DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 &2
DOSEN PENGAMPU :
PENDIDIKAN NERS
2021/2022
FORMAT PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. J
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Bahasa : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Kelurahan Tambakasri, Surabaya
B. ALASAN MASUK :
Klien masuk melalui Ru. UGD dengan keluhan nyeri pada telapak kaki sebelah kanan karena terkena paku,
mengeluh lemah dan merasa ingin tidur
TD : 130/80 mm/hg
RR : 25x/m
N : 80x/m
S : 38°c
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :
Observasi
Palpasi
Inspeksi
Perkusi
Aukultasi
.
Obat-Obatan
Dosis Dosis Terakhir Frekuensi
(Resep/obat bebas)
Glibenkamid 1x 1
PENGGUNAAN:
Tembakau : ( ✓) Tidak ( ) Ya Berhenti (Tanggal) : ( ) Pipa ( ) Cerutu
( ) <1 bks/hari ( ) 1-2 bks/hari ( ) >2 bks/hari Riwayat bks/tahun : .
Alkohol : (✓ ) Tidak ( ) Ya Jenis/jumlah : /hari /minggu /bulan
Obat lain : () Tidak ( ) Ya Jenis : Glibenkamid Penggunaan : Mengendalikan kadar gula darah
.
Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna) : Tidak ada . Reaksi : Tidak
ada
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : Tidak ada .
3. Pola Eliminasi
Kebiasaan Defekasi _pagi_ Defekasi/hari _ 1__ Tgl defekasi terakhir __12 April 2022 15.30 ✓__
DBN_______ Konstipasi ____ Diare ____ Inkontinensia
_______ Ostomi ____ Jenis _____ Alat _____ karakter stoma
Kebiasaan berkemih ___✓__ DBN _____ Frekuensi _____ Disuria ______ Nokturia
_____ Hematuria _____ Retensi
Inkontinensia __✓__ Tidak ___ Ya ____ Total ____ Siang Hari ____ Malam Hari
_____ Kadang-kadang _____ Kesulitan menahan berkemih
_____ Kesulitan mencapai toilet
Alat bantu _____ Kateterisasi intermitten
_____ Kateter indwelling _____ Kateter Eksternal
_____ Jenis implantasi penis
TIDAK ADA
Keluhan :
NO AKTIVITAS SEHAT SAKIT
Eliminasi
BAB
Frekuensi 1x sehari -1 x sehari
Warna Kecoklatan -Kecoklatan
Bau Khas - khas
Konsistensi Normal -Ada
Kesulitan Tidak ada
BAK
Frekuensi
4-5 x /sehari 4-5x / hari
Warna
kurang pekat kuning pekat
Bau
khas khas
Konsistensi
- -
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
0 1 2 3 4
Makan/Minum ✓
Mandi ✓
Berpakaian/berdandan ✓
Toileting ✓
Mobilisasi di tempat tidur ✓
Berpindah ✓
Berjalan ✓
Menaiki Tangga ✓
Berbelanja ✓
Memasak ✓
Pemeliharaan Rumah ✓
.
Kegiatan Sosial :
Tidak ada .
.
Lain-lain : .
.
Kehilangan / perubahan di masa lalu : (✓ ) Tidak ( ) Ya
Hal yang dilakukan jika ada masalah :
.
Penggunaan obat untuk menghilangkan stres : Tidak ada .
.
Keadaan emosi dalam sehari-hari : (✓ ) Santai ( ) Tegang ( ) Lain-lain .
