Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN ANAK

TRI SUSASTRO A. HEMETO


MAYLIEN E. HASAN
NURAIN BAGI
WAODE FEBRITA
YULLYASHINA PANDJU
Kasus II
(SULIT BERAKTIFITAS)

Seorang anak berjenis kelamin laki-laki umur 8 tahun


dibawa ke poli tumbuh kembang oleh orang tuanya dengan
keluhan anaknya sulit beraktivitas belakangan ini dan lebih
sering duduk atau berbaring. Anaf F gemar makan makanan
Junk food maupun Fast food dan minum minuman bersoda.
Saat pengkajian orang tua mengatakan aktifitas anaknya
sepulang dari sekolah anaknya hanya bermain Playstation
dalam kamar dan kurang bersosialisasi dengan temannya
karena sering diejek. Setelah perawat menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan didapatkan BMI 30
kg/m2.
KLASIFIKASI ISTILAH PENTING
1. Poli : Merupakan salah satu balai pengobatan umum dari jenis layanan di Puskesmas yang
memberikan pelayanan kedokteran umum berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan
penyuluhan kepada pasien atau masyarakat agar tidak terjadi penularan dan komplikasi
penyakit serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang
kesehatan. (Mey Annoy AL-farabhy, 2017)

2. Junk food : Istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit
kandungan nutrisi.Makanan nutrisi mengandung jumlah lemak yang besar.Junk food merupakan
makanan yang lebih mengutamakan cita rasa dari pada kandungan gizi. (Griffindros,2013)

3. Fast food : Suatu makanan cepat saji ditandai dengan biaya rendah,ukuran porsiyang besar
dan makanan padat energi yang mengandung tinggi kalori dan tinggi lemak (Sharkey dkk.,
2011).
4. Minuman bersoda : Air soda merupakan kandungan utama yang
terdapat pada soft drink yaitu sekitar 86%.Air soda berperan
sebagai salah satu sumber air pada tubuh manusia.Di dalam
airsoda,terdapat kandungan gas berupa karbon dioksida (CO2)
(Australian Beverages Council,2004)
5. Berat Badan :
Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh.
Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan
tumbuh kembang anak,sensitif terhadap perubahan sedikit saja,pengukuran objektif dan dapat
diulangi (Soetjiningsih, 1995, p.38).
6. Tinggi Badan :
Menurut Snell (2006) yang dikutip oleh Dinda Carissa (2015), tinggi badan didefinisikan sebagai
hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang tubuh yang membentuk poros tubuh (The body
axist), yang diukur dari titik tertinggi kepala yang disebut vertex (puncak kepala) ke titik
terendah dari tulang kalkaneus (tuberositas calcanei) yang disebut heel.
7. BMI :
Body Mass Index (BMI) merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai proporsionalitas
perbandingan antara tinggi dan berat seseorang.BMI sering digunakan dokter untuk menilai
seseorang itu obesitas atau tidak.Body Mass Index (BMI) merupakan teknik untuk menghitung
index berat badan,sehingga dapat diketahui kategori tubuh kita apakah tergolong kurus,normal
dan obesitas (kegemukan). (Syukra Alhamda, 2015)
KATA KUNCI

Sulit BMI :
beraktivitas Lebih sering 30kg/m2
duduk dan
berbaring

Kegiatan yang
dilakukan Kurang
sepulang sekolah bersosialisasi
hanya bermain PS dengan
di kamar lingkungan

Gemar makan makanan


Junk food
maupun
fast food dan minum
minuman bersoda
MIND MAP

(Sulit
Beraktifitas)
TABEL PERSORTIRAN
Manifestasi Diabtes
Klinis Mellitus Tipe Obesitas Hipotiroid
II
Sulit √ √
Beraktifitas

Junk food
maupun fast
food dan
√ √
minuman
bersoda

Kurang
bersosialisasi
PERTANYAAN PENTING

1. Apakah BMI 30 kg/m2 sangat berpengaruh pada anak laki-laki


usia 8 tahun?

2. Apa hubungannya mengonsumsi junk food, fast food dan minuman


bersoda dengan kasus diatas ?

3. Mengapa pada kasus di atas pasien mengalami sulit beraktifitas?


JAWABAN PENTING

1. Sangat berpengaruh karena pada usia tersebut normal BMI anak laki-laki usia 8 tahun adalah
13,4-19,6 kg/m 2 sehingga anak tersebut sudah beresiko mengalami obesitas. Obesitas pada
anak merupakan salah satu masalah yang penting, karena jumlahnya semakin meningkat. Karena
itu penting bagi orang tua untuk selalu memantau berat dan juga tinggi badan anak, serta
usahakan agar berat badan anak masih termasuk ke dalam range normal.
2. Junk food mengandung tinggi garam, gula, lemak, dan tinggi kalori serta rendah nutrisi, junk
food mengandung banyak sodium, lemak jenuh, dan kolestrol bila jumlah ini terlalu banyak
didalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit, antara lain obesitas (Blackbum H,
jacobs D, 2014)
3. Kecenderungan kurang aktivitas fisik menurun di karenakan gaya hidup modern yang
menyebabkan status gizi menjadi normal. Sehingga anak menjadi gemuk dan obesitas. Hal ini di
sebabkan karena anak banyak makan kurang aktivitas dan pengunaan elektrolit yang membuat
anak menjadi malas beraktivitas sehingga energi yang masuk kedalam tubuh jauh lebih banyak
dari pada energi yang digunakan untuk beraktivitas dan pertumbuhan. (Nirwana, 2012)
TUJUAN INFORMASI SELANJUTNYA

