Anda di halaman 1dari 65

ASPEK SEKSUALITAS DALAM

KEPERAWATAN

AHMAD HASAN BASRI. S.KEP.NS


Pendahuluan

 Sex mrpk hal yang dianggap tabu untuk


diperbincangkan.
 Pemahaman mengenai seksualitas akan
membantu perawat dalam mengenali nilai &
bias seksual serta memperluas pemahaman
tentang batas normal perilaku seksual shg
mampu memberikan perawatan secara lebih
efektif.
Konsep Seksualitas

 Memiliki banyak aspek kehidupan,


diekspresikan melalui beragam perilaku.
 Meluas sampai berhubungan dengan orang lain.
 Keintiman dan kebersamaan fisik merupakan
kebutuhan sosial dan biologis sepanjang
kehidupan.
Kesehatan Seksual

Pengintegrasian aspek somatik , emosional,


intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual
dengan cara yang positif memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan
cinta . (WHO,1975)
Sex dan seksualitas
merupakan hal yang berbeda..

 Kebanyakan orang memahami


sexualitas sebatas istilah sex.
 Menurut Zawid (1994) :
Sex sering digunakan dalam 2 hal
yakni :
a) Aktivitas sexual genital
b) Sebagai label jender (jenis kelamin)
Seksualitas

 Diekspresikan melalui interaksi dan


hubungan dengan individu dari jenis kelamin
yang beda / sama dan mencangkup pikiran,
pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi
dan emosi.
 Seksualitas berhubungan dgn bagaimana
seseorang merasa tentang diri mereka
mengkomunikasikan perasaan tersebut kpd
orang lain
DIMENSI SEKSUALITAS

1. Dimensi Sosiokultural
2. Dimensi Agama dan Etik
3. Dimensi Biologis
4. Dimensi Psikologis
1. Dimensi Sosiokultural

 Dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural


yang menentukan apakah perilaku yang diterima
didalam kultur
 Seorang individu dipengaruhi oleh jaringan sosial
mereka dan cenderung untuk melakukan apa
yang digariskan oleh lingkungan sosial mereka
 Kehidupan sosial melekat erat dalam kehidupan
sosial yang memberikan kesempatan dan
batasan.
Contoh :
 Perilaku yang diperbolehkan slm pacaran, hal-
hal yang dianggap merangsang,tipe aktivitas
seksual, sanksi &larangan dlm perilaku seksual,
atau menemukan orang yang boleh atau tidak
boleh dinikahi.
 Tradisi seksual kultural adl sirkumsisi.
Kesimpulan

 Setiap masyarakat memainkan peran yang


sangat kuat dalam membentuk nilai & sikap
seksual, juga dalam membentuk atau
menghambat perkembangan & ekspresi
seksual anggotanya.
2. Dimensi agama dan etik

 Jika kepuasan seksual melewati batas kode


etik individu,maka akan menimbulkan konflik
internal, seperti perasaan bersalah,berdosa
dll.
 Meskipun agama memegang peranan
penting, keputusan seksual akhirnya
diserahkan pada individu,shg sering terjadi
pelanggaran etik atau agama.
3. Dimensi Biologis

 Merupakan dimensi yang berkaitan dengan


anatomi dan fungsional organ reproduksi
termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan
memfungsikan secara optimal.
 Misal : kesehatan reproduksi pria & wanita
berbeda, membutuhkan perawatan yang
berbeda pula baik interna maupun eksternal.
3. Dimensi Psikologis

 Seksualitas mengandung sesuatu


yang dipelajari.
 Orangtua mempunyai pengaruh
signifikan pertama pada anak-
anaknya.
Identitas Seksual

1. Identitas Biologis : perbedaan antara pria


dan wanita ditentukan pada masa konsepsi.
2. Identitas Gender : Rasa menjadi feminin
atau maskulin.
3. Peran Gender : cara dimana seseorang
bertindak sebagai pria atau wanita.
Identitas gender

 Jender adalah ciri yang melekat pada lelaki


maupun pada perempuan scr kultural
maupun sosial
 Identitas gender mrpk rasa mjd feminin atau
maskulin.
Peran Gender

 Peran gender merupakan seseorang bertindak


sbg wanita atau pria.
 Dipengaruhi oleh :
 Faktor lingkungan
 Hormon seks
 Faktor kultural.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SEKSUALITAS
ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

secara umum alat reproduksi wanita dibagi atas


dua bagian
Bagian luar:

1. Mons veneris : lapisan jaringan


lemak yang menutupi tulang
pubis dan dilapisi rambut oleh
rambut pubis setelah pubertas
2. Bibir luar/labia majora : lipatan kulit
mengandung lemak yang memanjang dari
mons veneris dan membentuk batasan terluar
vulva. labia majora mempunyai reseptor
sensori yang sensitif terhadap sentuhan,
tekanan, nyeri dan suhu.
3. Bibir dalam/labia minora : berada di
dalam labia majora, merupakan lipatan
tipis kulit berpigmen yang memanjang
keatas untuk membentuk kepala
klitorial. Labia minora mempunyai
banyak pembuluh darah.
4. Kelentit (clitoris) terdiri sebagian besar atas
jaringan erektil, mempunyai banyak ujung
syaraf dan sangat sensitif terhadap
sentuhan, tekanan dan suhu.
klitoris adalah organ yang paling sensitif
terhadap stimulasi dan mempunyai peran
sentral dalam rangsangan seksual dan
peningkatkan perasaan ketegangan seksual
(boston women’s health book collective,
1992 )
5. Lubang kemaluan (Vestibula)
: area di sebelah dalam labia
minora. Baik ostium uretra
(meatus) dan ostium vaginalis
(introitus) terletak di dalam
vestibula.
Bagian dalam:

1. Vagina (liang kemaluan/liang senggama) :


Merupakan saluran yang memhubungkan
rahim dengan dunia luar, Vagina bersifat
elastis dan dapat membesar serta
memanjang sesuai kebutuhan fungsinya
sebagai organ baik saat berhubungan
seks, jalan keluarnya bayi saat
melahirkan atau saluran keluarnya darah
saat haid
2. Mulut rahim (cervix), saat
berhubungan seks, sperma yang
dikeluarkan penis laki-laki di
dalam vagina akan masuk ke
dalam mulut rahim hingga
bertemu sel telur perempuan
3. Rahim (uterus) merupakan tempat
tumbuhnya janin hingga dilahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pir dengan
berat sekitar 30 gr, terletak di
panggul kecil diantara rectum dan di
depannya terletak kandung kemih.
Rahim dapat membesar dan
mengecil sesuai kebutuhan (hamil
dan setelah melahirkan).
4. Dua buah saluran telur (tuba fallopi) berasal
dari ujung berjalan kearah samping, dengan
panjang sekitar 12 cm yang terletak disebelah
kanan dan kiri rahim. Sel telur yang sudah
matang atau yang sudah dibuahi akan
disalurkan ke dalam rahim melalui saluran ini
5. Dua buah indung telur (ovarium) terletak
antara rahim dan dinding panggul, dan
digantung ke rahim dan kedinding panggul
Ketika seorang perempuan lahir, ia sudah
memiliki ovarium yang mempunyai sekitar
setengah juta ova (cikal bakal telur).
Menstruasi

(a) Pengertian
1. Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan
dalam/endometrium yang banyak
mengandung pembuluh darah dari uterus
melalui vagina.
2. Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti
sesaat waktu hamil atau menyusui, dan
berakhir saat menopause, ketika seorang
perempuan berumur sekitar 40-50 tahun. Di
Indonesia, menopause terjadi rata-rata di
atas usia 50 tahun.
 Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10
dan 16 tahun, tergantung pada berbagai
faktor, termasuk kesehatan wanita, status
nutrisi.
 Menstruasi berlangsung kira-kira sekali
sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50
tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan
dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Pengeluaran darah menstruasi

 menstruasi berlangsung antara 3-7 hari


 dengan jumlah darah yang hilang sekitar 50-
60 cc tanpa bekuan darah
 Siklus menstruasi pada wanita tidak sama
dengan variasi normal antara 26-32 atau 28-
35 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada
satu wanita selama saat-saat yang berbeda
dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke
bulan tergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi
wanita
menopause

 Menopause adalah berhentinya secara


fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan
dengan tingkat lanjut usia perempuan.
 Menopause terjadi sekitar usia 45 sampai 60
tahun.
Penurunan kadar estrogen, menyebabkan
periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini
dapat dijadikan petunjuk terjadinya
menopause. Ada tiga periode menopause,
yaitu:
 Klimakterium, yaitu merupakan masa
peralihaan anatara masa reproduksi dan
masa senium. Biasanya periode ini disebut
jga dengan pramenopause.
 Menopause, adalah saat haid terakhir, dan
bila sesudah manopause disebut pasca
menopause.
 Senium, adalah periode sesudah pasca
menopause, yaitu ketika individu telah
mampu menyesuaikan dengan kondisinya,
sehingga tidak mengalami gangguan fisik
ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI

Alat reproduksi laki-laki dibagi atas dua bagian


Bagian Luar

Penis. Berbentuk buat memanjang dan memiliki ujung


berbentuk seperti helm disebut Glans. Ujung penis
ini dipenuhi serabut syaraf yang peka. Penis tidak
memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi
dengan pembuluh darah. Penis dapat menegang
yang disebut ereksi. Ereksi terjadi karena
rangsangan yang membuat darah dalam jumlah
besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah
yang ada di dalam penis, dan membuat penis
menjadi besar, tegang dan keras.
Skrotum, yaitu lapisan kulit yang agak berkerut
membentuk kantong yang menggelantung di
belakang penis. Skrotum gunanya untuk
mengontrol suhu dari testis, yaitu 6 derajat
celcius lebih rendah dari suhu bagian tubuh
lainnya agar testis dapat berfungsi
menghasilkan sperma.
Bagian Dalam

Testis. Jumlahnya dua berbentuk bulat lonjong


dan menggantung pada pangkal penis.
Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin
pria (sperma).
Uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan air mani
dan air seni.
Epididimis, yaitu tempat pematangan sperma
sesudah dibentuk dalam testis.
 Vas deferens. Saluran sperma dari testis menuju
seminal vasicle.
 Seminal Vesicle, yang berguna untuk
memproduksi semacam gula. Ini berguna
sebagai sumber kekuatan untuk sperma agar
dapat bertahan hidup dan berenang mencari
telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada
saat ejakulasi seminal vesicle mengalirkan gula
tersebut ke vas deferens (Sherwood,2001; 704)
 Kelenjar prostat, yang menghasilkan cairan
yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma
 Bladder (kandung kencing), tempat
terkumpulnya air seni yang nantinya
disalurkan ke uretra ketika buang air kecil.
ORIENTASI SEKSUAL
Orientasi Seksual

 Orientasi seksual adalah ketertarikan


emosional,somatik,seksual atau rasa
sayang yang bertahan lama thd orang
lain.

Homoseksual Heteroseksual
 Homoseksual : orang yang memiliki
ketertarikan emosional,romantik,seksual
atau rasa sayang pd sejenis.
 Biseksual : merasa nyaman bila melakukan
hubungan seksual dg kedua jenis kelamin.
Variasi dalam ekspresi
seksual

 Transeksual
adl orang yg identitas seksual /gendernya
berlawanan dg sex biologisnya.
 Transvetit
adl seorang heteroseksual scr periodik
berpakaian spt wanita u/ pemuasan
psikologis dan seksual.
PERILAKU SEKSUAL
 Adl perilaku yang muncul krn adanya dorongan
seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan
organ seksual melalui berbagai perilaku.
 Perilaku seksual yg dianggap sehat adl
heteroseksual,vaginal, dan dilakukan suka sama
suka.
 Perilaku seksual sering disederhanakan :
hubungan seksual berupa penetrasi & ejakulasi
Menurut Wahyudi (2000),perilaku
seksual secara rinci dapat berupa :
 Berfantasi
 Pegangan tangan
 Cium kering
 Cium basah
 Meraba
 Berpelukan
 Masturbasi (wanita) & onani (laki-laki)
 Oral seks
 Intercourse (bersenggama)
Respon Seksualitas
Siklus Respon Seksual
 Fase Excitement
 Fase Plateu
 Fase Orgasmus
 Fase Resolusi
1. EXICETEMENT :peningkatan
bertahap dalam rangsangan seksual
Wanita Pria
 Lubrikasi vaginal :dinding  Ereksi penis
vaginal berkeringat.
 Penebalan dan elevasi
 Ekspansi 2/3 bagian dalam skrotum
lorong vagina.
 Elevasi dan pembesaran
 Peningkatan sensitifitas &
pembesaran klitoris serta moderat testis
labia.  Ereksi putting.
 Ereksi putting dan
peningkatan ukuran
payudara.
2. PLATEU : penguatan respons
fase exicetement
Wanita
 Retraksi klitoris Pria
 Pembentukan p’atform  Peningkatan ukuran glans
orgasmus:pembengkakan penis
1/3 luar vagina dan labia  Peningkatan intensitas
minora. warna glans
 Perubahan warna kulit yg  Elevasi & peningkatan 50%
tampak hidup ukuran testis
 Peningkatan tengan otot  Peningkatan tegangan otot
pernafasan dan pernafasan.
 Peningkatan frekuensi  Peningkatan frekuensi
denyut jantung,TD, RR
denyut jantung,TD, RR
3.Orgasme : penyaluran kumpulan
darah & tegangan otot
Wanita Pria
 Penutupan spinter
 Kontraksi involunter urinarius interna
platform,orgasme,  Sensasi ejakulasi yg tidak
uterus,rektal,dan spinter tertahankan
uretral, dan kel otot lain  Kontraksi duktus deferens
 Hiperventilasi dan vesikek seminalis
peningkatan frekeunsi proksimal dan duktus
jantung. ejakulatoris.
 Memuncaknya frekuensi
 Memuncaknya frekuensi
denyut jantung,TD, RR
jantung, TD, RR
 ejakulasi
4.Resolusi :fisiologis dan
psikologis kembali kedlm keadaan
W

tidak terangsang
anita

 wanita Pria
 Relaksasi bertahap dinding  Kehilangan ereksi penis
vagina
 Periode refraktori ketika
 Perubahan warna yang
dilanjutkan stimulasi
cepat pada labia minora
menjadi tidak enak
 Berkeringat
 Reaksi berkeringat
 Secara bertahap frekeunsi
jantung, TD, RR kembali  Penurunan testis.
normal.  Secara bertahap frekeunsi
 Wanita mampu mengalami jantung, TD, RR kembali
kembali orgasme. normal.
Penyimpangan Perilaku
Seksual
1. Transeksualisme
Rasa tidak nyaman yang menetap dan adanya
ketidakwajaran seks yang menetap (sedikitnya untuk 2
tahun) dengan menyisihkan karakteristik seks primer
dan sekunder dan memperoleh karakteristik lawan jenis

2. Gangguan identitas jender pada masa kanak-kanak,


remaja dan dewasa
Tekanan yang kuat dan menetap mengenai status
sebagai laki-laki atau perempuan dengan keinginan
yang kuat untuk berjenis kelamin lawan seks dan
penanggalan struktur anatomis individu
3. Pedofilia
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain yang melibatkan seorang anak atau
lebih yang berusia 13 tahun kebawah

4. Eksibisionisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain dengan memamerkan genitalnya
kepada orang asing/orang yang belum dikenal
5. Sadisme Seksual
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain yang menimbulkan kesakitan yang
nyata atau stimulasi psikologis dan penderitaan fisik

6. Masokisme Seksual
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan ,fantasi atau
rangsangan lain yang melibatkan penghinaan,
pemukulan, pengikatan atau hal-hal lain yang
sengaja dilakukan untuk menderita
7. Voyeurisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsunag selama 6 bulan, antara rangsangan
dan keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain yang melibatkan pengamatan
terhadap orang-orang yang telanjang, sedang
menanggalkan pakaian atau sedang melakukan
kegiatan seksual tanpa diketahui mereka

8. Fetisisme
Terjadi hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selama 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain dengan menggunakan objek mati
9. Fetisisme Transvestik
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berlangsung selam 6 bulan, antara rangsangan dan
keinginan seksual, tindakan, fantasi atau
rangsangan lain dengan menggunakan pakaian
orang lain

10. Frotterurisme
Terjadinya hubungan yang menetap, sedikitnya
berakhir 6 bulan antara rangsangan dan keinginan
seksual, tindakan, fantasi atau rangsangan lain
meraba tanpa persetujuam pihak lain
11. Gangguan keinginan Seksual Hipoaktif
Defisit yang menetap/berulang atau tidak
terdapatnya fantasi seksual dan keinginan
untuk melakukan kegiatan seksual
12. Gangguan Keengganan Seksual
Keengganan yang berlebihan dan menetap
dan menghindari semua atau hampir semua
kontak dengan pasangan seksual
13. Gangguan Rangsangan Seksual
Kegagalan yang menetap dan sebagian untuk
mencapai atau mempertahankan respons fisiologis
dari kegiatan seksual atau hilangnya kepuasan
seksual selama kegiatan seksual dilakukan
14. Hambatan Orgasme
Keterlambatan yang menetap atau tidak adanya
orgasme yang menyertai pada saat fase puncak
hubungan seksual, walaupun menurut tenaga
profesional terhadap intensitas, lama dan fokus
yang sesuai dengan usia individu
Ok..
 Terimakasih…………..

Anda mungkin juga menyukai