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Tanda Vital : TD : 130/80mmhg
Nadi : 80 x/i
Suhu : 38 derajat C
Pernafasan : 28x/ i
Kepala
Inspeksi : bentuk mesocepal, warna hitam ,pendek dan bersih
Palpasi : Konjungtiva tidak enemis, Sclera tidak icteris, reflek
cahaya baik , fungsi penglihatan normal
Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak enemis, Sclera tidak icteris, reflek
Palpasi : cahaya baik , fungsi penglihatan normal
Hidung Tidak ada pernapasan cuping hidung
Inspeksi :
Palpasi :
Mulut
Inspeksi : Tidak pucat, gigi bersih dan tidak berbau
Palpasi :
Telinga
Inspeksi : Simetris , bersih tidak ada nyeri tekan
Palpasi :
Leher
Inspeksi : Tidak teraba benjolan , tidak ada pembesaran tiroid
Palpasi : dan limfonodus
Dada
Inspeksi : Toraks simetris , terdapat bekas insisi pada payudara
Palpasi : kanan atas
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak teraba
Palpasi : Suara jantung S1 S2 murni
Perkusi :
Auskultasi :
Pulmonal
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi : Suara paru Vesikuler
Payudara
Inspeksi : Terdapat luka insisi pada payudara kanan atas
Palpasi :
Abdomen
Inspeksi : Terdapat bekas insisi pada payudara kanan atas
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi : Peristaltik 12x/m
Punggung
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Genitalia
Inspeksi :
Palpasi :
Vaskuler perifer
Neurologi
Status mental/GCS
Saraf kranial
Motoris
Sensoris
Reflek
Lainnya
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostic :
Pemeriksaan EKG tanggal 12 April 2022
Irama : Sinus
HR : 100 x/m
Akses : 300
Intermediet
Gelombang PR : 0,12
Gelombang QRS : 0,04
Gelombang T : 0,32
Kesimpulan : Sinus Tachicardi (sct)
J. RENCANA PEMULANGAN
RENCANAASUHANKEPERAWATAN
EDUKASI
- Jelaskan penyebab, periode , dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Perfusi perifer tdk efektif Intervensi ( perawatan sirkulasi )
B/D penurunan aliran Hal. 345
arteri atau vena D/D
terdapat luka ulkus Definisi
bernanah dan kemerahan
pada pedis dextra Mengidentifikasi dan merawat area lokal dgn keterbatasan
Hal. 37 sirkulasi perifer
Tindakan
SLKI ( Standar Luaran
Keperawatan Indonesia ) OBSERVASI
- Periksa sirkulasi perifer ( mis. Nadi perifer, edema ,
Perfusi perifer pengisian kapiler , warna , suhu )
Hal. 84 - Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi ( mis.
Diabetes, perokok, org tua , hipertensi , dan kadar
Setelah dilakukan intervensi kolesterol tinggi )
keperawatan selama 2 x 24 jam , - Monitor panas, kemerahan , nyeri , atau bengkak pada
perfusi perifer meningkat . ektremitas
Dengan kriteria hasil :
- Denyut nadi perifer TERAPEUTIK
( meningkat ) - Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
- Penyembuhan luka ( meningkat keterbatasan perfusi
) - Hindari pengukuran tekanan darah pada ektremitas
- Nyeri ekstremitas ( menurun ) dengan keterbatasan perfusi
- Edema perifer ( menurun ) - Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area
- Nekrosis ( cukup menurun ) yang cedera
- Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
- Lakukan hidrasi
EDUKASI
- Anjurkan berhenti merokok
- Anjurkan berolahraga rutin
- Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit
terbakar
- Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurunan kolesterol, jika perlu
- Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara
teratur
- Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat ( mis.
Melembapkan kulit kering pada kaki )
-Anjurkan program rehabilitasi vaskular
- Ajarkan program diit untuk memperbaiki sirkulasi ( mis.
Rendah lemak jenuh , minyak ikan omega 3 )
- Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus di
laporkan ( mis. rasa sakit yang tdk hilang saat istirahat,
luka tdk sembuh, hilangnya rasa )
3. Ketidak stabilan kadar Intervensi : Manajemen hiperglikemia
glukosa darah b/d Hal .180
hiperglikemia d/d kadar
gula darah meningkat Tindakan
(140 mg/dl)
Hal. 71 OBSERVASI
-Identivikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia.
-Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
SLKI ( Standar Luaran meningkat (mis. penyakit kambuh)
Keperawatan Indonesia ) -Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
-Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis, poliuria,
Kestabilan kadar glukosa darah polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit
Hal. 43 kepala)
-Monitor intake dan output cairan
Setelah dilakukan intervensi -Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit,
keperawatan selama 2 x 24 jam , tekanan darah ortodtastik dan frekuensi nadi
kestabilan kadar glukosa darah
meningkat . TERAPEUTIK
Dengan kriteria hasil : -Berikan asupan cairan oral
- lelah atau lesu ( menurun ) -Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
- keluhan lapar ( menurun ) hiperglikemia tetap ada atau memburuk
- kadar glukosa dalam darah -Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
( membaik )
EDUKASI
-Ajarkan menghindar olahraga saat kadar glukosa darah
lebih dari 250 mg/dL
-Ajarkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
-Ajarkan indikasi dan pentingnya penguji keton urine, jika
perlu
-Ajarkan pengelola diabetes (mls. penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan
KOLABORASI
-Kalaborasi pemberian insulin, jika perlu
-Kalaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
-Kalaborasi pemberian kalium, jika perlu
EVALUASI
Diagnosis Intervensi IMPLEMENTASI Evaluasi
Kep.
Nyeri akut Manajemen nyeri : Jam A. Observasi Jam S:
B/D agen Observasi 10.0 Mengidentifikas 13.0 Pasienmengata
pencedera Identifikasi 0- i lokasi 0- kan rasa nyeri
fisiologis lokasi 11.0 frekuensi dan 14.3 sudah
( iskemia ) karakteristi 0 intensitas nyeri 0 berkurang
D/D terdapat k, durasi, Mengkaji skala Pasien
luka ulkus frekuensi, nyeri mengatakan
pada pedis kualitas, B. Terapeutik lebih nyaman
dextra itensitas Mengidentifikasi setelah istirahat
nyeri istirahat dan tidur yang cukup
Identifikasi dan tidur
skala nyeri C. Edukasi Pasien
Identifikasi Mengajarkan mengatakan
respon teknik non- sudah faham
nyeri famakologis tentang teknik
Identifikasi untuk non-
respon mengurangi rasa famakologis
nyeri non nyeri untuk
verbal mengurangi
Identifikasi rasa nyeri
factor yang (teknik
memperber relaksasi)
at dan
mempering O:
an nyeri Skala nyeri 2
Identifikasi
pengetahua A:
n dan Masalah nyeri
keyakinan akut sudah
tentang teratasi
nyeri
Identifikasi P:
pengaruh Intervensi
budaya menajemen
terhadap nyeri
respon dihentikan
nyeri
Identifikasi
pengaruh
nyeri pada
kualitas
hidup
Monitor
keberhasila
n terapi
kompleme
nter yang
sudah
diberikan
Monitor
efek
sampping
penggunaa
n analgetik
Terapeutik
Berikan
teknik nin
formakolog
is untuk
mengurang
i rasanya
(Ms.
TENS,
hypnosis,
akupresur,
terapi
music,
biofeed
back, terapi
pijat,
anomateri,
teknik
imajinasi,
terbimbing,
kompres
hangat/din
gin, terapi
bermain)
Edukasi
Jelaskan
penyebab
nyeri,
periode
dan pemicu
nyeri
Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Anjurkan
memonitor
nyeri
secara
mandiri
Anjurkan
menggunak
aan
analgetik
secara
tepat
Ajarkan
teknik non
farmakolog
is untuk
mengurang
i rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik
jika perlu
Perawatan 09.0 A. Observasi 11.0 S:
Perfusi Sirkulasi 0- Memeriksa nadi 0- Pasien
perifer Observasi : 09.4 perifer 12.0 mengatakan
tdk Periksa 0 Mengidentifikasi 0 nyaman setelah
efektif sirkulasi faktor resiko di lakukan
B/D perifer gangguan sirkulasi perawatan luka
penuru ( mis. Nadi diabetes O:
nan perifer, Pasien dan
aliran edema, B. Terapeutik keluarga
arteri pengisian Menghindari tampak
atau kapiler, pemasangan infus mengerti
vena warna, atau pengambilan bagaimana
D/D suhu, darah di area program
terdapa anklebrachi keterbatasan perfusi diet yang
t luka al index) Melakukan baik
ulkus Identifikasi pencegahan infeksi Pasien
bernan faktor Melakukan tampak
ah dan risiko perawatan kaki dan sudah
kemera gangguan kuku melakukan
han sirkulasi aktivitas
pada (mis. C. Edukasi secara
pedis Diabetes, Menganjurkan mandiri
dextra perokok, berolahraga rutin A:
orang tua, Menganjurkan Masalah
hipertensi, program diet untuk perfusi perifer
dan kadar memperbaiki tidak efektif
kolesterol sirkulasi dengan sudah teratasi
tinggi) mengkonsumsi P:
Monitor makanan Rendah Intervensi perawatan
panas, lemak jenuh sirkulasi dihentikan
kemerahan,
nyeri, atau
bengkak
pada
ekstremitas
Terapeutik :
Hindari
pemasanga
n infus atau
pengambila
n darah di
area
keterbatasa
n perfusi
Hindari
pengukura
n tekanan
darah pada
ekstremitas
dengan
keterbatasa
n perfusi
Hindari
penekanan
dan
pemasanga
n
tourniquet
pada area
yang
cedera
Lakukan
pencegaha
n infeksi
Edukasi :
Anjurkan
berhenti
merokok
Anjurkan
berolahrag
a rutin
Anjurkan
mengecek
air mandi
untuk
menghinda
ri kulit
terbalik
Anjurkan
menggunak
an obat
penurunan
tekanan
darah,
antikoagula
n, dan
penurunan
kolesterol,
jika perlu
Anjurkan
minum
obat
pengontrol
tekanan
darah
secara
teratur
Anjurkan
menghinda
ri
penggunaa
n obat
penyekat
beta
Anjurkan
melakukan
perawatan
kulit yang
tepat ( mis.
