPSI)

Pihak memiliki hak untuk melakukan pembelian (call)


atau penjualan (put) suatu aset berwujud ataupun tak
berwujud pada harga dan periode sesuai kontrak pada
suatu saat di kemudian hari (maturity date) yang
diberikan dengan imbalan tertentu yang umumnya dalam
bentuk pembayaran premium (fee awal/harga opsi).

PREMIUM
Premi dibayar 1 kali saja atau hanya membayar
dimuka saja.

MATURITY DATE
 Jika pada maturity date pembeli opsi tidak merealisasikan haknya, maka opsi tersebut akan jatuh tempo dan
pihak penjual opsi dapat mengambil premium yang telah dijanjikan tersebut.
 Bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka penjual opsi harus melaksanakan kewajibannya.
OPTION
(OPSI)

OPTION BERDASARKAN SIFAT


Sifat American Option European Option
Terdapat keleluasaan kapan saja hak Penggunaan hak ditentukan hanya pada
Penggunaan hak
tersebut di-exercise sampai dengan tanggal maturity date-nya saja atau pada
(call maupun put
maturity date. saat jatuh tempo, tidak bisa di-exercise di
option)
tanggal lainnya.

Pelaksanaan
1 kali. 1 kali.
exercise

Jangka waktu pelaksanaannya adalah


Jangka waktu Jangka waktu pelaksaannya adalah pada
“selambat-lambatnya” sampai waktu jatuh
pelaksanaan waktu jatuh tempo.
tempo.
OPTION CONTOH TRANSAKSI OPTION

(OPSI)

 Tn. A pada tanggal 10 April 2018 membeli call option untuk membeli saham PT X seharga Rp200,- per lembar pada
tanggal 10 Mei 2018. Saat ini (saat pembelian option), harga saham PT X adalah Rp400,- per lembar. Apabila jenis
option tersebut adalah American Option, maka Tn. A dapat meng-exercise optionnya kapan saja sejak pembelian
option sampai maturity date (10 Mei 2018).

 Jika harga saham PT X pada tanggal 5 Mei 2018 (sebelum maturity date) adalah sebesar Rp600,- per lembar dan
bagi Tn. A harga tersebut sudah cukup tinggi dan harus dibeli, maka Tn.X dapat menggunakan haknya untuk
membeli saham tersebut seharga Rp200,- per lembar.

 Namun, apabila jenis option tersebut adalah European Option, Tn. X tidak dapat meng-excersise optionnya pada tgl
5 Mei 2018, melainkan harus menunggu sampai maturity date, yaitu tanggal 10 Mei 2018.
SWAP
(PERTUKARAN INTEREST RATE)

 Swap merupakan kontrak atau kesepakatan antara dua


pihak perusahaan untuk saling mempertukarkan arus
kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu)
yang akan datang.
 Transaksi swap merupakan transaksi di OTC karena
sering melibatkan bank sebagai perantara maupun
sebagai lawan transaksi (counter-part).

Nilai dari suatu swap adalah merupakan net present value


dari seluruh arus kas dimasa depan.

TUJUAN:
Mengelola atau melindungi nilai risiko yang terkait
dengan suku bunga, nilai tukar, harga komoditas, dan
harga saham yang berubah-ubah (volatile).
SWAP
(PERTUKARAN INTEREST RATE)

JENIS-JENIS KONTRAK SWAP

Interest Rate Swap Currency Swap


FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK SWAP
(KONTRAK SERAH)
Dua pihak yang melakukan perjanjian atau kontrak dapat saling mempertukarkan
pembayaran bunga tetap (fixed rate) atau bunga mengambang (floating rate).

INTEREST
RATE
SWAP

Matching!
Tiap perusahaan dihadapkan pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian
(mismatch) antara penerimaan bunga dan pembayaran bunga.
SWAP CONTOH TRANSAKSI SWAP

(PERTUKARAN INTEREST RATE)

 Terjadi perjanjian antara PT A dan PT B untuk melakukan interest rate swap atas pinjaman pokok (notional principle)
sebesar Rp 500 Milyar. PT A membayar bunga atas hutangnya ke Bank X dan PT B membayar hutangnya ke PT C.

 Pinjaman PT A bersifat tetap (fix), yaitu 5% per tahun. Pinjaman PT B bersifat floating, yaitu 1% diatas LIBOR
(London Interbank Offered Rate).

