Anda di halaman 1dari 8

Bagaimana Manusia

BerTuhan?
Kelompok 2 / offering G
Luthfia Kurnianti (170351616553)
Meilian Nurhalida (170351616551)
Mira Fadilah Jaelani (170351616588)
Uswatun Hasanah (170351616543)
• Menelusuri Konsep Spiritualis sebagai Landasan
I Kebertuhanan

• Menanyakan Alasan Mengapa Manusia


II Memerlukan Spiritualis

• Menggali Sumber Psikologis , Sosiologi , Filosofis


III , dan Teologis Tengang Konsep Ketuhanan

• Membangun Argumen tentang Cara Manusia


IV meyakini dan Mengimani Tuhan

• Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Visi ilahi


V untuk Membangun Dunia yang Damai
Potensi bawaan
sejak lahir ROH

Hakikat spiritualis
FITRAH manusia

Hakikat terdalam HATI


manusia
Manusia modern membutuhkan nilai yang kokoh dan teguh
untuk dijadikan basis moral bagi kehidupan yang tahan
guncangan, jujur, transparan dan manusiawi

Manusia menjadikan spiritualis sebagai terapi dan pelatihan


instan yang hanya menyentuh aspek emosional dan empati
individu semu.

Mempunyai peran dalam membangun spiritualitas umat, yaitu


dapat membuat manusia mengerem egonsentrisme, dorongan
hawa nafsu dan orientasi kepada materi yang berlebihan.
Manusia secara alami dapat merasakan Yang Gaib
karena di dalam dirinya terdapat unsur spirit.

Tuhan dalam prespektif sosiologis digambarkan


sebagai sumber kebenaran dan kebajikan universal
yang diyakini dan dipahami oleh umat manusia.

Tuhan adalah pencipta dari segala sesuatu yang ada


di alam nyata ini. Tuhan menjadi sebab pertama dari
segala akibat yang kita lihat saat ini .

Pengetahuan tentang Tuhan baik –buruk dan cara


beragama dalam prepektif teologis tidak terjadi atas
prakarsa manusia, tetapi terjadi atas dasar wahyu
dari atas.
MEYAKINI
TUHAN pengikatan dan
pembatasan terhadap
Wujud Mutlak

MENGIMANI
TUHAN
harus dibuktikan dengan
amal saleh, yang menjadi
indikator praktis tersebut
Manusia adalah makhluk yang menyimpan kontradiksi dalam dirinya. Disatu sisi ia adalah
makhluk spiritual. Disisi lain, unsur materi dan ragawi memaksa untuk tunduk pada
kesenangan jasmaniah.

Tipologi Jiwa Manusia


( an-nafs
al-muthma’innah )
( an-nafs
( an-nafs al-lawwamah )
al-ammarah bis suu’ ) jiwa yang
jiwa yang selalu tenang
jiwa yang selalu mencela diri
tergerak melakukan
keburukan
Sisi spiritualitas harus memainkan peran utama dalam
kehidupan manusia, agar manusia dapat merasakan
keberadaan Tuhan dan melihat visi Tuhan (Ilahi).
Spiritual muslim tidak hanya hadir pada ritual shalat,
doa, dzikir, dan puasa, tetapi juga di kantor-kantor,
pasar, di ruang-ruang kejaksaan, pemerintahan,
pengadilan, dan di ruang seni-budaya.

Anda mungkin juga menyukai