Melembab
kan kulit
kering
pada kaki)
Anjurkan
program
rehabilitasi
vascular
Anjurkan
program
diet untuk
memperbai
ki sirkulasi
( mis.
Rendah
lemak
jenuh,
minyak
ikan omega
3)
Informasik
an tanda
dan gejala
darurat
yang harus
dilaporkan
(mis. Rasa
sakit yang
tidak
hilang saat
istirahat,
luka tidak
sembuh,
hilangnya
rasanya.)
Ketida Intervensi : 15.0 Observasi : 18.0 Evaluasi
k Manajemen 0- 0-
stabila hiperglikemia 15.3 Mengidentifikasi 18.4 S:
n kadar 0 penyebab 5 - Pasien mengatakan
glukos hiperglikemia masih sering minum
a darah Observasi : Memantau kadar teh manis 4 kali sehari
b/d -Identivikasi glukosa darah dan susu kedelai
hipergl kemungkinan Memantau tanda - Pasien masih sering
ikemia penyebab dan gejala merasa lapar
d/d hiperglikemia. hiperglikemia -Pasien mengatakan
kadar sudah paham setelah
gula -Identifikasi diajarkan cara
darah situasi yang Terapeutik : menggunakan insulin
menin menyebabkan
gkat kebutuhan insulin Memberikan asupan O:
(140 meningkat (mis. cairan oral - Kadar glukosa darah
mg/dl) penyakit kambuh) Memfasilitasi 140 mg/dl
ambulasi jika ada - Pasien masih tampak
-Monitor kadar hipotensi ortostatik lemah
glukosa darah, jika
perlu A:
Masalah
-Monitor tanda Edukasi : ketidakstabilan kadar
dan gejala glukosa darah masih
hiperglikemia Menganjurkan belum teratasi
(mis, poliuria, monitor kadar
polifagia, glukosa darah P:
kelemahan, secara mandiri Intervensi manajemen
malaise, hiperglikemia
pandangan kabur, Menganjurkan dilanjutkan
sakit kepala) kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
-Monitor intake
dan output cairan Mengajarkan
pengelolaan
-Monitor keton diabetes
urin, kadar analisa ( penggunaan
gas darah, insulin, obat oral dll
elektrolit, tekanan )
darah ortodtastik
dan frekuensi nadi
Terapeutik :
-Berikan asupan
cairan oral
-Konsultasi
dengan medis jika
tanda dan gejala
hiperglikemia
tetap ada atau
memburuk
-Fasilitasi
ambulasi jika ada
hipotensi
ortostatik
Edukasi :
-Ajarkan
menghindar
olahraga saat
kadar glukosa
darah lebih dari
250 mg/dL
-Ajarkan monitor
kadar glukosa
darah secara
mandiri
-Ajarkan indikasi
dan pentingnya
penguji keton
urine, jika perlu
-Ajarkan
pengelola diabetes
(mls. penggunaan
insulin, obat oral,
monitor asupan
cairan
Kolaborasi :
-Kalaborasi
pemberian insulin,
jika perlu
-Kalaborasi
pemberian cairan
IV, jika perlu
-Kalaborasi
pemberian kalium,
jika perlu