Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NY. S DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT POST
OPERASI DEBRIDEMENT + EKSISI STT CRURIS
DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD TEMANGGUNG
Dosen Pembimbing : Ns. Yuni Dwi Hastuti, S. Kep., M.
Kep.
Pembimbing Ruangan : Siti Mursidah, SKM, S. Kep. Ns

DISUSUN OLEH:
Isnanda Feby Nur Aini (22020116120011)
Nadilla Oktavia Nur Aini(22020116120015)
Yunica Nilam Safitri (22020116120049)
Aflah Aulia Fisri R
(22020116130062)
Melani Puji Lestari
(22020116140070)
KASUS

Pada tanggal 16 April 2019 klien digigit kelabang di punggung


kaki kiri sehingga kaki membengkak. Kemudian klien telah
diperiksakan ke Puskesmas dan kaki yang bengkak mulai
mengempes. Namun pada tanggal 2 Mei 2019 punggung kaki
kiri klien bekas gigitan kelabang kembali membengkak dan
dibawa langsung ke IGD dan ternyata ditemukan tumor yang
terletak di kaki kiri bagian bawah sehingga dilakukan operasi
pada tanggal 7 Mei 2019. Ny. S memiliki riwayat hipertensi.
Sekarang ini klien memiliki luka eksisi di kaki kiri bagian bawah
dan luka debridemen di punggung kaki. Pada saat pengkajian
klien mengeluh nyeri pada luka post operasi. TD: 130/80
mmHg, HR: 68 x/menit, RR: 16 x/menit, teratur, S: 36,4° C,
GCS: E4 M6 V5
PENGKAJIAN

KELUHAN UTAMA

P S
Q R T

Klien mengeluh Klien mengeluh Klien mengeluh Klien mengeluh Nyeri yang
nyeri jikak kaki nyeri seperti nyeri pada bagian
panas nyeri skala 4 dirasakan klien
digerakkan dan kaki kiri bekas
saat diganti hilang timbul
post op
balutan
Pengkajian

28 45 17

SKOR SKOR MORSE SKOR BARTHEL


PENGKAJIAN LUKA SCALE INDEX
RISIKO JATUH KETERGANTUNGA
TINGGI N
HASIL LABORATORIUM

EOSINOFIL
Normal: 2-4 %
8,7 % ( HIGH )  Mengindikasikan adanya alergi atau infeksi parasit

LIMFOSIT
Normal: 25-40 %
28,0% ( LOW )  Kemampuan tubuh melawan infeksi
terganggu
MONOSIT
Normal: 2-8 %
9,8% ( HIGH )  Adanya infeksi bakteri
PROGRAM TERAPI
RANITIDIN 2X50 MG
CEFTRIAXONE 2X1 G
KETOROLAC 2X30 MG
Analisis Data
NO DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATA
N
1 DS: Nyeri akut (00132) Agen Cidera Fisik
Pengkajian nyeri:
P : Ny. S mengeluh nyeri jika kaki
digerakkan dan saat diganti
balutan
Q : Ny. S mengeluh nyeri seperti
panas
R : Ny. S mengeluh nyeri pada
bagian kaki kiri bekas post op
S : Ny. S mengeluh nyeri skala 4
T : Ny. S mengatakan nyerinya
hilang timbul
DO:
- Ekspresi wajah klien tampak
tidak rileks
- Post operasi eksisi dan
debridement
Analisis Data

NO DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATA
N
2 DS: Risiko Infeksi
DO: (00004)
- Post operasi eksisi dan
debridement
- Hasil lab menunjukkan
Eosinofil 8,7% (tinggi)
- Hasil lab menunjukkan Monosit
9,8 % (tinggi)
- Terlihat eksudat pada luka post
op
NYERI AKUT b.d. AGEN CIDERA
FISIK
Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien tidak
merasakan nyeri dengan kriteria hasil:
Kontrol nyeri (1605)
- Klien mampu menggunakan tindakan pengurang nyeri tanpa analgesik dari
skala 3 (kadang-kadang menunjukkan) menjadi skala 4 (sering
menunjukkan)
Tingkat nyeri (2102)
- Nyeri yang dirasakan klien berkurang dari skala 4 menjadi skala 2
- Klien mampu melaporkan nyeri yang dialami dari skala 3 (sedang) menjadi
skala 4 (ringan)
- Klien mampu melaporkan panjangnya episode nyeri dari skala 3 (sedang)
menjadi skala 4 (ringan)
- Ekspresi nyeri wajah klien menjadi rileks
- Klien dapat tidur dengan nyenyak dan tidak terbangun karena nyeri.
NYERI AKUT b.d. AGEN CIDERA
FISIK
Manajemen nyeri (1400)
- Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri, dan faktor pencetus
- Kurangi faktor-faktor penyebab nyeri misalnya banyak bergerak
- Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
- Dorong klien untuk memilih posisi yang nyaman untuk mengurangi nyeri
- Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
- Kolaborasi analgesik
Pemberian analgesik (2210)
- Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang
diresepkan
- Cek riwayat alergi obat
- Monitor tanda vital
- Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan adanya efek samping
RISIKO INFEKSI

Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam,


diharapkan klien tidak mengalami infeksi pada luka
post op dengan kriteria hasil:
- Tidak terlihat eksudat pada luka post op
- Nilai dari komponen leukosit (eosinofil dan monosit)
dalam kisaran normal. Eosinofil : 2-4% Monosit : 2-
8%
RISIKO INFEKSI

Perlindungan Infeksi (6550)


- Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
- Monitor kerentanan infeksi
- Monitor komponen leukosit
- Lakukan perawatan luka dengan tepat
- Observasi luka secara komprehensif pada saat melakukan
perawatan luka
- Kolaborasi dengan penggunaan antibiotik yang tepat
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai