Ranking Analysis - Inventory Management
Ranking Analysis - Inventory Management
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengantar Ranking Analysis
Modern bisnis (dinamik dan penuh ketidakpastian) effective
inventory management pemenuhan service level baik
pelanggan (customer) internal dan eksternal
Single criteria
VED
classification
FSN
Teknik
Klasifikasi
Model statistical
based approach
Multi criteria
classification
Artificial
Intelligence
Based Approach
ABC Analysis
• Metode klasifikasi paling popular, kepanjangan dari Always Better Control
• Klasifikasi berdasarkan biaya dan frekuensi pemakaian, berdasarkan
prinsip Pareto 80-20.
• 20% penyebab menghasilkan 80% efek/dampak
• Klasifikasi:
• A : 10% item mengkonsumsi 70% biaya persediaan tahunan
• B : 20% item mengkonsumsi 20% biaya persediaan tahunan
• C : 70% item mengkonsumsi 10% biaya persediaan tahunan
VED (Vital, Essential, Desirable)
• Klasifikasi berdasarkan tingkat kekritisan
• Klasifikasi:
• V (Vital) : Tingkat kekritisan tinggi. Harus tersedia bagi perusahaan, jika
tidak tersedia pada saat yang dibutuhkan akan menyebabkan downtime
• E (Essential) : Tingkat kekritisan sedang, jika suku cadang jenis ini tidak
tersedia pada saat yang dibutuhkan maka akan menurunkan kinerja
mesin
• D (Desirable) : Tingkat kekritisan rendah, jika tidak tersedia tidak
berpengaruh buruk bagi kinerja pabrik
FSN (Fast, Slow and Non-Moving)
• Klasifikasi berdasarkan frekuensi penggunaan
• Klasifikasi :
• F (Fast Moving) : item yang sering dikeluarkan / digunakan, misal lebih dari 1 kali
dalam sebulan
• S (Slow Moving) : item yang dikeluarkan / digunakan kurang dari 1 kali dalam sebulan
• N (Non-Moving) : item yang tidak dikeluarkan/ digunakan selama lebih dari 2 tahun
SDE (Scare, Difficult, and Easily
Available)
• Klasifikasi berdasarkan lead time yang diperlukan pengadaan item (dari
pemesanan hingga penerimaan)
• Klasifikasi :
• S (Scarce) : Barang impor atau barang yang memerlukan lead time lebih dari 6 bulan
• D (Difficult) : Barang yang memerlukan lead time lebih dari 2 minggu namun kurang
dari 6 bulan
• E (Easy available) : barang yang mudah tersedia, barang lokal, lead time kurang dari
2 minggu
Metode SDE bertujuan untuk mengurangi biaya yang timbul kehabisan stock (Stock-out
costs)
HML (High, Medium, and Low Price)
• Klasifikasi berdasarkan biaya per item (atau per satuan unit)
• Metode HML digunakan untuk membantu manajemen dalam mengontrol
batas konsumsi masing-masing departemen atau masing-masing area
produksi
• Klasifikasi:
• H (High cost items) : barang yang memiliki nilai per unit sangat tinggi
• M (Medium cost items) : barang yang memiliki nilai per unit sedang
• L (Low cost items) : barang yang memiliki nilai per unit rendah
Thank You
Insert the Sub Title of
Your Presentation