Anda di halaman 1dari 22

ELEKTROKIMIA

Potensiometri
pH Metri
KONSEP DASAR ELEKTROKIMIA
POTENSIOMETRI / PH METRI

Pada Rx Redoks
 terjadi arus listrik, jika antara larutan yang
mengalami reaksi oksidasi & reduksi
dihubungkan dengan elektroda dan diberi
jembatan garam diantara ke-2nya.
energi kimia energi listrik.
Dengan persamaan Nernst hubungan
potensial elektroda ion logam dengan [ion]
dalam larutan
Contoh:
2Fe3++ Sn2+ 2Fe2++ Sn4+

Keterangan :
 Reaksi Reduksi terjadi penurunan bilangan
oksidasi dan penangkapan elektron.
Reaksi Oksidasi terjadi kenaikan bilangan
oksidasi dan pelepasan elektron
Setengah Reaksi:
Oksidasi/reaksi di anoda: Sn2+ Sn4++ 2 e-
Reduksi/reaksi di katoda: 2Fe3++ 2e- 2Fe2+
 Rx kimia : aA + bB cC + dD

Perubahan Energi Bebas :


∆G = ∆GO + 2,3 RT log
R= konst. Gas 8,314 j/mol
T = suhu mutlak (K)

Hubungan perubahan energi bebas dengan


listrik : n= jumlah elektron yang terlibat
F= bil.faraday 96.500 c
∆G = -nFE E/Eo =potensial (volt)
∆GO = - nFEO
Pers. Nernst:

Untuk ½ sel : Oks +ne Red

Atau

Dimana : persamaan ini berlaku pada suhu 298o K


(25o C)
Elektroda : sistem 2 fase, penghantar
elektronik (logam) & penghantar
ionik (larutan)
Ln+ + ne- L
Pot. Elektroda (E) menurut nernst :

Untuk mendapatkan nilai beda potensial antar


logam dan larutannya maka perlu elektroda
lain (diketahui beda potensialnya)(elektroda
standar)
Jembatan Garam
Elektroda std p.u :
Elektroda Hidrogen Baku (EHB)
Sesuai perjanjian EO =0,000 v

Dapat juga pakai el. Kalomel


Pot. El Std/Baku :
GGL /emf yang timbul dari gabungan sel
paro (unsur yang dicelupkan dalam 1M lar.
Ionnya) dengan el.hidrogen 1M dengan
potensialnya = 0,000
Elektroda :
 Indikator

 Pembanding / baku

Elektroda Indikator :
 elektroda ion logam – logam Ag
 elektroda inert umumnya Pt
 elektroda indikator selektif ion gelas
Syarat : respon terhadap bentuk teroksidasi
& tereduksi harus dekat dengan
pers.Nernst
Elektroda Gelas
 Mempunyai tanggapan bolak – balik
terhadap ion H + digunakan untuk
pengukuran pH
 Terjadi H + pada lapisan tipis bola
gelas dengan H + dalam larutan uji
 H+ dari larutan uji akan masuk ke lapisan
gelas, makin >> [H +] el. Gelas makin
bermuatan positif (>>H +)
 Lapisan gelas bertindak sebagai selaput ion
yang selektif hanya H + yang bisa lewat
 Potensial elektronik (E)
gelas = 0,059 log [H +]
 Respon tidak dipengaruhi
ion ion lain, oksidator,
reduktor, senyawa senyawa
organik
 Kelemahan kesalahan
alkali. Memberikan respon
terhadap ion alkali,
khususnya pada pH >> &
[H +] tinggi, t.u Na+ Sumber :(Wilson & Walker, 2010).
Elektroda pembanding/baku:
1. Elektroda Hidrogen Baku (EHB)

 potensial = 0,000 v

 tdd, elektroda pt yang dilapisi dengan


serbuk pt hitam halus yang dicelupkan
dalam larutan hidrogen 1 M.
 Potensial elektronnya mudah diganggu oleh
senyawa oksidator, reduktor, koloid, ion
sulfida, dll.
2. Elektroda kalomel (Hg2Cl2)
 Potensial = 0,24 v
 Sering digabung dengan elektroda gelas
elektroda gabungan
3. Elektroda perak – perak klorida
 Potensial = 0,290v untuk [KCl] 0,1 M dan
0,199v untuk [KCl] jenuh terhadap
Elektroda Hidrogen Baku
 Elektroda Kalomel Jenuh
Titrasi Potensiometri
 Menghubungkan potensial dengan volume
titran
 Pada TAT terjadi kenaikan potensial yang paling
tinggi
 Digunakan elektroda kalomel (EKJ) sebagai
elektroda pembanding dan elektroda Pt
sebagai elektroda indikator (Rx Redoks)
 Digunakan elektroda perak sbg elektroda
indikator &elektroda Hg/HgSO4 atau elektroda
EKJ dgn jembatan garam lar. KCl diganti dgn
larutan KNO3 (Rx pengendapan /argento)
 Titrasi Potensiometri
Titrasi pH Metri
 Menghubungkan pH dengan volume titran

 Pada TAT terjadi kenaikan pH yang paling


tinggi
 Digunakan elektroda gelas

*Baik potensiometri / pH metri dicari nilai


diferensial pertama dengan menghitung
(∆E/ ∆v) atau (∆pH/∆v) dan differensial ke-2
dengan menghitung (∆2E/ ∆v2) atau (∆2pH/
∆v2)
Kurva ∆E/ ∆v dan ∆2E/ ∆v2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai