Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

“Preoxygenation during induction of anesthesia in non-


critically ill patients: A systematic review”

Pembimbing:
dr. Navy G.H.M Lolong Wulung, Sp.An

Disusun Oleh :
Lavenia Quinta Saraswati
1810221044
PREOKSIGENASI SELAMA INDUKSI
ANESTESI PADA PASIEN TIDAK
KRITIS : TINJAUAN SISTEMATIS
PENDAHULUAN

• Preoksigenasi merupakan teknik yang banyak


digunakan yang mampu meningkatkan keamanan
intubasi endotrakeal.
• Prosedur ini dilakukan dengan memasok oksigen
100% sebelum induksi anestesi umum hingga end-
tidal oksigen (EtO2) > 90% dan end-tidal N2 (EtN2)
<5% tercapai.
PENDAHULUAN

• Prosedur preoksigenasi ini sangat dianjurkan untuk


seluruh pasien yang menjalani anestesi umum
karena memperpanjang waktu intubasi yang aman
dan memberikan jangka waktu yang lebih luas
untuk menanggapi pasien sulit intubasi.
• Masih belum jelas apakah preoksigenasi dianggap wajib
untuk pasien yang tidak kritis dan tidak obesitas
• Hal tersebut karena cadangan oksigen pasien tsb cukup
untuk waktu yang diperlukan melakukan untuk intubasi
endotrakeal atau mendapatkan kembali pernapasan
spontan dalam hal sulit intubasi.

TUJUAN:
• Mengetahui apakah preoksigenasi harus
direkomendasikan pada pasien yang tidak kritis sebelum
dilakukannya induksi anestesi umum
• Analisis teknik preoksigenasi untuk menentukan teknik
yang paling efisien dalam mencapai EtO2> 90% dalam
waktu singkat.
BAHAN DAN METODE

Bahan:
- Pencarian sistematis makalah dengan
menggunakan kata kunci "preoksigenasi", "anestesi
umum", "induksi", "ruang operasi" dan "oksigen"
- Sumber dari Scopus, CINAHL, Perpustakaan
Cochrane, PubMed dan string MeSH
- Makalah dengan kriteria inklusi usia >18 tahun, dan
operasi non emergensi.
BAHAN DAN METODE

Metode:
- Secara acak data didapatkan dari tahun 2008
hingga 2018.
- Eliminasi makalah mengenai anak usia <18 tahun,
diterbitkan sebelum 2008, abstrak, dan studi
terhadap hewan dianggap tidak memenuhi syarat.
- Inklusi makalah ditelaah secara independen oleh
dua peneliti.
- Jika terdapat ketidaksepakatan mengenai
kelayakan makalah, peneliti ketiga campur tangan
secara independen untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Penilaian kualitas makalah dievaluasi dengan
parameter berikut :
DISKUSI
• Preoksigenasi merupakan prosedur yang tidak terkait dengan efek
samping mengancam jiwa atau yang mengharuskan penghentian
manuver dan merupakan prosedur yang dapat ditoleransi dengan
baik. Hanya satu penelitian yang melaporkan sebagian kecil efek
samping preoksigenasi yakni distensi lambung sederhana akibat
penggunaan PSV + PEEP saat preoksigenasi.

• Prosedur preoksigenasi lebih cepat dan efisien untuk seluruh pasien


sehat ketika menggunakan PSV, dengan PSV + PEEP menjadi
strategi tercepat dan paling efisien dibandingkan dengan peralatan
lain. Pilihan peralatan mungkin tidak relevan, selama aliran oksigen
100% diberikan bersamaan dengan PSV.

• Dilain hal pasien obesitas mendapat manfaat paling besar dari


preoksigenasi, karena waktu apnea aman mereka sangat
diperpanjang dan EtO2 meningkat secara signifikan dengan
manuver ini, baik sebelum dan sesudah intubasi. Melakukan
manuver setelah penempatan endotrakeal tube selanjutnya dapat
meningkatkan oksigenasi pada populasi ini.
DISKUSI
• Pasien obesitas mendapat manfaat paling besar dari preoksigenasi,
karena waktu apnea aman mereka sangat diperpanjang dan EtO2
meningkat secara signifikan dengan manuver ini, baik sebelum dan
sesudah intubasi. Melakukan manuver setelah penempatan
endotrakeal tube selanjutnya dapat meningkatkan oksigenasi pada
populasi ini.

• Preoksigenasi tidak menyebabkan kerugian pada pasien operasi elektif


non-obesitas, dan pasien tidak kritis, namun tidak secara signifikan
memperpanjang waktu apnea yang aman bila dibandingkan dengan
tidak ada preoksigenasi. Keraguan ini tetap ada, dan memikirkan ulang
apakah prosedur ini bermanfaat dan harus dilakukan secara rutin pada
subset pasien tersebut.
HASIL

• Pencarian menghasilkan 429


penelitian, di mana 397
memenuhi kriteria eksklusi
berdasarkan judul saja. 13
lainnya dikeluarkan setelah
membaca abstrak. Telaah
yang lebih dalam dari
penelitian menghasilkan
eksklusi 9 artikel. Pada akhir
proses, 10 studi dimasukkan
untuk analisis sistematis. Dan
Dua artikel ditambahkan
setelah peninjauan makalah.
HASIL

• Seluruh makalah menyimpulkan bahwa preoksigenasi


memperpanjang waktu apnea yang aman dibandingkan
dengan tidak ada preoksigenasi.
• Sebanyak tujuh makalah menunjukkan bahwa penggunaan
PSV memungkinkan preoksigenasi yang lebih efisien, dengan
Georgescu M. et al. melaporkan tingkat keberhasilan
preoksigenasi menggunakan PSV 80% dibandingkan dengan
tanpa PSV 60% .
• Penelitian Tanoubi I. et al. menunjukkan keberhasilan 100%
pada kelompok PSV dibandingkan dengan 60% pada pasien
pernapasan spontan.
HASIL

• Penelitian OA Arab et al. dan Delay J.M. et al. membuktikan


bahwa PSV jauh mempersingkat pencapaian waktu EtO2
menjadi >90%, dan memperpanjang waktu apnea yang lebih
aman pada seluruh pasien.
• Di sisi lain Hanouz J. et al., melaporkan preoksigenasi
memperpanjang waktu apnea menjadi lebih aman untuk
pasien obesitas maupun pasien non-obesitas.
HASIL
• Seluruh penelitian menunjukkan bahwa preoksigenasi adalah
prosedur yang aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
• Penggunaan PSV sedikit lebih tidak nyaman bagi pasien,
tetapi tidak pernah sampai pada tingkat yang diperlukan
untuk menghentikan manuver.
HASIL

• Tabel 4 menerangkan rangkuman teknik preoksigenasi yang


digunakan dalam makalah makalah tersebut.
KESIMPULAN

• Preoksigenasi adalah prosedur yang aman dan


memiliki toleransi baik,
• Preoksigenasi mengurangi bahaya induksi
anestesi umum pada pasien obesitas dan
karenanya harus digunakan.
KESIMPULAN

• Penggunaan PSV + PEEP memungkinkan


kenaikan EtO2 tercepat, paling efisien, dengan
waktu apnea yang lebih aman.

• Untuk pasien operasi elektif tanpa obesitas,


preoksigenasi memperpanjang waktu apnea
yang aman dan tidak menyebabkan bahaya.
Namun, manfaat dari prosedur masih banyak
diperdebatkan dan membutuhkan penelitian
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai