Anda di halaman 1dari 51

andesita oki | 31464

RESOR GALERI SENI (art gallery resort)


dengan penekanan konsep arsitektur tradisional bali
Latar belakang
Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan
pariwisata di pariwisata di Prov. pariwisata di
Indonesia Bali Kecamatan Ubud
• Era otonomi daerah • Merupakan tujuan • Merupakan pusat
mengarahkan wisata utama budaya di Pulau
daerah di seluruh Indonesia. Bali
Indonesia untuk • Memiliki keunikan • Kunjungan
mampu mandiri seni dan budaya wisatawan yang
dalam berbagai yang khas yang terus meningkat
bidang, sudah terkenal ke disertai
• Kunjungan dunia internasional pertumbuhan
pariwisata yang • Memiliki banyak kualitas dan
terus meningkat tempat tujuan fasilitas wisata.
setiap tahunnya wisata yang dapat • Memiliki banyak
• Banyaknya objek dikunjungin seniman lokal, baik
wisata dan fasilitas wisatawan. penari, pelukis,
wisata yang perupa, dll.
dimiliki Indonesia
Definisi pariwisata adalah sebagai berikut :

“… suatu (kegiatan) perjalanan seseorang dari tempat asalnya ke suatu tempat/


lingkungan yang berbeda dengan kondisi lingkungan asalnya untuk suatu tujuan tertentu
seperti rekreasi, bisnis, silaturahmi/ kunjungan keluarga atau tujuan lainnya, yang
memerlukan waktu lebih dari 24 jam serta memanfaatkan unsur-unsur pendukung/
fasilitas penunjang kepariwisataan antara lain : transportasi, akomodasi, rumah makan,
hiburan, dan sebagainya) …”

Transportasi darat Akomodasi

Transportasi Makan/Minum

Wisatawan

souvenir Hiburan Objek/Atraksi


Perkembangan destinasi wisata
Permasalahan Umum
 Bagaimana menggali potensi kawasan Ubud dengan
obyek wisata yang sudah ada dan mengoptimalkan
segala potensi yang ada di lokasi sehingga
terciptanya suasana resor yang aman, nyaman, dan
tenang

 Bagaimana meningkatkan pariwisata dan


pendapatan daerah Ubud, Bali

 Bagaimana melestarikan kebudayaan Bali yang tetap


harus dijaga seiring dengan perkembangan jaman

 Bagaimana menciptakan wadah bagi seniman –


seniman lokal untuk memamerkan dan memasarkan
hasil karyanya.
Permasalahan Khusus
 Bagaimana membuat sirkulasi dan tatanan massa
bangunan sehingga tercipta keeksklusifan serta privasi
pengunjung serta memperkuat arti Resor Galeri Seni

 Bagaimana menciptakan desain resor yang memiliki


ciri khas tersendiri dan selaras dengan sekitarnya

 Bagaimana menciptakan desain resor yang memiliki


ciri khas Arsitektur Tradisional Bali yang harus tetap
kita jaga keberadaannya sebagai jati diri

 Bagaimana merancangkan sistem kompetisi dengan


keunikan tampilan arsitektural yang bervariasi pada
sebuah resor yang sekaligus sebagai tempat rekreasi
budaya yang menyajikan suatu lingkungan yang
nyaman untuk beristirahat serta rekreasi.
Resor
 Suatu kawasan yang terencana dan
tidak hanya sekedar untuk menginap
tetapi .juga untuk istirahat, rekreasi,
dan juga menyatu dengan alam
Chuck Y. Gee, Resort Development and Management

 Umumnya resor berada di daerah –


daerah seperti pedesaan, tepi danau
ataupun tepi pantai karena kawasan
– kawasan tersebut secara alamiah
mampu menghadirkan suasana
privasi bagi pengunjungnya.
Jenis Resor
Kemewahan : Tujuan Tamu : Lama Menginap:
Luxury Pleasure Resort Hotel
Middle Grade Bussiness Residential Hotel
Modest Sport Transit Hotel

Letak fasilitas: Periode pemakaian:


Beach resort Winter resort
Mountain resort Summer resort
Villages resort Year round resort
Marina resort
Sight seeing resort
Bintang :
Health resort and spa
Bintang 2
Condominium, timeshare & residential
Bintang 3
Rural resort & hotel country Bintang 4
Themed resort Bintang 5
Galeri seni
 Wadah tetap (berupa bangunan tertutup, terbuka, maupun keduanya) yang
dipergunakan sebagai ajang komunikasi visual antara seniman dan
masyarakat melalui hasil karya seni rupa dimana seniman sedang
pengunjung menanggapi

 Ruang atau gedung yang mewadahi kegiatan transferisasi perasaan dari


seniman kepada pengunjung, atau tempat untuk memamerkan dan menjual
hasil karya seni yang mana bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat
Fungsi Galeri Seni
 Mengumpulkan karya seni
 Mempresentasikan karya seni
 Memelihara karya seni

 Sebagai tempat mengumpulkan karya seni


 Memelihara karya seni
 Mengajak dan mendorong apresiasi
masyarakat terhadap karya seni
 Tempat pendidikan masyarakat
 Tempat jual beli karya seni
 Tempat rekreasi
Kriteria Lokasi

Potensi
wisata
sekitar
Fasilitas
Aksesibilita
pendukung
s
lainnya

Kriteria
Lokasi
Kebisingan
Resort View

Keamanan Privasi
Sasaran Pengguna
 Sasaran pengguna resor adalah
golongan ekonomi menengah ke
atas.

 Elemen terpenting yang diharapkan


tamu resor bagi golongan ekonomi
menengah ke atas :
• Lokasi
• Fasilitas
• Arsitektur & suasana
• Privasi
• Pengalaman yang unik
• Citra
• Kontak dengan alam
• Harga
Konsep Arsitektur Tradisional Bali

 Tri Hita Karana (keseimbangan kosmologis)


 Tri Angga (hirarki tata nilai)
 Sanga Mandala (orientasi kosmologis)
 Natah (konsep ruang terbuka)
 Asta Kosali (proporsi dan skala)
 Manik Ring Cucupu (keseimbangan
kosmologis)
 Kronologis dan Prosesi Pembangunan
 Kejujuran Struktur (Clarity of Structure)
 Kejujuran Pemakaian material (Truth of
Material)
Orientasi
 Orientasi dengan konsep sumbu ritual Kangin –  Orientasi dengan konsep atas bawah
Kauh : Akasa – Pertiwi :
 Kangin (matahari terbit) = Luan, nilai utama 
 Alam atas = Akasa, Purusa
 Kauh (matahari terbenam) = Teba, nilai nista

 Alam bawah = Pertiwi, Pradana

 Orientasi dengan konsep sumbu bumi / naturai


Kaja – Kelod :
 Kaja (ke arah gunung) = Luan, nilai utama
 Kelod (ke arah laut) = Teba, nilai nista
Sanga Mandala
Natah
 Natah merupakan ruang kosong yang terbuka yang sengaja diciptakan
menurut aturan tertentu

 Dilihat dari kedudukannya dalam sanga mandala, natah berlokasi di


zona madyaning madya

 Fungsi Natah
 Fungsi Sosial
 Spiritual
 Budaya
 Ekonomi
 Komunikatif
 Fungsi Ekologis
Balinese Traditional House

1. Sanggah
2. Umah Meten (KT
kepala keluarga)
3. Bale Tiang Sangka
(tempat menerima
tamu)
4. Bale sikepat
5. Bale Sekenam
6. Jineng (lumbung
padi)
7. Paon (dapur)
8. Aling – aling
9. Angkul - angkul
Lokasi

