Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN FISKAL

KELOMPOK C :
AYU SAFANA
CHOIROTUL AYUNISA
AGHNIA RAHMA
NISA ARIANI
AULIA RAHMA
VEMULIA NURFEJRIATI
PENGERTIAN KEBIJAKAN
FISKAL
• Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam
bidang anggaran dan belanja negara yang bertujuan
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.

• Kebijakan fiskal bukan semata-mata kebijakan


dibidang perpajakan, akan tetapi menyangkut
bagaimana mengelola pemasukan dan pengeluaran
negara untuk mempengaruhi perekonomian.
TUJUAN KEBIJAKAN
FISKAL
Terdapat berbagai tujuan dalam dikeluarkannya sebuah
kebijakan fiskal, namun secara garis besar tujuan dari
kebijakan fiskal antara lain adalah sebagai berikut:
 Menstabilkan kondisi perekonomian negara
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian negara
 Menyediakan lapangan pekerjaan yang menyeluruh
sehingga tidak ada lagi pengangguran
 Mewujudkan keadilan sosial bagi warga negara
 Mendistribusikan dan memeratakan pendapatan di seluruh
wilayah negara
 Memperbaiki perekonomian negara menjadi lebih baik
 Menstabilkan harga-harga pada umumnya supaya terhindar
dari inflasi
FUNGSI KEBIJKAN FISKAL

Terdapat tiga fungsi kebijakan fiskal :


• 1. Fungsi alokasi
• 2. Fungsi distribusi
• 3. Fungsi Stabilitas
1. FUNGSI ALOKASI

Fungsi Alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor


produksi yang tersedia dalam masyarakat sedemikian
rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa Public
goods seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat
ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat.
2. FUNGSI DISTRIBUSI

Fungsi Distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan


agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih
merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan.
3. FUNGSI STABILISASI

Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan


ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang
tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil
dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.
BENTUK-BENTUK
KEBIJAKAN FISKAL
• Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori,
yaitu:
• Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah
atas barang dan jasa.
• Kebijakan yang menyangkut perpajakan
• Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer.
A. KEBIJAKAN YANG MENYANGKUT
PEMBELIAN PEMERINTAH ATAS
BARANG DAN JASA.

• Pembelian pemerintah atau belanja negara


merupakan unsur di dalam pendapatan nasional yang
dilambangkan dengan huruf “G”.
• Pembelian atas barang dan jasa pemerintah ini
mencakup pemerintah daerah, dan pusat.
• Belanja pemerintah ini meliputi pembangunan untuk
jalan raya, jalan tol, bangunan sekolah, gedung
pemerintahan, peralatan kemiliteran, dan gaji guru
sekolah.
B. KEBIJAKAN YANG MENYANGKUT
PERPAJAKAN

• Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di


samping pendapatan yang berasal dari migas.

• Baik perusahaan maupun rumah tangga mempunyai


kewajiban melakukan pembayaran pajak atas
beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan.

• Pajak yang dibayarkan digunakan semata-mata untuk


pembangunan negara tersebut.
C. KEBIJAKAN YANG MENYANGKUT
PEMBAYARAN TRANSFER.

• Pembayaran transfer meliputi kompensasi


pengangguran, tunjangan keamanan sosial, dan
tunjangan pensiun.
• Jika dilihat pembayaran transfer merupakan bagian
belanja pemerintah tetapi sebenarnya pembayaran
tansfer tidak masuk dalam komponen G di dalam
perhitungan pendapatan nasional.
CONTOH KEBIJAKAN
FISKAL

Ada beberapa contoh kebijakan fiskal yang dilakukan oleh


pemerintah yaitu:

 jumlah pajak dari berbagai macam pajak dinaikkan

 Semua penduduk wajib memiliki NPWP atau nomor pokok


wajib pajak

 Negara berhemat dalam pengeluaran anggaran

 Pemerintah menerbitkan obligasi


Kelebihan dan
kekurangan kebijakan
fiskal
Kelebihan kebijakan fiskal:
Lebih mudah mengontrol pendapatan dan
pengeluaran negara.
Lebih efektif daripada kebijakan moneter

Kekurangan kebijakan fiskal :


 Bersifat kaku atau kurang fleksibel karena melewati
birokrasi rumit, yaitu APBN
 Menimbulkan pandangan negatif masyarakat
terhadap pemerintah mengenai kenaikan jumlah
pajak.

Anda mungkin juga menyukai