 Berdasarkan kesepakatan antara PT A dan PT B, maka PT A membayar bunga ke PT C dan PT B membayar


bunga ke Bank X.
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK SWAP
(KONTRAK SERAH)

• Pertukaran yang terjadi dalam currency swap merupakan pertukaran mata uang dengan
denominasi yang berbeda, misalnya satu pihak meminjam dalam bentuk Euro dan ingin
dipertukarkan dengan USD yang dimiliki pihak lainnya.

• Currency swap biasanya digunakan untuk mengurangi risiko dalam fluktuasi mata
uang.
CURRENCY
SWAP • Tujuan utama yang melatar belakangi currency swap adalah untuk memungkinkan
perusahaan-perusahaan mengakses pasar modal dengan biaya yang lebih
murah dan/atau untuk meng-hedge exposure terhadap risiko nilai tukar yang timbul dari
operasi bisnis internasional.

• Pada currency swap, pertukaran dilakukan pada awal perjanjian dan dikembalikan
pada akhir perjanjian.
FORWARD JENIS-JENIS KONTRAK SWAP
(KONTRAK SERAH)
Eropa Amerika

CURRENCY
SWAP

Matching!
Tiap perusahaan dihadapkan pada currency risk, karena adanya ketidaksesuaian
(mismatch) antara penghasilan dan kewajiban dengan denominasi mata uang yang
berbeda.
SWAP CONTOH TRANSAKSI SWAP

(PERTUKARAN INTEREST RATE)

 PT A mempunyai pinjaman US $1,000,000 dengan tingkat suku bunga tetap 2% pertahun, sedangkan penghasilan
yang diperoleh PT A adalah dalam mata uang Rupiah. PT B mempunyai pinjaman Rp1 Milyar dengan tingkat suku
bunga tetap 8% pertahun, sedangkan penghasilannya dalam US $.

 Untuk menyamakan sumber pemasukan, maka PT A dan PT B melakukan transaksi swap.

 Jadi, PT A menerima uang Rupiah dan membayar bunganya dalam Rupiah atas pinjamannya, demikian juga PT B
menerima pinjaman dalam US $ dan membayar bunganya dalam US$.

 Pada akhir perjanjian swap, PT A menerima kembali pinjamannya sebesar US $1,000,000 dari PT B dan PT B
menerima kembali pinjamannya sebesar Rp 1 Milyar dari PT A.
MOTIF TRANSAKSI DERIVATIF

1 2

HEDGING TRADING
HEDGING
(LINDUNG NILAI)

 Transaksi dimana dibukanya dua posisi yang berlawanan


oleh pihak yang bersangkutan sehingga meskipun terjadi
perubahan harga naik turun di pasar maka akan
terhindar dari resiko kerugian yang mungkin terjadi.

 Motif hedging timbul atas ketidakpastian


yang kemudian dapat menimbulkan kerugian bagi pihak
tertentu, yang oleh karena itu muncul upaya
proteksi berupa hedging.

Hedging dapat dilaksanakan di bursa berjangka dengan membuka suatu kontrak beli atau
jual atas suatu komoditi yang sama dengan komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik.
Jadi dengan melakukan hedging kerugian yang terjadi akan ditutupi oleh keuntungan
yang diperoleh atas transaksi yang dilakukan di bursa berjangka.
HEDGING
(LINDUNG NILAI)

JENIS-JENIS HEDGING

NILAI PADA NILAI


ARUS KAS VALAS
WAJAR
HEDGING JENIS-JENIS KONTRAK HEDGING
(LINDUNG NILAI)

Hedging terhadap risiko fluktuasi arus kas dari aktiva atau kewajiban yang diakui, atau
ARUS KAS terhadap transaksi yang diperkirakan akan terjadi, yang berkaitan dengan risiko tertentu.

NILAI Hedging terhadap risiko perubahan nilai wajar aktiva atau kewajiban yang sudah diakui, atau
WAJAR terhadap risiko perubahan nilai wajar ikatan pasti yang belum diakui, yang berkaitan dengan
risiko tertentu.

VALAS Hedging terhadap risiko valuta asing.


TRADING
(SPEKULASI)

 Motif yang menjadikan transaksi derivatif dapat


memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk
memperoleh keuntungan melalui spekulasi
terhadap perubahan nilai atau harga pasar dari transaksi
derivatif tersebut.

 Spekulasi ini dilakukan oleh pihak-pihak yang mampu


dalam membaca perekonomian, mengambil resiko, dan
memperoleh keuntungan dari spekulasi harga yang
dilakukannya.
ASPEK LEGALITAS
TRANSAKSI DERIVATIF
SK Direksi Bank Indonesia
No. 28/119/KEP/DIR/1995
1. Suatu Kontrak
• Transaksi Derivatif merupakan suatu kontrak atau
perjanjian pembayaran.
• Keabsahan kontrak dilihat dalam KUH Perdata Buku III Tentang
Hukum Kontrak.

• Syarat-syarat keabsahan suatu kontrak diatur dalam Pasal 1320


KUH Perdata, yaitu:
a. Adanya Kesepakatan Para Pihak,
• Apabila poin a dan b tidak terpenuhi, maka perjanjian
b. Mempunyai Kapasitas/Wewenang Untuk Berkontrak, tersebut dapat dibatalkan (voidable).
c. Obyek Yang Diperjanjikan Jelas,
• Apabila poin c dan d tidak terpenuhi maka perjanjian
d. Kausa Yang Diperjanjikan Halal. tersebut menjadi batal demi hukum (void and null).
SK Direksi Bank Indonesia
No. 28/119/KEP/DIR/1995
1. Suatu Kontrak
• Dalam Pasal 1338 KUH Perdata, kesepakatan para pihak dalam
berkontrak didasari atas kebebasan para pihak untuk
melakukan kesepakatan tersebut (freedom of contract).

• Pihak yang berkontrak memiliki dan dijamin kebebasannya


untuk menentukan poin-poin perikatan yang akan
mengikat para pihak tersebut secara hukum.
SK Direksi Bank Indonesia
No. 28/119/KEP/DIR/1995
2. Kontrak Pembayaran
• Transaksi Derivatif yang mendasarkan komitmen pembayaran terhadap suatu nilai yang merupakan turunan
dari suatu nilai instrumen.

• Tingkatan Nilai tersebut selalu berfluktuasi bergantung kepada keadaan-keadaan yang tidak tentu, seperti kondisi
ekonomi, politik dari suatu negara ataupun kejadian-kejadian yang spesifik yang dapat mempengaruhi naik turunnya
nilai tukar mata uang tersebut.

• Transaksi Derivatif memiliki kedekatan arti dengan transaksi yang disebutkan oleh Pasal 1774 KUH Perdata
sebagai salah satu jenis perjanjian untung-untungan.

• "Suatu Perjanjian Untung-Untungan adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya
bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu”.
SK Direksi Bank Indonesia
No. 28/119/KEP/DIR/1995
2. Kontrak Pembayaran
• Berdasarkan Pasal 1788 KUH Perdata Transaksi Derivatif dianggap sangat mendekati bentuk Perjudian
dan Pertaruhan.

• Akibatnya kreditur tidak akan diberikan untuk menagih pembayaran yang timbul dari perjanjian tersebut
kepada debitur.

• Sehingga apabila transaksi derivatif terbukti secara hukum sebagai bentuk kegiatan perjudian ataupun
pertaruhan, maka pihak bank tidak akan dapat melakukan penuntutan apabila nasabah yang mempunyai
kewajiban untuk membayar tidak bersedia untuk melaksanakan pembayaran dalam penyelesaian transaksi derivatif
tersebut.

• Selain itu perjanjian tersebut akan batal demi hukum atas dasar kausa tidak halal serta juga merupakan
tindak pidana.
Transaksi Derivatif
Transaksi Perjudian -
atau Pertaruhan Atas dasar manajemen
- resiko dengan melakukan
hedging atau covering untuk
Keinginan semata-mata menghindarkan atau
untuk mencari mengurangi resiko
keuntungan kerugian-kerugian
terhadap ketentuan yang
tidak pasti (naturally
unpredictable)
CONTOH KASUS

o Amran merupakan seorang eksportir yang rencanakan akan menerima pembayaran sebesar $100.000 pada 3
bulan kemudian yakni 22 Desember 2018.
o Amran ingin memastikan bahwa dia akan menerima pembayaran tersebut sesuai dengan nilai rupiah yang telah
direncanakannya.
o Mengingat nilai tukar rupiah yang sangat fluktuatif dan untuk menghindari terjadinya kerugian dalam nilai tukar,
maka Amran menutup kontrak forward selling dengan banknya pada 20 Oktober 2018 dengan kurs 1 USD
= Rp 10.000 untuk waktu penyerahan (value date) pada 22 Desember 2018.
o Hal tersebut berarti pada 22 Desember 2018, Amran akan menyerahkan $100.000 pada bank dan
sebaliknya bank akan menyerahkan Rp 1.000.000.000.
o Apabila pada 22 Desember 2018 nilai Rupiah melemah menjadi 1 USD = Rp11.000, maka Amran akan
mengalami rugi Rp 100.000.000 terhadap bank. Sebaliknya, apabila Rupiah menguat pada posisi 1 USD
=Rp 9.500, maka Amran akan memperoleh keuntungan Rp 50.000.000 dari transaksi dengan bank.
ASPEK AKUNTANSI
TRANSAKSI DERIVATIF
PSAK 55
PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 April 2014. PSAK 55 ini merevisi PSAK 55 tentang Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang telah disahkan pada 4 Oktober 2011. Contoh yang
disampaikan dalam PSAK 55 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari IAS 39 Financial Instruments:
Recognition and Measurement.
PEDOMAN
STANDAR AKUNTANSI ATAS DERIVATIF
Terdapat beberapa pedoman untuk standar akuntansi atas derivatif:
 Transaksi derivatif dilaporkan dalam fair value atau nilai wajar.
 Transaksi derivatif diakui sebagai aset dan liabilitas dalam laporan keuangan karena merupakan hak atau
kewajiban.
 Hal-hal yang dapat dilaporkan dalam laporan keuangan hanyalah hal-hal yang memenuhi definisi aktiva dan
kewajiban.
 Segera mengakui gain dan loss dari spekulasi (trading) dalam transaksi derivatif sebagai penambah/pengurang
laba/rugi dalam Income Statement.
 Melaporkan gain dan loss dari transaksi lindung nilai (hedging) tergantung pada jenis transaksi hedging yang
dilakukan.
 Akuntansi khusus untuk aktiva atau kewajiban yang dilindungi hanya dapat diterapkan untuk transaksi yang
memenuhi persyaratan (qualifying items). Salah satu persyaratan adalah pertimbangan atas perkiraan
terjadinya saling hapus (offset) yang efektif terhadap perubahan nilai wajar atau risiko arus kas yang
dilindungi/item yang dilindungi selama periode lindung nilai.

Kieso, Weygandt, dan Warfield (2013, hal. 980)


PENGUKURAN AWAL
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan,

perusahana mengukur pada nilai wajar (fair value).


PENGAKUAN
LABA ATAU RUGI

No. Klasifikasi Penjelasan

1. Instrumen Derivatif yang Keuntungan atau kerugiannya harus diakui sebagai pendapatan periode berjalan.
bukan sebagai Hedging

2. Instrumen Derivatif • Bagian efektif dari laba atau rugi dari suatu instrumen derivatif yang diperlakukan
sebagai Hedging Arus Kas sebagai dan memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai arus kas
harus dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas pada periode yang sama
dengan periode dimana arus kas yang dilindungi mempengaruhi laporan rugi
laba.
• Apabila terdapat sisa laba atau rugi dari instrumen derivatif maka sisa tersebut
harus diakui sebagai laba/rugi periode berjalan.
PENGAKUAN
LABA ATAU RUGI
No. Klasifikasi Penjelasan

3. Instrumen Derivatif Diakui sebagai laba/rugi dalam periode akuntansi yang sama.
sebagai Hedging atas
nilai wajar dan saling
hapus
4. Instrumen Derivatif - Laba atau rugi dari instrumen derivatif atau instrumen lainnya yang digunakan
sebagai Hedging valuta sebagai hedging atas komitmen (ikatan) yang didenominasi dalam valuta
asing asing dan saling hapus rugi atau laba dari komitmen usaha yang dilindung
nilainya maka laba atau rugi harus diakui sebagai laba/rugi dalam
periode akuntansi yang sama.
- Laba atau rugi dari instrumen derivatif hedging dalam suatu hedging atas
surat berharga yang tersedia untuk dijual dan saling hapus rugi atau laba
dari surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dilindungi, laba atau
ruginya harus diakui dalam periode akuntansi yang sama.
PENGAKUAN
LABA ATAU RUGI
No. Klasifikasi Penjelasan

4. Instrumen Derivatif - Bagian efektif dari laba atau rugi dari instrumen derivatif lindung nilai dalam
sebagai Hedging valuta suatu hedging atas transaksi spekulasi (diperkirakan akan terjadi) yang
asing didenominasi dalam valuta asing, maka harus diakui sebagai komponen
ekuitas dan hanya diakui sebagai laba/rugi dalam periode yang sama
atau periode dimana transaksi yang diperkirakan akan terjadi akan
mempengaruhi pendapatan. Sisa laba atau rugi dari instrumen lindung
nilai diakui sebagai laba/rugi periode berjalan.
- Bagian efektif laba atau rugi dari instrumen derivatif dan nonderivatif hedging
dalam suatu lindung nilai atas investasi bersih dalam kegiatan operasi luar
negeri harus dilaporkan sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran
kumulatif (penyesuaian penjabaran valuta asing sebagai lindung nilai yang
efektif).
PENCATATAN AKUNTANSI
KONTRAK FORWARD

Awal Terjadinya Jurnal Penutup atau Pada Saat


Selama Masa Kontrak
Kontrak Kontrak Kadaluarsa
No Entry karena fair value Adjust fair value dan mencatat rugi/laba: Menutup dan mencatat kontrak forward
masih 0.  Keadaan untung: secara bersih:
Forward Contract (asset)  Cash
Gain on Forward Contract Forward Contract

 Keadaan rugi:  Forward Contract


Loss on Forward Contract Cash
Forward Contract (liability)
PENCATATAN AKUNTANSI
KONTRAK FUTURES

Awal Terjadinya Jurnal Penutup atau Pada Saat


Selama Masa Kontrak
Kontrak Kontrak Kadaluarsa
Merekam pembayaran Rekam penyelesaian harian futures: Menutup dan memulihkan (recover)
awal deposit margin:  Keadaan untung: deposit margin:
Margin Deposit Cash  Cash
Cash Gain on Futures Contract Gain on Futures Contract
Margin Contract
 Keadaan rugi:
Loss on Futures Contract  Cash
Cash Loss on Futures Contract
Margin Contract
PENCATATAN AKUNTANSI
KONTRAK OPTION (CALL OPTION)

Awal Terjadinya Jurnal Penutup atau Pada Saat


Selama Masa Kontrak
Kontrak Kontrak Kadaluarsa
Merekam pembayaran Adjust fair value dan mencatat rugi/laba: Menutup dan mencatat kontrak option
awal deposit margin:  Keadaan untung: secara bersih (asumsi
Option Contract (asset) Option Contract pembayaran/kadaluarsa secara cash):
Cash Gain on Option Contract  Cash
Gain on Option Contract
 Keadaan rugi: Option Contract
Loss on Option Contract
Cash  Cash
Loss on Option Contract
Margin Contract
AKUNTANSI HEDGING
Hedging Nilai atas
Klasifikasi Hedging Arus Kas
Nilai Wajar
Instrumen hedging Pada neraca berdasarkan fair value. Pada neraca berdasarkan fair value.

Perubahan fair value instrumen Pengukuran kembali pada fair value Pengukuran kembali pada fair value
hedging dilaporkan dalam laba bersih. dilaporkan dalam ekuitas.

Pengukuran kembali aset, kewajiban dan


Perubahan fair value pada item yang N/A
komitmen pasti yang dilindung nilainya pada
dilindungi nilainya (hedged item) Transaksi yang diperkirakan tidak diakui.
fair value dilaporkan dalam pendapatan.

Keuntungan atau kerugian dari Jika efektif, diakui di ekuitas.


Langsung diakui di laba atau rugi.
hedging instrument Tidak efektif = laba rugi.

Keuntungan atau kerugian di ekuitas Pada saat yang sama dengan hedged item
N/A
ditransfer ke laba atau rugi diakui di laba atau rugi
HEDGING NILAI WAJAR

Hedging nilai atas nilai wajar dicatat sebagai:


- Keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen hedging pada fair value (untuk instrumen
hedging derivatif) atau komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK diakui pada laba rugi.
- Keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai (hedged item) yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung
nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang dilindung nilai dan diakui pada laba rugi.
HEDGING ARUS KAS

Hedging arus kas dicatat sebagai:


• Bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui
dalam pendapatan komprehensif lain.
• Bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam laba rugi.
CONTOH 1
-
TRANSAKSI HEDGING ARUS KAS
DENGAN FUTURES CONTRACT
CONTOH 1
-
TRANSAKSI HEDGING ARUS KAS
DENGAN FUTURES CONTRACT
CONTOH 1
-
TRANSAKSI HEDGING ARUS KAS
DENGAN FUTURES CONTRACT
CONTOH 2
-
TRANSAKSI HEDGING DENGAN
OPTION CONTRACT DI PASAR
MODAL
CONTOH 3
-
TRANSAKSI TRADING DENGAN
OPTION CONTRACT
CONTOH 3
-
TRANSAKSI TRADING DENGAN
OPTION CONTRACT
CONTOH 3
-
TRANSAKSI TRADING DENGAN
OPTION CONTRACT
CONTOH 3
-
TRANSAKSI TRADING DENGAN
OPTION CONTRACT
CONTOH 3
-
TRANSAKSI TRADING DENGAN
OPTION CONTRACT
ASPEK PEMAJAKAN
TRANSAKSI DERIVATIF
Materi Pokok
 Transaksi Forward Sales Valuta Asing
 Transaksi Futures Sales Yang diperdagangkan di Bursa
 Transaksi Stock Option
 Transaksi Cross Currency Interest Rate Swap
 Transaksi Deposito Dengan Fasilitas Premi Swap atau Forward
 Biaya Bunga Pinjaman Dalam hal Wajib Pajak Menerima/Memperoleh Bunga Deposito atau Bunga
Tabungan Lainnya.
 Contoh Penghitungan Perpajakan Pada Transaksi Forward Sales Valuta Asing
 Contoh Penghitungan Biaya Bunga Pinjaman Dalam hal Wajib Pajak Menerima/Memperoleh Bunga
Deposito atau Bunga Tabungan Lainnya.
FORWARD SALES
VALUTA ASING

 Transaksi jual/beli yang dimana penyerahan valutanya akan


dilakukan dikemudian hari namun dengan nilai kurs pada saat
kontrak dibuat.
 Timbul premi yang akan dibayarkan dengan besaran sesuai
interest rates differential
 Interest rate differential adalah selisih suku bunga
deposito rupiah dan deposito US$ selama kurun
waktu kontrak.
 Premi “forward sales" valuta asing tersebut adalah obyek
Pajak Penghasilan.
 Premi akan ditambahkan dengan Ph. Lain dalam SPT Tahunan
PPh (Penambah Laba Kena Pajak)
 Dikenakan Tarif Pasal 17 UU PPh yang berlaku.
FORWARD SALES
VALAS + PENEMPATAN DEPOSITO BERJANGKA

 Perbankan akan menjual sejumlah valuta asing yang kemudian akan disetorkan kembali
(oleh investor) kepada bank dalam bentuk deposito (dalam valuta asing).

 Pembayaran atas deposito dan bunga deposito kepada investor akan dilakukan pada kemudian hari
dengan menggunakan nilai kurs saat pembelian valuta asing ditambah dengan sejumlah

premi (dalam mata uang IDR).


FORWARD SALES
DEPOSITO BERJANGKA

 Premi yang akan dibayarkan dengan besaran sesuai interest


rates differential

 Interest Rate Differential adalah selisih suku bunga


deposito Rupiah yang disepakati kedua belah pihak dan
suku bunga deposito US$ yang berlaku pada bank.

 Premi yang diterima diperlakukan sebagai satu kesatuan dari


bunga deposito berjangka

 Pengenaan Pajak Penghasilannya diperlakukan sama dengan


Pajak Penghasilan atas bunga deposito berjangka
FORWARD SALES
DEPOSITO BERJANGKA

Mengacu pada PP Nomor 74 Tahun 1991 serta peraturan pelaksananya :


 Dipotong sebesar 15% (final)
 Dipotong PPh 23 Sebesar 15% (non-final)
 Dipotong PPh 26 Sebesar 20% atau tarif sesuai P3B yang berlaku

Masa berlaku Peraturan Pemerintah :


 Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 1990
 Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1994
 Peraturan Pemerintah No. 131 Tahun 2000
 Peraturan Pemerintah No. 123 Tahun 2015
STOCK OPTION

 Janji atau penawaran yang diberikan oleh pihak perusahaan yang berdomisili diluar negeri yang telah menjual
sahamanya di bursa efek luar negeri, kepada pihak karyawan atau atau orang pribadi kalangan terbatas dari suatu
perusahaan di Indonesia yang mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan tersebut, untuk membeli
sahamnya dengan harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

 Apabila alternatif penjualan saham dilakukan, apabila harga jual saham lebih tinggi daripada harga perolehan
(harga yang tercantum saat penawaran), maka atas selisih harga jual dengan harga perolehan
dianggap/merupakan Capital Gain

 Perlu diketahui bahwa selisih harga pasar dengan harga perolehan (harga yang lebih rendah dari harga pasar pada
saat penawaran) diperlakukan sebagai potongan harga perolehan saham.
DEPOSITO
DENGAN FASILITAS PREMI SWAP / FORWARD

 Seorang nasabah menempatkan deposito dalam mata uang


Rupiah yang segera oleh bank dikonversikan ke deposito dalam
mata uang asing.

