Anda di halaman 1dari 7

Keperawatan Dasar I

Konsep dan Prinsip Kebutuhan


Aktivitas dan Latihan

Sal Sabilla Rahmi


Dosen Pembimbing: Ns. Yesi Fadriyanti, S.Kep, M.Kep.
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
PADANG
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
Konsep dan Prinsip Kebutuhan
Aktivitas dan Latihan
aktivitas adalah suatu energi atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukannya untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kemampuan seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja
merupakan salah satu dari tanda kesehatan
individu tersebut dimana kemampuan aktivitas
seseorang tidak terlepas dari keadakuatan sistem
persarafan dan muskuloskeletal.
Struktur Sistem Muskuloskletal Dan Persarafan Yang
Mempengaruhi Pergerakan

 Gerakan tulang dan tulang sendi


merupakan proses aktif yang harus
terintegrasi secara hati-hati untuk
mencapai koordinasi.
 Ada 2 tipe kontraksi otot isotonik dan
isometrik
1. kontraksi isotonik
peningkatan tekanan otot
menyebabkan otot memendek.
Kontraksi isometrik menyebabkan
peningkatan tekanan otot atau kerja
otot tetapi tidak ada pemendekan.
2. kontraksi isometrik
panjang otot konstan atau tidak
berubah, panjang otot tetap konstan
sementara ketegangan mengalami
perubahan yang bervariasi
Mekanisme Tubuh Dalam Fisiologi Pergerakan
 Gerak refleks merupakan bagian dari mekanika
pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih cepat dari gerak
sadar, misalnya menutup mata pada saat terkena debu,
menarik kembali tangan dari benda panas menyakitkan
yang tersentuh tanpa sengaja.
 Untuk terjadi gerak refleks, maka dibutuhkan struktur
sebagai berikut :
1. organ sensorik (yang menerima impuls)
2.serabut saraf sensorik (yang menghantarkan impuls)
3.sumsum tulang belakang (serabut-serabut saraf
penghubung menghantarkan impuls)
4.sel saraf motorik (menerima dan mengalihkan impuls)
5.organ motorik (yang melaksanakan gerakan).

 Komponen-komponen yang dilalui refleks :


1.Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap
suatu rangsangan misalnya kulit
2.Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan
impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula spinalis-
batang otak)
3.Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya
sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen.
4.Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke
perifer
5.Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang
diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar.
Mobilisasi Dan Imobilisasi Serta Efeknya Terhadap Tubuh
 Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak
secara bebas, mudah dan teratur yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehat.

 Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :


1.Rentang gerak pasif
2.Rentang gerak aktif
3.Rentang gerak fungsional

 Imobilisasi merupakan gangguan imobilisasi fisik. Sebagai


suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko
mengalami keterbatasan gerak fisik (Kim et al, 1995)
Perubahan dalam tingkat mobilisasi fisik dapat
mengakibatkan instruksi pembatasan gerak dalam bentuk
tirah baring, pembatasan gerak fisik selama penggunaan
alat bantu eksternal ( mis: gips atau traksi rangka)
pembatasan gerakan volunter atau kehilangan fungsi
motorik.
 Menurut Mubarak (2008) secara umum ada beberapa
macam keadaan imobilitas antara lain :
a. Imobilitas fisik
b. Imobilitas intelektual
c. Imobilitas emosional
d. Imobilitas sosial
Respon Fisiologis Dan Psikologis Klien Terhadap Imobilisasi

 Resiko imobilitas terhadap klien


1.Pengaruh Fisiologis
Apabila ada perubahan mobilisasi
maka setiap sistem tubuh beresiko
mengalami gangguan.
 Beberapa perubahan yang
diakibatkan antara lain:

1. Perubahan metabolik
2. Perubahan sistem respiratory
3. Perubahan sistem kardiovaskuler

2.Pengaruh psikososial
Imobilisasi menyebabkan respons
emosional, intelektual, sensori dan
sosiokultural.
Prinsip-Prinsip Mekanika Tubuh
 Prinsip-Prinsip Mekanika Tubuh

1.Penggunaan tubuh secara tepat dan benar dapat meningkatkan fungsi


muskuloskeletal, serta mencegah terjadinya penyakit dan kecelakaan. Hal tersebut
kemudian dapat menyebabkan peningkatan kesehatan tubuh.
2.Mekanik tubuh yang baik dapat memberikan penampilan serta fungsi tubuh yang
baik.
3.Mekanik tubuh yang baik dapat dicapai melalui pengetahuan sebagai pedoman
dalam bertindak.
4.Mekanik tubuh menyakut berbagai usaha pencegahan cedera atau cacat pada sistem
muskuloskeletal.

 Koordinasi mekanik tubuh


Koordinasi mekanik tubuh melibatkan fungsi sistem muskuloskeletal dan sistem
saraf (neuromuskuler). Komponen sistem muskuloskeletal melibatkan tulang, otot,
tendon, ligamen, kartilago, dan sendi.

 Beberapa pergerakan sendi :


1.Fleksi meruapakn pergerakan yang memperkecil sudut persendian.
2.Ekstensi merupakan pergerakan yang membesar sudut persendian.
3.Adduksi yaitu pergerakan mendekati garis tengah tubuh
4.Abduksi meruapakan pergerakan menjauhi garis tengah tubuh
5.Rotasi yaitu pergerakan memutari pusat aksis dari tulang.
6.Eversi yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar bergerak membentuk
sudut dari persendian

 Manfaat mekanik atau gerak tubuh :


1.Gerak tubuh secara teratur daoat membuat tubuh menjadi segar.
2.Gerak tubuh secara teratur dapat memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh,
mengontrol berat badan, mengurangi stres, serta dapat meningkatkan relaksasi.
3.Gerak tubuh meransang peredaran darah ke otot dan organ tubuh yang lain
sehingga dapat meningkatkan kelenturan tubuh.
4.Gerak tubuh pada anak dapat meransang pertumbuhan badan

Anda mungkin juga menyukai