Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTEK

TAMAN KUNANG-KUNANG

Aldian Bisma Rianto (17054000017)


Prasasti Adigunawan (17054000017)
Taman Kunang-kunang diresmikan pada 01 April
2015. Memanjang di antara Jalan Jakarta dan Simpang Ijen
(Bakorwil), Taman Kunang-kunang dilengkapi lima selasar
sebagai tambahan daya tarik bagi pengunjung. Di siang
hari pengunjung bisa menikmati suasana sejuk dengan
bersantai di tiga selasar yang telah dilengkapi tempat
duduk, yakni di depan Bakorwil, depan Kampus Wearnes
dan depan gerbang kampus Universitas Negeri Malang di
Jalan Semarang.
SISI POSITIF TAMAN KUNANG-KUNANG :
• Menjadi taman kota
• Menjadi tempat berkumpul
• Memberi edukasi tentang tumbuhan dan pohon
• Banyak lampu LED yang menghiasi di malam
hari
• Memiliki akses wifi gratis
SISI NEGATIV TAMAN KUNANG-KUNANG :
• Kebersihan kurang terjaga
• Jalan untuk pejalan kaki kurang terawat
• Toilet kurang terjaga kebersihannya dan sedikit
jumlahnya
• Tempat sampah terbatas jumlahnya
• Tidak ada tulisan “Taman Kunang-Kunang”
Kami akan membandingkan Taman Kunang-Kunang di
kota Malang dengan Taman Bungkul di Surabaya.

Taman Bungkul dinobatkan sebagai taman terbaik di


dunia oleh PBB. Awalnya Taman Bungkul ini hanya
menjadi tempat wisata religi, yaitu tempat berziarah ke
makam sunan bungkul.
Kelebihan yang dimiliki Taman Bungkul antara lain :
• Menjadi taman bermain yang ramah untuk anak-anak
• Memiliki akses internet/wifi gratis
• Centra PKL tertata dengan rapi di Taman Bungkul
• Air minum gratis bagi pengunjung Taman Bungkul
• Berziarah sambil berwisata
• Taman Kunang-Kunang

• Taman Bungkul
• Taman Kunang-Kunang

• Taman Bungkul

Anda mungkin juga menyukai