 Pada akhir masa deposito, mata uang asing tersebut


dikonversikan kembali ke dalam mata uang Rupiah.

 Nasabah akan menerima dalam mata uang Rupiah selain pokok


depositonya juga bunga dan premi.
DEPOSITO
DENGAN FASILITAS PREMI SWAP / FORWARD

 Segala jenis premi sehubungan dengan perjanjian Swap atau


Forward termasuk premi atas perjanjian Swap atau Forward
dalam bentuk deposito yang semula ditempatkan dalam mata
uang Rupiah kemudian dikonversikan ke dalam mata uang asing.

 Wajib dipotong PPh Final atas penghasilan dari bunga deposito


yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah yang
berlaku.

• Premi tidak dianggap sebagai bunga, apabila :


Premi Swap yang dibayarkan sehubungan dengan pinjaman
dalam valuta asing yang telah dilaporkan dan dikonfirmasikan
oleh Bank Indonesia.
BIAYA BUNGA PINJAMAN
JIKA WAJIB PAJAK MEMPEROLEH PENGHASILAN BUNGA DEPOSITO

 Dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atau tabungan lain dapat dimungkinkan berasal
dari pinjaman pihak ketiga yang atas pinjaman tersebut dibebani biaya bunga. Celah ini bisa
dimanfaatkan WP untuk mengurangi penghasilan kena pajak (PKP) secara tidak wajar.

 Ketidakwajaran disebabkan atas pembayaran bunga kepada pihak ketiga dapat dikurangkan sebagai
biaya

 Penghasilan bunga dari dana penempatan deposito berjangka atau tabungan lainnya tidak ditambahkan
dengan penghasilan lainnya dikarenakan penghasilan terkait sudah dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final.
BUNGA PINJAMAN
BUNGA DEPOSITO

 Apabila rata-rata pinjaman sama dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana deposito berjangka
atau tabungan lainnya, maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak
dapat dibebankan sebagai biaya.

 Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk
deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya
adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata
dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.
BUNGA PINJAMAN
BUNGA DEPOSITO

 Biaya bunga pinjaman dapat dibiayakan sepenuhnya (tidak perlu diproporsionalkan) sepanjang :

 Dana pinjaman tersebut disimpan/ditempatkan dalam bentuk rekening giro yang atas jasanya dikenakan
Pajak Penghasilan yang bersifat final,

 Adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan dana dalam jumlah tertentu pada suatu bank
dalam bentuk deposito berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

 Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut dananya berasal dari tambahan
modal dan sisa laba setelah kena pajak.
FUTURES CONTRACT
PP No. 17 Tahun 2009
 Ph. Dari futures contract dikenakan PPh final 2,5% dari margin awal
 Margin awal adalah sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh pialang
berjangka atau anggota bursa pada lembaga kliring dan penjamin untuk menjamin pelaksanaan
transaksi kontrak berjangka
 Dilakukan Judicial Review kemudian dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

PP No. 31 Tahun 2011


• Menyatakan bahwa PP No. 17 Tahun 2009 dicabut dan tidak berlaku.
• Pajak yang telah dipungut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009
dikembalikan dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengembalian
kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang.
FUTURES CONTRACT
SE DJP No. SE – 82/PJ/2011
• Dalam hal penghasilan tidak dikenakan PPh bersifat final melalui Peraturan Pemerintah tersendiri,
atas penghasilan tersebut dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif yang dimaksud pada Pasal
17 UU PPh.
• Future Contract yang diperdagangkan di bursa yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak
sejak 1 Januari 2009 dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan tarif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
CROSS CURRENCY
INTEREST RATE SWAP
• Selisih lebih pertukaran "bunga" Swap yang diterima dari transaksi Cross Currency Interest
Rate Swap merupakan Objek Pajak.

• Selisih lebih pertukaran "bunga" Swap yang dibayar tidak dapat dibebankan sebagai biaya atau
kerugian fiskal (tujuan transaksi Swap tersebut yang dapat diakui adalah sepanjang
mengurangi/membatasi risiko kerugian dari perubahan suku bunga pinjaman perusahaan).