Untuk mengetahui hubungan konsumsi Fastfood dengan

kejadian obesitas pada anak SD di

Kota Manado
INFORMASI TAMBAHAN

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan


ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan dengan
gaya hidup cenderung sadentari dan pola makan yang
enak yang tinggi kalori dan lemak. Kelebihan asupan
energi disimpan dalam jaringan lemak, lama kelamaan
akan mengakibatkan terjadinya obesitas (Mahdia, 2004).
Obesitas terjadi disebabkan banyak faktor.
Faktor utamanya adalah ketidakseimbangan asupan
energi dengan keluaran energi. Di Indonesia, akibat
dari perkembangan teknologi dan sosial ekonomi
terjadi perubahan pola makan dari pola makan
tradisional ke pola makan barat seperti fast food yang
banyak mengandung kalori, lemak dan kolesterol
(Mahdiah, 2004)
KLASIFIKASI INFORMASI
Kegemukan saat anak-anak bisa disebabkan akibat makan melebihi kebutuhan, kurang
aktivitas fisik, dan karena pengaruh iklan makanan yang berlebihan. Gaya hidup masa kini juga
bisa menyebabkan kegemukan yaitu adanya kecenderungan suka mengkonsumsi makan cepat saji atau
fast food modern seperti burger, pizza, frenc fries dan lainnya yang mengandung lemak dan kalori
tinggi namun kurang serat, vitamin dan mineral.
Penelitian ini menyebutkan bahwa peningkatan jumlah Obesitas pada anak anak saat ini
karena anak-anak lebih senang mengkonsumsi fast food modern yang dapat dikategorikan junk food,
karena lebih banyak mengandung energi dan sedikit serat (Zulfa, 2011) Banyaknya anak yang
mengalami kegemukan secara klinis dan lokasi sekolah yang dekat dengan pusat perbelanjaan
dan restoran-restoran khususnya restoran fast food. Selain itu adanya menu jajanan berupa fast food
di kantin sekolah serta pengaruh negatif yang muncul akibat mengkonsumsi fast food secara berlebihan.
ANALISA DAN SINTESIS INFORMASI

Seorang anak berjenis kelamin laki-laki umur 8 tahun dibawa ke


poli tumbuh kembang oleh orang tuanya dengan keluhan anaknya sulit
beraktivitas belakangan ini dan lebih sering duduk atau berbaring. Anaf F
gemar makan makanan Junk food maupun Fast food dan minum minuman
bersoda. Saat pengkajian orang tua mengatakan aktifitas anaknya sepulang
dari sekolah anaknya hanya bermain Playstation dalam kamar dan kurang
bersosialisasi dengan temannya karena sering diejek. Setelah perawat
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan didapatkan BMI 30 kg/m2.
Berdasarkan kasus di atas maka kami kelompok 2 menyimpulkan bahwa diagnosis
medis yang dapat diambil adalah obesitas dengan manifestasi yang berhubungan
dengan penyakit antara lain kebiasaan makan junk food maupun fast food dan
minuman bersoda yang menyebabkan penimbunan lemak diseluruh jaringan tubuh
yang bisa berdampak pada menurunnya aktifitas fisik yang seseorang.
Pengkajian
Kategori dan Subkategori Masalah Normal

Fisiologis Respirasi DS : - Pernapasan Normal :


DO : - 16-24x/menit

Sirkulasi DS : - TD Normal : 120/80 mmHg


DO : - Nadi : 60-100x/menit
Suhu Normal : 36,5-37,5˚C

Nutrisi dan Cairan DS : Peristaltik usus normal dan metabolisme


Klien gemar makan makanan Junk Food tidak terhambat.
maupun Fast Food Bising usus : 512x/menit.
Klien juga sering mengkonsumsi minuman BMI Normal : 13,4-19,6 kg/m2
beralkohol
DO :
BMI 30kg/m2

Eliminasi DS : - BAB :
DO : - Frekuensi 2-3x dalam seminggu.
Warna kecoklatan khas
Bau khas feces.
BAK :
Frekuensi 3-4 x dalam sehari
Warna kuning jernih
Bau khas urine.
Kategori dan subkategori Masalah Normal

Aktivitas dan DS : Beraktivitas sebagaimana biasanya dan


Istirahat Keluarga klien mengatakan klien sulit tidak disertai sesak ataupun gangguan
beraktivitas belakangan ini dan lebih yang bermakna.
sering duduk atau berbaring.
Keluarga klien mengatakan bahwa
sepulang dari sekolah klien hanya
bermain Playstation di dalam kamar.
DO : -

Neurosensori DS : - Bertindak dan berpikir serta melakukan


DO : - dengan apa yang diinginkan dan
diperintahkan oleh otak

Reproduksi dan DS : - Siklus menstruasi normal disetiap bulan


seksualitas DO : - dan tidak mengalami infertilisasi.

Psikologis Nyeri dan DS : - Mampu menggerakkan persendian secara


Kenyamanan DO : - normal dan kekuatan otot 5 (dari 1-5)
sehingga tidak mengalami
ketidaknyamanan
Kategori dan subkategori Masalah Normal

Integritas ego DS : - Merasa dapat berinteraksi


DO : - dengan normal, diandalkan,
untuk menjalani kehidupan
dan membentuk pengalaman
realita.
Pertumbuhan dan DS : - Merasa dapat berinteraksi
perkembangan DO : - dengan normal, diandalkan,
untuk menjalani kehidupan
dan membentuk pengalaman
realita.
Perilaku Kebersihan diri DS : - Personal hygiene baik dan
DO : - tidak mengalami perilaku yag
abnormal/ yang dapat
mempengaruhi seseorang
sehingga mempengaruhi
personal hygiennya.

Relasional Penyuluhan dan pembelajaran DS : - Memiliki pengetahuan sesuai


DO : - dengan pendidikan dan
pengalaman yang sudah ia
tempuh.
Interaksi sosial DS : Mampu berinteraksi dengan
Klien mengatakan kurang orang-orang disekitar
bersosialisasi dengan lingkungan tanpa ada
temannya karena sering hambatan.
diejek.
DO : -
Analisa Data
Data Subjektif dan Analisa Data Masalah Keperawatan
Data Objektif
DS : Pola hidup tidak sehat
1. Klien gemar makan (Kurang aktifitas, sering
makanan Junk Food makan makanan Junk food,
maupun Fast Food Fast food, dan minum
2. Klien juga sering minuman bersoda
mengkonsumsi minuman
beralkohol Ketidakseimbangan masukan
3. Keluarga klien mengatakan dan keluaran kalori dari
klien sulit beraktivitas tubuh
belakangan ini dan lebih
sering duduk atau Penumpukan lemak disejumlah
berbaring. bagian tubuh
4. Keluarga klien mengatakan
bahwa sepulang dari Obesitas Obesitas
sekolah klien hanya
bermain Playstation di Mekanisme neuro hormonal
dalam kamar.
Dihantarkan ke hipotalamus
DO :
1. BMI 30kg/m2 Mengaktifkan sinyal aferen

Sinyal bersifat anabolik

Lapar dan pengeluaran


aktivitas

Menstimulus rasa lapar


Kategori dan subkategori Etiologi Masalah
Asupan makan

Penumpukan lemak pada


sejumlah bagian tubuh

Peningkatan BB (BMI
30kg/m2)

Sulit beraktifitas dan lebih


sering duduk/berbaring
DS : Asupan makan

1. Klien mengatakan kurang Penumpukan lemak pada


bersosialisasi dengan sejumlah bagian tubuh
temannya karena sering
diejek. Kegemukan
Gangguan Citra Tubuh
DO : Perubahan struktur tubuh

Gangguan pandangan
seseorang terhadap dirinya

Kurang percaya diri, sering


diejek karena gemuk
Pola hidup tidak sehat
(Kurang beraktifitas,
sering makan makanan
Junk food, fast food, dan
minum minuman bersoda

Ketidakseimbangan masukan
dan keluaran kalori dari
tubuh

Penumpukan lemak
disejumlah bagian
tubuh

Obesitas

Mekanisme neuro
hormonal

Dihantarkan ke
hipotalamus

Mengaktifkan sinyal aferen

Sinyal bersifat anabolik


Lapar dan
pengeluaran
aktifitas

Menstimulus rasa lapar

Asupan makan

Penumpukan lemak Kegemukan


pada sejumlah
bagian tubuh

Perubahan
Peningkatan BB (BMI struktur tubuh
30kg/m2

Gangguan pandangan
Sulit beraktifitas dan
seseorang terhadap
lebih sering
dirinya
duduk/berbaring

Kurang percaya diri,


Dx. sering diejek karena
Obesitas gemuk

Dx. Gangguan
Citra Tubuh
INTERVENSI KEPERAWATAN

NOC :
Obesitas
Citra Tubuh NOC :
Harga Diri Status Nutrisi :
Gangguan Citra Asupan Makanan
Tubuh dan Cairan
Berat Badan : Masa Tubuh
NIC :
Peningkatan Citra NIC :
Tubuh Konseling Nutrisi
Peningkatan Harga Diri Manajemen Berat Badan

Anda mungkin juga menyukai