Anda di halaman 1dari 19

PEMICU 3

METHA RIZKY RAMADHANI


LI :
Dapat memahami dan menjelaskan :
1. Myologi
2. Integumentum dan saraf
3. Pembelahan sel
4. Sistem saraf tubuh manusia
5. Reseptor sensorik dan mekanisme kerjanya
6. Fisiologi nyeri
7. Proses perjalanan impuls saraf
Myologi
Otot adalah suatu jaringan dalam tubuh manusia maupun hewan
yang berperan sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan
rangka tubuh manusia serta pergerakan dari organ dalam tubuh.
Kuat tidaknya kontraksi otot tergantung pada MCV (Maximum
Contaction Voluntary), masa otot, otot yang dipanjangkan
sebelum berkontaksi, otot yang diberi beban sebelum
berkontraksi, tingkat kelelahan, tingkat keteralihan dan suhu
otot. Persentase efisiensi kerja dari otot manusia adalah sekitar
18%-26%. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio metabolism,
berdasarkan penggunaan oksigen.
FUNGSI OTOT
• Otot dalam sistem organ manusia sangat mendukung proses pergerakannya. Selain
dari paaitu, berikut fungsi lainnya:
• Menghasilkan gerakan rangka, seperti kontraksi dan relaksasi otot yang menempel
pada rangka dapat mengggerakkan rangka
• Mempertahankan postur dan posisi tubuh, misalnya mempertahankan posisi kepala
saat membaca buku, berjalan dengan posisi tegak dan lain sebagianya.
• Mengatur pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh, misalnya menelan,
buang air besar maupun kecil semua hal tersebut dipengaruhi oleh otot rangka yang
menyelaputinya.
• Menyokong jaringan lunak, menggerakkan organ-organ dalam tubuh seperti usus,
jantung dan sistem tubuh lainnya.
• Mempertahankan suhu tubuh, kontraksi rangka memerlukan energidan
menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal bagi tubuh.
STRUKTUR DAN KOMPONEN OTOT
• Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki
struktur dan komponen tersendiri seperti :
• Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna
putih yang menghubungkan otot rangka dengan tulang. Urat-urat ini
berupa serabut-serabut simpai yang putih, berkilap, tidak elastic.
• Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan
areolar yang membungkus dan menghimpun otot menjadi satu.
• Sarcolemma (membrane sel/serat otot) dan sarcoplasma, yang
merupakan unit structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1
mm dengan panjang 1-40 mm yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindung otot. besar dan jumlah jaringan terutama
jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia.
• Miofibril, merupakan serat-serat yang terdapat dalam otot. Di
bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap &
terang yang bersilangan.
• Miofilamen, merupakan benang-benang/filament halus yang
merasal dari myofibril. Terbagi atas dua macam yaitu
miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan
miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot
kardiak dan pada otot lurik.
• Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk
tempat dimana myofibril dan miofilamen berada.
JENIS OTOT
Integumentum dan saraf
• Penyembuhan luka adalah suatu proses dinamik kompleks yang menghasilkan pemulihan
terhadap kontinuitas anatomik dan fungsi jaringan setelah terjadi perlukaan. Penyembuhan
luka dibagi dalam tiga tahap yang saling berhubungan dan tumpang tindih dalam waktu
terjadinya, yaitu: 1) peradangan; 2) pembentukan jaringan (proliferasi); dan 3) remodeling
jaringan.
• Salah satu tujuan utama tubuh pada proses perbaikan luka kulit ialah mengembalikan fungsi
kulit sebagai sawar fungsional. Reepitelisasi luka kulit dimulai 24 jam setelah luka melalui
pergerakan selsel epitel dari tepi bebas jaringan melintasi defek dan dari struktur folikel
rambut yang masih tersisa pada dasar luka partial thickness.
• Sel-sel epitel berubah bentuk baik secara internal dan eksternal untuk memudahkan
pergerakan. Metamorfosis selular ini meliputi retraksi tonofilamen intrasel, disolusi
desmosom intersel dan hemi-desmosom membran basal, serta pembentukan filamen aktin
sitoplasma perifer. Sel-sel epidermis pada tepi luka cenderung kehilangan polaritas apiko-
basal dan menjulurkan pseudopodia dari tepi basolateral bebas ke dalam luka.
• Pola pasti dari migrasi epidermis yang mengalami regenerasi ini belum diketahui, tetapi
kemungkinan berupa migrasi sel tunggal melintasi permukaan luka dengan mekanisme
“lompat-katak” (leap-frogging) atau “jejak-traktor” (tractor tread).
• Pada fase ini terjadi pembelahan sel menjadi 2
• Kromosom juga terpisah menjadi 2 bagian  ke bagian sel yang
baru
• Mitosis ini dibagi menjadi 5 fase
1. Interfase
2. Profase
3. Metafase
4. Anafase
5. Telofase
INTERFASE
Interfase terdiri dari 3 fase :
• Fase G1 : terjadi peningkatan
ukuran sel, pembentukan RNA dan
protein
• Fase S : terjadi penggandaan
DNA
• Fase G2 : terjadi pertumbuhan
ukuran sel, sintesis protein dan
pengecekan terakhir sebelum sel
memasuki fase mitosis
• Pada fase S, setiap kromosom
akan bereplikasi menjadi 2
sister chromatid

• Kedua sister chromatid akan


berikatan pada sentromer
PROFASE

• Terbentuknya
benang spindel

• Dua sentrosom
akan berpisah
membentuk aster
METAFASE
• Pada fase ini sentrosom terletak
pada kutub yang berseberangan

• Kromosom akan terletak di


bagian tengah sel siap terpisah

• Kromosom tetap terikat dengan


benang spindel
ANAFASE
• Pada fase ini sister chromatid
pada kromosom akan terpisah
• Masing-masing sister chromatid
akan menuju ke kutub yang
berbeda
• Pada akhir anafase setiap sel baru
mempunyai kromosom yang
jumlahnya sama
TELOFASE
• Pada fase ini 2 sel baru mulai
terbentuk

• Inti sel mulai terbentuk

• Sentrosom mulai menghilang

• Langsung diikuti dengan fase


sitokinesis
SITOKINESIS
• Pembelahan sel menjadi 2 menjadi lengkap
• Pada sel hewan akan dimulain dengan pembentukan
alur pembelahan (cleavage furrow) pada bagian tengah
sel
• Sedangkan pada sel tumbuhan akan dimulai dengan
pembentukan plat sel

Anda mungkin juga menyukai