• Atas pembayaran "bunga" Swap kepada pihak (counterpart atau bank) di luar negeri wajib
dipotong PPh Pasal 26 sebesar 20% atau sesuai ketentuan tax treaty yang berlaku.
Contoh Soal
Perpajakan

Perhatikan
Papan Tulis
KESIMPULAN

Dalam pembahasan terkait dengan transaksi derivatif, secara umum tujuan dari dilakukannya transaksi derivatif adalah
untuk melindungi nilai dari asset tersebut, bukan untuk mencari adanya keuntungan seperti transaksi jual – beli pada
umumnya. Nilai asset tersebut perlu dilindungi untuk menghindari adanya kerugian apabila ternyata dikemudian hari
terdapat perubahan-perubahan yang kemudian menyebabkan nilai suatu asset menjadi turun. Terdapat berbagai macam
jenis instrumen derivatif yang biasa diperjual belikan berdasarkan adanya kontrak, yaitu Swap, Forward, Future, dan
Option. Perbedaan nama dan juga fungsi setiap instrumen tersebut bergantung kepada jenis transaksi, pihak yang
melakukan transaksi dan juga kontrak yang menjadi ketentuan berlangsungnya transaksi tersebut.
Secara akuntansi, transaksi derivatif diatur dalam PSAK 55. Perlakuan akuntansi atas derivatif berbeda-beda tergantung
motif dari penggunaan derivatif. Selain itu, dalam ketentuan perpajakan sebagaimana berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka Yang Di Perdagangkan Di Bursa, dikenakan
pajak penghasilan final dengan tarif 2,5%. Namun pada 2011, peraturan tersebut dicabut dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 31 Tahun 2011. Sehingga berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2011, maka transaksi atas
instrumen derivatif dilihat secara umum apakah transaksi tersebut menimbulkan keuntungan atau menimbulkan kerugian
bagi kedua belah pihak dan dampak yang ditimbulkan terhadap laba kena pajak. Selain ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2011 juga melihat apakah transaksi tersebut berhubungan dengan kegiatan usaha atau tidak.
Atas keuntungan transaksi derivatif, secara perpajakan di persamakan dengan keuntungan selisih kurs yang didapatkan.
Sementara atas kerugiannya, harus dilihat apakah berkaitan dengan usaha agar kerugian tersebut dapat dijadikan sebagai
beban perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
SUMBER REFERENSI

Buku
Antl, B. (1986). Swap Finance, Volume 1. London: Euromoney Publications Limited Nestor House, Playhouse Yard.
Chance, D. M., & Brooks, R. (2010). An introduction to derivatives and risk management, 8th Edition. Australia: South-Western Cengage Learning.
Chisholm, A. M. (2010). Derivatives Demystified: A Step-by-Step Guide to Forwards, Futures, Swaps and Options. New Jersey: John Wiley & Sons.
Dermawan, P. (1999). Transaksi Swap Dan Derivatif Bentuk Perjanjian dan Keabsahannya. Jurnal Hukum Bisnis Volume 9, 46-47.
Fuady, M. (2001). Hukum Perbankan Modern: Tingkat Advance. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2013). Intermediate Accounting (Volume 2). New Jersey: Wiley.
Kolb, R. W., & Overdahl, J. A. (2009). Financial Derivatives: Pricing and Risk Management. New Jersey: Wiley.
Madura, J. (2000). International Finance, 6th Edition. United States of America South: Western Publishing.
Siahaan, H. P., & Manurung, A. H. (2006). Aktiva Derivatif: Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Komoditi, dan Indeks. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sumber Lain
Mangoting, Y. (2003). Tinjauan Aspek Pajak Penghasilan Atas Transaksi Instrumen Keuangan Derivatif Swap. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, 75-90.
Simanjuntak, R. (2011). Aspek Yuridis Transaksi Derivatif di Indonesia. Dipetik Oktober 15, 2018, dari https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol3287/aspek-yuridis-
transaksi-derivatif-di-indonesia-i
Suciyani, A. N. (2018). Derivatif. Dipetik Oktober 10, 2018, dari http://www.academia.edu/17111846/Derivatif
SUMBER REFERENSI

Peraturan dan Undang-Undang


Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia. Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S – 300/PJ.42/2003 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Transaksi
Derivatif Berupa Cross Currency Interest Rate Swap.
Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 82/PJ/2011 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 31 Tahun 2011 Tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi
Derivatif Berupa Kontrak Berjangka Yang Diperdagangkan Di Bursa.
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak
Berjangka yang Diperdagangkan di Bursa.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1994 tentang Perhitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak
Penghasilan dalam Tahun Berjalan.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Republik Indonesia. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/119/KEP/DIR/1995 tentang Transaksi Derivatif.

Anda mungkin juga menyukai