Anda di halaman 1dari 9

Materi 11 Ranking Analysis

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengantar Ranking Analysis
Modern bisnis (dinamik dan penuh ketidakpastian)  effective
inventory management  pemenuhan service level baik
pelanggan (customer) internal dan eksternal

Klasifikasi persediaan (inventory) 


- Identifikasi item berdasarkan tingkat kekritisan
- Menjaga service level tanpa menambah biaya
Metode Klasifikasi Inventory
ABC

Single criteria
VED
classification

FSN
Teknik
Klasifikasi

Model statistical
based approach
Multi criteria
classification
Artificial
Intelligence
Based Approach
ABC Analysis
• Metode klasifikasi paling popular, kepanjangan dari Always Better Control
• Klasifikasi berdasarkan biaya dan frekuensi pemakaian, berdasarkan
prinsip Pareto 80-20.
• 20% penyebab menghasilkan 80% efek/dampak
• Klasifikasi:
• A : 10% item mengkonsumsi 70% biaya persediaan tahunan
• B : 20% item mengkonsumsi 20% biaya persediaan tahunan
• C : 70% item mengkonsumsi 10% biaya persediaan tahunan
VED (Vital, Essential, Desirable)
• Klasifikasi berdasarkan tingkat kekritisan
• Klasifikasi:
• V (Vital) : Tingkat kekritisan tinggi. Harus tersedia bagi perusahaan, jika
tidak tersedia pada saat yang dibutuhkan akan menyebabkan downtime
• E (Essential) : Tingkat kekritisan sedang, jika suku cadang jenis ini tidak
tersedia pada saat yang dibutuhkan maka akan menurunkan kinerja
mesin
• D (Desirable) : Tingkat kekritisan rendah, jika tidak tersedia tidak
berpengaruh buruk bagi kinerja pabrik
FSN (Fast, Slow and Non-Moving)
• Klasifikasi berdasarkan frekuensi penggunaan
• Klasifikasi :
• F (Fast Moving) : item yang sering dikeluarkan / digunakan, misal lebih dari 1 kali
dalam sebulan
• S (Slow Moving) : item yang dikeluarkan / digunakan kurang dari 1 kali dalam sebulan
• N (Non-Moving) : item yang tidak dikeluarkan/ digunakan selama lebih dari 2 tahun
SDE (Scare, Difficult, and Easily
Available)
• Klasifikasi berdasarkan lead time yang diperlukan pengadaan item (dari
pemesanan hingga penerimaan)
• Klasifikasi :
• S (Scarce) : Barang impor atau barang yang memerlukan lead time lebih dari 6 bulan
• D (Difficult) : Barang yang memerlukan lead time lebih dari 2 minggu namun kurang
dari 6 bulan
• E (Easy available) : barang yang mudah tersedia, barang lokal, lead time kurang dari
2 minggu

Metode SDE bertujuan untuk mengurangi biaya yang timbul kehabisan stock (Stock-out
costs)
HML (High, Medium, and Low Price)
• Klasifikasi berdasarkan biaya per item (atau per satuan unit)
• Metode HML digunakan untuk membantu manajemen dalam mengontrol
batas konsumsi masing-masing departemen atau masing-masing area
produksi
• Klasifikasi:
• H (High cost items) : barang yang memiliki nilai per unit sangat tinggi
• M (Medium cost items) : barang yang memiliki nilai per unit sedang
• L (Low cost items) : barang yang memiliki nilai per unit rendah
Thank You
Insert the Sub Title of
Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai