Anda di halaman 1dari 13

Kepemimpinan militer

Kepemimpinan militer merupakan tolok ukur bagi hampir semua


bentuk kepemimpinan yang pernah ada. Salah satu sebabnya adalah
bahwa keluaran dari proses kepemimpinan militer adalah “hidup” atau
“mati” bagi orang-orang yang dipimpinnya

Militer adalah sebuah entitas yang terdoktrin secara kuat, yang


terimplementasi dalam pola pikir, pola ucap, dan pola tindak para
anggotanya dalam kehidupan sehari-hari.

membedakan secara mencolok kepemimpinan militer dengan


kepempinan lain ialah ciri-ciri yang khas, yaitu otoritas
dengan tradisi komando, esprit de corps dengan kerja sama
yang sangat kompak, dan disiplin tinggi dengan kepatuhan
total.
1. Keinginan untuk mengadakan reformasi sosial dan
modernisasi politik yang lebih sehat
2. Etik memberikan pelayanan umum yang lebih
baik, yang sangat didukung oleh kemampuan
teknis, administratif, dan manajerial yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kemampuan orang-
orang sipil (berkat sistem persenjataan modern
yang menuntut adanya menajemen modern)
3. Fungsi kebhayangkarian dalam wujud pengabdian
yang heroik dan kekesatriaan, untuk menegakkan
keamanan dan ketentraman umum
4. Adanya esprit de corps dengan kohesi internal
yang sangat kuat
Sifat-sifat kepemimpinan militer yang
sangat menonjol ialah :

1. Ada disiplin tinggi dan esprit de corps yang kuat


serta pengabdian penuh pada tugas-tugas .
2. Interaksi yang searah disertai kepatuhan total
terhadap komando dengan penentuan tugas-tugas
yang jelas dan rasa tanggung jawab yang besar.
3. Bersikap selalu terbuka terhadap perubahan,
progress/kemajuan, ide-ide baru.
4. Efisien secara teknis dan taktis, disamping kompeten
dalam pendidikan dan pertempuran atau peran .
Kepemimpinan militer di tengah masyarakat pada saat memiliki predikat :

Patriotic, pelopor nasionalisme

Berani dan jujur

Paternalistic penuh emosi kebapakan

Bersemangat dengan esprit de corps yang tinggi

Tanpa interest-interest pribadi.

Penganjur perubahan dan kemajuan.


1. Adanya kohesi dan esprit de corps yang kuat di kalangan
tentara.
2. Mereka memiliki kemahiran teknis dan manajerial yang
tinggi berkat pendidikan didalam dan diluar negeri, di
tambah pengalaman di lapangan denga tugas terotorial
dan tugas bertempur.
3. Memiliki semangat 1945
4. Dan berasal dari kelas social (latar belakang keluarga)
menengah yang pernah diasuh oleh rakyat di masa
perjuangan fisik dan masa gerilya, yang mengetahui
benar kondisi keterbelakangan rakyat kecil pada
umumnya.
1. Memurnikan dan memperkokoh birokrasi negara, dengan
menuntut prestasi pejabat-pejabatnya dalam pemberian
pelayanan umum, dan peningkatan loyalitas pada
pemerintah .
2. Mengembangkan sektor ekonomi, financial dan komensial.
3. Memberikan support politik dengan jalan memodernisasi
lembaga-lembaga politik yang memiliki predikat unggul
yaitu otonomi .
4.Meningkatkan partisipasi politik kelas-kelas social baru dan
masa rakyat yang mulai terdidik dan sadar politik .
Melindungi , menjaga keamanan

Perwalian

Tugas pokok Memberantas anarkis dan


pada masa awal macam-macam disfungsi social
modernisasi

Menangkal subversi

Menegakkan-meluruskan
system politik yang ada .
Keterlibatan pemimpin-pemimpin militer (para perwira) dalam
politik itu biasanya merupakan reaksi dari dua situasi

2. Menurunnya atau
1. Meningkatnya lemahnya
konflik-konflik di efektifitas dan
antara partai- legitimitas
partai politik dan institus-institusi
kelompok- politik ( tidak
kelompok social otonom, serta
tidak berwibawa )
Pada masa perjuangan fisik menentang kolonialisme belanda
untuk merebut kemerdekaan, predikat militer/TNI ialah sangat
radikal (keras menentang musuh), kepahlawanan, dan amat
nasionalistik. Kemudian di masa awal pembangunan, kepemimpinan
militer bersifat :

2. Menjadi pelopor dari


1. Progresif, macam-macam
korektif, pembangunan dan
futuristic, menjadi stimulator
renovatif, untuk modernisasi
kreatif, dan serta reformasi-
inovatif. reformasi social.
Pada masa pembangunan lanjut, dengan adanya kestabilan
politik dan kemajuan-kemajuan ekonomi, kepemimpinan
militer pada umumnya condong menjadi :

1. Penjaga gawang yang 2. Serta


konservatif dari orde mempertahankan
politik yang ada proses reformasi
menjadi ekor atau social-ekonomi dari
penjaga belakang yang rakyat yang berasal
berusaha memblokir dari kelas-kelas
partisipasi politik social lebih bawah.
yang lebih luas.
Penguasaan akan tugas
dan kewajibannya

Pengetahuan yang
Pengetahuan dalam
diharapkan dari
menangani orang lain
seorang
pemimpin militer
yaitu
Pemahaman akan dirinya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai