Kaku Mayat
Kaku Mayat
Faktor Internal
1. Dix Jay, Graham M. Time Of Death, Decomposition and Identification. CRC PressBoca Raton London New York
Washington,2000.p 9-15
2. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.1997. hal 28-29
3. Saukko P, Knight B. Forensic Pathology.First Published in Great Britain.Third Edition.London.2004. p 60-65
Mulai Terlihat dari :
Otot kelopak mata
Rahang bawah
Leher
Ekstremitas atas
Dada, Perut
Ekstremitas bawah
Tampak kira-kira 2 jam setelah mati
klinis dimulai dari bagian luar tubuh
(otot-otot kecil) ke arah dalam Cara Pemeriksaan Kaku Mayat
(sentripetal).
> 12 jam Menetap
Periksa pada Persendian
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.1997. hal 28-29
2. Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2000;hal 47-62
Kekakuan Menyerupai Kaku Mayat
Terjadi Pada :
kasus tenggelam tangan yang menggenggam erat benda yang diraihnya
Tangan yang menggenggam senjata pada kasus bunuh diri
Bunuh diri dengan senjata api/pisau
Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2000;hal 47-62
Heat stiffening Cold stiffening,
kekakuan otot akibat koagulasi protein otot oleh kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin
panas./suhu tinggi pembekuan cairan tubuh (termasuk
Otot-otot berwarna merah muda, kaku, tetapi cairan sendi, pemadatan jaringan lemak
rapuh (mudah robek). subkutan dan otot) sehingga bila
Serabut-serabut ototnya memendek sehingga sendi ditekuk akan terdengar bunyi
menimbulkan fleksi leher, siku, paha dan lutut, krepitasi dalam rongga sendi
membentuk sikap petinju (pugilistic attitude).
Terjadi Pada :
korban mati terbakar
Tersiram air panas
Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2000;hal 47-62