ANALISIS
SENSITIVITAS & DUALITAS
Model primal
adalah bentuk asli dari suatu model program linier
Model dual
adalah bentuk alternatif yang dikembangkan dari model primal
Kegunaan bagi pengambil keputusan
adalah:
Fungsi tujuan :
Min Z = 40 Y1 + 216 Y2 + 240 Y3
Fungsi batasan :
2 Y1 + 18 Y2 + 24 Y3 > 160
4 Y1 + 18 Y2 + 12 Y3 > 200
Y1 , Y2 , Y3 > 0
Contoh 2 :
Model Primal
Fungsi tujuan : Min Z = 6 X1 + 3 X2
Fungsi batasan :
2 X1 + 4 X2 > 16
4 X1 + 3 X2 > 24
X1 , X2 > 0
Model Dualnya adalah:
Fungsi tujuan : Maks Z = 16 Y1 + 24 Y2
Fungsi batasan :
2 Y1 + 4 Y2 < 6
4 Y1 + 3 Y2 < 3
Y1 , Y2 > 0
Contoh 3 :
Model Primal
Fungsi tujuan : Maks Z = 10 X1 + 6 X2
Fungsi batasan :
X1 + 4 X2 < 40
3 X1 + 2 X2 = 60
2 X1 + X2 > 25
X1 , X2 > 0
Perhatian:
Fungsi tujuan :
Min Z = 40 Y1 + 60 Y2 - 60 Y3 - 25 Y4
Fungsi batasan :
Y1 + 3 Y2 - 3 Y3 - 2 Y4 > 10
4 Y1 + 2 Y2 - 2 Y3 - Y4 > 6
Y1 , Y2 , Y3 , Y4 > 0
Pada masalah program linier, diasumsikan bahwa parameter-
parameter dari model diketahui dengan tepat dan pasti.
Dalam kenyataannya hal ini jarang sekali terjadi, sehingga para
manajer perlu untuk mengetahui dampak yang terjadi pada
solusi model apabila parameter-parameter model berubah.
Analisis terhadap perubahan parameter dan dampaknya
terhadap solusi optimal model disebut Analisis Sensitivitas
Analisis Dari Dampak Perubahan
Koefisien Fungsi Tujuan
Dipunyai formulasi model program linier :
Fungsi tujuan :
Maks Z = 160 X1 + 200 X2
Fungsi batasan :
2 X1 + 4 X2 < 40 jam tenaga kerja
18 X1 + 18 X2 < 216 pon kayu
24 X1 + 12 X2 < 240 m2 tempat penyimpanan
X1 , X2 > 0
Dimana
X1 = jumlah meja yang diproduksi,
X2 = jumlah kursi yang diproduksi
Tabel simpleks optimalnya adalah :
Basis Kuant. X1 X2 S1 S2 S3
200 X2 8 0 1 ½ -1/18 0
160 X1 4 1 0 -1/2 1/9 0
0 S3 48 0 0 6 -2 1
zj 2240 160 200 20 20/3 0
cj - zj 0 0 -20 -20/3 0
Bila koefisien fungsi tujuan diberi notasi cj, maka
untuk masalah ini diketahui bahwa
c1 = laba yang diperoleh dari meja = $160
c2 = laba yang diperoleh dari kursi = $ 200
Seandainya, nilai c1 dari 160 dirubah, maka
dapat dituliskan bahwa c1 = 160 + ∆.
Analisis sensitivitas berusaha menentukan
seberapa jauh (range) perubahan pada cj
dapat dilakukan tanpa harus mengubah solusi
optimal
Dampak perubahan ini pada solusi model dapat
diperlihatkan pada tabel simpleks optimal dengan
c1 = 160 + ∆ , sbb.:
Catatan :
Range ini hanya menunjukkan perubahan yang
memungkinkan pada nilai c1 saja, atau c2 saja, dan
bukan perubahan pada keduanya secara bersama-
sama (sifat Additivity)