Lokasi: Jl. Raya Pejeng


Kawan, Banjar Laplapan

Ubud merupakan

kecamatan yang
memiliki 5 Sub Kawasan

Luas site: ± 2.500 m2



SWOT
• Bali merupakan pintu utama pariwisata Indonesia dan Ubud
Strength
merupakan daerah dengan kunjungan terbanyak ke 2 setelah Kuta

• Infrastruktur menuju lokasi sudah cukup baik

• Aksesibilitas yang sangat mudah bagi wisatawan

• Lansekap yang spesifik dengan view lembah yang masih alami, asri
dengan pemandangan sawah dan lembah

• Dekat dengan aliran sungai, sehingga menambah kesan alami


dengan suara gemericik air

Weakness • Sebagian lahan site yang berkontur sangat curam

• Tidak mungkin dikelola sendiri oleh masy. setempat karena


merupakan unit kegiatan yang spesifik dan berkaitan dengan
tenaga terlatih
SWOT
• Kebutuhan akomodasi yang meningkat setiap tahunnya
Opportunity
• Sawah dan pemandangan alami dapat dipertahankan dan menjadi
daya tarik utama

•Ubud terkenal sebagai pusat budaya Bali memiliki banyak seniman


lokal yang memiliki keterbatasan dalam memamerkan dan
memasarkan hasil karyanya.

Threat • Persaingan antar resort, hotel, themed resort lainnya di Bali


khususnya di daerah Ubud.
Batas-batas site dengan
lingkungan sekitar
(lingkungan tapak):
 Utara : Lahan Kosong
(persawahan)
 Selatan : persawahan dan
permukiman penduduk
 Timur : Jl. Raya Pejeng
Kawan & persawahan
 Barat : Lembah Sungai
Tukad Petanu
Aksesibilitas
Sub Kawasan
1
I : Sub Kawasan Payangan

II : Sub Kawasan Kedewatan

III : Sub Kawasan Ubud


II
IV : Sub Kawasan Mas

V : Sub Kawasan Singakerta


III
V
IV
Regulasi
 Berada pada zona kawasan
pariwisata
 Garis Sempadan :
 Depan : 4 meter
 Samping : 2 meter
 Belakang : 3 meter
 Sungai : 50 meter
 KDB :
 40% (bangunan hotel)
 60% (bangunan campuran)
 KLB : 2x KDB
View
Jumlah Unit
 Dengan menggunakan proyeksi kunjungan wisatawan, pada tahun 2012
(proyek diperkirakan selesai) jumlah kekurangan unit penginapan
mencapai 1.501 unit.

Kekurangan Unit
Tahun Jml. Wisatawan
Kab. Gianyar
2012 2.242.638 1.051

• Jumlah yang akan dipenuhi adalah 2%= 21 unit.


• Resort akan terdiri dari 18 unit tipe standard villas, 3 unit tipe luxury villas,
Tabel Jumlah Kunjungan Wisatawan
(sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali)
2012
Perhitungan
 Variabel ”A” : 82.260
 Variabel ”B” : - 163.469.316
 Variable ”Y” (Y = Ax ± B) : 2.038.762
 Jumlah Wisatawan th.2012 ke Bali (Y + 10%) : 2.242.638 orang
 Jumlah yang menginap di hotel berbintang : 29.508 unit
(kebutuhan kamar = (Y+10%)/ 76 tamu/
tahun/ kamar)
 Jumlah yg menginap di Kab. Gianyar : 2951 unit
(10% dari kebutuhan kamar
(Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2009)
 Kekurangan th.2012 di Kab. Gianyar : 1.051 unit
(kebutuhan – jumlah kamar hotel bintang
saat ini, 16 hotel bintang @ 30 kamar tidur
dan 142 penginapan lainnya @ 10 kamar)
 Perencanaan jumlah kamar : 21,02 unit
(2% dari kekurangan)
 Pembulatan : 21 unit
Zonasi

Publik
Semipubli
Zonasi
k

Privat

Semi
privat Publik
publik
Zonasi yang tepat akan
meningkatkan kenyamanan,
privasi dan mempermudah kontrol
keamanan dalam bangunan.
Penerapan Konsep Tri Angga
Penerapan Konsep Sumbu Natural
Penerapan Konsep Sumbu
Matahari
Penerapan Konsep Sanga Mandala
Tata Masa
Pembagian Zona

PRIVAT

SEMI
PUBLIK
PUBLIK
Tata Ruang Luar

Bangunan villa
diletakkan
menjorok ke
dalam site untuk
meningkatkan
privasi dan
meminimalkan
dampak
kebisingan dari
jalan dan galeri.

Area parkir
pengunjung
diusahakan
sedekat mungkin
dengan pintu
masuk bangunan.
Area Hijau dan Lansekap
Pemanfaatan vegetasi dalam perancangan:
• Sebagai aspek arsitektural, yaitu vegetasi sebagai pembentuk ruang, pembatas ruang, dan
pengarah pergerakan. Misalnya: palem atau kelapa pada jalur sirkulasi kendaraan.
• Sebagai aspek estetika, yaitu vegetasi berfungsi sebagai elemen yang menciptakan keindahan.
• Sebagai aspek engineering, yaitu vegetasi berfungsi sebagai kontrol kebisingan, temperatur,
angin. Dimaksimalkan dengan lansekap vertikal.
Sirkulasi Tamu
Sirkulasi Servis
Material dan Warna
• Berhubungan erat dengan tempat bangunan, sejarah, kebudayaan, tata kota, tata
lingkungan, serta keadaan lalu lintas (pencapaian).

• Memperhatikan ekologi bahan bangunan (peredaran bahan dan rantai bahan)

• Mendukung kesehatan penghuni dan menghindari bahan bangunan yang menimbulkan


berbagai penyakit pada manusia.
• Dominasi material alami untuk mendukung citra arsitektur
tradisional Bali (kayu, bambu, alang – alang)
Sistem Struktur
 Sistem Tradisional
Sebagian besar bangunan menggunakan sistem struktur beton
bertulang dengan pola grid.
(Penggunaan sistem ini dipakai dengan pertimbangan bangunan
merupakan bangunan sederhana dengan bentang yang tidak panjang dan
tingkat kerumitan yang rendah.)
Penggunaan struktur tersebut tentunya lebih murah dibanding
dengan struktur baja.

Pondasi
Pelat Beton
Sistem Penghawaan
Sistem Penghawaan Alami Bukaan Jendela
Ventilasi

Buatan AC Split
Fan
Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami mutlak diperlukan khususnya pada siang hari
dengan mengoptimalkan bukaan untuk memasukkan sinar matahari
kedalam bangunan.

Sedangkan cahaya pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu


yang sudah hemat energi, digunakan pada malam hari atau ruangan-
ruangan tertentu pada siang hari.
Sistem Perlindungan Kebakaran

Sistem pengamanan dan pemadaman terhadap


bahaya kebakaran menggunakan:
• Fire Hydrant
• Hydrant Box
• Fire Extinguisher
• Smoke Detector

Konsep Sistem Keamanan


• Dengan adanya pagar pembatas antara lingkungan resor dengan lingkungan luar.
• Kendaraan yang masuk dan keluar dari resor satu tempat, sehingga mudah dalam pengawasan.
• Jalan mengelilingi site, untuk memudahkan pengontrolan terhadap komplek resor
Thank You… 
Pembagian Berdasar Sumbu Kosmos
Pembagian Berdasar Sumbu Natural
Pembagian Berdasar Sumbu Matahari
Peletakan Bangunan

Keterangan :
1. Gapura / aling – aling
2. Pantry & Ruang makan
3. Ruang keluarga
4. Kolam renang
5. Bale Bengong (gazebo)
6. Bangunan utama

Anda mungkin juga menyukai