Anda di halaman 1dari 13

UTILITAS BANGUNAN AR 2217

• BOBOT: 3 SKS
• SEMESTER: IV
• PROGRAM STUDI: S1 ARSITERTUR
MODUL:
1. PERENCANAAN AIR BAKU

2. PENGLOLAAN AIR LIMBAH

3. PENGELOLAAN SAMPAH

4. PERENCANAAN LISTRIK DAN PENANGKAL PETIR

5. TRANSPORTASI VERTIKAL (LIFT DAN ESCALATOR)

6. PENCEGAHAN DAN PENGAMANAN TERHADAP


BAHAYA KEBAKARAN
7. AKUSTIK: KENYAMANAN AUDIO DAN VISUAL
TANGGA BERJALAN (ESCALATOR)
JENIS TANGGA BERJALAN:
1) Escalator pertama kali ditemukan pada awal abad ke-20 dalam upaya
memenuhi keinginan untuk dapat mengangkut manusia dalam jumlah bayak
secara berkesinambngan dari lantai bawah ke lantai diatasnya.

2) Tranvelator (moving walks) baru diperkenalkan pada sekitar tahun


1950-an. Ramp berjalan/tranvelator adalah peralatan yang sanggup
menghantarkan manusia ke tempat yang jaraknya cukup jauh dan relative
mendatar (sudut kemiringan yang kecil)

Escalator dan ramp berjalan digerakkan oleh motor listrik yang berputar secara
tetap dan dilengkapi dengan pegangan tangan yang bergerak sama cepatnya
dengan kecepatan bergeraknya anak tangga/ramp. Kecepatan yang biasa
digunakan adalah antara 0,45-0,60 meter/detik, tetapi dengan rancangan khusus,
kecepatan eskalator dapat dipercepat di atas 0,70 meter/detik.

Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jaur tunggal (untuk satu orang berdiri )
dengan lebar 60 cm – 81 cm, dan jalur ganda (untuk dua orang berdiri bersamaan
dalam satu anak tangga) dengan lebar 100 cm – 120 cm. kemiringan maksimum
yang dapat diterima adalah 350, dengan ketinggian maksimum 20 meter.
Sedangkan ramp berjalan hanya mampu mempuyai ketinggian maksimum 15 0,
dengan kecepatan antara 0,60 sampai 1,33 meter/detik.
TANGGA BERJALAN (ESCALATOR)
TABEL 4.7. Daya Angkut dalam Waktu Lima
Menit (SBT)
Jenis Kecepatan Jumlah

Eskalator Penumpang
Tunggal 0,45 m/det 170 orang

Tunggal 0,60 m/det 225 orang

Ganda 0,45 m/det 340 orang

Ganda 0,60 m/det 450 orang


TANGGA BERJALAN (ESCALATOR)
Perancangan dan Tata Letak Eskalator
:
1) Digunakan pada bangunan kantor dan pusat perbelanjaan yang jumlah
lantainya kurang dari enam lantai
2) Kompleks pertokoan, selain perlu disediakan satu lif untuk setiap 10.000
m2 atau satu eskalator (alur ganda) untuk setiap 5.000 m2 luas lantai.
3) Jenis Tata letak eskalator :

a. Bersilangan (Gunting)

c. Sejajar (Alur Menerus)


b. Sejajar (Alur Berputar)
TANGGA BERJALAN (ESCALATOR)
Kegiatan eskalator dapat dihitung dengan :

3600 P.V . cos 


N
L
N = jumlah orang yang diangkat per jam
P = jumlah orang per anak tangga
V = kecepatan eskalator dalam meter/detik
Cos  = sudut kemiringan eskalator
L = Lebar anak tangga (antrede) dalam meter
TANGGA BERJALAN (ESCALATOR)
Kebutuhan Ruang untuk Pemasangan Eskalator
TANGGA KEBAKARAN
Persyaratan Umum Tangga Kebakaran dan Pintu Keluar:
 Fungsi sistem pintu keluar (egress) baik berupa tangga
kebakaran maupun pintu darurat dimaksudkan untuk
memberikan akses bagi penghuni/pengguna bangunan
untuk dapat menuju tempat yang aman dengan
selamat. Tempat yang paling aman adalah ruang
terbuka yang besar pada elevasi permukaan tanah.
 Untuk penghuni / pengguna pada lantai atas suatu
bangunan tinggi, untuk orang penyandang tuna daksa
atau orang sakit, tempat yang aman adalah suatu
ruangan di dalam bangunan itu yang dapat menahan
bahaya api untuk jangka waktu tertentu.
 Dindingnya harus dapat menahan api sekurang-
kurangnya selama 2 jam, dan pintu darurat yang
diguakan harus dapat menahan api sekurang-
kurangnya selama 1,5 jam.
TANGGA KEBAKARAN

 Persyaratan tangga kebakaran,


khususnya yang terkait dengan :
- kemiringan tangga,
- jarak pintu dengan anak,
- tinggi pegangan tangga
- lebar serta ketinggian anak tangga
TANGGA KEBAKARAN
 Pintu pada tangga kebakaran hanya terbuka kearah dalam
tangga, kecuali pintu di lantai dasar, yang hanya terbuka kea
rah luar.
 Jika bangunan mempunyai basemen, maka tangga turun dari
lantai 1 dan tangga naik dari basemen harus disekat,a gar
orang yang ingin ke lantai dasar tidak tersesat
TANGGA KEBAKARAN
 Jarak antara pintu maksimum 30 meter (untuk bangunan tanpa
sprinkler) dan 45 meter (untuk bangunan dengan sprinkler).
 Lebar pintu keluar minimum adalah 80 cm.
 Lebar tangga kebakaran dan koridor minimum adalah 120 cm.

Jarak antar Pintu Keluar


TANGGA KEBAKARAN
Jumlah Tangga dan Lebar Tangga Kebakaran Keluar:

 Bangunan bertingkat yang digunakan untuk


kepentingan umum, jumlah tangga yang perlu
disediakan minimal adalah dua buah untuk sirkulasi
manusia, dengan lebar minimal 1,20 meter.
 Bangunan dengan ketinggian kurang dari 8 lantai (< 25
meter), tangga sirkulasi dapat dipergunakan sebagai
tagga kebakaran.
 Bangunan diatas delapan lantai (> 25 meter) perlu
dilengkapi dengan tangga kebakaran dan persyaratan
evakuasi darurat ainnya.
TANGGA KEBAKARAN
Jumlah Tangga dan Lebar Tangga Kebakaran Keluar:
 Untuk dapat menentukan jumlah dan lebar tangga
darurat, perlu ditentukan pula jenis fungsi bangunan,
sehingga dapat ditentukan perkiraan penggunaan per
m2 per orang dan lebar per mm per orang
Tabel 4.8 Komponen Penentuan Lebar Pintu Keluar (SBT)
Lebar (mm per orang)
Beban Okupansi
Jenis Bangunan
(m2 /orang) Pintu /koridor Tangga/Ramp

Pertemuan dengan kursi Sejumlah kursi 9,2 9,2


Pertemuan 0,75 9,2 9,2
Pertemuan (bentuk Arena) 0,60 9,2 9,2
Pertemuan (Terbuka) 0,40 berdiri 1,8 2,4
0,60 duduk
11,6 18,4 18,4
Institusi (Tertutup) 10,0 18,4 18,4
Rumah Sakit 4,6 9,2 9,2
Hunian 9,3 umum 9,2 9,2
Perkantoran 4,6 pribadi
3,7 basemen 9,2 9,2
Komersial 5,6 lantai lain 9,2
Langkah-langkah untuk menentukan secara
tepat lebar koridor, jumlah dan lebar pintu
keluar dan tangga, :
1. Tentukan jenis bangunan
2. Dengan menggunakan Tabel 4.8 diperoleh
beban okupansi dan lebar per orang

3. Tentukan berapa zona pintu ke luar yang


disediakan
4. Bagi luasan lantai dengan jumlah zona
pintu keluar
5. Gunakan Diagram pada Gambar 4.9
dimana nilai butir ‘d’ dicari pada sumbu Y
diagram

6. Tarik garis horizontal dari titik di sumbu Y


hingga berpotongan dengan garis mirig
(lebar per orang ) tertentu.

7. Tarik garis vertical ke bawah, sehingga


memotong daftar yang ada di bawah
diagram
8. Lebar koridor dan tangga ada pada
teratas, sedang di bawahnya adalah
pilihan tentang jumlah dan lebar pintu
yang ingin digunakan.

Gambar 4.9 Lebar Koridor dan Tangga – Jumlah dan Lebar

Anda mungkin juga menyukai